Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

Mata Kuliah Sistem Komunikasi Bergerak dan Nirkabel

Dosen Pengampu : Agus Heri Setya Budi, MT.

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem

Komunikasi Bergerak dan Nirkabel

Disusun oleh:

Abdul Bashit 1802443

TE-EK

Program Studi Teknik Elektro

Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

2021
PENGGUNAAN FREKUENSI OPERATOR DI INDONESIA

A. Spektrum frekuensi radio dan alokasinya

Spektrum frekuensi radio adalah susunan pita frekuensi radio yang mempunyai
frekuensi lebih kecil dari 3000 GHz sebagai satuan getaran gelombang
elektromagnetik yang merambat dan terdapat dalam dirgantara (ruang udara dan
antariksa). Alokasi spektrum frekuensi radio di Indonesia mengacu pada tabel
alokasi spektrum frekuensi yang dikeluarkan secara resmi oleh International
Telecommunication Union untuk wilayah 3 (ITU) pada peraturan Radio Edisi
2008 (Radio Regulation, edition of 2008). Alokasi frekuensi ITU juga menjadi
acuan bagi negara-negara lain di dunia. Peraturan tentang alokasi frekuensi radio
ini telah diatur oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dalam
Peraturan Menteri nomor 29 tahun 2009 yang dikeluarkan tanggal 30 Juli 2009.
Penepatan Spektrum Frekuensi Radio bertujuan untuk menghindari terjadinya
gangguan (Interference) dan untuk menetapkan protokol demi keserasian antara
pemancar dan penerima. Pada Aplikasinya, Siaran Radio dan Siaran Televisi
yang kita nikmati saat ini berada pada pengalokasian kisaran Frekuensi seperti
berikut ini :

 Radio AM (Amplitude Modulation) : 535 kHz – 1.7


MHz

 Short Wave Radio (Radio Gelombang Pendek) : 5.9 MHz – 26.1


MHz

 Radio CB (Citizen Band) : 26.96 MHz – 27.41


MHz

 Stasiun Televisi : 54 MHz – 88 MHz


(kanal 2 ~ 6)

 Radio FM (Frequency Modulation) : 88 MHz – 108


MHz

 Stasiun Televisi : 174 MHz – 220


MHz (kanal 7 ~ 13)
B. Daftar Pita Frekuensi Operator Seluler di Indonesia dan Alokasinya

Indonesia memiliki enam operator seluler yang terdaftar di Kementerian


Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Masing-masing operator memiliki hak
penggunaan spektrum frekuensi radio untuk menggelar layanan jaringan seluler.
Frekuensi radio yang digunakan terbagi menjadi 450 MHz, 850 MHz, 900 MHz,
1.800 MHz, 2.100 MHz, dan 2.300 MHz. Hampir semua operator menggunakan
lebih dari satu frekuensi untuk layanannya.

Dari enam operator, Telkomsel memiliki pita frekuensi terpanjang di Indonesia.


Operator seluler pelat merah itu memiliki total kapasitas frekuensi 105 MHz.
Rincian alokasi pita frekuensi Telkomsel adalah sebagai berikut:

 Frekuensi 850 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz

 Frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 2 x 7,5 (15) MHz

 Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 2x22,5 (45) MHz

 Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 2x15 (30) MHz

 Frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 50 MHz

Indosat Ooredoo menjadi operator seluler yang memiliki alokasi pita frekuensi
terbesar kedua. Komposisi alokasi frekuensi yang dimiliki Indosat adalah
sebagai berikut:

 Frekuensi 850 MHz dengan lebar pita 2,5 MHz

 Frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 2x10 (20) MHz

 Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 2x20 (40) MHz

 Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 2x15 (30) MHz

XL Axiata memiliki total alokasi pita frekuensi sebesar 90 MHz. Daftar pita
frekuensi yang dimiliki XL adalah sebagai berikut :

 Frekuensi 900 dengan lebar pita 2x7,5 (15) MHz

 Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 2x22,5 (45) MHz


 Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 2x15 (30) MHz

Hutchison 3 (Tri) Indonesia memiliki total alokasi pita frekuensi sebesar 50


MHz. Adapun rincian pita frekuensi Tri adalah sebagai berikut:

 Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 2x10 (20) MHz

 Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 2x15 (30) MHz

Sementara itu, Smartfren memiliki total 62 MHz. Masing-masing blok


Smartfren tersebar di pita frekuensi berikut:

 Frekuensi 850 MHz dengan lebar pita 2x11 (22) MHz

 Frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 40 MHz

Operator terakhir yang memiliki lisensi pita frekuensi adalah Sampoerna yang
memiliki dua blok di pita frekuensi 450 MHz dengan lebar pita 2x7,5 (15) MHz.

Daftar frekuensi operator-operator seluler di Indonesia berikut alokasinya dapat


dilihat dalam tabel berikut :

Untuk Telkomsel, akan mengoptimalkan tambahan 20 mhz frekuensi 2,3


Ghz untuk Akselerasi Pemerataan Akses Broadband dan Pengembangan
Teknologi Terbaru setelah resmi ditunjuk sebagai salah satu pemenang Seleksi
Pengguna Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk Keperluan Penyelenggaraan
Jaringan Bergerak Seluler Tahun 2021 yang digelar oleh Kemkominfo RI, di
mana mendapatkan alokasi Blok A dan C. Tambahan spektrum tersebut akan
dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas jaringan bergerak seluler,
meningkatkan kualitas layanan jaringan bergerak seluler, mendorong akselerasi
penggelaran infrastruktur jaringan bergerak seluler dengan teknologi generasi
keempat (4G/LTE) serta jika memungkinkan juga terimplementasikannya
teknologi generasi kelima di Indonesia. Telkomsel kini telah menggelar lebih
dari 231.000 BTS dengan ketersediaan lebih dari 78% berteknologi 3G dan 4G
yang didukung komposisi alokasi lisensi frekuensi sebagai berikut: frekuensi 2,3
GHz dengan lebar pita 50 MHZ, frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 15 MHz,
frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 22,5 MHz, dan frekuensi 800/900 MHz
dengan lebar pita 15 MHz.

Untuk Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (H3I) akan segera


menggunakan tambahan alokasi frekuensi 2.100 mhz yang mereka dapatkan dari
tender pada akhir 2017 lalu. Tambahan frekuensi tersebut akan digunakan untuk
meningkatkan kualitas layanan data terutama 4G LTE. Untuk indosat saat ini
dua blok frekuensi 2,1 Ghz yang mereka miliki masih digunakan untuk layanan
3G. Nantinya, setelah tambahan 5 Mhz tersebut, 10 Mhz dari total 15 Mhz yang
mereka miliki akan digunakan untuk 4G LTE. Selain Indosat Ooredoo, H3I pun
akan menggunakan tambahan 5Mhz pada spektrum 2,1Ghz untuk menambahkan
kapasitas di daerah yang padat trafik data.

Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI)


mengungkapkan bahwa tidak akan lama lagi semakin ramai operator yang
menyusul langkah komersialiasai layanan 5G tersebut. Hingga saat ini, baru dua
provider yang menggelar jaringan 5G yaitu Telkomsel dan Indosat Ooredoo.
Untuk implementasi 5G di Indonesia, Indosat Ooredoo menggunakan pita
frekuensi 1800 MHz atau 1,8 GHz, dengan lebar pita 20 MHz dalam rentang
1837,5 MHz sampai dengan 1857,5 MHz. Sementara Telkomsel saat ini
mengoperasikan 30MHz di pita 2.300 MHz atau 2,3 Ghz. Smartfren juga tengah
melakukan upaya merger dengan penyelenggara infrastruktur jaringan serat
optic, Moratelindo guna memuluskan niatnya menggelar layanan 5G di
Indonesia.

Operator seluler XL Axiata kembali melakukan pengujian jaringan


generasi kelima (5G). Berbeda dengan uji coba yang pernah dilakukan
sebelumnya, XL kali ini menggunakan frekuensi 4G untuk menggelar 5G.
Teknologi ini dinamakan Dynamic Spectrum Sharing (DSS) 4G/5G yang
memungkinkan pemanfaatan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G. Uji
coba ini dilakukan menggunakan spektrum 1.800 mHz dan 2.100 mHz di
wilayah Depok. XL Axiata bekerja sama dengan Ericsson melalui fitur Ericsson
Spectrum Sharing (ESS). eknologi DSS dapat digunakan untuk mempreluas
jaringan 5G dengan memanfaatkan jangkauan dan kapasitas spektrum eksisting.
XL sendiri memiliki lebar pita 22,5 MHz di spektrum 1.800 MHz setelah
mengakuisisi Axis pada 2014 lalu. Sementara di spektrum 2.100 MHz, XL
memiliki pita selebar 15 MHz.
REFERENSI

[1] https://teknikelektronika.com/pengertian-spektrum-frekuensi-radio-
pengalokasiannya/

[2] https://tekno.kompas.com/read/2021/06/24/16020067/daftar-pita-
frekuensi-operator-seluler-di-indonesia-dan-alokasinya

[3] https://www.telkomsel.com/about-us/news/telkomsel-optimalkan-
tambahan-20-mhz-frekuensi-23-ghz-untuk-akselerasi-pemerataan

[4] https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180420114134-213-
292201/indosat-dan-tri-pakai-tambahan-frekuensi-21-ghz-untuk-4g

[5] https://selular.id/2021/07/implementasi-5g-di-indonesia-tri-tunggu-
alokasi-spektrum-frekuensi-dari-pemerintah/

[6] https://tekno.kompas.com/read/2020/12/23/19190097/xl-uji-coba-
jaringan-5g-di-frekuensi-4g

Anda mungkin juga menyukai