i
Bab 1
Pendahuluan
2
Bab 2
Pembahasan
3
Kingdom : Bakteria
Phylum : Protobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Order : Enterobacterialles
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Erwinia
Speceis : Erwinia carotovora
Suhu optimal untuk perkembangan bakteri 27° C. Pada kondisi suhu
rendah dan kelembaban rendah bakteri terhambat pertumbuhannya.Penyebaran
melalui air, pupuk kendang tanah, sisa-sisa tanaman di lapangan dan alat
pertanian. Bakteri busuk lunak mempunyai daerah sebaran yang luas hampir di
seluruh dunia. Di Indonesia terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Selatan,
Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
Selatan.
2.4 Gejala Penyakit
Menurut Semangun (1989) dan Djatnika (1993), gejala yang umum
terdapat pada tanaman kubis dan kerabatnya adalah busuk basah, berwarna
coklat atau kehitaman pada daun, batang, dan umbi. Pembusukan juga terjadi
pada pangkal krop, sehingga krop mudah dilepas dari batang kubis. Pada
bagian yang terinfeksi mula-mula terjadi bercak kebasahan. bercak membesar
dan mengendap (melekuk), bentuknya tidak teratur, berwarna coklat tua
kehitaman. Jika kelembaban tinggi, jaringan yang sakit tampak kebasahan,
berwarna krem atau kecoklatan, dan tampak agar berbutir-butir halus. Di
sekitar bagian yang sakit terjadi pembentukan pigmen coklat tua atau hitam.
Jaringan yang membusuk pada mulanya tidak berbau. Namun, dengan adanya
serangan bakteri sekunder, jaringan tersebut menjadi berbau khas yang
menusuk hidung.
4
2.5 Tanda Penyakit
5
menyerang. Hal tersebut dapat dikendalikan dengan beberapa cara
pengendalian, yaitu:
6
Bab 3
Penutup
3.1 Simpulan
Kubis (Brassica oleracea var. capitata L.) termasuk family Cruciferae
merupakan tanaman hortikultura yang ditanam di daerah dataran tinggi dengan
ketinggian antara 1000-3000 mdpl. Kubis merupakan sayuran yang mudah
terkena penyakit, salah satunya yaitu penyakit busuk lunak (Soft rot) atau
busuk basah. Penyakit busuk lunak ini disebabkan oleh bakteri Erwinia
carotovora Syn. Pectobacterium carotovorum yang dimana yang dijadikan
sebagai tanaman inang oleh bakteri ini selain kubis yaitu kubis bunga, kailan,
caisim, kentang, tomat, wortel dan tanaman sayuran lainnya. Penyakit ini
merupakan penyakit yang merugikan pada tanaman sayuran, termasuk kubis
dan kerabatnya, baik di lapangan maupun di dalam penyimpanan serta
pengangkutan sebagai penyakit pascapanen (Semangun 1989; Djatnika 1993).
Penyebaran penyakit ini melalui air, pupuk kendang, tanah, sisa-sisa
tanaman di lapangan dan alat pertanian. Menurut Semangun (1989) dan
Djatnika (1993), gejala yang umum terdapat pada tanaman kubis dan
kerabatnya adalah busuk basah, berwarna coklat atau kehitaman pada daun,
batang, dan umbi. Cara pengendalian mencegah penyakit ini yaitu menjaga
kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman sakit sebelum penanaman, menanam
dengan jarak yang tidak terlalu rapat untuk menghindarkan kelembaban yang
terlalu tinggi, terutama di musim hujan, pada waktu memelihara tanaman
diusahakan untuk sejauh mungkin menghindari terjadinya luka yang tidak
perlu, khususnya pada waktu menyerang.
3.2 Saran
1. Dalam perlakuan pascapanen kubis harus sangat diperhatikan karena
kondisi kubis yang akan dijual menentukan harga jualnya.
2. Dalam penanaman kubis harus menggunakan benih yang unggul, untuk
meminimalisir terjadinya gangguan dari penyakit.
3. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun.
7
Daftar Pustaka
Dari Buku :
Sastrosiswojo, Sudarwohadi dkk.2005.PENERAPAN TEKNOLOGI PHT pada
Tanaman Kubis.Bandung:Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Dari Internet :
.2011.Macam-macam Penyakit Pada Kubis.[daring].Tersedia di:http://
planthospital.blogspot.com/2011/08/macam-macam-penyakit-pada-
kubis.html.[Diakses pada 8 Oktober]
.2020. Kubis.[daring]. Tersedia di: https://id.wikipedia.org/wiki/Kubis.
[Diakses pada 8 Oktober 2020]
.2019.Pengertian, Prinsip Dasar dan Konsep Pengendalian Hama
Terpadu (PHT).[daring].Tersedia di:http://cybex.pertanian.go.id/mobile/
artikel/71510/pengertian-prinsip-dasar-dan-konsep-pengendalian-hama-
terpadu-pht/.[Diakses 9 Oktober 2020]
.2020.Penyakit Busuk Basah .[daring].Tersedia di:https:/mplk.politaniko
e.ac.id/index.php/program-studi/28-manajemen-pertanian-lahan-kering/
informasi-materi-kuliah-praktek1/114-penyakit-busuk-basah.[Diakses
11 Oktober 2020]
Azzamy.2015.Tanaman Inang Hama&Penyakit Pada Tanaman Cabe.[daring].
Tersedia di:https://mitalom.com/tanaman-inang-hama-penyakit-cabe/.
[Diakses 11 Oktober 2020]
Astuti, Dian Tri.2012.IDENTIFIKASI PATOGEN(Erwinia carotovora).Tersedia
di:http://diantrias.blogspot.com/2012/12/erwinia-carotovora.html.
[Diakses 11 Oktober 2020]
Eddyana, Bondan.2013.MAKALAH LAPORAN FIELDTRIP GARUT “HAMA DAN
PENYAKIT TANAMAN WORTEL”.[daring].Tersedia di: https://www.
slideshare.net/RadenBondanEB/makalah69-laporan-kel-5-hama-dan-
penyakit-tanaman-wortel.[Diakses 11 Oktober 2020]
Sidiq, Aj.2020.Pengendalian Penyakit Terpadu pada Tanaman Hortikultura.
Tersedia di:https://www.academia.edu/9210579/Pengendalian_Penyakit
_Terpadu_pada_Tanaman_Hortikultura.[Diakses 12 Oktober 2020]