Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMASANGAN KATETER

OLEH

KELOMPOK 7 :

1. HARYANTO LEONG
2. PUTRI L.M TANGPEN
3. SYANE NJURUHAPA
4. SITI NURBAITI

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Kami mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu secara fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dengan judul “ PEMASANGAN KATETER“.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalam. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari Bapak Ibu Dosen untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Apabila terdapat banyak kesalah pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimah Kasih.

Kupang, 20 MEY 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1.Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2.Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1.Pengertian ................................................................................................. 3
2.2.Tujuan pemasangan kateter ...................................................................... 3
2.3.Indikasi....................................................................................................... 3
2.4.Kotraindikasi ............................................................................................. 4
2.5 Macam-macam kateter .............................................................................. 4
2.6 Ukuran kateter............................................................................................ 4
2.7 Pemasangan Kateter.................................................................................... 4
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 6
3.1.Kesimpulan ................................................................................................ 6
3.2.Saran........................................................................................................... 6
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manuasia merupakan salah satu makhluk hidup. Dikatakan sebagai makhluk hidup
karena manusia memiliki ciri-ciri diantaranya: dapat bernafas, berkembang biak,
tumbuh beradaptasi, memerlukan makan , dan mengeluarkan sisa metabolisme tubuh
(eliminasi). Setiap kegiatan yang dilakukan tubuh di karenakan peranan masing-
masing organ. Membuang urine dan alvi (eliminasi) merupakan salah satu aktivitas
pokok yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena apabila eliminasi tidak
dilakukan setiap manusia akan menimbulkan berbagai macam gangguan seperti
retensi urine, inkontinensia urine, enuresis, perubahan pola eliminasi urine, konstipasi,
diare dan kembung. Selain berbagai macam yang telah disebutkan diatas akan
menimbulkan dampak pada system organ lain seperti: system pencernaan, ekskresi
dll.
Kateterisasi merupakan tindakan memasukan kateter kedalam kandung kemih
melalui uretra untuk membantu memenuhi kebutuhan eliminasi, sebagai pengambilan
bahan pemeriksaan.
Kateter terbagi dua, yaitu : kateter tetap dan kateter sementara. Kateter Tetap
biasanya dipasang bagi pasien yang tidak bisa buang air kecil secara langsung.
Tindakan ini di lakukan pada pasien untuk memenuhi kebutuhan nya, untuk
mempermudah BAK seseorang yang terkena gangguan. Kateter sementara salah satu
fungsinya bisa digunakan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan. Pemasangan
kateter tersebut diantaranya meliputi persiapan alat yang akan di gunakan , persiapan
pasien,dan langkah-langkah kerja.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa bisa memahami dan mengetahui bagaimana tata cara serta
indikasi dan kontraindikasi “pemasangan kateter kandung kemih pada pasin
sesuai prosedur.”.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pngertian kateter
1
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pemasangan kateter
c. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi pemasangan kateter

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan selang karet atau
plasrtik, melalui uretra atau kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua jenis
kateterisasi yaitu menetap dan intermiten, sedangkan alat untuk kateterisasi
dinamakan selang kateter, selang kateter adalah alat yang berbentuk pipa yang
terbuat dari karet, plastik, metal woven slik dan silikon yang fungsi dari alat
kateter tersebut ialah memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kandung kemih
adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menyimpan atau menampung
airseni yang berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari
sepasang ginjal. Pemasangan kateter adalah pemaukkan selang yang terbuat dari
plastik atau karet  melalui uretra menuju kandung kemih (vesika urinaria)
2.2 Tujuan
1. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih.
2. Mendapatkan urine untuk specimen
3. Pengkajian residu urine
4. Penatalaksanaan pasien yg di rawat karena trauma medula spinalis, gangguan
neuro muscular, atau inkompeten kandung kemih, serta pascaoperasi besar.
5. Mengatasi obstruksi aliran urine
6. Mengatasi retensi perkemihan
2.3 Indikasi
1. Kateter sementara
Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi vesika urinaria. Pengambilan
urine residu setelah pengosongan urinaria.
2. Kateter tetap jangka pendek
a. Obstruksi saluran kemih (pembesaran kelenjar prostat)
b. Pembedahan untuk memperbaiki organ perkemihan.
c. Untuk memantau output urine
3. Kateter tetap jangka panjang
a. Retensi urine pada penyembuhan penyakit ISK/UTI
b. Skin rash, ulcer dan luka yang iritatif apabila kontak dengan urine.
c. Klien dengan penyakit terminal
3
2.4 Kontraindikasi
Hematoris (keluarnya darah dari urine)
2.5 Macam–macam kateter dan prosedur pengunaanya
1. Intermittent catheter
Kateter ini digunakan bila anda memerlukan kateter untuk sementara.
Kateter ini biasa dipakai untuk pasien pascaoperasi atau pasien yang enggan
membawa kantong penampung urine.
Prosedur penggunaannya bisa dipasang melalui uretra hingga mencapai
kandung kemih, air seni akan keluar melalui kateter dari kandung kemih
dan ditampung dikantong penampungan urine atau kantong drainas.
2. Indwelling catheter
Jenis kateter ini hampir sama dengan intermittent catheter yang ditunjukan
untuk pemakaian sementara waktu. Hanya saja, keteter jenis ini dilengkapi
dengan balon kecil yang berfungsi mencegah kateter bergeser dan keluar
dari tubuh. Balon tersebut akan dikempiskan dan dikeluarkan ketika kateter
sudah selesai digunkan.
Kateter jenis ini dipasang dengan dua cara.
1) Dipasang melalui uretra. Air seni akan keluar melalui kateter dari
kandung kenih dan ditampung di kantong penampung urine.
2) Kateter dimasukkan melalui lubang kecil yang dibuat diperut. Cara
ini hanya dapat dilakukan di rumah sakit dengan prosedur sterilisasi
yang tepat.
3. Condom chateter
Kateter jenis ini harus diganti setiap hari. Bentuknya menyerupai kondom
yang dipasang pada bagian luar penis. Fungsinya sama dengan kateter pada
umumnya yaitu mangalirkan air seni ke kanting drainase.
Keteter jenis ini biasa digunakan pada pria yanh tidak memiliki gangguan di
saluran kemih, namun memiliki gangguan mental dan psikis, seperti
demensia(pikun).
2.6 Ukuran kateter
1. Anak : 8- 10 french (Fr)
2. Wanita : 14-16 Fr
3. Laki-laki : 16-18 Fr
2.7 Pemasangan Kateter
4
1. Persiapan Alat
a. Bak instrumen
b. Spuit 10 cc
c. Bengkok
d. Handscoon
e. Aquadest
f. Gunting plaster
g. Perlak
h. Kateter
i. Kapas air
j. Kasa urine bag
k. Jelly/vaselin
l. Selimut
m. Obat : aquades, bethadine, alkohol 70%
n. Prosedur :
1) Memberitahu dan menjelaskan pada klien
2) Mendekatkan alat-alat
3) Memasng sampiran
4) Mencuci tangan
5) Menanggalkan pakaian bagian bawah
6) Memasang selimut mandi, perlak dan pengalas bokong
7) Menyiapkan posisi klien
8) Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien
9) Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
10) Lakukan vulva higyene
11) Mengambil kateter lalu ujungnya diberi vaseline 3-7 cm
12) Membuka labia mayora dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu
jari tangan kiri sampai terlihat meatus uretra, sedangkan tanagan
kanan memasukkan ujung kateter perlahan-lahan kedalam uretra
sampai urine keluar, sambil pasien dianjurkan menarik nafas
panjang
13) Menampung urine kedalam bnegkok bila diperlukan untuk
pemeriksaan. Bila urine sudah keluar semua anjurkan klien untuk

5
menarik nafas panjang, kateter cabut pelan-pelan di masukkan ke
dalam bengkok yang berisi larutan klorin.
14) Melepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok bersama
dengan kateter dan pinset
15) Memasng pakaian bawah, mengambil perlak dan pengalas
16) Menarik selimut dan mengambil selimut mandi
17) Memberskan alat
18) Mencuci tangan

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan selang karet atau
plasrtik, melalui uretra atau kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua jenis
kateterisasi yaitu menetap dan intermiten, sedangkan alat untuk kateterisasi
dinamakan selang kateter, selang kateter adalah alat yang berbentuk pipa yang
terbuat dari karet, plastik, metal woven slik dan silikon yang fungsi dari alat kateter
tersebut ialah memasukkan atau mengeluarkan cairan.
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan para tenaga kesehatan maupun
mahasiswa kesehatan dapat lebih mengetahui dan menerapkan cara pemasangan
kateter sesuai dengan kompetensi dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
 

7
DAFTAR PUSTAKA
Kusyati Eni.2006. Ketrampilan Dasar dan Prosedur Laboratorium: EGC
Uliya, Musrifatul,dkk. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik : Salemba Medika
Aziz, Alimul,dkk.2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Aziz, Alimul Hidayat dan Uliyah Musrifatul.2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik.
Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai