Tugas ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Praktikum Konseling Reproduksi Remaja
dan NAPZA yang diampu oleh Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.Psi., KONS. dan I Gede Nugraha
Sudarsana, S.Psi.,M.Pd.
OLEH :
MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING
SEMESTER VI A
5. Treatment
Treatment yang digunakan pada kasus ini adalah menggunakan
konseling spiritual untuk meningkatkan kesadaran konseli (Putri). Treatmen
diberikan apabila konseli sudah bisa menunjukkan sikap kolaboratif dengan
tahapan sebagai berikut :
a. Mempengaruhi pola pikir konseli menolak menjadi menerima, tidak
menyetujui menjadi menyetujui. Fungsinya untuk memperkuat
penerimaan dan persetujuan. Bimbingan konseling pada jam-jam
tertentu seperti sehabis sembahyang merupakan aktivitas bimbingan
konseling untuk membangkitkan motivasi kebajikan pada diri konseli.
b. Perilaku erat kaitannya dengan motivasi, semakin baik motivasi
semakinkuat kehadiran perilaku itu. Demikian juga dengan lahirnya
perilaku positif, akan sangat dipengaruhi oleh motivasi.
c. Selain membangkitkan motivasi konseli, juga perlu konseli diarahkan
menumbuhkan kesadaran untuk mengakui kesalahan dan perbuatan
dosa yang pernah dilakukannya. Sepanjang konseli tidak menyadari
kesalahannya, sulit baginya untuk dapat berubah. Upaya
menumbuhkan kesadaran untuk mengakui dan menyesali
kesalahan/dosa diperlukan teknik yang tepat.
d. Pada kesempatan lain, konseli juga disadarkan akan faktor kegagalan
yang menimpa dirinya, seraya sebelumnya diajak untuk merasakan
adanya kegagalan serta faktor penyebabnya. Teknik membangun
kesadaran dapat dilakukan dengan mengajak sesorang tentang hal
mendasar dalam hidupnya.
e. Konselor tetap mengingatkan dan membimbing konseli untuk selalu
sembahyang dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
menjalani kegiatan-kegiatan positif di tempat rehabilitasi.
6. Follow Up
Tindak lanjut dari konseling ini adalah dengan tetap memantau
perkembangan dan perubahan konseli selama 3 bulan kedepan, baik
secara daring, maupun luring.
c. Verbatim
Ko/Ki Dialog
Konselor Selamat pagi, dik
Konseli Selamat pagi, Bu
Konselor Apakah benar adik bernama Putri?
Konseli Iya benar, Bu. Ada apa ya, Bu?
Konselor Baik Dik Putri, perkenalkan saya Lokita seorang konselor yang
saat ini memiliki tugas untuk memantau perkembangan Dik Putri.
Bagaimana keadaan Dik Putri hari ini?
Konseli Saya baik, Bu
Konselor Apa saja nih yang sudah Dik Putri lakukan hari ini?
Konseli Tadi pagi saya bangun, lalu makan setelah itu mandi, Bu. Terus
dokter tadi juga datang melakukan pemeriksaan
Konselor Baik dik, sekarang saya akan memberikan adik konseling.
Mungkin ada yang ingin adik ceritakan atau perasaan mengganjal
yang ada dalam diri adik bisa diungkapkan ya, dik
Konseli Sebenarnya saya bingung, Bu
Konselor Bisa diceritakan apa yang menyebabkan bingung, Dik?
Konseli Sejujurnya saya masih bingung dan cemas Bu kenapa saya bisa
sampai ada disini. Padahal saya hanya ingin menenangkan pikiran
dan relax saja. Selain itu juga banyak teman-teman saya yang
menggunakannya
Konselor Jadi Dik Putri merasa bingung mengapa Dik Putri bisa sampai
dimasukkan ke Pusat Rehabilitasi ya?! Berarti selama ini Dik
Putri menggunakan sabu-sabu untuk menenangkan pikiran dan
agar relax ya?
Konseli Iya, Bu. Memangnya saya salah menenangkan pikiran saya?
Konselor Tidak ada yang salah apabila ingin menenangkan pikiran semasih
hal tersebut dilakukan dengan tindakan yang positif, Dik Putri.
Baik, menurut Dik Putri menggunakan sabu-sabu termasuk hal
yang positif tidak?
Konseli Saya tahu sabu-sabu termasuk narkoba dan membahayakan.
Namun, saya menggunakan sabu-sabu untuk keperluan tubuh
saya, Bu. Jadi menurut saya sah-sah saja kalau saya
menggunakannya. Toh apabila membahayakan kesehatan, kan
yang punya tubuh itu saya, Bu
Konselor Dik Putri, kita diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa
dengan segala rahmat-Nya sampai detik ini kita masih bisa
menghirup nafas. Apakah yang sudah diberikan oleh Hyang
Widhi kepada Dik Putri akan Dik Putri sia-siakan begitu saja?
Konseli *Terdiam
Konselor Baik Dik Putri, perlu Dik Putri ingat bahwa narkoba tidak hanya
membahayakan kesehatan Dik Putri saja, namun juga
membahayakan keselamatan orang lain.
Konseli *Terdiam
Konselor Baik Dik Putri, apakah Dik Putri hapal Doa Tri Sandya?
Konseli Saya sempat hapal, Bu, namun sepertinya ada yang lupa
Konselor Baik, Dik. Mari kita Sembahyang Tri Sandya pada bait pertama
bersama-sama ya untuk menenangkan pikiran terlebih dahulu.
Namun, saya harap Dik Putri sembahyang dengan kushyuk ke
hadap timur ya, Dik
Konseli Baik, Bu
Ko&Ki *Sembahyang Tri Sandya
Konselor Bagaimana Dik Putri, apakah sudah merasa lebih tenang?
Konseli Jujur, Bu saya merasa lebih tenang setelah sembahyang tadi
Konselor Bagus sekali, Dik Putri. Itulah pentingnya mengingat dan berserah
kepada Sang Hyang Widhi, Dik. Tuhan itu maha segalanya. Maha
pengampun, pengasih, dan penyayang.
Konseli Bu, sekarang saya sedikit sadar, saya bisa merasa tenang tanpa
menggunakan sabu-sabu, Bu.
Konselor Bagus, Dik Putri. Apabila saya menyuruh Dik Putri
membandingkan antara menggunakan sabu-sabu dengan
sembahyang, yang mana sih yang menurut Dik Putri lebih
bermanfaat?
Konseli Tentu saja sembahyang, Bu
Konselor Bagus, Dik Putri sepertinya adik sudah menyadarinya. Setelah
Dik Putri menyadari hal ini, bahwa mengingat dan berserah
kepada Tuhan dapat menenangkan pikiran Dik Putri, apa yang
akan Dik Putri lakukan?
Konseli Mulai besok saya akan Sembahyang Tri Sandya 3 kali sehari, Bu.
Saya baru ingat bahwa saat di sekolah, saya pun dulu
Sembahyang Tri Sandya, jadi saya akan mencoba mengingat
kembali mantra Tri Sandya sampai bait terakhir, Bu namun saya
minta tolong Bu untuk selalu mendampingi saya terlebih dahulu
supaya saya lebih cepat menghapalnya
Konselor Bagus sekali rencananya, Dik. Tentu saja ya, Dik saya pasti akan
membantu adik
Konseli Terima kasih, Bu. Satu lagi, Bu saya akan lebih rajin mengikuti
kegiatan-kegiatan bakti disini, Bu. Saya ingin cepat sembuh dan
segera bertemu nenek saya
Konselor Baik, Dik Putri. Rencana Dik Putri bagus sekali. Jadi Dik Putri
akan sembahyang Tri Sandya 3 kali sehari dan rajin mengikuti
kegiatan bakti disini supaya cepat sembuh dan segera bertemu
dengan nenek Dik Putri. Pastinya nenek Dik Putri juga kangen
dan berharap Dik Putri lekas sembuh. Jadi semangat ya, Dik
Konseli Terima kasih, Bu. Saya akan meminta maaf kepada nenek saya
karena sudah mengecewakannya
Konselor Bagus sekali, Dik Putri. Baik Dik Putri, apakah ada yang ingin
Dik Putri ungkapkan lagi?
Konseli Untuk sekarang itu saja, Bu
Konselor Baik, Dik Putri, jadi Dik Putri merasa lebih tenang setelah
melakukan sembahyang Tri Sandya dan akan meneruskan hal
tersebut ditambah lagi Dik Putri akan lebih rajin mengikuti
kegiatan bakti disini. Untuk pertemuan kita selanjutnya akan kita
jadwalkan besok siang ya dik. Diingat ya rencana-rencana yang
akan Dik Putri lakukan mulai besok. Semoga berhasil
Konseli Baik, Bu. Terima kasih ya, Bu
Konselor Iya, Dik sama sama. Saya permisi ya
Konseli Iya, silahkan, Bu
A. Penutup
a. Simpulan
Berdasarkan kegiatan konseling yang telah dilakukan didapatkan bahwa
pelaksanaan konseling spiritual efektif untuk meningkatkan kesadaran diri
pengguna narkoba, yang dilihat dari :
1. Tercerahkannya pola pikir konseli tentang pilihan perilaku yang harus diambil
dan meninggalkan pola perilaku lama.
2. Kondisi jasmani dan rohani konseli yang semakin membaik.
b. Follow Up
Tindak lanjut dari pelaksaan konseling ini adalah dengan tetap memantau
perkembangan konseli selama 3 bulan kedepan baik secara daring maupun luring .
DAFTAR PUSTAKA
Cucu, M. (2009). Pendekatan spiritual dalam konseling Pengembangan hikmah ibadah bagi
pemulihan pecandu napza. Sosio Konsepsia Jurnal Penelitan Dan Pengembangan
Kesejahteraan Sosial, 14, 273–284.