Eliminasi urin merupakan salah dari proses metabolik tubuh. Zat yang tidak
dibutuhkan,dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan.
Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang, berwarna merah tua, panjangnya sekitar
12,5 cm, tebal 2,5 cm. Setiap ginjal memiliki berat antara 125-175 gram pada laki-laki
dan 115-155 gram pada perempuan. Terletak pada dinding posterior abdomen. Posisi
ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri karena diatas ginjal kanan terdapat hati.
Fungsi spesifik dari ginjal meliputi:
1. Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuh
2. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian ion-ion penting
3. Memelihara volume plasma yang sesuai
Struktur Internal ginjal terdiri dari (1) Hilus, tingkat kecekungan tepi medial ginjal, (2)
Sinus Ginjal, rongga berisi lemak yang membuka pada hilus, (3) Pelvis Ginjal, tersusun
atas 2-3 kaliks mayor dan 8-18 kaliks minor,, (4) Parenkim Ginjal, jaringan yang
menyelubungi struktur sinus ginjal dan terbagi menjadi medula (tersusun atas piramida
ginjal dan papila) dan korteks (tersusun atas tubulus dan pembuluh darah nefron). Satu
ginjal mengandung 1-4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. Setiap
nefron memiliki satu komponen vaskular (kapiler) dan satu komponen tubular.
Struktur Nefron terdiri dari (1) Glomerulus adalah gulungan kapilar yang dikelilingi
kapsulepitel berdinding ganda disebut kapsul bowman. (2) Tubulus kontortus
proksimal panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang
Ureter adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang
merentang sampai kandung kemih. Setiap ureter panjangnya antara 25–30 cm dan
berdiameter4-6 mm. Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan jaringan: lapisan terluar adalah
lapisan fibrosa, ditengah adalah muskularis longitudinal ke arah dalam dan otot polos
sirkular ke arah dalam dan ototpolos sirkular ke arahluar dan lapisan terdalam adalah
epitelium mukosa yang mensekresi selaput mukus pelindung. Lapisan ototnya memiliki
aktivitas peristaltik intrinsik. Gelombang perisitaltik mengalirkan urine dari kandung
kemih keluar tubuh.
3.Vesika Urinaria
Vesika urinaria adalah organ muscular berongga yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan urin. Pada laki-laki, kandung kemih terletak tepat di belakang simfisis
pubis dan di depan rectum. Pada perempuan, organini terletak agak di bawah uterus di
depan vagina. Ukurannya sebesar kacang kenari dan terletak di pelvis saat kosong,
Organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilicus dalam rongga abdomino
pelvis jika penuh berisi urin. Kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis
denganlipatan- lipatan peritoneum dan kondensasi fasia.
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar. Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok- kelok melalui
tengah-tengah prosta tkemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis
kebagian penis panjangnya ± 20 cm. Uretra pada laki-laki terdiri dari :1.Uretra Prostaria,
2.Uretra membranosa, 3.Uretra kavernosa.
Lapisan uretra laki–laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam),dan lapisan
submucosa. Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubis berjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya ± 3 – 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari
Tunikamuskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena –
vena,dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada wanita terletak
disebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran
ekskresi
Makanan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses
eliminasi urin. Makanan atau minuman yang mengandung caffein seperti kopi, teh,
cola, dan coklat dapat meningkatkan jumlah urin yang dikeluarkan karena berperan
seperti deuritic. Pengkonsumsian alkohol dalam jumlah yang banyak juga
menyebabkan pelepasan ADH yang mana sangat berpengaruh terhadap penyerapan air
sehingga menyebabkan berkurangnya produksi urin.
2. Obat-obatan
D. Pengkajian
1. Identitas : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, Pendidikan, pekerjaan,
alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit
diagnose medis
2. Riwayat Keperawatan : Pola berkemih, Gejala dari perubahan berkemih, Faktor yang
memengaruhi berkemih
3. Pemeriksaan fisik
b. Genetalia Wanita : inflamasi, nodul, lesi, adanya sekret dari meatus, keadaan atropi
jaringan vagina.
4. Intake dan output cairan : Kaji intake dan ouput cairan dalam sehari (24 jam),
Kebiasaan minum dirumah, Intake : cairan infus, oral, makanan, NGT, Kaji perubahan
volume urine untuk mengetahui ketidakseimbangan cairan, Output urine dari urinal,
cateter bag, drainage ureterostomy, sistostomi, Karakteristik urine : warna, kejernihan,
bau, kepekatan.
G. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap pasien dengan masalah eliminasi urine dilakukan
dengan menilai kemampuan dalam perubahan pola eliminasi diantaranya klien
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi, Klien mampu berkemih
secara normal tanpa mengalami gejala-gejala gangguan perkemihan, Karakteristik
urin : kekuningan, jernih, tidak mengandung unsur yg abnormal
H. Referensi
DewiFitria.2021.https://www.academia.edu/36109139/Makalah_sistem_eliminasi_urin
e.Di akses pada tanggal 6 September 2021
Potter, P.A dan Perry. A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC
PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Prabowo, Eko dan Andi Eka Pranata. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem
Perkemihan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.
Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta