Digunakan untuk
menampung titran pada saat
tetrasi
Gelas Ukur
Alat ukur volume, untuk sampel bahan cair dengan
ketelitian rendah.Gelas ukur dipegang dengan tangan
dan ibu jari menuju batas volume yang di kehendaki.
Gelas ukur diangkat sehingga batas volume setinggi
mata dan cairan dituangkan sampai batas volume
Corong gelas
Ambil corong kemudian posisikan pada wadah baru yang digunakan untuk
mentransfer atau memindahkan larutan. Pastikan corong terpasang pada bagian
inputnya dengan sempurna/tidak goyang.Selanjutnya tuangkan larutan atau
cairan dari wadah lain ke bagian dalam corong. Sebaiknya lakukan secara
perlahan
menyesuaikan volume yang dikeluarkan dari batang corong. Jika tidak cairan
bisa tumpah karena masukan larutan dan keluaran larutan melalui batang
corong tidak seimbang.
Jika pun Anda memindahkan larutan ke dalam wadah yang sulit untuk
dipasangi corong, Anda bisa menuangkan cairan sembari satu tangan
memegangi corong agar bisa digunakan dengan baik
Erlenmeyer
Pegang pada Leher Erlenmeyer bukan pada Perutnya
Pegang dengan Penjepit Tabung Reaksi jika Erlenmeyer
dipanaskan
Jangan Pegang Erlenmeyer dengan Tangan Telanjang,
Gunakanlah Sarung tangan.
Pada Pencampuran larutan peganglah leher botol dengan
satu tangan, selanjutnya digoyangkan secara berputar
dengan perlahan-lahan sampai larutan menyatu.
Pandangan mata anda tertuju kepada larutan.
Saat menungkan atau mengukur larutan, jangan sampai
melebihi batas dari tulisan volume.
Buret
Buret diklem pada statif dalam posisi tegak lurus dengan datar air.
Periksa kran buret, kran harus mudah diputar dan tidak bocor. Bila
kran sukar diputar atau bocor, lepaskan kran tersebut dan oleskan
permukaannya dengan vaselin.
Bilas buret dengan larutan yang akan dipakai untuk titrasi,
kemudian isi buret dengan larutan yang sama sampai diatas titik
nol.
Alirkan larutan dengan membuka kran dan usahakan kolom pipa
dibawah kran terisi larutan ( tidak terdapat gelembung udara ).
Atur tinggi cairan sampai meniskusnya tepat pada angka nol atau
angka lain dan catatlah angka mula – mula ini.
Mulailah titrasi, tangan kiri memegang kran sambil memutarnya dan
tangan kanan memegang labu erlenmeyer yang berisi cairan yang
akan dititrasi. Selama titrasi labu erlenmeyer digoyang – goyang
dengan gerakan berputar agar larutan yang menetes dari buret
segera bercampur. Demikian seterusnya sampai titik akhir dicapai
( ditandai dengan adanya perubahan warna ).
Kuvert
Kaca optis, memiliki jangkauan panjang gelombang optik 340-2,500nm yang
mentransmisikan lebih dari 80% cahaya bersama dengan toleransi
pencocokan 1% pada 350nm.
Plastik, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 380 hingga
780 nm (spektrum tampak).
Kuarsa UV, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 190-
2,500 nm, dan toleransi pencocokan 1% pada 220 nm.
Kuarsa ES, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 190
hingga 2,000 nm, dan toleransi pencocokan 1% pada 220 nm.
Kuarsa IR, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 220
hingga 3,500 nm, dan toleransi pencocokan 1% pada 2,730 nm.
Tabung reaks
Pada saat proses pemanasan bahan kimia menggunakan tabung reaksi umumnya terdapat ada 2 cara
yaitu:
1. Tabung reaksi ini dipangaskan dahulu ke dalam gelas kimia yang berisi air dan selanjutnya
dipanaskan menggunakan kompor/heater pembakar spiritus
2. Memegang Tabung reaksi harus dijepit oleh penjepit tabung reaksi atau kita menggunakan sarung
tangan anti panas agar tangan kita tidak terkena dampak panas dari tabung dan selanjutnya dibakar
langsung di atas api