ANALISIS PERBANDINGAN PROTOKOL
VIRTUAL PRIVATE NETWORK
Abdul Bashit, Asep Sugiharto
Prodi S1 Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudi No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154
Abdulbashit@upi.edu, Asepsugiharto1@upi.edu
Abstrak - Perkembangan teknologi saat ini
terbilang cukup cepat, setiap orang
membutuhkan jaringan internet untuk
memudahkan aktifitas seperti pengiriman
dan pertukaran data dari suatu tempat ke
tempat lain, ketergantungan akan hal ini
perlu di dukung dengan adanya
ketersediaan internet yang handal, dengan
kata lain aman digunakan karena internet
terbuka untuk umum sehingga keamaanan
kurang terjamin apabila tidak ada metode
tertentu untuk menjamin hal tersebut,
banyak oknum yang memanfaatkan hal ini
untuk mencuri data-data penting, dengan
menerapkan metode menggunakan
teknologi Virtual Private Network (VPN)
dapat membuat jaringan pribadi untuk
proses pengiriman atau pertukaran data
melalui jaringan internet menjadi lebih
aman, ada beberapa teknologi protokol
VPN yang dapat dipakai untuk
mengamankan pertukaran data
diantaranya PPTP, SSTP, L2TP, dan
OpenVPN, penelitian ini bertujuan
membandingkan kelebihan dan
kekurangan antar protokol dalam proses
keamanan ketika pertukaran atau
pengiriman data melalui jaringan internet.
I. PENDAHULAN
Perkembangan dunia Teknologi Informasi
saat ini sudah sangat pesat terutama
Internet. Begitu banyak kegiatan manusia
yang terbantu penyelesaiannya oleh
internet ini, termasuk dalam hal
komunikasi data atau pertukaran informasi
dari satu titik ke titik yang lain dengan
lebih cepat dan tepat.
Akan tetapi, meskipun fungsinya cepat
dari segi keamanan masih sangatlah rentan
walaupun internet itu sendiri memiliki
berbagai jenis protocol keamanan. Banyak
orang masih bisa membobol atau meretas
kedalam sistem keamanan tersebut yang
kemudian data penting yang terkandung
didalamnya bisa disalahgunakan.
Contohnya seperti perusahaan atau instansi
kepemerintahan, ada banyak transaksi
informasi yang dilakukan yang kemudian
bisa saja dalam transaksi itu terjadi
pencurian data oleh orang yang tidak
bertanggung jawab. Hal ini tentu sangat
merugikan bagi lembaga manapun, maka
dari itu diperlukan sebuah cara atau
metode yang dapat mengurangi bahkan
menghilangkan berbagai tindak pencurian
informasi yang dilakukan dalam jaringan
internet.
VPN atau Virtual Private Network
merupakan suatu jaringan private yang
menggunakan sarana jaringan komunikasi
publik Internet dengan menggunakan
tunneling protocol sebagai prosedur
pengamanannya, khususnya dengan
menggunakan protokol Secure Socket
Tunneling Protocol (SSTP) yang dapat
membuat komunikasi antar beberapa
jaringan sebuah tunneling yang melewati
jaringan internet dengan aman.

II. LANDASAN TEORI
1. Jaringan computer
Jaringan sendiri merupakan sebuah sistem
yang menghasilkan media transmisi atau
komunikasi dengan cara menghubungkan
dua perangkat atau bahkan lebih. Sistem
jaringan tersebut bisa dikatakan berfungsi
dengan baik atau berhasil bila perangkat
yang dihubungkan dapat berkomunikasi.
Sederhananya jaringan adalah koneksi
yang diciptakan dengan menghubungkan
lebih dari satu perangkat.
Sedangkan jaringan komputer adalah
kumpulan beberapa terminal komunikasi
yang terhubung dengan beberapa
perangkat komputer. Jaringan komputer ini
bertujuan untuk menjadi media
penghubung antara dua pihak agar dapat
melakukan komunikasi atau transaksi data
dengan tepat dan akurat.
Secara geografis jaringan komputer dapat
dibagi ke dalam tiga bagian,
1.1 LAN atau Local Area
Network.Jaringan ini memiliki
jangkauan wilayah yang relatif kecil
atau biasanya tidak lebih dari 1 km
persegi. Biasanya jaringan LAN
digunakan untuk ruangan atau gedung
yang tidak terlalu besar seperti sekolah,
perusahaan, atau bahkan warnet.
Kecepatan koneksi LAN ini berkisar
antara 10 sampai 100 mbps, sedangkan
teknologi yang digunakan adalah IEEE
802.3 Ethernet. Dengan ethernet ini
tidak sedikit orang yang menggunakan
teknologi nirkabel seperti Wi-fi pada
jaringan LAN.
1.2 MAN atau Metropolitan Area
Network. Cakupan jaringan ini cukup
luas bahkan bisa mencakup sampai
satu daerah kota dan memiliki
kecepatan internet yang lebih tinggi
daripada jaringan LAN. Jangkauan
koneksi MAN bahkan bisa mencapi 10
sampai 50 km persegi. Jaringan ini
merukan gabungan dari beberapa
jaringan LAN yang dimaksud untuk
memiliki jangkauan yang jauh lebih
luas.
1.3 WAN atau Wide Area Network.
Jaringan komputer dengan jangkauan
media paling luas ini dapat digunakan
untuk sebuah negara atau bahkan
benua. WAN tentu memiliki kecepatan
transfer data yang sangat tinggi karena
ditujukan untuk komunikasi antar
negara.
2. Protocol
Protocol merupakan sebuah peraturan yang
memungkinkan dua komputer atau lebih
dapat berhubungan atau bertukar informasi
data. Aturan ini harus dipenuhi oleh kedua
perangkat yang berhubungan agar proses
komunikasi data berjalan dengan baik.
Sederhananya protocol adalah media untuk
menghubungkan perangakat. Protocol ini
dapat diterapkan pada sebuah perangkat
lunak dan juga perangkat keras, jadi segala
sesuatu yang berhubungan dengan
komunikasi data antar komputer pasti
melibatkan yang namanya protocol.
Protocol memiliki berbagai fungsi,
diantaranya
II.1Addressing. Header IP paket
mengandung alamat yang
mengirimkan identifikasi ke komputer
pengirim dan penerima. Router
menggunakan informasi ini untuk
menuntun perangkat agar dapat
terhubung secara akurat.
II.2Reassembly. Memastikan pesan atau
informasi dapat dipecah menjadi paket,
hal ini karena pesan yang terlalu besar
tidak dapat dikirimkan. Juga pesan
yang disampaikan tidak dalam urutan
yang benar.
II.3Timeouts. Setiap paket pasti memiliki
self destructive counter yang
membatasi umur paket. Jika paket
sudah kadaluarsa maka paket akan
dihancurkan agar tidak menumpuk.
II.4Options. Terdapat fitur tambahan yang
mengizinkan komputer pengirim untuk
memutuskan pesan mana saja yang
akan dikirim kepada komputer
penerima.
Protocol juga memiliki
berbagaijenis, diantaranya
II.5TCP/IP. Transmission Control
Protocol dan Internet Protocol
merupakan standar dari komunikasi
data yang dipakai oleh komunitas
internet. Standar ini mengatur proses
pertukaran data antara komputer.
II.6User Datagram Protocol. Adalah
transport TCP/IP yang dapat
mendukung komunikasi unreliable,
tanpa adanya koneksi antar host di
dalam suatu jaringan.
II.7DNS. Domain Name System adalah
distribute database yang dipakai dalam
pencarian nama komputer di dalam
jaringan menggunakan TCP/IP.
II.8HTTPS. Hypertext Transfer Protocol
merupakan protocol untuk mengatur
komunikasi antara client dan server.
Sedangkan HTTPS merupakan versi
aman dari HTTP (safe). HTTPS
merupakan kombinasi dari HTTP
melalui Socket Secure Layer (SSL)
atau Transport Layer Security (TLS).
Kombinasi ini digunakan untuk
menjaga keamanan dari berbagai
serangan pihak ketiga.
II.9SSH. Secure Shell merupakan sebuah
protocol yang memungkinkan proses
pertukaran data menjadi aman.
II.10 Telnet Telecommunication
Network, protocol ini berjalan pada
koneksi internet atau LAN. Namun
Telnet ini memiliki resiko keamanan
yang masih rentan.
II.11 OSI Layer. Merupakan standar
komunikasi untuk jaringan komputer.
Standar ini bergerak sebagai aturan
agar seluruh alat komunikasi
terkoneksi melalui jaringan internet.
OSI layer ini dikembangkan agar
komputer bisa berkomunikasi pada
jaringan yang berbeda secara efisien.
3. VPN (virtual protokol network)
Virtual Protokol Network atau biasa
disebut VPN merupakan sebuah layanan
yang menyediakan akses jaringan internet
secara aman dengan membuat jaringan
pribadi ketika proses menyebunyikan
pengiriman dan pertukaran data dari
jaringan ke jaringan lain. VPN berfungsi
untuk menjaga keutuhan data sehingga
tidak mudah rusak atau bahkan di
manipulasi oleh orng lain dan menjaga
keasliaan pengirim data tersebut.
Dalam pertukaran data dari server ke
server, VPN memiliki protokol utama
yang menyediakan protokol transmisi dan
standar enkripsi diantaranya, PPTP, SSTP,
L2TP, dan OpenVPN yang dimana
protokol tersebut memiliki keunggulan
bahkan kekurangan dalam proses akses
timbal balik dan keamanan antar server.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan study literatur
dengan mencari sumber penelitian
sebelumnya yang mendukung bahasan
yang akan diangkat dari jurnal ini, peneliti
mengambil beberapa jurnal dan dipelajari
untuk mengetahui dari keempat protokol
yaitu PPTP, SSTP, L2TP, dan OpenVPN
dari segi keamanan mana yang lebih
unggul untuk proses pertukaran data pada
jaringan internet.
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. PPTP,“Point-To-Point-Tunneling-
Protokol”
merupakan protokol yang dapat membuat
suatu transfer data yang aman dengan
membuat sebuah vpn melalui jaringan data
berbasis TCP/IP, selain itu PPTP juga
dapat digunakan pada protokol lain
contohnya pada protokol IPX, NetBEUI,
dan NetBIOS, Point To Point Tunneling
dikembangkan oleh Microsoft
Corporation, Ascend Communication, US
Robotics, dan 3COM. Melalui jaringan
internet Protokol PPTP mengkapsulasi
Paket PPP kedalam IP datagram untuk
proses transmis.
Factor suksesnya keamanan hubungan
jarak jauh PPTP terdapat 2 poin utama,
yang pertama penggunaan public switched
Telephone Network (PSTN). Implementasi
PPTP terhadap PSTN memungkinkan
penyebaran PPTP menjadi sederhana dan
juga biaya yang dibutuhkan menjadi
relative kecil, sehingga perusahaan besar
berbasis dedicated communication server
dan leased line hilang, yang kedua
dukungan untuk protokol Non-IP yang
dimana selain IP protokol lain masih bisa
digunakan.
PPTP merupakan protokol pertama yang
didukung oleh windows, dalam segi
kecepatan protokol ini menyediakan
kecepatan system dan server yang sangat
cepat karena system enkripsi yang relative
masih sederhana dibandingkan dengan
protocol lain, namun tetap bergantung
pada variable perangkat pengguna.
Konfigurasi yang dipakai untuk protocol
ini sangat mudah tidak menyulitkan
pengguna, namun dalam segi stabilitas
masih kurang dan untuk keamanan PPTP
bisa dibilang memiliki tingkat keamanan
yang rendah karena system enkripsi yang
masih kurang kuat..
2. OpenVPN.
OpenVPN adalah sistem jaringan pribadi
yang menerapkan teknik untuk koneksi
point to point yang aman dalam
konfigurasi yang dirutekan dan difasilitasi
akses jarak jauh. OpenVPN ini
mengimplementasikan Client dan Server.
OpenVPN memungkinkan bagi penggunan
utnuk mengontentikasi satu sama lain antar
perangkat yang terhubung baik itu
menggunakan sandi, kunci rahasia atau
nama pengguna yang tela dibagikan
sebelumnya. Ketika digunakan dalam
Multiclient-server, maka server dapat
merilis sebuah sertifikat otentikasi untuk
setiap klien menggunakan tanda tangan
dan otoritas sertifikat.
Dari segi enkripsi, openVPN
menggunakan perpustakaan OpenSSL
untuk mmenyiapkan enkripsi saluran data
dan kontrol, hal ini memungkinkan
OpenSSL untuk melakukan semua
pekerjaan enkripsi dan autentikasi dan hal
ini tentu membuat OpenVPN dapat
mengakses semua chiper yang ada didalam
OpenSSL.
Dari segi autentikasi OpenVPN memiliki
berbagai cara untuk mengotentikasi satu
sama lain, diantaranya OpenVPN
menawarkan kata kunci yang dibagikan
sebelumnya untuk kemudian digunakan
sebagai alat pengenalan identitas.
Pengenalan sertifikat dan otentikasi
berbasis nama pengguna juga sering
digunakan dalam otentikasi openVPN.
Kemudian penggunaan kunci rahasia yang
dibagikan sebelumnya adalah yang
otentikasi termudah, dan otentikasi
berbasis sertifikat adalah yang paling kuat.
Terkait jaringan, openVPN dapat
dijalankan melalui UDP atau TCP.
OpenVPN juga sepenuhnya mendukung
Ipv6 sebagai protokol jaringan virtual
didalam tunneling karena itu openVPN
membuat koneksi melalui Ipv6. Ketika
openVPN menggunakan TCP untuk
membuat tunnel maka kinerjanya hanya
dapat diterima bilamana ada kelebihan
bandwidth yang cukup pada tautan
jaringan yang tidak tersambung
kemanapun untuk menjamin timer TCP
yang ditunnel tidak kadaluwarsa.
Terkait keamanan, Pada OpenVPN
terdapat pengamanan yang jauh lebih
aman dari protokol yang lain karena
OpenVPN menggunakan SSL sebagai
pengamannya, inilah sebabnya OpenVPN
membutuhkan Certificate Authority (CA)
3. SSTP “Secure Socket Tunneling
protokol”
SSTP merupakan platform yang
disediakan oleh Microsoft,
mengkombinasikan kedua teknologi yaitu
SSL yang dimana teknologi ini menjamin
tingkat keamanan dan TCP port 443,
dengan kedua teknologi ini memungkinkan
SSTP mdapat menembus firewall dan
server proxy, SSTP memiliki keterbatasan
dalam kinerja, SSTP dapat bekerja hanya
ketika ada kelebihan bandwidth pada
jaringan internet.
SSTP terintegrasi penuh kedalam system
windows sehingga sehingga penggunaan
platform ini hanya bisa berfungsi pada
windows. Keamanan yang diberikan
tergantung pada sandi rahasia yang dibuat
meskipun demikian system keamanan bisa
dibilang sudah cukup aman.
4. L2TP
Layer 2 Tunneling Protocol merupakan
sebuah protokol tunneling yang digunakan
untuk mendukung VPN. L2TP
menggunakan enkripsi atau
penyembunyian pesan hanya untuk
kontrolnya sendiri dan tidak menyediakan
enkripsi konten dengan sendirinya tetapi ia
menyediakan tunnel untuk layer 2 yang
mungkin dienkripsi. L2TP juga hanya
menyediakan UDP yang relatif lebih cepat
dari TCP.
Dari segi enkripsi, L2TP menggunakan
IPSec dan algoritma 3DES/AES dengan
kunci 256 bit. Hal ini membuat L2TP atau
IPSec terintegrasi dengan banyak
perangkat lunak.
Dari segi keamanan L2TP sangatlah aman
jika digabungkan dengan IPSec, keamanan
yang tinggi ini juga tidak membuat L2TP
sulit di konfigurasi tetapi malah sebaliknya
yakni membuat proses pengkonfigurasian
amat mudah.
KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian terhadap
beberapa jurnal yang telah dipublikasikan
dapat ditarik kesimpulan bahwa secara
keseluruhan setiap protokol VPN memiliki
karakteristik dan ciri khasnya masing-
masing. Untuk perbedaannya dapat
diuraikan kedalam :
1. Dalam segi kecepatan PPTP
dikenal lebih cepat karena siste
enkripsinya relatif sederhana. Adapun
OpenVPN kecepatannya bergandung pada
beberapa variabel diantaranya kecepatan
server dan pemilihan UDP. L2TP sendiri
sangat cepat karena hanya komunikasi
tanpa enkripsi. Sedangkan SSTP sendiri
cukup cepat namun hanya bekerja pada
platform windows.
2. Dalam segi kemanan PPTP
memiliki beberapa aspek dalam keamanan
apalagi pada platform windows. OpenVPN
dikenal memiliki kelemahan yang amat
sedikit, L2TP lumayan lemah dalam
keamanan tetapi ketika digabungkan
dengan IPSec akan menjadi protokol yang
sangat aman. Sedangkan SSTP memiliki
kemanan yang hampir sama dengan
OpenVPN karena sama sama bisa
menggunakan sandi atau kode rahasia
untuk enkripsi dan autentikasi.
3. Dari segi kelebihan, PPTP
memiliki kelebihan dalam kemudahan
konfigurasi, kecepatan dan dukungan
banyak sistem perangkat. Utnuk OpenVPN TUNNELING PROTOCOL DAN
memberikan kecepatan yang baik dan ETHERNET OVER INTERNET
keamanan yang sangat baik bahkan bisa PROTOCOL DALAM MEMBENTUK
dikatakan yang paling aman dari semua VPN”, INFORMATIKA Vol. 9, No. 1,
protokol VPN. Untuk L2TP sama dengan April 2013.
PPTP yakni kemudahan dalam konfigurasi
dan keamanan yang tinggi bila
digabungkan dengan IPSec. Sedangkan
SSTP memiliki kelebihan dibidang
keamanan yang juga tinggi tetapi
bergantung pada kekuatan sandi yang
digunakan juga terintegrasi secara penuh
ke dalam sistem windows.

REFERENSI
[1] Syariful Ikhwan , Ahya Amalina.
“Analisis Jaringan VPN Menggunakan
PPTP dan L2TP”, Jurnal Infotel Vol.9
No.3 Agustus 2017
[2] Henki Bayu Seta , Muhammad Ridwan
, Theresia Wati, “Perbandingan Virtual
Private Network Protokol Menggunakan
Point to Point Tunnel Protocol dan
OpenVPN”, STMIK STIKOM Bali, 9 – 10
Oktober 2015
[3] Ade Setiawan , Heri Priyanto, S.T.,
M.T., M. Azhar Irwansyah, S.T., M.Eng,
“PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE
NETWORK DENGAN PROTOKOL
PPTP PADA CISCO ROUTER 2901”,
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi
(JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016)
[4] Kaseger Arthur Farly, Xaverius B. N.
Najoan, Arie S. M. Lumenta, Perancangan
dan Implementasi VPN Server dengan
menggunakan Protokol SSTP (Secure
Socket Tunneling Protocol)”, E-Journal
Teknik Informatika Vol 11, No.1 (2017)
Tekno
[5] Robby Triadi Susanto, Ghani
Indrayanta, R. Gunawan Santosa,
“ANALISIS PERBANDINGAN
PERFORMA POINT TO POINT