Anda di halaman 1dari 2

Floor stock

Pada sistem ini kebutuhan obat yang diperlukan oleh pasien langsung dapat dilayani oleh
perawat tanpa harus menebus/ mengambil obat ketempat pelayanan farmasi/apotek, yang
kemudian farmasi mengecek obat apa saja yang sudah diambil kemudian dimintakan RPO.
 Alur pengadaan obat yang dilakukan di IGD adalah:
1. Membuat daftar permintaan barang ke gudang Farmasi setiap hari selasa dan jumat.
Permintaan disesuaikan dengan jumlah stok minimum dan maksimum tiap item
obat. Stok minimum ditentukan dengan cara 2x konsumsi per hari dan stok
maksimum 4x konsumsi per hari.
2. Daftar Permintaan barang diterima di gudang dan dilakukan penyiapan serta
dokumentasi oleh pihak gudang.
3. Pengiriman barang ke IGD dengan bukti pengiriman dan bukti serah terima barang
yang ditanda tangan penanggung jawab IGD dan penanggung jawab gudang.
Barang diterima oleh TTK dan barang yang datang segera didata pada kartu stok.
4. Kemudian dicek pengeluaran barang setiap paginya dan dicatatat pada kartu stok
sebagai bukti pengeluaran selama satu hari Apabila terdapat kekurangan maka
dapat dilakukan order tambahan.
5. Apabila persediaan di gudang habis, maka pihak IGD dapat melakukan permintaan
ke Instalasi Farmasi Rawat Inap sesuai ketentuan berlaku.
Sedangkan untuk alur obat dari IGD ke pasien adalah sebagai berikut : Pasien yang
datang ke IGD yang membutuhkan obat-obatan serta tindakan di catat dalam lembar
merah. Dalam lembar merah tersebut sudah terdapat jenis tindakan serta obat-obat apa saja
yang telah digunakan. Tugas dari TTK adalah mencatat alat kesehatan serta obat-obatan
yang digunakan di setiap tindakan serta mencocokannya dengan jumlah barang yang keluar
dari tempat penyimpanan.
Stock opname dilakukan tiga bulan sekali dengan pembuatan laporan dan sebelum tanggal
kadaluarsa obat harus segera diinformasikan kepada pihak gudang farmasi untuk tindakan
selanjutnya, bisa juga melalui koordinasi dengan dokter sehingga obat-obatan yang hampir ED itu
digunakan terlebih dahulu untuk menangani kasus. Pelaporan yang dilakukan di IGD ada 4 macam
yaitu pelaporan stock opname yang dilakukan tiap 3 bulan, pelaporan obat ED yang berbarengn
ddengan stock opname, pelaporan narkotik dan psikotropik tiap bulan serta pelaporan kekayaan IGD
dari alkes serta obat-obatan yang dilaporkan tiap akhir bulan.

Petugas ruang OK melakukan stok barang dan obat-obat disimpan di tempat


penyimpanan dengan urutan alfabetis yaitu disimpan berdasarkan penyusunan
huruf dari A sampai Z. Penyimpanan obat dipisah antara alkes dan obat yang
disusun secara alfabetis untuk memudahkan pengambilan obat.

Emergency kit

Bentuk emergency kit yang ada di ruangan, disimpan dalam kotak khusus yang disegel.
Setiap hari Asisten Apoteker (AA) akan mengecek bila segel belum terbuka artinya obat
dalam emergency kit tidak digunakan. Bila segel terbuka berarti ada obat yang digunakan dan
setiap pengambilan obat harus dituliskan pada form penggunaan obat emergency kit. Form
tersebut berisi tanggal, nomor bed, nama pasien, nama obat, jumlah obat yang digunakan,
nama yang mengambil dan tanda tangan. Obat yang telah digunakan harus dibuatkan RPO
kemudian obat yang telah digunakan tadi akan diganti oleh farmasi sehingga jumlah obat
dalam emergency kit tetap utuh. Emergency kit yang tidak dibuka selama 3 bulan harus
dicek, untuk memastikan tidak ada obat emergency yang kadaluarsa, apabila ditemukan obat
yang kadaluarsa akan langsung diganti.
Trolley emergency

 Menerima buku pesanan obat dari bangsal/unit


 Periksa saldo stok lantai / obat troli darurat
 Catat jumlah yang disediakan dalam buku pesanan
 Sediakan obat sesuai dengan jumlah yang tercatat
 File salinan asli dari buku pesanan

Anda mungkin juga menyukai