Uji normalitas
dilakukan untuk mengetahui data apakah berdistribusi normal atau tidak.
Dengan tujuan untuk menentukan penggunaan uji selanjutnya. Pada
pembahasan ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk.
Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian normalitas dengan menggunakan
uji Shapiro-Wilk yaitu :
a. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi
normal.
b. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka data berdistribusi data
tidak normal
Tabel 1
Hasil uji normalitas di atas data pertumbuhan panjang dan berat semuanya
berdistribusi data normal, karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Sedangkan
pada data pertumbuhan jumlah anagen semua jenis perlakuan berdistribusi tidak
normal karena nilai signfikan lebih kecil dari0,05.
2. Uji homogenitas
Hasil uji homogenitas data pertumbuhan panjang dan berat semuanya berada di
atas 0,05 sehingga data pertumbuhan panjang dan berat termasuk data yang homogeny.
Berdsarkan hasil uji normalitas data pada pertumbuhan panjang dan berat
dilakuan uji anova one way. Sedangkan untuk data pertumbuhan jumlah anagen
1. Pertumbuhan panjang
ANOVA
Pertumbuhan Panjang
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1.064 3 .355 195.823 .000
Within Groups .036 20 .002
Total 1.101 23
Hasil uji anova one way menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 dan F
hitung sebesar 195,823. Karena nilai signifikan Sig. 0,000 <α (α = 0,05), maka
jantan dilakukan uji lanjut (post hoc test) dengan Uji tukey.
2. Pertumbuhan berat
ANOVA
Pertumbuhan berat
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .004 3 .001 64.386 .000
Within Groups .000 20 .000
Total .004 23
Hasil uji anova one way menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 dan F
hitung sebesar 64,386. Karena nilai signifikan Sig. 0,000 <α (α = 0,05), maka terdapat
kombinasi ekstrak daun seledri (apium graveolens l.) dengan ekstrak kemiri
Test Statisticsa,b
Jumlah Anagen
Chi-Square 16.642
Df 3
Asymp. Sig. .001
Hasil uji Kruskal Wallis Test menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,001. Karena
nilai signifikan Sig. 0,001 <α (α = 0,05), maka terdapat perbedaan yang signifikan
pada setiap perlakuan. Untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak daun
terhadap pertumbuhan rambut tikus jantan dilakukan uji lanjut (post hoc
4. Uji poshoc
1. Pertumbuhan panjang
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Panjang
Tukey HSD
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
(I-J) Lower Bound Upper Bound
positif. Artinya pada P4 dengan Pemberian pakan standar dan dioleskan kombinasi
ekstrak seledri dan ekstrak kemiri lebih efektif pada pertumbuhan panjang rambut
tikus jantan di bandingkan pada P1, P2, dan P3. Nilai signifikan semuanya berada di
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Berat
Tukey HSD
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
(I-J) Lower Bound Upper Bound
*
P2 -.03008 .00258 .000 -.0373 -.0229
kombinasi ekstrak seledri dan ekstrak kemiri lebih efektif pada pertumbuhan
bobot rambut tikus jantan di bandingkan pada P1, P2, dan P3. Nilai signifikan
terhadap P 1, P 2, dan P3
3. Jumlah anagen
Mann Whitney
P2 -1.33333* 0.014
P1 P3 -2.66667* 0.002
P4 -.33333 0.269
*
P1 1.33333 0.014
*
P2 P3 -1.33333 0.065
P4 1.00000 0.056
*
P1 2.66667 0.002
*
P3 P2 1.33333 0.065
*
P4 2.33333 0.002
P1 .33333 0.269
P4 P2 -1.00000 0.056
*
P3 -2.33333 0.002
positif. Artinya pada P3 dengan Pemberian Kemiri yang telah di ekstrak.lebih efektif
pada pertumbuhan jumlah anagen di bandingkan pada P1, P2, dan P4. Nilai
signifikan pada uji mann whitney p3 terhadap p1 dan p4 berada di bawah 0,05