A. Mengidentifikasi isu
1. Menerima titipan barang tidak sesuai jadwal yang ditentukan;
Dalam menerima titipan barang dari masyarakat untuk diserahkan kepada Warga
Binaan, Narapidana, atau Tahanan tentu sudah ditetapkan batasan-batasan
terhadap barang yang diperbolehkan untuk dititipkan maupun waktu menerima
titipan barang tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mencegah masuknya barang-
barang terlarang yang tidak disadari oleh petugas. Namun karena kebanyakan
petugas yang merupakan warga lokal terkadang merasa tidak enak kalau tidak
menerima titipan barang dari masyarakat yang sudah melewati jadwal yang telah
ditentukan karena ada hubungan saudara, kerabat, ataupun teman dekat. Hal ini
tentu akan menimbulkan kecemburuan sosial antara keluarga Warga Binaan lain
yang tidak mempunyai kerabat pegawai.
2. Kekurangan pegawai dalam pelaksanaan tugas sehari-hari;
Dalam melaksanakan tugas penjagaan dan pengamanan di dalam lapas diperlukan
petugas yang cukup dalam setiap regu pengamanan untuk mengisi setiap pos yang
ada. Begitu juga dalam hal melayani masyarakat diperlukan juga tenaga yang cukup
untuk dapat memberikan pelayanan yang memaksimalkan. Namun di instansi
tempat saya bekerja hanya terdapat 3 (tiga) petugas dalam setiap regu
pengamanan yang idealnya setiap regu 6 (enam) orang. Kekurangan pegawai ini
tentunya akan sangat berdampak pada keamanan Lapas Empat Lawang, sehingga
pegawai yang bertugas perlu memaksimalkan anggota yang ada.
3. Kurangnya pemahaman pegawai mengenai pengisian jurnal pada aplikasi SIMPEG.
Dalam masa pandemi covid-19 pengabsenan maupun pengisian jurnal harian oleh
pegawai sekarang ini menggunakan aplikasi berbasis Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) yang menggunakan media Handphone sebagai alatnya.
Namun masih ada pegawai yang masih belum mengerti dalam menggunakan
aplikasi SIMPEG terutama pegawai yang sudah hamper mencapai usia pensiun.
Hal ini tentunya akan sangat mempengaruhi penilaian kinerja pegawai yang
bersangkutan dan juga pemberian tunjangan kinerja setiap bulannya.
B. Teknik Tapisan Isu
Alat analisis kriteria isu yang digunakan adalah USG (Urgency, Seriousness,
Growth). Kriteria USG meliputi :
1. Urgency yaitu seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness yaitu seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
3. Growth yaitu seberapa besar kemungkinan terburuknya isu tersebut jika tidak
segera ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang 1-5.
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Kriteria
F. Rekomendasi Penyelesaian
Rekomendasi penyelesaian dari core issue yang di angkat “Kekurangan pegawai
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari” yaitu:
1. Memaksimalkan jumlah pegawai yang tersedia;
2. Menempatkan dan memaksimalkan penggunaan CCTV pada titik-titik rawan
pelarian;
3. Memanfaatkan Warga Binaan yang mendapat SK Asimilasi di dalam Lapas untuk
membantu penjagaan;
4. Mengusulkan penambahan pegawai.