Anda di halaman 1dari 60

PERIODE

PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN HIDUP
DI DUNIA
Pada tahun 1972 :
• Konferensi “U.N. Conference on the Human
Environment” di Stockholm, Swedia yang di
sponsori oleh PBB.
• Menghasilkan “Deklarasi Stockholm” yang
memuat asas bahwa :
“ Perkembangan adalah hak setiap bangsa,
namun proses perencanaannya harus
mempertimbangkan dampak terhadap
lingkungan.”
Pada tahun 1992 :
• Perwakilan dari berbagai bangsa berkumpul di
Rio de Janeiro, Brasil untuk menghadiri KTT
Bumi (“ U.N. Conference on Environment and
Development”).
• Pertemuan ini menghasilkan a.l. “ Agenda 21”
yaitu suatu rencana tindak untuk
melangsungkan pembangunan
berkelanjutan pada abad 21.
Pembangunan Berkelanjutan (“Sustainable
development”) : adalah proses pembangunan (lahan,
kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip
"memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi
masa depan”.

Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai


pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana kita
dapat memperbaiki kerusakan lingkungan akibat
aktivitas antropogenik tanpa mengorbankan kebutuhan
pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial.
Pada tahun 2002 :
• PBB mensponsori KTT Bumi (“World Summit on
Sustainable Development”) di Johannesburg, Afrika
Selatan
• Merupakan konferensi ke 3 yang diselenggarakan
PBB yang membahas keterkaitan antara
pembangunan/perkembangan ekonomi dan
dampaknya terhadap lingkungan
• Konferensi ini bertujuan mengkaji atau
mengevaluasi kemajuan dan kegagalan yang
dicapai sejak pertemuan Rio de Janeiro, 1992.
Pada tahun 2007 :
“2007 United Nations Climate Change
Conference” di Bali  menghasilkan
Bali Roadmap sebagai persiapan
untuk konferensi perubahan iklim di
Copenhagen, Denmark pada tahun
2009
Pada tahun 2009 :
• 15 th Annual United Nations Climate Change
Conference di Copenhagen Denmark  tadinya
dimaksudkan untuk menghasilkan protokol
untuk menggantikan Kyoto Protocol yang
berakhir tahun 2012
• Menghasilkan Perjanjian Copenhagen yang
bersifat tidak mengikat → rencana-rencana
untuk mitigasi dan adaptasi pemanasan global
dan perubahan iklim
Protokol Kyoto :
• adalah sebuah persetujuan internasional mengenai
pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi
protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi gas
CO2 dan lima gas rumah kaca lainnya.
• 192 negara telah meratifikasi protokol tsb.
• Amerika Serikat termasuk Negara yang tidak
meratifikasi Protokol ini.
• Negara lain yang tidak meratifikasi protokol ini
adalah Canada, Sudan Selatan dan Andorra.
• Indonesia meratifikasi Protokol ini pada tahun 2004
• (Perjanjian ini tadinya akan berakhir 2012)
Protokol Montreal :
adalah perjanjian internasional yang
dirancang untuk melindungi lapisan ozon di
stratosfir dengan jalan melarang produksi
sejumlah zat yang menyebabkan
penipisan lapisan ozon.
Pada tahun 2010 :
• 16th United Nations Climate Change
Conference di Cancún, Meksiko (29
November – 10 Desember 2010.
• Menghasilkan kesepakatan untuk
mendirikan Green Climate Fund dan Climate
Technology Centre.
Pada tahun 2011 :
• 2011 United Nations Climate Change Conference di
Durban, Afrika Selatan (28 November – 11
Desember 2011).
• Menghasilkan Paket Durban, dimana peserta
konferensi ini sepakat melanjutkan Protokol Kyoto
ke tahap kedua. Tahap I Protokol Kyoto berlaku
dari 2008 – 2012.
• Masa berlaku Protokol Kyoto tahap ke II masih
ada dua pilihan yaitu: 5 tahun (Januari 2013 –
Desember 2017) atau 8 tahun (Januari 2013 –
Desember 2020).
Pada Tahun 2012 :
• United Nations Climate Change Conference di
Doha, Qatar (26 November sampai 8
Desember 2012).
• Hasil konferensi ini adalah persetujuan untuk
memperpanjang masa Protokol Kyoto sampai
tahun 2020, dimana masa berlaku Protokol
Kyoto seharusnya selesai akhir tahun 2012.
• Diharapkan pada tahun 2015 sudah ada
pengganti Protokol Kyoto yang siap untuk
diimplementasi pada tahun 2020.
Pada Tahun 2013 :
• 2013 United Nations Climate Change Conference
atau Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan
Bangsa-Bangsa 2013 di Warsawa, Polandia dari
tanggal 11 sampai 22 November 2013.
• 2013 UNFCCC menyepakati beberapa keputusan
penting, antara lain:
 penajaman rencana kerja menuju
kesepakatan 2015, dan
 penyaluran pendanaan perubahan iklim
pasca 2020.
Negara-negara UNFCCC
menyepakati bahwa pada
akhir tahun 2015 akan
diadopsi suatu protokol,
instrumen legal atau
keputusan yang memiliki
kekuatan hukum sebagai
basis kerangka kerja global
baru untuk penanganan
masalah perubahan iklim
pasca 2020.
Pada tahun 2014 :
• 2014 United Nations Climate
Change Conference
diselenggarakan di Lima, Peru
pada tanggal 1 – 12 Desember
2014.
• Konferensi ini menetapkan dasar
untuk adopsi perjanjian
universal mengenai perubahan
iklim yang lebih berarti/
konklusif pada tahun 2015
Konferensi ini juga melahirkan Agenda Aksi
Lima – Paris (Lima-Paris Action) yaitu
agenda yang mengkatalisasi tindakan untuk
mengatasi perubahan iklim, berkontribusi
dalam pencapaian tujuan dari UN
Framework Convention on Climate Change,
lebih meningkatkan aspirasi sebelum tahun
2020 serta mendukung perjanjian tahun
2015.”
ISU-ISU
LINGKUNGAN HIDUP
DI DUNIA
ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP

Salah satu isu lingkungan hidup yang


mengakibatkan kualitas lingkungan hidup
berubah adalah
• fenomena pemanasan global (global warming)
• perubahan iklim (climate change) dan
• lubang ozon
Berdasarkan grafik ini antara tahun 1860 – 2006,
tahun terpanas adalah 1998, diikuti dengan tahun
2001

Suhu rata-rata bumi dalam C dari 1860 sampai 2006


• Dari grafik tsb terlihat bahwa
laju peningkatan pada 25
tahun terakhir (warna kuning)
makin curam.
• Setelah tahun 2001, maka
berdasarkan pencatatan salah
satu tahun terpanas adalah
tahun 2013.
Menurut harian Kompas, 7
Feb. 2014: 2013 merupakan
tahun terpanas ke enam sejak
pencacatan cuaca dimulai
pada tahun 1880.
Menurut berita di VOA, 8
Februari 2013: 2013
merupakan salah satu
tahun terpanas dalam
sejarah, dipicu oleh
akumulasi gas rumah kaca
paling tinggi di atmosfer
menurut catatan sejauh ini.
• Hasil studi Badan Penerbangan dan Antariksa
Amerika Serikat (NASA) serta Badan
Administrasi Kelautan dan Atmosfer (NOAA)
menyatakan bahwa 2014 adalah tahun paling
panas sepanjang sejarah.
• Berdasarkan analisis data suhu dari tahun 1880
hingga 2014, maka terungkap bahwa suhu
rata-rata tahun 2014 adalah 0,68° C lebih
tinggi dari suhu Bumi rata-rata dalam jangka
panjang.
• Suhu rata-rata tahun 2014 adalah 14,68°
C, atau 1,22 °C di atas rata-rata suhu pada
abad ke-20.
Gambar ini menunjukkan bahwa selama 1000 tahun suhu rata-rata atmosfir bumi relatif
stabil, tapi mulai meningkat di abad 20.
Penyebab pemanasan global adalah karena makin banyaknya gas-
gas seperti CO2, CH4, NOx dan CFC ( gas rumah kaca) di atmosfir.

Peningkatan Konsentrasi Gas Rumah Kaca Di atmosfir


• Sejak awal revolusi Industri pada
pertengahan abad ke 18 berbagai aktivitas
manusia (a.l. pemakaian bahan bakar fosil)
telah menyebabkan konsentrasi Gas Rumah
Kaca di atmosfir meningkat, terutama
konsentrasi gas CO2.
• Pada tahun 1988 IPCC (Intergovernmental
Panel on Climate Change) dibentuk oleh
UNEP untuk meneliti fenomena ini.
Pada tahun 2007
IPCC melaporkan
bahwa :
– Suhu atmosfir bumi
makin panas,
terutama sejak
tahun 1980, karena
meningkatnya
konsentrasi gas CO2
dan gas rumah kaca
lainnya.
Konsentrasi CO2 Di Udara Dari Tahun 1958 – 2011
Konsentrasi CO2 naik dari 315 ppm pada tahun 1958 menjadi 392 ppm
pada tahun 2011
Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca karena aktivitas manusia, terutama
karena penggunaan/pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan
– Adanya peningkatan
gas rumah kaca
berpengaruh pada
iklim bumi karena
menyebabkan efek
rumah kaca.
– Bila konsentrasi gas
rumah kaca terus
meningkat, maka
akan terus terjadi
pemanasan bumi dan
perubahan iklim di
abad ini.
Efek Rumah Kaca (“Green
House Effect”)
Suatu fenomena yang berlangsung di atmosfir yang
ditimbulkan karena peningkatan konsentrasi gas
rumah kaca (seperti CO2) di atmosfir.
Gas-gas ini menyerap sinar infra merah yang
dipancarkan dari permukaan bumi, sehingga suhu
udara (atmosfir) naik. Suhu panas ini kemudian
ditransmisikan kembali ke permukaan bumi
sehingga suhu di permukaan bumi juga ikut naik.
Terjadinya fenomena ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
• Matahari memancarkan sinar
tampak kuat dengan  yang
pendek. Sinar ini mudah melalui
atmosfir sehingga sampai ke
permukaan bumi.
• Saat sinar matahari sampai ke
permukaan bumi ada sinar yang
diserap oleh permukaan bumi, dan
ada sebagian yang dipancarkan
kembali ke udara dalam bentuk
sinar infra merah dengan intensitas
yang lebih rendah dan  yang
panjang.
• Pada saat dipancarkan kembali ke
udara, gas-gas di atmosfir, terutama
gas-gas rumah kaca (seperti CO2)
dan uap air mudah menyerap sinar
inframerah ber  panjang sehingga
atmosfir bersuhu panas.
Efek Rumah Kaca
(“Green House Effect”)
Peningkatan gas CO2
diatmosfir antara lain
karena kegiatan manusia
seperti penggunaan bahan
bakar fosil ( batubara,
minyak bumi dan gas ) dan
pembakaran/ penebangan
hutan (terutama di Negara
Yang Sedang Berkembang).
Sumber utama emisi
CO2 di Negara Yang
Maju Industrinya (NMI)
adalah: pabrik,
pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor;
sedangkan di Negara
Sedang Berkembang
(NSB) adalah:
penebangan dan
kebakaran hutan.
AKIBAT PEMANASAN
GLOBAL
Foto kiri menunjukkan Gletser Muir di Alaska pada tanggal August 13,
1941. Foto sebelah kanan menunjukkan gletser yang sama pada tanggal
August 31, 2004.
Gletser di Argentina

Venezuela pada tahun 1972 memiliki 6 buah gletser. Sekarang


tinggal 2 buah.
• Daerah kutub mengalami
kenaikan suhu yang lebih
cepat dari daerah-daerah
lain. Di Alaska suhu naik
sebesar 40C selama 50 tahun
terakhir ini.
• Kenaikan suhu menyebabkan
daerah bersalju di Artic
menyusut. Dalam waktu 30
tahun daerah yang tertutup
oleh salju/es di kutub telah
menyusut sebesar 1 juta km2.
Surface melt from the
Greenland ice sheet. This is a
raging river of fresh water
that can undermine the
stability of the Greenland ice
sheet while it makes its way
to the sea.

 Selama abad 20, permukaan laut naik


rata-rata setinggi 19 cm, disebabkan
terutama karena melelehnya es yang ada
di daratan dan memuainya air laut akibat
suhu laut naik.
 Sebagai perbandingan pada abad 18,
permukaan air laut hanya naik setinggi 2
cm, sedangkan pada abad 19 permukaan
air laut naik setinggi 6 cm saja.
Bila semua salju di
Antartika mencair
permukaan laut akan
naik beberapa ratus
meter

Diperkirakan pada
tahun 2100 air laut
akan naik setinggi 1 - 2
m.
Apa akibat dari naiknya
permukaan laut ini ?

Akibatnya: dataran rendah akan


tergenang (kota-kota seperti New
York, Miami, New Orleans, London,
dan Mumbai mengalami banjir),
dapat menyebabkan berkurangnya
lahan untuk tempat tinggal manusia
serta lahan pertanian dan terjadinya
intrusi air laut kedalam sumber air
tanah tawar di daerah pesisir
Apa akibat-akibat dari perubahan pola hujan?
• Daur air dapat terganggu sehingga sumber air
tawar berkurang
• Dapat mengakibatkan tanaman menjadi lebih
peka terhadap serangan hama dan penyakit
• Tidak ada air untuk irigasi lahan pertanian
sehingga pertumbuhan tanaman terganggu
• Produksi pertanian berkurang
• Tanah kering / kelembaban tanah ( soil moisture )
berkurang
• Di hutan hujan Amazon terjadi masa kekeringan
yang panjang pada tahun 2010 dan 2005 yang
merupakan tahun-tahun yang panas. Kondisi ini
menyebabkan berjuta-juta pohon mati sehingga
terjadi pelepasan 8 milyard ton CO2.
Keanekaragaman hayati ( biodiversity ) dapat berkurang

Akibat suhu yang naik mungkin akan ada


jenis-jenis mahluk hidup yang kelangsungan
hidupnya menjadi terancam / langka atau
menjadi lebih peka terhadap serangan
hama dan penyakit

Misalnya: Pada tahun 1998 yang merupakan salah


satu tahun terpanas, 10% Terumbu Karang dunia
mati karena terkena infeksi. Para pakar
menduga pemanasan global membuat Terumbu
Karang lebih sensitif terhadap serangan bakteri
dan jamur.
Terumbu karang mengalami “pemutihan”
atau pemucatan karena algae ( a.l.
zooxanthellae) yang hidup di terumbu ini
mati. Lama-kelamaan terumbu juga ikut
mati
Selain pemanasan global, indikator lain memburuknya kualitas
lingkungan adalah terjadinya penipisan ozon (ozone
depletion) pada lapisan stratosfir karena penggunaan senyawa
CFC (chlorofluorocarbon)

Lubang ozon di Antarika 2004 September 2006


1979
CFC adalah senyawa kimia yang banyak dipakai
dalam kegiatan dan produk industri, a.l. sebagai
bahan penyemprot/aerosol, gas pendingin untuk
lemari es dan AC, pelarut-pelarut dsb., sehingga
mudah diemisikan ke Lingkungan Hidup.

CFC bukan gas yang beracun, tetapi merusak


lapisan ozon yang ada di stratosfir.
STRATOSFIR
• Para ahli membagi atmosfir
(udara) menjadi beberapa lapisan
• Dasar pembagian ini adalah
adanya perbedaan suhu dan
komposisi lapisan itu
• Troposfir adalah lapisan atmosifr
yang ditemukan langsung di atas
bumi dengan ketebalan  10 km
• Stratosfir adalah lapisan atmosfir
yang ditemukan diatas troposfir
Lapisan ini terdiri dari senyawa-senyawa nitrogen (N2),
oksigen (O2) dan ozon (O3).

Ditemukan antara 10 – 50 km diatas permukaan bumi.

Kegunaan ozon pada stratosfir: adalah menyerap 97-99%


sinar ultra violet (UV) yang dipancarkan oleh matahari.

Sebaliknya ozon tidak diharapkan kehadirannya pada


lapisan troposfir karena pada lapisan itu ozon bertindak
sebagai gas rumah kaca !
Pembentukan O3 (ozon) di lapisan stratosfir

Jalan reaksi:
O2 + sinar U.V (dari matahari)  > O
+O
O2 + O > O3 (ozon)
Proses penipisan lapisan Ozon (O3) / Ozone depletion
di stratosfir Jalan reaksi:
CFCl3 + UV ( dari matahari ) → CFCl2 + Cl
Cl + O3 →ClO + O2
ClO + O → Cl + O2

1 molekul CFC dapat


menghancurkan beribu – ribu
molekul O3 (1030 )
Penipisan ozon ini mulai terlihat diatas
benua Antartika pada tahun 1985.
Tahun 1998 luasnya mencapai 27,5 juta
km2 (lebih besar dari benua Amerika
Utara).
Pada tahun 2000 seluas 28,3 juta km 56
2.
Cara O3 (ozon) di stratosfir melindungi kehidupan di bumi

Dengan menyerap 97-99% sinar ultra violet (UV) yang dipancarkan oleh matahari,
sehingga hanya 1 – 3% yang sampai ke permukaan bumi.
Kesehatan manusia:
• Kulit terbakar oleh sinar matahari yang makin lama makin parah
DAMPAK PENIPISAN • Terjadi lebih banyak kasus katarak mata dan kanker kulit
• Penekanan sistem kekebalan tubuh
LAPISAN OZON Pangan dan Kehutanan:
• Penurunan produksi tanaman pangan
• Penurunan pasokan makanan dari laut karena fitoplankton berkurang
• Produktivitas hutan turun

Perubahan Iklim
• CFC yang ada di lapisan troposfir bertindak sebagai gas rumah kaca

Satwa Liar
• Bertambahnya kasus katarak pada beberapa spesies
• Penurunan jumlah populasi spesies akuatik yang peka terhadap radiasi UV
• Penurunan jumlah fitoplankton yang hidup pada badan air permukaan
• Gangguan pada jaring makanan akibat turunnya jumlah fitoplankton

Pencemaran Udara dan Bahan


• Curah hujan asam bertambah
• Smog fotokimia bertambah
• Kerusakan cat dan plastik yang di luar rumah
DAMPAK SINAR UV Sinar UV menyebabkan :
- Kanker kulit pada manusia
- Sakit katarak pada mata
- Produksi pertanian, seperti hasil produksi
beras turun
- Kehidupan plankton terganggu
- Sistem kekebalan tubuh terpengaruh
Untuk menanggulangi Hasil Protokol Montreal :
dampak penipisan ozon
maka dunia internasional
menanda tangani
Protokol Montreal.

Protokol Montreal :
adalah suatu perjanjian
yang melarang produksi
sejumlah zat yang
menyebabkan penipisan
lapisan ozon.

Anda mungkin juga menyukai