Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTEK INSTALASI INDUSTRI II


MKK-43104

JOB AIR BLAST

OLEH :

NAMA : EZA PUTRA WARDANA


NIM : 1915313024
KELAS : 4D TL

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BALI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya, laporan pratikum Instalasi Industri II Job Air Blast ini dapat saya selesaikan.
Laporan ini saya buat untuk

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan juga
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat berhasil menyelesaikan laporan
pratikum Instalasi Industri II ini dengan tepat waktunya yang berjudul “ AIR BLAST ”.
Laporan ini berisikan kata penganta pratikum dan hasil praktik, format diagram single line
dan diagram blok dijelaskan secara jelas. Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua mengenai pengaplikasinya Air Blast ini dan
penggunaannya.

Saya menyadari adanya laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat baik dan membangun selalu saya harapkan
untuk kesempurnaan makalah ini.

Diakhir kata saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada anda semua yang
telah membantu dalam proses pengukuran tiang pada dini hari dan berperan didalam
menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan apa yang baik untuk segala usaha kita. Amin

Denpasar, 26 Juni 2021


Penyusun

i
(Eza Putra Wardana)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................2
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)...........................................................2
2.2 Standard Operasional Prosedure (SOP)............................................................2
BAB III : ALAT DAN BAHAN.....................................................................................4
3.1 Alat yang digunakan.........................................................................................4
3.2 Bahan/ material yang digunakan......................................................................4
BAB IV : PEMBAHASAN DAN ANALISA................................................................6
4.1 Langkah Kerja..................................................................................................6
4.2 Gambar Rangkaian...........................................................................................7
4.3 Pembahasan Deskripsi Kerja............................................................................12
4.4 Analisa Gangguan.............................................................................................13
BAB V : PENUTUP......................................................................................................14
5.1 Simpulan...........................................................................................................14
5.2 saran..................................................................................................................14
Daftar Pustaka......................................................................................................................iii
Lampiran..............................................................................................................................iv
Gambar Hasil Akhir.............................................................................................................ix

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Air blast merupakan suatu proses transformasi yang menggunakan tenaga hembusan
angin. Mesin ini dapat difungsikan sebagai pemindah bahan berupa serbuk, biji-bijian
seperti tepung, beras, gabah, makanan ternak atau semen. Jika bahan yang ada di suatu
tempat penimbunan akan dipindahkan ke tempat lain untuk diproses berikutnya, maka
proses pemindahan ini dapat menggunakan angin yang dihembuskandari fan dengan
melewati pipa saluran. Semua bahan yang akan dipindahkan melalui saluran pipa dan
dihembuskan oleh angin dari fan sehingga sampai disuatu tempat yang ditentukan untuk
proses selanjutnya. Semua proses tersebut berada dalam lorong pipa yang tertutup
sehingga tidak berhamburan keluar.

1.2 Tujuan
Setelah mengikuti praktek mahasiswa diharapkan :
1. Mampu memahami deskripsi kerja rangkaian
2. Mampu mengidentifikasi bahan dan komponen yang digunakan pada sistem
kontrol Air Blast
3. Mampu memahami prinsip pengendalian motor listrik 3 phasa dengan
menggunakan kontaktor
4. Mampu memilih komponen yang diperlukan untuk rangkaian kontrol Air Blast
sesuai dengan job sheet
5. Mampu dengan terampil merangkai rangkaian kontrol Air Blast dengan
menggunakan kontaktor
6. Mampu mengoperasikan rangkaian kontrol Air Blast
7. Mampu menganalisa gangguan yang terjadi pada rangkaian kontrol Air Blast
8. Mampu memelihara dan memperbaiki gangguan atau kesalahan yang terjadi pada
instalasi Air Blast
9. Mampu membuat laporan hasil kerja

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


K3 adalah instrumen yang melindungi pekerja, perusahaan, masyarakat, dan
linkungan dari hal-hal yang merugikan, yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas
pekerjaan.
Pelaksanaan K3 memiliki beberapa tujuan khusus yaitu :
1. mempergunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
2. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum mendapat
persetujuan dari instruktur
3. memperhatikan dan periksa sumber tegangan.

2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP)


A. Posisi Awal
Saklar pilih/selector switch S7 pada posisi O
B. Pengoperasian Secara Manual
1. Saklar S7 pada posisi Hand (H)
2. Hidupkan Motor 1 (blower) dengan mengoperasikan S8b, maka Motor 1 akan
bekerja dengan pengasutan Y∆ dan ditandai dengan menyalanya lampu tanda
Hijau H17 ON,
3. Hidupkan Motor 2 (penggetar/vibrator) dengan mengoperasikan S14b, motor
penggetar akan ON ditandai dengan menyalanya lampu tanda warna Hijau H19
ON,
4. Dengan menghidupkan kedua motor (M1 dan M2) pengontrol aliran akan bekerja
dengan ditandai menyalanya lampu tanda warna Kuning H12.
5. Untuk meng-OFF-kan sistem dimulai dari meng-OFF-kan motor penggetar M2
yaitu dengan menekan tombol S14a dan selanjutnya meng-OFF-kan motor blower
M1 dengan menekan tombol S8a.
6. Dalam kondisi perawatan ditandai dengan berbunyinya buzzer H23, saklar S7
tidak boleh dipindahkan
C. Pengoperasian Secara Automatis
1. Saklar S7 pada posisi Automatis (A)

2
2. Tekan tombol S6b (normal ON), sistem akan bekerja secara berurutan dimulai
dari motor blower kemudian saklar aliran akan menutup dan beberapa saat
kemudian sesuai seting waktu K11T maka motor penggetar akan bekerja.
3. Bila silo sudah penuh, maka motor penggetar akan berhenti bekerja kemudian
berselang beberapa waktu sesuai dengan seting waktu K14T motor blower akan
mati.
4. Pada kondisi darurat atau kondisi tertentu sistem dapat dimatikan dengan menekan
tombol S6a dan jika sensor ada gangguan atau tidak berfungsi dengan baik maka
dapat sistem dapat dimatikan dengan menekan tombol S14 normal OFF.

3
BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat Yang Digunakan


N
NAMA BARANG SATUAN JML
O
1 Tang Kombinasi Buah 1
2 Tang Lancip Buah 1
3 Tang Kupas Buah 1
4 Tang Potong Buah 1
5 Obeng (+) Besar Buah 1
6 Obeng (+) Kecil Buah 1
7 Obeng (-) Besar Buah 1
8 Obeng (-) Kecil Buah 1
9 Cutter Buah 1
10 Testpen Buah 1
11 AVO Meter Buah 1

3.2 Bahan/ material yang digunakan

N SATUA
NAMA MATERIAL KODE SPESIFIKASI JML
O N
1 Box Panel   700 x 600 x pcs 1
300 mm AL
2 MCB 3 phasa F02 35 Ampere pcs 1
3 MCB 3 phasa F04 6 Ampere pcs 1
4 Profil G     m 1,2
5 Profil C     m 1,5
6 Profil DIN     m 2,5
7 Cable Tis   uk. 20 cm pcs 5
8 Locking screw F05 6 ampere pcs 1
9 Sekering F05 E27 pcs 3
10 Selektor Switch S07 11 kutub pcs 1
11 Push button S6a,S8a,S14a NC pcs 3
12 Push button S6b,S8b,S14b,S14 NO pcs 4

4
13 Lampu tanda merah H16,H19,H24,H29,H39 220 V pcs 5
14 Lampu tanda hijau H17,H19,H22 220 V pcs 3
15 Lampu tanda kuning H12 220 V pcs 1
K6,K7,K8,K9,K11,K13,
16 Kontaktor 1 phasa LC1D173A65 pcs 9
K14,K16,K21
17 Pembatas beban lebih OL6,OL7,OL13 CR D09307 pcs 3
18 Timer On Delay K9T,K11T,K14T LA2D22A65 pcs 3
19 Penghantar Fleksibel   NYAF 2,5 mm2 m 16
20 Penghantar Fleksibel   NYAF 1,5 mm2 m 50
21 Line Up Terminal   16 mm2 pcs 5
22 Line Up Terminal   4 mm2 pcs 11
2
23 End plate   4 mm pcs 9
24 End piece   4 mm2 pcs 2
25 Terminal PE   16 mm2 pcs 1
2
26 Terminal PE   4 mm pcs 2
27 Saklar aliran S13 Flow switch pcs 1
28 Kontak sesaat S16 Limit switch pcs 1
11 kW, 380/660
29 Motor listrik M1 pcs 1
V
0,5 kW
30 Motor listrik M2 pcs 1
220/380V
31 Kabel NYAF merah   1,5 mm2 m 20
32 Kabel NYAF kuning   1,5 mm2 m 10
33 Kabel NYAF hitam   1,5 mm2 m 8
34 Kabel NYAF biru   1,5 mm2 m 8
Kabel NYAF hijau
35   1,5 mm2 m 4
kuning
36 Kabel NYAF merah   2,5 mm2 m 5
37 Kabel NYAF kuning   2,5 mm2 m 4
38 Kabel NYAF hitam   2,5 mm2 m 3
39 Kabel NYAF biru   2,5 mm2 m 3
Kabel NYAF hijau
40   2,5 mm2 m 2
kuning
41 Kabel NYM   4 x 1,5 mm2 m 6
2
42 Kabel NYM   3 x 1,5 mm m 2
43 Kabel NYYHY   4 x 2,5 mm2 m 1

5
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA

4.1 Langkah Kerja


1. Berdoa sebelum mulai praktek
2. Pre Test
3. Mempelajari job dan kebutuhan material dengan baik
4. Memeriksa semua kondisi alat dan bahan dalam keadaan baik dan siap digunakan
5. Membuat gambar perencanaan rangkaian kontrol dan rangkaian daya
6. Memasang semua komponen pengendali sesuai dengan lay out
7. Merangkai sistem pengendali sesuai dengan gambar rangkaian
8. Jika sudah selesai merangkai periksa lagi sambungan-sambungan penghantar
9. Jika sudah yakin benar, laporkan pada instruktur untuk diperiksa
10. Dengan persetujuan instruktur sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan
11. Sebelum rangkaian dihubungkan dengan beban (motor listrik) cobalah rangkaian
pengendalinya terlebih dahulu dengan menggunakan sumber tegangan 1 phasa
12. Amati dan analisa cara kerja rangkaian pengendali dan motor listrik
13. Setelah selesai matikan sumber tegangan dan bongkar rangkaian
14. Melakukan analisis terhadap hasil praktek
15. Kembalikan alat dan bahan ketempat semula
16. Membuat laporan sesuai dengan format

6
7
4.3 Pembahasan Deskripsi Kerja
1. Mesin Penghembus Udara (Air Blast) ini menggunakan dua buah motor listrik 3
fasa, motor ini difungsikan sebagai blower dan penggetar, dimana motor blower
dioperasikan dengan pengasutran bintang-segitiga (Y∆) sedangkan motor
penggetar dioperasikan pada hubungan bintang (Y). Alat ini mempunyai dua fungsi
operasi yaitu operasi manual/hand (M/H) dan automatis (A).
2. Selector switch diposisikan pada posisi Manual/Hand (M/H) maka K21 akan
bekerja, tujuannya untuk pengetesan, perawatan dan perbaikan Air Blast atau jika
sistem automatis mengalami gangguan. Langkah pengoperasian :
a. Tekan Push button NO S8b, motor blower (fan) akan bekerja dengan
beroperasi awal pada hubungan bintang (Y) dan setelah beberapa detik sesuai
dengan seting waktu On Delay maka motor beroperasi pada hubungan segitiga
(∆).
b. Tekan Push button NO S14b, motor penggetar akan bekerja dengan hubungan
Y.
c. Untuk meng-OFF-kan sistem langkah awal dilakukan adalah dengan menekan
S14a sehingga motor penggetar akan OFF (mati), kemudian S8a ditekan
sehingga motor blower akan OFF.
3. Selektor switch diposisikan pada posisi Automatis (A) maka K21 akan OFF, pada
posisi ini kerja rangkaian akan dikontrol oleh beberapa sensor diantaranya sensor
saklar aliran S13 dan sensor infra merah S16. Langkah penoperasian :
a. Tekan Push button NO S6b (normal ON), maka motor blower akan bekerja
dengan pengasutan Y∆. Setelah motor pada hubungan ∆, maka saklar aliran
S13 akan tertutup/terhubung karena ada aliran udara pada pipa dan kontaktor
K11T juga bekerja, dengan bekerjanya saklar aliran S13 dan K11T maka
kontaktor K13 akan bekerja yang akan membuat Motor penggatar juga
bekerja. Proses pemindahan bahan sedang berlangsung.
b. Jika silo akhir sudah penuh maka akan terdeteksi oleh sensor infra merah S16
sehingga S16 menutup/terhubung, dengan tertutupnya S16 maka K16 akan
bekerja dengan demikian K14T juga akan bekerja, dengan bekerjanya K14T
anak kontak NC K14 akan terbuka sehingga aliran arus ke kontaktor K13 akan
putus dengan demikian motor penggetar akan Off, berselang beberapa detik
sesuai seting waktu ON delay pada K14T maka motor blower akan Off
sehingga proses pemindahan bahan berakhir.

12
c. Saklar S14 normal off dioperasikan apabila kondisi sistem pada kondisi
darurat atau ada beberapa sensor yang tidak berfungsi dengan baik.

4.4 Analisa Gangguan


Dari hasil pratikum yang sudah saya lakukan, banyak terjadi gangguan yaitu ;
adanya miss komunikasi antara dosen pengajar dan dosen pembimbing yang
sebenarnya saya dan kelompok saya dan kelompok saya membuat rangkaian manual
saja, tapi saya dan kelompok saya mengerjakan manual dan automatis, oleh sebab itu
kelompok saya banyak mengorder barang berupa kabel di store yang mengakibatkan
over order, banyak kabel yang saya pakai sambung-sambungan, mengakibatkan ada
beberapa kinerja dari komponen itu kurang maksimal kerja/responnya.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek yang saya lakukan, dapat saya simpulkan sebagai
berikut :
- Dalam merancang sistem kontrol Air Blast tersebut, diharapkan mahasiswa mampu
memahami deskripsi kerja rangkaian dari motor yang ingin dikerjakan.
- Mahasiswa dapar memahami bahwa rangkaian dapat beroperasi secara maksimal
dengan cara kerja komponen yang digunakan, mengecek, dan memasang semua
komponen dengan baik dan benar.
- Pada posisi manual, untuk mengaktifkan rangkaian selector switch diarahkan pada
posisi hand dan tekan push button NO S8b maka motor blower akan bekerja dengan
hubungan bintang (Y) dan setelah beberapa detik akan beroperasi di hubungan
segitiga (∆). Ketika push button NO S14b ditekan maka motor akan beroperaso pada
hubung bintang (Y).
- Pada posisi automatis (A) tekan push button NO S6b maka motor posisi automatis
(blower) akan bekerja dengan penghasutan (Y∆). Lalu saklar aliran S13 akan
terhubung dan K11T akan bekerja. Motor penghantar juga bekerja dan proses
pemindahan barang berlangsung. Ketika S16 dan K14T akan bekerja dan mematikan
motor penggetar, selang beberapa detik motor blower akan OFF, dan proses
pemindahan berakhir.
5.2 Saran
- Selalu melakukan pengecekan berulang-ulang semua komponen yang akan
digunakan, dan pengecekan jalur rangkaian agar terhubung dengan benar, dikarenakan
komponen yang terdapat banyak kerusakannya. Meliputi baut dan mur pada
komponen dol, komponen rusak.
- Selalu berhati-hai ketika memasang kabel pada komponen agar tidak merusak
terminal baut sehingga dol.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mudiana, I Nyoman, I Gusti Ketut Abasana, 2020, JOB SHEET PRAKTEK INSTALASI
INDUSTRI II JOB AIR BLAST, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali

iii
LAMPIRAN
Lembar Pernyataan
1. Jelaskan fungsi pengaman MCB F02 dan F04 !
- MCB F02 berfungsi sebagai pengaman rangkaian power motor 1 atau blower dari
beban lebih dan hubung singkat arus listrik.
- MCB F04 berfungsi sebagai pengaman rangkaian power motor 2 atau vibrator dari
beban lebih dan hubung singkat arus listrik.
2. Jelaskan fungsi OLK6, OLK7 dan OLK13 dan cara mensetting Over Load !
- OLK6 berfungsi sebagai pengaman beban lebih untuk motor 1 (blower) dimana
outputnya terhubung dengan terminal U1 , V1 , W1 motor 1, dan juga fungsi lain OLK6
adalah mengamankan kontaktor utama K6 dari beban lebih.
- OLK7 berfungsi sebagai pengaman beban lebih untuk motor 1 (blower) hubung YΔ,
dan juga OLK7 mengamankan kontaktor utama K7 dari beban lebih.
- OLK13 berfungsi mengamankan motor 2 (vibrator) apabila terjadi beban lebih, dan
juga OLK13 mengamankan kontaktor utama K13 dari beban lebih.
- OverLoad disetting arusnya sebesar arus nominal motor. Misal pada name plate
motor arus nominalnya adalah 29 A, sedangkan overload memiliki rentang nilai arus
28 – 38 A, maka overload harus disetting diangka 29 dengan obeng min.
3. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan penghantar pembumian pada badan panel,
pintu panel dan rangka panel !
- Box panel terbuat dari logam dan berfungsi sebagai tempat dari rangkaian tujuan
dipasangnya untuk keselamatan pekerja dan lingkungan sekitar, fungsinya jika terjadi
kebocoran arus pada panel pengantar pembumian sebagai pengantar pembumian
sebagai pengantar arus bocor tersebut langsung ke bumi.
4. Jelaskan arti data yang ada pada name plate motor 1, 11 kW, 380/660 V, 21,5/14,2 A
dan 2900 rpm !
- 11 KW : Menunjukan bahwa daya motor listrik ini sebesar 11 KW atau 11000 W
- 380/660V : Menunjukan 380 V adalah tegangan 3 phase antar phase untuk
hubungan segitiga, dan 660 V adalah tegangan 3 phase antar phase
untuk hubungan bintang.
- 21,5/14,2 A : Menunjukan bahwa untuk sambungan segitiga arus yang digunakan
adalah 21,5 A maksimal dan untuk sambungan bintang arus yang
digunakan adalah 14,2 A.

iv
- 2900 rpm : Menunjukan bahwa motor ini memiliki kecepatan putaran sebesar 2900
rotasi (putaran) per menit.
5. Jelaskan pula arti data yang tertera pada name plate motor 2, 0,5 kW, 220/380 V, 1,8
A dan 750 rpm !
- 0,5 KW : Menunjukan bahwa daya motor listrik ini adalah sebesar 0,5 KW atau
500 W
- 220/380 V : Menunjukan 220 V adalah tegangan 3 phase antar phase untuk
hubungan segitiga dan 380 V adalah tegangan 3 phase antar phase
untuk hubungan bintang
- 1,8 A : Menunjukan bahwa arus nominal atau arus maksimal pada motor adalah
sebesar 1,8 A
- 750 rpm : Menunjukan bahwa motor ini memiliki kecepatan putaran sebesar 750
rotasi (putaran) per menit
6. Jelaskan tujuan pengasutan Y∆ !
- Bertujuan untuk memperkecil daya awal atau memperkecil arus start motor.
7. Jelaskan fungsi Selektor Switch !
- Selector switch adalah alat yang digunakan untuk memilih posisi kerja rangkaian
kontrol. Prinsip kerja dari selector switch yaitu menyambung rangkaian sesuai
dengan yang ditunjukan tankai selector. Pada rangkaian kontrol, selector switch
digunakan untuk memilih rangkaian akan bekerja secara manual / automatis
ataupun OFF.
8. Jelaskan fungsi masing-masing kontaktor !
- K6 : Memutuskan/ menyambungkan arus yang menuju input motor 1 U 1,V1,W1, dan
mengunci tombol tekan S6b agar arus tetap mengalir pada saat rangkaian di
posisi automatis. Dan juga dikopeldengan overload OLK6 untuk mengamankan
motor 1 dari beban lebih.
- K7 : Memutus/ menyambungkan arus yang menghubungkan motorsecara delta.
Memutus/menyambung arus ke lampu tanda H17 dan juga ke kontaktor K11T
yang mengatur selang fan vibrator on. K7 dikopel dengan overload yang
mengamankan motor 1 dari beban lebih saat penghasutan YΔ.
- K8 : Memutus/ menyambungkan arus yang menghubung motor secara Y,
menginterlock motor 1 agar hubungan Y/Δ tidak bekerja bersamaan, dan
memutus/ menyambung arus ke lampu tanda H17.

v
- K9T : On delaynya mengatur seberapa lama rangkaian motor hubungan Y bekerja
lalu lanjutkan dengan motor terhubung Δ. Mengunci S8b agar arus tetap
mengalir di saat posisi manual.
- K11T : Memberikan selang waktu hingga akhirnya K13 ON.
- K13 : Memutus/ menyambung arus yang menuju ke motor 2, mengunci S14b agar
arus tetap mengalir ke koil K13 pada saat posisi manual, dan overloadnya
mengamankan koil K13 dari beban lebih dan juga menghubungkan arus ke
lampu indikator H16, seandainya motor 2 overload.
- K14T : Memutus aliran arus ke kontaktor K13 sehinggak motor 2 OFF, ON
delaynya akan meng-OFF-kan motor 1 sehingga proses pemindahan
bahan berakhir.
- K16 : Meng-OFF-kan motor 2 saat silo penuh.
- K21 : Menghubung/ memutus arus yang menuju rangkaian vibrator saat posisi
manual.
9. Jelaskan fungsi masing-masing tombol tekan !
- S6a : Mematikan sistem apabila terjadi gangguan baik di posisi manual atau
automatis
- S6b : Tombol tekan utama yang menguplai arus saat rangkaian pada posisi
automatis.
- S8a : Meng-OFF-kan motor 1 (blower) saat posisi manual.
- S8b : Meng-ON-kan motor 1 (blower) saat posisi manual.
- S14a : Meng-OFF-kan motor 2 (vibrator) saat posisi manual.
- S14b : Meng-ON-kan motor 2 (vibrator) saat posisi manual.
- Saklar aliran : Meng-ON-kan vibrator setelah motor 1 pada hubungan Δ.
- S14 normal OFF : Meng-OFF-kan vibrator apabila kondisi sistem dalam kondisi
awal.
- LS16 : Meng-OFF-kan blower saat silo sudah penuh.

vi
10. Buatlah gambar diagram pengawatan rangkaian daya motor 1 (blower) dan motor 2
(penggetar) !

11. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pada posisi manual dan posisi automatis !
- Pengoperasian Secara Manual
1. Saklar S7 pada posisi Hand (H)
2. Ketika S8b ditekan, motor 1 akan bekerja dengan pengasutan Y∆ dan ditandai
dengan menyalanya lampu tanda Hijau H17 ON,
3. Ketika S14b ditekan, motor 2 penggetar akan ON ditandai dengan menyalanya
lampu tanda warna Hijau H19 ON,
4. Dengan menghidupkan kedua motor (M1 dan M2) pengontrol aliran akan bekerja
dengan ditandai menyalanya lampu tanda warna Kuning H12.

vii
5. Untuk meng-OFF-kan sistem dimulai dari meng-OFF-kan motor penggetar M2
yaitu dengan menekan tombol S14a dan selanjutnya meng-OFF-kan motor blower
M1 dengan menekan tombol S8a.
6. Dalam kondisi perawatan ditandai dengan berbunyinya buzzer H23, saklar S7 tidak
boleh dipindahkan
- Pengoperasian Secara Automatis
1. Saklar S7 pada posisi Automatis (A)
2. Tekan tombol S6b (normal ON), sistem akan bekerja secara berurutan dimulai dari
motor blower kemudian saklar aliran akan menutup dan beberapa saat kemudian
sesuai seting waktu K11T maka motor penggetar akan bekerja.
3. Bila silo sudah penuh, maka motor penggetar akan berhenti bekerja kemudian
berselang beberapa waktu sesuai dengan seting waktu K14T motor blower akan
mati.
4. Pada kondisi darurat atau kondisi tertentu sistem dapat dimatikan dengan menekan
tombol S6a dan jika sensor ada gangguan atau tidak berfungsi dengan baik maka
dapat sistem dapat dimatikan dengan menekan tombol S14 normal OFF.

12. Jelaskan mengapa motor blower harus hidup lebih dulu dibandingkan dengan motor
penggetar ! dan juga mengapa daya motor blower lebih besar dibandingkan dengan
motor penggetar !
- Motor blower harus hidup terlebih dahulu karena blower harus berhasil meniup biji-
bijian melalui pipa saluran hingga sampai ke silo akhir terlebih dahulu sehingga tidak
terjadi penumpukan biji-bijian pada blower.
-Daya motor blower lebih besar karena untuk meniupkan biji-bijian melalui saluran
yang naik turun hingga sampai ke silo akhir dibutuhkan kecepatan fan yang tinggi,
tidak hanya itu semakin tinggi kecepatan fan maka proses pemindahan biji-bijian ke
silo akhir akan semakin cepat sehingga tentunya pekerjaan akan semakin produktif.

viii
GAMBAR HASIL AKHIR

ix

Anda mungkin juga menyukai