Tugas Kasus Sistem Kardiovaskular - KMB 1 - Annisa Raudhatul Laili - 2011313025 - 3A
Tugas Kasus Sistem Kardiovaskular - KMB 1 - Annisa Raudhatul Laili - 2011313025 - 3A
K
Tn. K usia 42 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri dipertengahan dada dan menjalar
ke lengan kiri dengan durasi 20-30 menit, nyeri dirasakan hilang timbul. Klien mengeluh sesak
nafas dengan RR: 30 kali/ menit. Saat dilakukan pengkajian Tn.R mengatakan dada nyeri seperti
tertindih benda berat, nyeri skala 4, tidak berkurang dengan istirahat dan ia cemas terhadap
penyakitnya. Tn.R tampak lemah dan berbaring di tempat tidur. Klien didiagnosa CHF e.c CAD.
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, berobat tidak teratur, hanya
minum obat ketika merasakan gejala tidak nyaman saja. Klien tidak memiliki riwayat penyakit
DM, asma dan tidak memiliki riwayat alergi. Anggota keluarga tidak ada yang memiliki penyakit
yang sama dengan klien, tetapi orang tua klien menderita hipertensi dan DM. Tn.K merupakan
seorang sopir dan perokok berat, sehari menghabiskan rokok 1 bungkus (16 batang). Klien
memiliki kebiasaan makan tinggi lemak dan kolesterol karena sering makan di warung makan,
jarang mengkonsumsi sayur dan buah. BB: 55 kg, TB: 163 cm. Tn.R juga mengeluh sering
terbangun dimalam hari dalam keadaan sesak, setelah itu ia sulit untuk tidur lagi. Lama tidur 4-
5 jam dalam sehari. Klien juga mengeluh sesak nafas saat melakukan aktivitas, jika ia
mengangkat beban berat sering merasa sesak napas disertai kelelahan. Gejala ini hilang cukup
lama, bisa sampai 2 atau 3 hari baru reda kembali.
Hasil pemeriksaan fisik ditemukan TD; 82/65 mmHg, N: 69 kali/ menit, SaO2 : 98%, Suhu :
36,4o C, konjungtiva anemis, distensi vena jungularis, tidak ada edema ekstremitas, turgor kulit
baik, terdapat retraksi dinding dada dan penggunaan otot bantu pernafasan, auskultasi paru:
vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-), bunyi jantung regular, murmur (-), gallop (-).
Hasil EKG, Rate 69 x/I, axis normal, P wave normal, PR interval 0,14, Q wave V1-V4, LVH (+),
RVH (-). Hasil ronxent dada Tn.K menunjukan adanya kardiomegali, CTR : 65%. Hasil
pemeriksaan laboratorium Hb: 13,0 gr/dl, leukosit 15.120/ mm3, trombosit 572.000/ mm3, Ht
38%, Na 128 Mmol/L, K 3,5 Mmol/L, Ca 7,5 mg/dl, Cl serum 96 Mmol/L. Klien direncanakan
akan dilakukan pemeriksaan echokardiografi.
Terapi yang didapatkan saat ini adalah IVFD RL 500 cc/24 jam, IVFD NaCl 0,3% 500 cc/24 jam,
inj ranitidin 2x3 mg, drip fasorbid 1x3 mg, meropenem 3x1 gr, Ca glukonas 2 gr, levofloxasin 1
x750 mg.
Kasus I
1. Hiperlipidemia Adalah peningkatan lipid serum, yang meliputi: Kolesterol > 200
mg/dl, Trigliserida >200 mg/dl, LDL > 160 mg/dl, HDL < 35 mg/dl.
2. Hipertensi Adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan atau diastolik. Hipertensi
terjadi jika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg. Peningkatan tekanan darah
mengakibatkan bertambahnya beban kerja jantung. Akibatnya timbul hipertrofi
ventrikel sebagai kompensasi untuk meningkatkan kontraksi. Ventrikel semakin lama
tidak mampu lagi mengkompensasi tekanan darah yang terlalu tinggi hingga akhirnya
terjadi dilatasi dan payah jantung. Dan jantung semakin terancam oleh aterosklerosis
koroner.
5. Obesitas adalah jika berat badan lebih dari 30% berat badan standar. Obesitas akan
meningkatkan kerja jantung dan kebutuhan oksigen. 11
6. Inaktifitas Fisik akan meningkatkan risiko aterosklerosis. Dengan latihan fisik akan
meningkatkan HDL dan aktivitas fibrinolisis.
7. Stres dan Pola Tingkah Laku Stres akan merangsang Hiperaktivitas HPA yang dapat
mempercepat terjadinya CAD. Peningkatan kadar kortisol menyebabkan ateroklerosis,
hipertensi, dan kerusakan sel endotel pembuluh darah dan merangsang kemotaksis
(Januzzi dkk, 2014).
2. Jelaskan bagaimana proses terjadinya keluhan sesak napas, nyeri dada dan keluhan lelah
dalam beraktivitas yang dialami Tn.K? Jelaskan dalam bentuk WOC!
WOC EKG
Pembentukan thrombus
di atas?
Menggambarkan hasil EKG kemudian dijelaskan secara detail hasilnya kepada keluarga pasien.
Dan apabila dari pemeriksaan EKG tersebut terdapat ketidaknormalan langsung diatasi bagian
yang tidak normalnya, serta langsung ambil tindakan supaya pasien juga tidak semakin parah.
Interpretasi EKG dapat mudah dilakukan secara sistematis dengan menyebutkan komponen-
komponen sebagai berikut:
Ritme
Laju
Morfologi gelombang P
Interval PR
Kompleks QRS
Segmen ST
Gelombang T
Interval Qt
Kelainan yang ada: misal infark, LVH, RVH, RBBB, LBBB, dll.
Reguler dan ireguler, lihat interval P-P atau R-R, bila sama berarti reguler. Gunakan
kertas kosong untuk menandai interval P-P atau R-R.
Hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik (1 detik ada 5 kotak besar), kemudian
dikalikan 10 (metode ini untuk sinus aritmia saja). Atau jika memungkinkan hitung R-R
dalam 60 detik.
Bradikardia itu <60 denyut per menit takikardia itu >100 denyut per menit.
Morfologi Gelombang P: lihat Lead II panjang, gelombang P selalu positif (menghadap atas)
Normal /\
Axis: liat Lead I dan lead aVF, tentukan resultan “arah gaya”-nya, normal bila -300
sampai +1100 namun bila sudah Lead I dan aVF positif sudah pasti normo axis.
Kurang dari 0,10 detik (kecuali bila ada gangguan konduksi intraventrikel).
Jika ada maka liat aja dari bacaan analisis EKG, normalnya 0.3–0.44 detik, atau kurang
dari setengah interval R-R. QTc interval yaitu QT/akar dari R-R interval.
Tujuan dari pemeriksaan EKG pada Tn. R adalah untuk memantau secara rutin kondisi
Tn. R yang sudah di diagnosis mengalami CHF e.c CAD atau gagal jantung. Dan juga untuk
menelisik dugaan gejala masalah jantung, seperti Tn. R mengeluh sesak nafas, dan juga
mengatakan dadanya nyeri seperti tertindih benda berat.
Saya Belum Jadi Pasang Cincin
Tn. A usia 50 tahun mengeluh napasnya terasa sesak jika berjalan lebih dari 20 menit. Keluhan
ini dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Klien merasa cemas dengan kondisi penyakitnya, karena
klien masih belum melakukan anjuran dokter untuk pasang ring pada jantungnya. Klien juga
sering tiba-tiba pingsan. Sebelumnya klien pernah mengalami nyeri dada, dan dirawat di Rumah
Sakit serta dianjurkan tindakan pasang ring. Namun karena belum siap tindakan tersebut
sampai sekarang belum dilakukan. Saat ini keluhan utama klien selain sesak napas, adalah
kelelahan dan mudak kecapekan saat beraktivitas.
Klien mengidap hipertensi sejak 11 tahun yang lalu, berobat teratur ke klinik namun klien sulit
menghindari pantangan untuk mengurangi konsumsi garam dan makan gulai-gulai, tetapi ia
sudah berhenti merokok. Keluarga klien juga ada yang sakit jantung, kakak perempuannya
meninggal karena sakit jantung.
Saat ini klien cemas dengan penyakitnya, ia takut penyakitnya bertambah parah, dan takut
dengan tindakan untuk pasang ring. Hasil pengkajian ditemukan TD: 120/90 mmHg, N :
75x/menit, P : 23 x/menit dan S : 36,8°C. Pemerikasaan paru: gerakan dada simetris, nafas
sesak dengan aktifitas, taktil fremitus kiri dan kanan lemah, Redup, rhonchi +/+, wheezing (-).
Pemeriksaan jantung: ictus tidak tampak, ictus teraba ICS V MCS, perkusi jantung pekak, BJ I
dan II (+),reguler, murmur (-), gallop (-).
- Bisoprolol fumaratek 2 x 1
- Lansoprazole 30 mg 1 x 1
- Ramipril 5 mg 1 x 1
7 Trigliserida 71 mg/dl
Hasil Corangiography:
Belum memasang ring jantung,jika klien belum juga memasang ring jantung besar
kemungkinan penyakitnya akan bertambah parah
Usia 50 tahun
Klien berjenis kelamin lakilaki,laki-laki rentan terkena penyakit jantung coroner
Riwayat keluarga,kakak perempuan klien meninggal karna sakit jantung
2. Bagaimana proses perjalanan penyakit klien pada kasus diatas? Jelaskan dalam bentuk WOC!
FAKTOR RESIKO
FAKTOR RESIKO
SUPLAI DARAH KE
VOLUME PLASMA JANTUNG MENURUN
MENINGKAT
PEMBULUH DARAH
MENYEMPIT
CURAH JANTUNG
MENINGKAT
JANTUNG KEKURANGAN
O2
CAD
3. Jelaskan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang dan diagnostik pada kasus diatas!
A. NILAI LABORATORIUM :
Lisinopril 2 mg/hari
Hidroklorotiazid 50 mg 2x/hari
Glibenklamid 10 mg/hari
Aspirin 75 mg/hari
Kasus III
-Malas berolahraga
-HbA1c tinggi
-Kolesterol
Kolesterol
Membatasi makan
Natrium rendah
HbA1c tinggi
3. Bagaimana proses perjalanan keluhan Diabetes Mellitus sehingga menimbulkan
peningkatan tekanan darah ?
DIABETES MELITUS
OBESITAS
HbA1c TINGGI
KOLESTEROL TINGGI
HIPERGLIKEMIA
MENINGKATNYA TEKANAN
DARAH
HIPERTENSI
4. Bagaimana proses perjalanan keluhan Diabetes Mellitus sehingga menimbulkan
peningkatan tekanan darah ?
Mengonsumsi makanan secara berlebih, tidak memerhatikan kebutuhan kalori, dan jarang
berolahraga merupakan faktor-faktor yang bisa menyebabkan kelebihan gula
darah,kelebihan gula darah banyak akibatnya, termasuk kerusakan pada pembuluh darah
sensitif secara perlahan yang disebut kapiler yang dimana kapiler adalah pembuluh yang
dilewari darh bersih yang membawa oksigen. Jika kerusakan kapiler tertentu dalam ginjal
ddapat merusak kemampuan tekanan darah yang mengatur ke dalam ginjal dan hal ini
menyebabkan tekanan darah tinggi.