Anda di halaman 1dari 7

Siklus hidrologi merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus di

mana air yang berada di bumi bergerak ke atmosfir dan akan kembali ke bumi lagi. Air

adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H 20.

Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Air berbentuk padat jika didinginkan sampai 0

°C dan mendidih pada suhu 100 °C. Air merupakan zat yang penting bagi tubuh

sehingga tanpa air orang tidak akan hidup. Guna keperluan kehidupannya, manusia

harus mengambil air antara lain dari sungai, danau, dan dari dalam tanah dengan cara

membuat sumur. Sekitar 71 % permukaan bumi merupakan wilavah perairan. Lapisan

air yang meyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.

Menurut Triatmodjo (2008) menjelaskan siklus hidrologi diawali dengan

terjadinya penguapan air yang berada di permukaan tanah, sungai, danau serta laut. Air

yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman kemudian akan menguap ke angkasa

(atmosfer) dan berubah menjadi titik air sehingga terbentuk awan akibat dari proses

kondensasi, pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang

selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es di daratan maupun

di lautan. Hujan yang jatuh sebagian ditahan oleh tanaman dan sebagian lagi jatuh ke

permukaan tanah. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan meresap ke dalam

tanah (infiltrasi) melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan akan mengalir menjadi

aliran permukaan (surface runoff) sebagai pengisi danau, sungai dan cekungan tanah.

Air dari proses infiltrasi akan mengalir di dalam tanah (perkolasi) dan mengisi air tanah

yang nantinya akan keluar sebagai mata air atau akan mengalir ke sungai yang pada

akhirnya akan mengalir menuju ke laut.


Gambar 1. Siklus Hidrologi

Unsur-unsur utama yang terjadi dalam proses siklus air atau siklus hidrologi, adalah

sebagai berikut Wibowo (2003) :

a. Evaporasi, yaitu air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi

oleh sinar matahari kemudian berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di

atmosfir.

b. Transpirasi, yaitu penguapan air yang berlangsung di jaringan mahluk hidup, seperti

hewan dan tumbuhan, transpirasi juga mengubah air yang berwujud cair dalam

jaringan mahluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju

atmosfer.

c. Evapotranspirasi, yaitu penguapan air keseluruhan yang terjadi di seluruh

permukaan bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah, maupun pada jaringan
mahluk hidup. Evapotranspirasi merupakan gabungan antara evaporasi dan

transpirasi.

d. Sublimasi adalah perubahan wujud dari gas menjadi bentuk padat, contohnya

perubahan uap air menjadi salju. Perubahan es di kutub atau di puncak gunung

menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.

e. Kondensasi, yaitu uap air naik ke lapisan atmosfir yang lebih tinggi akan mengalami

pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud melalui kondensasi menjadi embun,

titik-titik air, salju dan es. Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati

dan bersatu satu sama lain sehingga membentuk awan.

f. Adveksi, dalam proses kondensasi akan tercipta awan dan selanjutnya akan

mengalami proses adveksi. Adveksi yaitu suatu proses perpindahan awan dari titik

satu ke titik yang lain di dalam satu horizontal sebab perbedaan tekanan udara atau

angin. Adveksi memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer

lautan menuju atmosfer daratan.

g. Presipitasi, dimana ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin

besar dan menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan

hujan, salju dan hujan es berasal dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak

mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara.

h. Surface run off, yaitu air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak

secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut

memasuki kembali sistem air permukaan. Setelah presipitasi terjadi sehingga air

hujan jatuh ke permukaan bumi, proses run off pun terjadi. Run off atau limpasan
adalah suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di

permukaan bumi. Pergerakan air tersebut misalnya terjadi melalui saluran-saluran

seperti saluran got, sungai, danau, muara, laut, hingga samudra.

i. Infiltrasi atau perkolasi, yaitu air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya

daratan meresap ke dalam tanah mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui

celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan sehingga mencapai muka air tanah

(water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah. Tidak semua air hujan yang

terbentuk setelah proses presipitasi akan mengalir di permukaan bumi melalui

proses run off. Sebagian kecil di antaranya akan bergerak ke dalam pori-pori tanah,

merembes, dan terakumulasi menjadi air tanah.

Macam – macam siklus air

1. Siklus air pendek

Siklus air pendek ialah siklus air yang tak melalui proses adveksi. Uap air yang

tercipta melewati siklus ini akan turun melewati hujan di wilayah sekitar laut. Berikut
proses siklus air pendek. Pertama-tama air laut mengalami evaporasi serta berubah

menjadi uap air yang diakibatkan terdapatnya panas matahari. Uap air akan mengalami

proses kondensasi serta membentuk awan. Awan yang tercipta akan mengalami

presipitasi dan mengeluarkan hujan pada permukaan laut.Siklus hidrologi pendek ini

curah hujan terjadi langsung di atas permukaan laut maka tidak ada tahapan pengaliran

menuju ke laut lagi. Air hujan yang turun ke laut tersebut kemudian bercampur kembali

dan mengalami siklus air kembali.

2. Siklus air sedang atau menengah

Siklus air sedang ialah suatu siklus air yang pada umumnya berlangsung di

Indonesia. Siklus air ini menciptakan hujan pada daratan sebab proses adveksi itu

dapat membawa awan yang tercipta ke atas daratan. Siklus air menengah atau

sedang apabila uap air laut mengalamai kondensasi membentuk awan kemudian

terbawa angin menuju daratan dan jatuh sebagai hujan. Curahan hujan sebagian

meresap ke dalam tanah, sungai, serta danau dan akhirnya kembali ke laut.
Berikut tahapan siklus air menengah, pertama - tama air laut yang mengalami

proses evaporasi serta berbuah menjadi uap air sebab terjadinya panas matahari. Uap air

yang telah terbentuk (hasil pemanasan) bergerak karena tertiup oleh angin ke daratan

mengalami proses adveksi. Pada atmosfer daratan uap air akan mengalami kondensasi

dan terbentuklah awan akibat dari pemanasan itu tadi dan berubah menjadi hujan karena

mengalami presipitasi. Hujan turun di atas permukaan daratan bumi. Air hujan yang

turun pada permukaan daratan akan mengalami proses run off menuju ke sungai serta

kembali lagi menuju laut untuk kembali mengalami siklus hidrologi.

3. Siklus air panjang


Siklus air panjang, yaitu apabila uap air laut dibawa angin menuju daratan hingga

pegunungan tinggi, menjadi kristal-kristal es atau salju, kemudian jatuh sebagai hujan es

atau salju membentuk gletser, masuk ke sungai dan akhirnya kembali ke laut. Siklus

hidrologi panjang ialah siklus hidrologi yang pada umumnya terjadi pada wilayah yang

mempunyai iklim subtropis ataupun wilayah pegunungan. Tahapan siklus air panjang

yaitu air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya

panas matahari. Uap air yang terbentuk kemudian mengalami sublimasi. Awan yang

mengandung kristal es kemudian terbentuk. Awan mengalami proses adveksi dan

bergerak ke daratan. Awan mengalami presipitasi dan turun sebagai salju. Salju

terakumulasi menjadi gletser. Gletser mencair karena pengaruh suhu udara dan

membentuk aliran sungai. Air yang berasal dari gletser mengalir di sungai untuk menuju

laut kembali.

Anda mungkin juga menyukai