Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
lagi dalam pembuatan akta otentik yang merupakan perbuatan hukum yang
2014 tentang Jabatan Notaris (yang selanjutnya akan disebut dengan UUJN)
semuanya itu sepanjang pembuatan Akta itu tidak juga ditugaskan atau
dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh
undang-undang.
makna yang sangat dalam yang harus dijalankan dan mengikat selama
1
Sumpah atau janji tersebut mengandung dua hal yang harus dipahami,
yaitu :1
boleh bertentangan dengan peraturan yang telah di buat oleh pihak yang
berwenang. Kode etik Notaris merupakan suatu kaidah moral yang ditentukan
perundang-undangan dan berlaku bagi serta wajib ditaati oleh individu dan
semua anggota perkumpulan dan semua orang yang menjalankan tugas dan -
1
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), halaman 35.
2
penghormatan terhadap martabat manusia pada umumnya dan martabat
a. Mandiri
b. tidak memihak
Notaris terikat dengan adanya kode etik tersebut, maka harkat dan
seorang Notaris yaitu membuat akta otentik yang berfungsi sebagai alat bukti
bagi para pihak untuk melakukan suatu perbuatan hukum. Akta otentik
Notaris, tanpa ada permintaan dari para pihak Notaris tidak mungkin
3
bisnis, perbankan, kegiatan sosial, dan lain-lain. Kebutuhan akan pembuktian
tuntutan akan kepastian hukum dalam berbagai kegiatan ekonomi dan sosial,
Dengan adanya akta otentik sebagai alat bukti, maka akta tersebut harus
dilihat apa adanya, tidak perlu dinilai atau ditafsirkan lain, selain yang tertulis
sepanjang para pihak mengakuinya atau tidak ada penyangkalan dari salah
satu pihak. Jika para pihak mengakuinya maka akta dibawah tangan tersebut
Namun jika ada salah satu pihak tidak mengakuinya, beban pembuktian
diserahkan kepada pihak yang menyangkal akta tersebut dan penilaian atas
yang dibuatnya;
2
Habib Adjie, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris NotarisSebagai Pejabat
Publik (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), halaman 48-49.
4
4. Tanggung jawab notaris dalam menjalankan tugas jabatannya
pihak. Kesalahan atau kekeliruan bisa saja terjadi pada Notaris ataupun
dengan jangka waktu cuti dari Notaris yang digantikan. UUJN memberikan
sempurna. 4
menggantikan Notaris yang sedang cuti, sakit ataupun berhalangan atau tidak
3
Nico, “Tanggung Jawab Notaris Selaku Pejabat Umum”, Center for Documentation Studies
of Business Law, Yogyakarta, halaman 46.
4
Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
5
pengalaman atau kurangnya jam terbang, atau kurang pengertian. Begitu pula
yang diinginkan oleh para pihak yang menghadap baik dari aspek
keahlian Notaris.5
Akta yang dikeluarkan atau dibuat oleh Notaris sebagai alat bukti yang
sempurna harus memiliki unsur kesempurnaan baik dari segi materiil maupun
formil, dengan demikian seorang Notaris wajib bertanggung jawab atas akta
yang telah dibuatnya. Jika akta yang dibuat tidak seperti ketentuan yang telah
diatur dalam undang-undang, maka akta tersebut akan cacat secara yuridis
gugat dan akan dikenai sanksi ganti rugi yang telah dialami para pihak.
dapat diperoleh melalui tiga tahapan, antara lain atribusi, delegasi dan mandat
5
Husni Thamrin, Pembuatan Akta Pertanahan Oleh Notaris, (Yogyakarta: Pressindo, 2011),
halaman 92.
6
kewenangan yang tidak dibagi-bagi kan kepada siapapun, kewenangan
peraturan dasar yang sudah ada. Mengenai tanggung jawab dan tanggung
gugatnya berada pada pejabat atau badan tersebut sebagaimana yang telah
tersebut.
atas nama Negara. Kewenangan atau mandat tentu bersumber atas dasar
pelimpahan yang diberikan dari instansi yang tinggi ke instansi yang lebih
rendah. 6
a. akta yang dibuat oleh Notaris, biasa disebut dengan istilah Akta Relaas
UUJN. Maka dari itu dengan adanya perbedaan pengangkatan ataupun syarat-
6
Lutfi Effendi, Pokok-Pokok Hukum Administrasi, (Malang: Bayu Media Publishing, 2003),
halaman 77-78.
7
syarat untuk menjadi Notaris atau Notaris Pengganti seharusnya ada
pengganti, karena dari syarat dan kriteria dalam hal pengangkatan yang di
Akta otentik yang dibuat oleh notaris, menjadikan sifat akta tersebut lebih
Online”
secara online?
8
2. Apakah hambatan-hambatan di dalam pelaksanaan pembuatan akta
notaris secara online dan upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi
Berdasarkan permasalahan yang ada terdapat tujuan dan manfaat yang dapat
diperoleh, diantaranya :
secara online.
secara online dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang
ada.
Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk
semua para pihak yang terkait. Adapun manfaat yang peneliti harapkan dari
9
1.4 Keaslian Penelitian
yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema, kajian
meskipun berbeda dalam kriteria subjek jumlah dan posisi variable penelitian
atau metode analisis yang di gunakan. Penelitian ini hampir sama dengan
penelitian tentang :
wasiat.
10
Dengan demikian maka topik penelitian yang peneliti lakukan ini
benar-benar asli.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang tinjauan umum notaris meliputi pengertian notaris,
larangan notaris. Tinjauan umum akta otentik meliputi pengertian akta, dan
analisis
data kualitatif.
Bab ini berisi uraian tentang pembahasan yang berisi tanggung jawab notaris
pelaksanaan pembuatan akta notaris secara online dan upaya dalam mengatasi
hambatan tersebut.
11
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas tentang simpulan dan saran dari semua permasalahan yang
dibahas.
12