Anda di halaman 1dari 26

CIREBONOLOGI

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur (UTS)


Dosen pengampu : Syaeful Bakhri, SE, M.Si

Disusun oleh :
Nama : Sharyan Hamiid
Nim : 2008203085
Perbankan Syariah (C)

SEMESTER 1

PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Soal 1

Gambarkan potensi di masing-masing wilayah ciayumajakuning, meliputi;

a. Potensi di Kota Cirebon


b. Potensi di Kabupaten Cirebon
c. Potensi di Kabupaten Indramayu
d. Potensi di Kabupaten Majalengka
e. Potensi di Kabupaten Kuningan

Soal 2

Buatlah ringkasan dari tugas presentasi yang saudara buat !

Soal 3

Buatlah analisis SWOT dari potensi yang ada di masing-masing daerah saudara !
Jawab 1

POTENSI WILAYAH CIAYUMAJAKUNING

a. Potensi Kota Cirebon

Nilai PDRB Kota Cirebon atas dasar harga berlaku pada tahun 2018 mencapai
21,60 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB mengalami kenaikan sebesar
1,81 triliun rupiah dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai 19,79 triliun
rupiah. Kenaikan nilai PDRB ini tidak murni diakibatkan oleh meningkatnya
kuantitas barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh lapangan usaha di Kota
Cirebon, tetapi juga karena adanya pengaruh inflasi. Berdasarkan harga konstan
2010, nilai PDRB juga mengalami kenaikan, dari 14,89 triliun rupiah pada tahun
2017 menjadi 15,82 triliun rupiah pada tahun 2018. Kenaikan sebesar 0.93 triliun
pada nilai PDRB ini mampu membawa perekonomian kota Cirebon tumbuh
sebesar 6,21 persen, sehingga pertumbuhan ekonomi kota Cirebon di tahun 2018
ini mengalami akselerasi 0,41 poin dibanding tahun 2017 yang tumbuh sebesar
5.80 persen.

Peran terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Cirebon pada tahun 2018
berasal dari lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan
Sepeda Motor yang mencapai 31,57 persen, kemudian peran terbesar kedua ialah
lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 11,55 persen dan urutan
ketiga adalah lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi dengan peran sebesar
11,08 persen. Selain itu Industri Pengolahan dan Konstruksi masing-masing
berkontribusi sebesar 10,17 persen dan 10,15 persen dalam membentuk PDRB
Kota Cirebon pada tahun 2018

Perekonomian Kota Cirebon berdasarkan besaran Produk Domestik Regional


Bruto (PDRB) atas dasar harga tahun 2019 mencapai Rp. 23.456,83 milyar dan
atas dasar harga konstan mencapai Rp. 16.812,91 milyar.Ekonomi Kota Cirebon
tahun 2019 terhadap tahun 2018 tumbuh 6,29 persen, meningkat dibanding
capaian tahun 2018 yang sebesar 6,21 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan
pencapaian dicapai oleh Lapangan Usaha Real Estate sebesar 10,12 persen.Dari
sisi pengeluaran, pertumbuhan pendapatan rumah tangga yang tumbuh 7,80
persen.Struktur ekonomi Kota Cirebon pada tahun 2019 didominasi oleh Lapangan
Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar
31,54 persen; diikuti Transportasi dan Pergudangan sebesar 11,61 persen; Jasa
Keuangan dan Asuransi sebesar 11,31 persen; Industri pengolahan sebesar 9,99
persen; dan Konstruksi sebesar 9,99 persen.

b. Potensi Kabupaten Cirebon

 Sektor pertanian

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon tahun 2014,


jumlah penduduk Kabupaten Cirebon mencapai 2.293.397 jiwa dengan
kepadatan penduduk rata-rata 2.316 jiwa/km2. Sektor pertanian merupakan
salah satu sektor penting di wilayah Kabupaten Cirebon. Sektor tersebut
meyumbang sekitar 30% dari Produk Domestik Regional Bruto. Peningkatan
produksi tanaman pangan terutama padi sawah di wilayah Kabupaten Cirebon
pada tahun 2014 sebesar 129.889 ton. Salah satu sentra tanaman padi di
Cirebon adalah kecamatan Gegesik yang mampu menghasilkan 71.522 ton
padi sawah dengan lahan seluas 10.446 ha. Produksi gabah kering panen di
kecamatan Gegesik pada tahun 2014 mencapai 620.788 ton.

Total luas lahan pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon yaitu 53.000 ha.
Komoditas yang menjadi andalan Cirebon yaitu padi sawah (tanaman pangan)
yang tersebar di 40 kecamatan dengan luas lahan mencapai 46.000 ha. Sisa
lahan seluas 7.000 ha dibudidayakan untuk komoditas lain. Pengelolaan
komoditas unggulan sesuai dengan program pemerintah yaitu UPSUS
PAJALE yang juga disesuaikan dengan potensi lahan Cirebon yaitu padi
sawah, jagung (hanya jagung manis), dan kedelai (hanya di lahan kering
seperti di Walahan dan Cupang). Kondisi cuaca selama tahun 2016 yang
cenderung kemarau basah serta perbaikan sumber dan saluran irigasi menjadi
faktor pendukung bagi petani untuk lebih memilih menanam padi sawah
daripada komoditas lainnya. Komoditas seperti jagung dan kedelai hanya
sebagai selingan rotasi tanaman agar dapat memutus organisme pengganggu
tanaman di lahan. Wilayah yang menjadi sentra tanaman bawang merah yaitu
di kecamatan Pabedilan dengan total produksi sebanyak 1.084,3 ton/ha,
kecamatan Gebang dengan total produksi sebanyak 651,1 ton/ha, kecamatan
Losari dengan total produksi sebanyak 562,4 ton/ha

 Sektor perikanan
Potensi Kabupaten Cirebon bukan hanya tanaman pangan (padi) namun
juga dalam perikanan. Jenis budidaya perikanan yang ada di wilayah
Kabupaten Cirebon di antaranya yaitu perikanan darat (kolam dan waduk),
perikanan tamabak, dan perikanan laut. Wilayah yang menjadi sentra
perikanan di Kabupaten Cirebon yaitu Kecamatan Kapetakan yang
mempunyai lahan tambak seluas 2.035,24 ha dengan produksi terbesar
mencapai 4.361,42 ton. Komoditi perikanan tambak yang mempunyai hasil
produksi terbesar adalah udang Vaname dengan total produksi pada tahun
2014 mencapai 469,18 ton/ha.

 Sektor Wisata Alam

Kabupaten Cirebon merupakan daerah di pesisir utara Jawa Barat,


meskipun terkenal sebagai kota wali Cirebon juga juga tekenal dengan objek
wisata alamnya yang selalu ramai dikunjungi ketika hari libur. Berikut objek
wisata alam yang ada di Kabupaten Cirebon yaitu:
1. Wisata Belawa
Dengan tempurung yang khas, hewan ini tergolong langka dan
hanya ada di tempat-tempat tertentu di Desa Belawa. Dikenal sebagai
Kura-Kura Belawa, dengan nama latin "Aquatic Tortoise Ortilia
Norneensis", hewan ini ditangkar di kolam penampungan yang cukup
representatif setelah dilakukan renovasi, terdiri dari kolam tukik (untuk
kura-kura yang masih kecil), kolam kura-kura dewasa, serta kolam
khusus untuk pengembangbiakan.
2. Pasir Paniis

Dengan tempurung yang khas, hewan ini tergolong langka dan


hanya ada di tempat-tempat tertentu di Desa Belawa. Dikenal sebagai
Kura-Kura Belawa, dengan nama latin "Aquatic Tortoise Ortilia
Norneensis", hewan ini ditangkar di kolam penampungan yang cukup
representatif setelah dilakukan renovasi, terdiri dari kolam tukik (untuk
kura-kura yang masih kecil), kolam kura-kura dewasa, serta kolam
khusus untuk pengembangbiakan. Kawasan Pasir Paniis banyak
memberikan informasi tentang kehidupan jaman purba. Beberapa fosil
hewan besar yang pernah ditemukan menunjukkan bahwa daerah ini
dahulu merupakan semacam taman safari yang penuh dengan binatang.
Kawasan ini sebaiknya dilestarikan sebagaimana adanya.
Pembangunan fisik yang mengubah lahan perlu dilakukan secara
bijaksana untuk menghindari hilangnya data sebagai warisan dari masa
lampau.

3. Banyu Panas Palimanan

Obyek wisata ini terletak di desa Palimanan Barat kecamatan


Palimanan sekitar 16 km dari Cirebon ke arah Bandung, merupakan
pemandian air panas dengan kadar belerang yang di percaya dapat
menyebuhkan penyakit kulit. Pemandian air panas ini ada di sekitar
bukit Gunung Kapur Gunung Kromong yang mempunyai
keistimewaan mata air selalu berpindah pindah. pihak investor di
undang untuk mengembangkan lokasi ini untuk di jadikan wisata spa.

4. Cikalahang (Talaga Remis)

Kawasan Cikalahang merupakan kawasan yang baru


berkembang dengan daya dukung alam. Sasaran wisatawan pada
awalnya adalah obyek wisata Telaga Remis yang di kelola oleh perum
perhutani KPH Kuningan dan berada di wilayah Kuningan. Hingga
saat ini kawasan Telaga Remis masih menarik wisatawan yang dapat
di andalkan dari segi income.

5. Wanawisata Ciwaringin

Hutan wisata dengan menampilkan keindahan alam dan banyak


ditumbuhi oleh pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para
penggemar jalan kaki dan arena motor cross. Di lokasi ini juga terdapat
danau Ciranca bagi penggemar memancing. Berlokasi di desa
Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin, 17 Km dari Ibukota.

6. Situ Patok

Luas Situ Patok 175 Ha yang terletak di desa setu patok sekita
6 km dari kota Cirebon ke arah Tegal, dan berada di titik Koordinat
6.7862011S, 108.5648065E, obyek wisata ini selain mempunyai
panorama indah juga tersedia sarana rekreasi air dan pemancingan.
Lokasi ini berpotensi untuk di kembangkan sekitar lahan 7 Ha, dengan
status tanah Negara. Prasarana yang di perlukan pembuatan dermaga,
pengadaan perahu motor dan sarana pemancingan. serta pembangunan
rumah makan yang artistik. Jalan ke arah lokasi cukup baik dan lebar,
jaringan aliran listrik sudah tersedia dan saat ini minat masyarakat
untuk mengunjungi wisata ini cukup banyak

7. Taman Wisata Siwalk

Taman Wisata ini berada di daerah setupatok kecamatan


Mundu Kabupaten Cirebon. Taman Wisata ini menyediakan berbagai
macam fasilitas untuk berwisata disamping disuguhi oleh
pemandangan dari Situ Patok. diantara fasilitas tersebut adalah Pondok
Wisata, Golf Driving, Swimming Pool, Waterboom, Tempat
Pemancingan, Terapi Ikan, Paintball, Outbond, Flyingfox, Atv Off
Road, Family Off Road, Perahu boat.

8. Situ Sedong

Terletak di desa Sedong sekitar 26 km dari arah pusat Ibukota


Sumber, dengan luas lahan 62,5 Ha. Selain mempunyai panorama yang
indah,situ ini juga di sebut pula situ pengasingan yang merupakan
tempat rekreasi air dan pemancingan. pihak pemerintah kabupaten
mengundang para investor untuk bermitra dalam pengelolaan wisata
ini.

c. Potensi di Kabupaten Indramayu

Berdasarkan tabel PDRB Kabupaten Indramayu atas dasar harga berlaku


menurut lapangan usaha (Juta Rupiah),2016-2018. Sektor lapangan usaha yang
menempati urutan terbesar di Indramayu diantaranya yang pertama Industri
pengelolahan,kedua pertanian ,kehutanan dan perikanan, ketiga perdagangan besar
dan eceran;Reptasi mobil dan sepeda motor, ke empat pertambangan dan
penggalian,kelima kontruksi.

 Pertanian
Kabupaten Indramayu merupakan daerah dengan potensi yang luar biasa.
Sumber daya alam luas lahan sawahnya mencapai 55,61 persen dari total luas
lahan Kabupaten Indramayu. Itulah yang membuat Indramayu menjadi salah
satu pemasok beras nasional. Produk unggulan sektor perkebunan di antaranya
mangga, tebu, kopi, kelapa dan jambu mete

 Perikanan

Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten penghasil ikan


terbesar di Jawa Barat. Subsektor perikanan di Kabupaten Indramayu
memberikan kontribusi PDRB ketiga terbesar setelah subsektor perdagangan
besar dan eceran dan subsektor tanaman bahan makanan (diluar sektor
pertambangan). Kontribusi PDRB subsektor perikanan pada tahun 2011
sebesar Rp 995.067,83 juta atau 12,25% dari total PDRB Kabupaten
Indramayu (BPS Indramayu, 2012).

Bila dibandingkan dengan subsektor lainnya, subsektor perikanan


Kabupaten Indramayu memiliki share yang tinggi terhadap PDRB subsektor
perikanan Provinsi Jawa Barat yakni sebesar 45,56% (BPS Provinsi Jawa
Barat, 2012). Kabupaten Indramayu sangat potensial untuk dikembangkan
sebagai sentra produksi perikanan. Berdasarkan penelitian Ruswandi (2009),
bahwa ada dua sektor utama yang menjadi potensi utama wilayah pesisir
Indramayu yaitu sektor minyak dan gas bumi (24,6%) dan subsektor
perikanan (24,4%). Jumlah produksi perikanan Kabupaten Indramayu pada
Tahun 2011 mencapai 266.392,37 ton, terdiri atas perikanan tangkap sebesar
107.989,60 ton (40,54%), perikanan tambak/air payau sebesar 101.454,95 ton
(38,08%), perikanan kolam sebesar 51.214,62 ton (19,23%), dan perikanan
sungai sebesar 5.733,20 ton (2,15%). Dari sisi pengembangan wilayah,
subsektor perikanan di Kabupaten Indramayu masih sangat potensial untuk
dikembangkan. Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan (2012),
Kabupaten Indramayu memiliki potensi pengembangan perikanan tangkap
dengan panjang pantai 147 km dengan perkiraan MSY (Maximum Sustainable
Yield) sebesar 49.395 ton, areal yang sesuai untuk tambak seluas 39.911,60
Ha (produk potensial 142.819 ton) dan areal untuk budidaya air tawar/kolam
seluas 25.000 Ha (produk potensial 125.000 ton).

Pengembangan subsektor perikanan dapat membantu mengatasi dua


permasalahan di Kabupaten Indramayu yaitu masalah kemiskinan dan
pengangguran. Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan/TNP2K (2011),

 Minyak dan Gas

Kabupaten Indramayu ternyata tak hanya ada beras dan mangganya.


Meski dijuluki Kota Mangga, Indramayu juga punya Minyak dan Gas.
Tercatat dari 318 desa dan kelurahan di Indramayu, 255 desa berpotensi
memiliki kandungan Migas. Bahkan wilayah tempat Pendopo Pemkab
Indramayu sebagai pusat pemerintahan berdasarkan Seismic 3D Akasia Besar
(kegiatan perekaman data potensi minyak dan gas) berpotensi memiliki
kandungan Migas.

Paling anyar PT Pertamina EP menemukan cadangan Migas serta kondensat


di area PEP Asset 3 Jatibarang Field, Jawa Barat, melalui pengeboran sumur
Eksplorasi Akasia Maju-001. Kian menunjukkan kegiatan sektor migas dari
hulu sampai hilir ada di Indramayu. Di sektor hulu, di Indramayu terdapat
beberapa lapangan yang cukup dikenal di indsutri migas, antara lain lapangan
Jatibarang dan lapangan Cemara. Sampai tahun 2002, sedikitnya 77 sumur
minyak dan 40 sumur gas produktif ada di wilayah ini.

Di sektor hilir, terdapat kilang minyak Balongan, satu dari enam kilang
minyak yang ada di Indonesia. Kilang yang dibangun pada tahun 1990 dan
mulai beroperasi tahun 1994 ini memiliki kapasitas pengolahan sekitar 125
ribu BPSD (barel per steam day). Di komplek UP VI ini juga terdapat unit
pemasaran. Kebutuhan BBM Ibu Kota sepenuhnya disuplai dari kilang ini.
Sementara itu, pengolahan gas elpiji dilakukan di kilang LPG Mundu VI,
dengan kapasitas sekitar 37,3 MMSCFD (juta kaki kubik per day).

 Pariwisata

Begitu juga dengan pariwisata. Memiliki bentangan pantai yang


memanjang 146 kilometer, menjadikan kawasan pantai Indramayu sebagai
destinasi wisata. Seperti Pantai Tirtamaya, Pantai Balongan Indah, Pantai
Tanah Merah Eretan, Pantai Glayem, Pantai Biawak termasuk Hutan
Mangrove Karangsong

d. Potensi Kabupaten Majalengka

Majalengka memiliki banyak potensi, baik itu potensi sumber daya alam
maupun sumber daya manusia. Potensi-potensi ini selain menjadi objek
pengembangan Kabupaten Majalengka, juga berfungsi sebagai tolak ukur terhadap
program pembangunan di Kabupaten Majalengka.

 Ketersediaan Sumber daya Alam yang Potensial

Kabupaten Majalengka sebagai daerah agraris memiliki sumber daya


lahan yang sangat baik digunakan untuk pertanian, perkebunan dan kehutanan
dengan beberapa keunggulannya, serta sumber daya alam lainnya yang
potensial berupa pertambangan, sumber daya air, sumber alam yang indah
yang dapat digunakan untuk pariwisata, sumber daya hutan, minyak dan gas
alam yang dapat dimanfaatkan bagi pengembangan perekonomian daerah.

 Pariwisata Alam

Majalengka yang merupakan potensi sumber daya alam dan geografis


berupa objek wisata dan keanekaragaman tumbuhan. Kabupaten Majalengka
memiliki lebih dari 40 objek wisata yang berpotensi untuk dimanfaatkan
sebagai sarana dalam pembelajaran. Berikut beberapa contoh keunggulan
lokal Kabupaten Majalengka yang dapat dimanfaatkan atau dikembangkan.

1. Objek wisata Terasering Panyaweuyan Argapura Obek wisata ini


terletak di Argapura terletak di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura,
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Terletak kurang lebih sekitar 25
km dari pusat kota Majalengka dengan jarak tempuh sekitar 45-60
menit. Ditinjau dari sudut pandang sebagai objek wisata bukit
panyaweuyan memiliki panorama alam yang sangat indah, dengan
menyajikan pemandangan alam, dan udara yang sejuk serta hijaunya
perkebunan sayuran dan hamparan padi, serta perkebunan teh. Objek
wisata ini cocok bagi Anda pencinta fotografi, dengan pemandangan
yang indah Anda dapat menghasilkan jepretan yang luar biasa.
2. Objek Wisata Curug Cipeuteuy Objek wisata ini terletak di Blok Pasir,
Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka.
Objek Curug Cipeuteuy berjarak sekitar 24 Km dari arah timur pusat
Kota Majalengka. Pada objek wisata yang terletak di kaki gunung
Ciremai ini terdapat berbagai jenis tanaman hutan yang telah diberi
etiket (label) nama ilmiah, berbagai jenis tumbuhan pakupakuan,
lumut dan dijadikan salah satu tempat konservasi elang jawa.
3. Taman Wisata Petilasan Prabu Siliwangi Objek wisata ini terletak di
desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka, berjarak
sekitar 10 km dari terminal bus Rajagaluh. Salah satu keunikan objek
wisata ini adalah terdapat habitat ikan berbagai jenis ikan air tawar
salah satunya adalah jenis kancera (Neolissochilus soro), serta terdapat
populasi kera yang cukup banyak disekitar area objek wisata.
4. Objek Wisata Situ Sangiang Objek wisata Situ Sangiang terletak di
desa Sangiang, kecamatan Banjaran kabupaten Majalengka berjarak
sekitar 27 Km dari kota Majalengka, dengan jarak tempuh skitar 45 –
60 menit. Objek wisata ini menyajikan pemandangan air situ dan
lingkungan yang masih asri dan sesekali terdengar kicauan burung.
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
 Kesenian Budaya Lokal.
Sebagai wilayah yang dilalui oleh dua kebudayaan besar yaitu Sunda &
Jawa maka Kabupaten Majalengka memiliki 11 keragaman seni budaya yaitu
Sampyong, Wayang Golek, Gaok, Jaipong, Sintren, Kacapian, Tarling, Tari
Topeng Klasik, Kuda Renggong, Gembyung dan Goong Renteng.

Penduduk Majalengka memiliki khasanah dan keunikan dalam keragaman


corak budaya. Potensi budaya daerah Kabupaten Majalengka tercermin dalam
tatanan kehidupan masyarakat, corak kesenian, kreasi produk unggulan,
bahasa maupun adat istiadat dan nilai-nilai kegotong royongan. Potensi
keragaman budaya ini apabila dikelola secara bijaksana, dan demokratis dapat
dijadikan sebagai modal dasar pembangunan.

e. Potensi Kabupaten Kuningan

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Kuningan pada tahun 2011


mencapai 5,43% lebih tinggi dibanding dengan dua tahun sebelumnya yaitu tahun
2009 sebesar 4,39% dan tahun 2010 sebesar 4,99%. Sedangkan Inflasi di
Kabupaten Kuningan pada tahun 2010 berdasarkan perhitungan Indeks Harga
Konsumen (IHK) tercatat sebesar 6,70%. Sementara Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Kuningan sendiri berdasarkan harga konstan tahun 2000
untuk tahun 2011 sebesar Rp. 4,2 triliun dan PDRB per kapita berdasarkan harga
konstan tahun 2000 pada tahun 2011 mencapai Rp. 3,9 juta. Tingkat daya beli
masyarakat Kuningan tahun 2010 menurut data Suseda tercatat sebesar Rp. 549
ribu. Lapangan pekerjaan penduduk Kabupaten Kuningan masih didominasi oleh
dua sektor ekonomi yaitu sektor pertanian dan perdagangan. Sektor pertanian
masih merupakan lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Pada tahun 2010 dari total penduduk Kabupaten Kuningan yang bekerja, 39%
bekerja di sektor pertanian dan 30% di sektor perdagangan.

Kuningan memiliki potensi sumber daya alam yang cukup baik. Antara
lain kuningan memiliki potensi sumber daya kehutanan, sumber daya perkebunan,
sumber daya pertanian, sumber daya perikanan, sumber daya air, sumber daya
panas bumi, dan sumber daya pariwisata.

 Pertanian

Potensi sumberdaya pertanian, Kabupaten Kuningan memiliki lahan


pertanian seluas 698,79 km2. Komoditas pertanian yang memiliki nilai
produktivitas tinggi adalah padi sawah yang terdapat di seluruh wilayah di
Kabupaten Kuningan dan ubi jalar yang tumbuh di Kecamatan Cilimus,
Garawangi, jalaksana, Pancalang, dan Mandirancan.

 Perkebunan dan Perikanan

Potensi sumberdaya perkebunan, lahan perkebunan yang dimiliki


Kabupaten Kuningan seluas 62,48 km2. Dengan komoditas utama hasil
perkebunannya adalah kelapa cengkih, dan kopi.

Potensi sumberdaya perikanan, Perikanan Kabupaten Kuningan memiliki


nilai produksi 9016 ton per tahun, dengan jenis potensi perikanannya berupa
ikan mas, tawes, mujaer, tambak, nilem, gurame, nilai, sepat, lele, dan lain-
lain. Kecamatan Darma, Ciawigebang, Kramatmulya, Kuningan, Selajambe,
dan Lebakwangi merupakan kecamatan penghasil ikan paling banyak diantara
kecamatan lainnya

 Pariwisata
Potensi sumberdaya pariwisata Keindahan alam Kabupaten Kuningan
berpotensi untuk Dijadikan objek wisata alam. Kabupaten Kuningan memiliki
21 objek wisata alam yang sedang berkembang dan 25 objek masih dalam
tahap eksplorasi. Objek wisata tersebut merupakan paduan pesona alam,
sejarah, dan budaya.

Kuningan merupakan paket lengkap wisata alam. Udaranya sangat sejuk.


Ditambah lagi keberadaan Gunung Ciremai membuat pesona dan panorama
yang disuguhkan pun mengesankan. Hampir semua fenomena alam ada
di Kuningan. Dari mulai air terjun yang cantik, perbukitan yang eksotik
hingga taman wisata alam yang Instagenik menjadikan destinasi wisata
di Kuningan layak didatangi.

 Sumber Daya Air dan Sumber Daya Panas Bumi

Potensi sumberdaya air, Kabupaten Kuningan memiliki 3 SWS, 43 sub


DAS, 1 waduk, 102 situ dan embung, 523 sumber mata air dengan debit air
rata-ratanya 23,65 liter per detik. Sumberdaya air di Kabupaten Kuningan
sudah dapat mencukupi kebutuhan air domestik sehingga sumberdaya air
Kabupaten Kuningan juga dapat dimanfaatkan oleh wilayah sekitarnya seperti
Kabupaten Cirebon.

Potensi sumberdaya panas bumi, Kabupaten Kuningan memiliki sumber


panas bumi di 4 wilayah, yaitu Pajambon, Sangkanhurip, Ciniru, dan Subang.
Potensi Panas Bumi di Pajambon, Sangkanhurip, dan Ciniru memiliki potensi
235 MW dan akan dibangun Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi.

 Kehutanan

Potensi sumberdaya kehutanan Kabupaten Kuningan, Kuningan memiliki


luas hutan 511,53 km2. Dan dari hasil hutan itu dihasilkan berbagai macam
jenis kayu, seperti kayu jati, mahoni, sonokeling, pinus, dan rawa campuran.
Selain kayu hutan-hutan di Kabupaten Kuningan juga menghasilkan bambu,
jamur dan madu.
Jawab 2

PROFIL DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

A. Kondisi Geografis Kabupaten Indramayu

1. Letak Geografis Dan Topografi

Apabila dilihat dari letak geografisnya Kabupaten Indramayu terletak pada


107° 52 ° - 108° 36 ° Bujur Timur dan 6° 15 ° - 6° 40 ° Lintang Selatan.
Sedangkan berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan dataran atau
daerah landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 – 2 %. Keadaan ini
berpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan cukup tinggi, maka di daerah-
daerah tertentu akan terjadi genangan air. Kabupaten Indramayu terletak di
pesisir utara Pulau Jawa dan memiliki 10 kecamatan dengan 35 desa yang
berbatasan langsung dengan laut dengan panjang garis pantai 114,1 Km.

2. Iklim

Letak Kabupaten Indramayu yang membentang sepanjang pesisir pantai


utara P.Jawa membuat suhu udara di kabupaten ini cukup tinggi yaitu Celcius-
28 ° Celcius.°berkisar antara 18 Sementara rata-rata curah hujan sepanjang
tahun 2006 adalah sebesar 61,06 mm. Adapun curah hujan tertinggi terjadi di
Kecamatan Kertasemaya kurang lebih sebesar 70 mm dengan jumlah hari hujan
tercatat 2491hari, sedang curah hujan terendah terjadi di Kecamatan Pasekan
kurang lebih sebesar 55 mm dengan jumlah hari hujan tercatat 683 hari.

3. Batas Wilayah

Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Indramayu terletak pada 107° 52


° - 108° 36 ° Bujur Timur dan 6° 15 ° - 6° 40 ° Lintang Selatan Sebelah utara
laut jawa Sebelah timur laut jawa Sebelah selatan kabupaten Cirebon,
Kabupeten majalengka, dan Kabupaten Sumdang Sebelah barat kabupaten
subang

Topografi

Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan daratan atau daerah landai


dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 – 2% yang mengakibatkan bila curah
hujan tinggi, genangan air akan muncul di daerah-daerah tertentu. Kisaran
ketinggian wilayah kabupaten indramayu berada pada ketingian 0-100 m di atas
permukaan air laut.

B. Jumlah Penduduk di Kabupaten Indramayu

Provinsi Jawa Barat dengan luas 35.377,76 Km2 menurut Data SIAK Provinsi
Jawa Barat didiami penduduk sebanyak 46.497.175 Juta Jiwa. Penduduk ini
tersebar di 26 Kabupaten/Kota, 625 Kecamatan dan 5.899 Desa/Kelurahan. Jumlah
penduduk terbesar terdapat di Kabupaten Bogor sebanyak 4.966.621 Jiwa (11,03
%), sedangkan penduduk terkecil terdapat di Kota Banjar yaitu sebanyak 192.903
Jiwa (0,43 %).

Jika diperhatikan menurut jenis kelamin, terlihat bahwa penduduk laki-laki


lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Gambaran ini
terlihat dihampir seluruh Kabupaten/Kota, terkecuali Kabupaten Indramayu (Laki-
laki 49,78 %, perempuan 50,22%).

C. Jumlah Data Satuan Pendidikan

Total jenis pendidikan atau sekolah di kabupaten indramayu baik negri


maupun swasta yang terdiri dari 31 kecamatan adalah 1.583, Total tersebut terdiri
atas SDSederajat yang memiliki jumlah 1.044, SMP Sederajat 312, SMA Sederajat
88, dan SMK Sederajat 139.

D. Fasilitas danTenaga Kesehatan di kabupaten Indramayu


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi menyebutkan,
Saat ini jumlah dokter di Kabupaten Indramayu sekitar 200 orang. Di Kabupaten
Indramayu, terdapat 23 puskesmas perawatan dan 18 puskesmas PONED. Untuk
memenuhi kebutuhan ideal tenaga dokter di seluruh puskesmas perawatan maupun
puskesmas PONED.

Daftar rumah sakit yang ada di Indramayu:

1. RS. Harapan sehat jatibarang Jl. Raya jatibarang-brebes, kendawa,


janegara, kec.Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa tengah.
2. RS. MM Indramayu Jl. Let Jendral suprapto No.292, Kepandean,
Kec.Indramayu, Kab.Indramayu, Jawa Barat.
3. RS. Pertamina balongan Jl. Bumi Patra Raya, Karanganyar.
4. RS. Syahid Al irsyad Jl. Jendral Sudirman No.240, Cipancuh,
Haurgeulis, Cipancuh, Kec. Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat 45264.
5. RSUD Indramayu Jl. Murahnara No.7, Sindang, Kec. Indramayu,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45222

E. Daftar Hotel di Kabupaten Indramayu

 Hotel Wiwi Perkasa 2 Jl. Panjaitan 44, Karang anyar, Indramayu,


Des.Karanganyar, Kec.Indramayu, Kab Indramayu, Jawa barat 45213 (0234)
275899 Internet, Makan dan Minum, Layanan, Kamar ber-AC
 Grand Trisula Hotel Jl. Panjaitan No.77 Karanganyar, Kec.Indramayu, Kab,
Indramayu, Jawa barat 45213 (0234) 272022 Internet, Makan dan Minum,
Layanan, Kamar ber-AC, Jemputan Bandara.
 Hotel Prima Indramayu Jl. DI Panjaitan No.61 Karanganyar, Kec.Indramayu,
Kab.Indramayu, Jawa Barat 45213 (0234) 271553 Layanan Lengkap, Bak air
panas, Kolam renang, Makan dan Minum.
 Hotel Handayani Jl. Kembar No.204, Kepandean, Kec.Indramayu, Jawa Barat
452514 (0234)271790 Layanan Lengkap, Makan dan Minum, Kamar ber-AC.
 Hotel Ellysta Jl. Muntur, Kec.Losarang, Kab.Indramayu, Jawa Barat 45243
Layanan Lengkap dan Kamar ber-AC.
 Hayy Hotel Jl.Ahmad Yani No.47, Haurgeulis, Kec.Haurgeulis,
Kab.Indramayu, Jawa Barat 45264 (0234)741403 Kamar ber-Ac, Makan dan
Minum, Layanan 24 Jam.

F. Wisata yang ada di Kabupaten Indramayu

1. Pusat science mutiara bangsa

Lokasi: Komplek Waduk Bojongsari, Sindang, Bojongsari, Kec. Indramayu,


Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

2. Pantai tanah merah eretan

Lokasi: Eretan, Indramayu, Jawa Barat.

3. Pantai Tirtamaya Indramayu

Lokasi: Juntikedokan, Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

4. Pantai Rembat Indramayu

Jalan Raya Juntikedokan, Desa Juntinyuat, Kec. Juntinyuat, Indramayu, Jawa


Barat.

5. Hutan mangrove Karangsong

Lokasi: Karangsong, Kecamatan Indramayu, Indramayu, Jawa Barat.

6. Waduk cipancuh Indramayu

Lokasi: Situraja, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

dan masih banyak tempat wisata di Indramayu yang lainnya.


G. PDRB Kabupaten Indramayu

Pembangunan yang berkelanjutan merupakan strategi pembangunan yang


banyak diaplikasikan oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Oleh karrena
kebijaka pemerintah beberapa tahun terakhir memprioritaskan pertumbuhan
ekonomi, dengan demikian eksplotasi terhadap sumber daya alam sangat
mencolok tanpa memperhitungkan kerusakan lingkungan.

Berdasarkan tabel PDRB Kabupaten Indramayu atas dasar harga berlaku


menurut lapangan usaha (Juta Rupiah).2016-2018. Sektor lapangan usaha yang
menempati urutan terbesar di Indramayu diantaranya yang pertama Industri
pengelolahan,kedua pertanian ,kehutanan dan perikanan, ketiga perdagangan besar
dan eceran;Reptasi mobil dan sepeda motor, ke empat pertambangan dan
penggalian,kelima kontruksi.

H. Kondisi Ekonomi di Kabupaten Indramayu

Pada periode 2015-2019 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Indramayu


fluktuatif dengan kecenderungan mengalami pertumbuhan positif, perekonomian
Kabupaten Indramayu periode 2015-2019 dapat tetap tumbuh positif walaupun
melambat pada tahun 2016 dan 2018. Pertumbuhan ekonomi kabupaten Indramayu
periode 2015-2019 masing-masing tercatat sebesar 2,16%; 0,08%; 1,44%; 3,20%.
Peningkatan vlume ekonomi tersebut tercermin baik dari sisi produksi (supply
side) maupun sisi permintaan akhir (demand side). Dari sisi produksi,
pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada kategori Informasi dan Komunikasi
yang selalu tumbuh diatas 9% setiap tahunnya. Dari sisi permintaan terakhir,
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Indramayu di dominasi pertumbuhan komponen
pengeluaran konsumsi rumahtangga (PK-RT), yang menyumbang sekitar 42% dari
total PDRB.
Kabupaten Indramayu, sebagai salah satu kabupaten di Jawa Barat yang
memiliki symber daya alam beragam; laut, dengan hasil ikan dan garam, maupun
dengan hasil pertanian serta tambang minyak. Sayang untuk beberapa hal belum
banyak memberi kesejahteraan secara merata kepada sebagian besar penduduk di
kabupaten ini. Ada sesuatu yang berkenaan dengan perasaa tidak berdaya, tidak
bermakna, terpencil dari situasi atau lingkungab sekitar kehdupannya yang sedang
berubah, yang dapat dikatakan semacam keterasingan. Oleh sebab itu dinamika
kehiidupan sosial-ekonomi kurang memperlihatkan kearah perbaikan yang
progress selama tahun kajian penelitian.

I. Makanan khas Indramayu

Diantaranya yaitu ada: Emping Mlinjo, Kue Cikak, Dodol Pelem, Jalabia, Wajik,
Koci, Bubur Glintir, Naga sari, Geblog, Ikan asin, Burbacek, Pedesan Entog,
Rumbah, lepet.

Jawab 3

Strategi Peningkatan Pemasaran Mangga di Pasar Internasional

(The Enhancement Strategies for Indonesian Mango Marketing in

International Market)

A. Pemasaran Mangga di Indramayu

Usaha mangga Indramayu memiliki total skor internal sebesar 2,103 (Tabel 1)
yang menunjukkan bahwa posisi internal usaha mangga saat ini lemah. Menurut
David (2009), skor bobot total matriks internal dan eksternal berkisar antara 1,0
sampai 4,0 dengan skor rerata 2,5, nilai di atas 2,5 mencirikan organisasi yang
kuat secara internal maupun eksternal, sedangkan nilai di bawah 2,5 menunjukkan
posisi yang lemah.
 Kekuatan (strengths)

utama sebagai pendukung keberhasilan mangga Indramayu ialah telah


diterima oleh pasar utama mangga Indonesia dengan nilai sebesar 0,385.
Timur Tengah dan Singapura menjadi tujuan utama ekspor mangga gedong
Gincu dan Arumanis yang mampu menyerap 89% dari total ekspor
(Direktorat Jenderal Hortikultura 2012).

 Kelemahan (weaknesses)

Kelemahan utama mangga Indramayu ialah keterbatasan penerapan


teknologi pascapanen dengan skor sebesar 0,137. Keterbatasan ini
menyebabkan tingkat kerusakan tinggi dan daya simpan yang pendek,
sehingga mengakibatkan daya saingnya berkurang di pasar internasional.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi
pascapanen, seperti penyimpanan dingin mampu menurunkan tingkat
kerusakan mangga dan memperpanjang masa simpan mangga. Selain itu,
sebagai negara inang dari hama, contohnya lalat buah, mangga Indonesia
tidak diperbolehkan untuk memasuki negara yang mensyaratkan bebas
hama dengan teknik disinfestasi tertentu.

Sebagian besar budidaya mangga di Indramayu masih dilakukan


secara konvensional dengan teknologi dan manajemen pemeliharaan
sederhana yang belum direncanakan secara khusus untuk menghasilkan
buah bermutu, khususnya pada skala pekarangan rumah. Kepemilikan
lahan umumnya dalam ukuran kecil di bawah 1 ha, serta banyak yang
hanya dipelihara di pekarangan secara konvensional dengan jumlah pohon
tidak lebih dari 10 pohon. Petani juga belum melakukan teknologi
budidaya mangga di luar musim untuk menangani masalah pergeseran
musim yang mengakibatkan keterlambatan atau kegagalan panen. Hal ini
menyebabkan kualitas mangga yang memenuhi kriteria ekspor terbatas.
Untuk mendapatkan buah berkualitas yang dapat diterima oleh konsumen
internasional, diperlukan sistem preharvest dan postharvest yang
terintegrasi. Penelitian Sivakumar et al. (2011) menunjukkan bahwa
manajemen kebun, pemanenan, pengemasan, perlakuan postharvest,
manajemen suhu, transportasi, serta kondisi penyimpanan yang tepat dan
baik dapat mempertahankan kualitas mangga, memperpanjang masa
simpan, dan mengurangi tingkat kerusakannya selama proses ekspor.

 Ancaman (threats)
Faktor eksternal usaha mangga di Indramayu memiliki total skor
sebesar 2,893 (Tabel 2). Nilai ini di atas nilai rerata (2,5) menunjukkan
bahwa kemampuan usaha mangga Indramayu dalam merespons faktor
eksternal cukup baik dalam memanfaatkan peluang dan menghindari
ancaman. Faktor tren gaya hidup sehat menjadi peluang utama dengan nilai
sebesar 0,312. Masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan
dengan mengonsumsi makanan dengan nilai gizi tinggi, seperti buah dan
sayuran, memberikan peluang bagi peningkatan pemasaran mangga.
Semakin tinggi minat masyarakat diharapkan maka semakin tinggi pula
tingkat konsumsinya.
Faktor teknologi pascapanen eksportir negara lain lebih baik dan trade
barrier menjadi ancaman utama bagi masuknya buah mangga Indonesia ke
negara tujuan dengan skor sebesar 0,336. Teknologi pascapanen yang baik
selain mampu menjaga kualitas dan daya simpan buah, juga mempermudah
masuknya mangga ke negara yang memiliki persyaratan ketat (technical
barrier), seperti keberhasilan ekspor mangga dari Thailand dan Filipina ke
pasar Jepang. Penurunan maupun pembebasan tarif bea masuk dalam
perjanjian perdagangan global memunculkan hambatan perdagangan
lainnya, yaitu technical barrier. Technical barrier untuk produk
hortikultura, umumnya berupa pemberlakuan peraturan/standar ketat
mengenai kriteria suatu produk oleh negara tujuan dengan alasan untuk
melindungi konsumen dan mencegah penyebaran hama dari negara inang
hama tersebut
 Peluang (opportunities)

Kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh mangga Indramayu dapat


dimanfaatkan untuk meraih peluang yang ada melalui strategi promosi
secara terintegrasi oleh pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP). Pemerintah diharapkan
menjadi pemasar utama yang memperkenalkan produk-produk hortikultura
Indramayu, seperti mangga, di pasar domestik maupun internasional.
Promosi konsumsi buah nusantara, pembuatan web site informasi produk
hortikultura Indramayu, melakukan promosi di pameran perdagangan
internasional, maupun pembicaraan dengan pemerintah negara tujuan
potensial merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk membuka pasar
dan menciptakan peluang. Upaya promosi tersebut diharapkan dapat lebih
memperkenalkan dan mendekatkan produk hortikultura Indramayu,
khususnya mangga, kepada calon konsumen internasional, sehingga dapat
meningkatkan ekspor mangga Indonesia di pasar utama maupun untuk
memasuki pasar baru. Pameran produk hortikultura dan in-store promotion
oleh supermaket di luar negeri dengan didukung produk yang berkualitas,
pendirian perwakilan dagang di luar negeri dan perluasan jaringan
perdagangan, serta program competitiveness and capacity building bagi
pengusaha, terbukti mampu mempertahankan posisi Thailand sebagai salah
satu eksportir utama buah tropis di dunia (Srimanee & Riutray 2012).

Anda mungkin juga menyukai