Anda di halaman 1dari 3

DASAR DASAR AJARAN ISLAM

Mencakup 3 Aspek yaitu akidah, Syariah, dan akhlak yang tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lainnya :

Akidah

Kata akidah berasal dari Bahasa arab ‘aqad’ yang berarti iktan. Menurut ahli Bahasa akidah
adalah perjanjian yang teguh dan kuat teraptri dalam hati dan yang paling dalam. Jadi Aqidah
ini merupakan ikatan perjanjian yang kokoh dan tertanam jauh di dalam lubuk hati Sanubari
manusia.Akidah bersifat kekal dan tidak berubah sejak manusia pertama Nabi Adam sampai
akhir zaman selama tidak ada penyimpangan yang dibuat oleh pengikutnya. Aqidah dan
syariat Islam sudah diatur oleh Allah untuk bisa diterapkan bagi semua manusia,  bukan
hanya untuk Satu Bangsa atau budaya tertentu saja. 

Substansi akidah adalah keimanan,  sebagaimana terangkum dalam rukun Iman:


 Iman kepada Allah,
  iman kepada para malaikat, 
 iman kepada kitab-kitab Allah, 
 iman kepada nabi dan rasul, 
 iman kepada hari akhir,  dan
 iman kepada Qada dan Qadar. 

Bagaimana manusia menyikapi ajaran Allah subhanahu wa ta'ala untuk mengimani rukun
iman  di atas,  dapat dikelompokkan menjadi lima golongan,  yaitu
 Mukmin,
 kafir,
 munafik,
 musyrik, dan
 murtad.

Syariah
Kosakata Shania dalam bahasa Arab memiliki arti jalan yang ditempuh atau garis yang
seharusnya dilalui.  dari sisi terminologi,  makna pokok-pokok aturan hukum yang digariskan
oleh Allah untuk dipatuhi dan dilalui oleh seorang muslim dalam menjalani segala aktivitas
hidupnya (ibadah) Di dunia.  ketentuan Syariah bersifat komprehensif dan universal. 
Komprehensif,  berarti mencakup seluruh aspek kehidupan baik mengenai hubungan antara
manusia dengan Allah (ibadah mahdhah), Seperti sholat,  puasa, haji, dan mengenai
hubungan antara sesama manusia serta antara manusia dengan makhluk atau ciptaan Allah
lainnya termasuk alam semesta (ibadah muamalah). Hukum asal ibadah mahdhah adalah
bahwa segala sesuatu dilarang untuk dikerjakan,  yang dibolehkan dalam Alquran atau
dicontohkan Nabi Muhammad melalui assunnah.  Sebaliknya,  hukum asal ibadah muamalah
adalah bahwa segala sesuatu dibolehkan kecuali ada larangan dalam Alquran atau as-sunnah.
 Universal,  bermakna dapat diterapkan bagi semua manusia dalam setiap waktu dan
keadaan.  definisi untuk universal akan terlihat lebih jelas dalam aturan mengenai muamalah, 
karena dalam muamalah bedakan antara Muslim dan non muslim. 
Aturan mengenai ibadah muamalah :
1. Hukum keluarga (ahwalus syakhsiyah)  Yang mengatur hubungan suami istri,  anak
dan keturunan termasuk sistem waris.
2. Hukum privat (ahkamul wadaniyah) Yaitu hukum-hukum yang berhubungan dengan
hak manusia satu sama lain dalam tukar-menukar kebendaan dan manfaat,  seperti
jual beli, perserikatan dagang, sewa-menyewa, hutang piutang.
3. Hukum pidana (ahkamul Jinaiyah), hukum acara (ahkamul murafaat) Yang
berhubungan dengan peradilan,  persaksian, bukti-bukti, sumpah, dan sebagainya.
4. Hukum perundang-undangan (ahkamul dusturiyah) yaitu hukum yang berhubungan
dengan azas dan cara pembuatan undang-undang.
5. Hukum internasional (ahkamul dauliyah) Yaitu hukum yang mengatur hubungan
Negara Islam dengan negara non Islam dalam bidang bidang perdamaian,  keamanan, 
perekonomian, Kebudayaan dan lain-lain.  yang mengatur muamalah antara warga
negara non-muslim yang berada di negara Islam dengan warga negara Islam itu
sendiri.
6.  Hukum ekonomi dan keuangan (ahkamul iqtishadiyah maaliyah), Yaitu hukum yang
mengatur sumber-sumber keuangan dan pengeluarannya, hak-hak fakir miskin, dan
hubungan keuangan antara pemerintah dan warga negaranya.
Akhlak
Akhlak sering disebut juga sebagai ihsan  dari kata arab Hasan yang berarti baik.  definisi
Ihsan menurut Nabi Muhammad SAW.  Ihsan adalah kepada Tuhanmu seolah-olah engkau
melihatnya sendiri,  kalau pun  engkau tidak melihatnya maka ia melihatmu .akhlak dalm
Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan Rasul, dengan sesama  manusia dan
alam serta dengan dirinya sendiri. 

Hubungan Aqidah, Syariah dan Akhlak

Bila diibaratkan sebuah bangunan, aqidah adalah pondasi bangunan keagamaan agar ia dapat
berperilaku mulia.  Kuat lemahnya iman seseorang dapat diukur dan diketahui dari perilaku
akhlaknya,  di sisi lain bangunan keagamaan tidak dapat tegak tanpa tiang-tiang penyangga,
yakni syariah. Artinya,  iman itu menuntut pengamalan sehingga akan membuahkan akhlak
yang baik pula. 

Anda mungkin juga menyukai