Anda di halaman 1dari 10

“PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN INDONESIA”

Dosen Pengampu :

Dr. H. Marzuki, M.Ag

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pancasila

Kelompok 2 :
1. Naja Saniatur R 11190120000003
2. Adinda Fitriah 11190120000021
3. Munir Khairunnisa 111 90120000023

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepasa baginda Nabi
Muhammad SAW dan semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWTatas limpahan nikmat


sehat Nya,sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pancasila dengan judul
“PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN INDONESIA”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu,kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini. Dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini,kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian,semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Ciputat, 2 Oktober 2019

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2

A. Sejarah Pancasila pada Masa Kerajaan…………………………………………………………….. 2-3


B. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia………………………… 3-5

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 6

Kesimpulan.........................................................................................................… 6

Saran..................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 7

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

kita sebagai pemuda pemudi bangsa Indonesia, haruslah mengetahui apa itu pancasila, terlebih
lagi dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia ini.

Kita sebagai pemuda haruslah paham betul dan tidak boleh buta kepada landasan negara kita,
yaitu pancasila.

Dan dengan ini kami akan menampilkan makalah yang berjudul . “Pancasila dalam konteks
sejarah perjuangan Indonesia”

B. Rumusan Masalah

apakah pancasila memiliki arti penting dalam konteks perjuangan Indonesia?

C. Tujuan

Mengetahui arti penting pancasila bagi perjuangan bangsa Indonesia

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Sejarah pancasila dalam masa kerajaan

Nilai-nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu kala sebelum bangsa
Indonesia mendirikan negara. Proses terbentuknya negara Indonesia melalui proses sejarah
yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu hingga munculnya kerajaan-kerajaan pada abad ke-
IV.

A. Zaman Kutai

Pada zaman ini masyarakat kutai yang membukai zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini
menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan.
B. Zaman Sriwijaya

Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam sesuatu negara telah tercemin pada kerjaan
Sriwijaya yang berbunyi yaitu marvuat vanua criwijaya siddhayara subhika {suatu cita-cita
negara yang adil & makmur}

C. Zaman Kerajaan-Kerajaan Sebelum Kerajaan Majapahit

Pada zaman ini diterapkan antara lain untuk raja Aiar Langgi sikap tolerensi dalam beragama
nilai-nilai kemanusiaan (hubungan dagang & kerjasama dengan Benggala, Chola, dan Chompa)
serta perhatian kesejahteraan pertanian bagi rakyat dengan dengan membangun tanggul &
waduk.

D. Zaman Kerajaan Majapahit

Sumpah Palapa / Gadjahmada berisi cita-cita mempersatukan seluruh Nusantara.

E. Zaman Penjajahan

Setelah Majapahit runtuh maka berkambanglah agama Islam dengan pesatnya di Indonesia.
Bersama dengan itu maka berkembang pula kerajaan-karajaan Islam seperti kerajaan Demak.
Selain itu, berdatangan juga bangsa-bangsa Eropa di Nusantara.

2
Bangsa asing yang masuk ke Indonesia pada awalnya berdangang, namun kemudian berubah
menjadi praktek penjajahan. Adanya penjajahan membuat perlawanan dari rakyat Indonesia di
berbagai wilayah Nusantara, namun karena tidak adanya kesatuan& persatuan di antara
mereka maka perlawanan tersebut senantiasa sia-sia.

F . Kebangkitan Nasional

Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang
memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri.

G . Zaman Penjajahan Jepang

Jepang menjanjikan kemerdekaan tanpa syarat kapada bangsa Indonesia. Bahkan untuk
mendapatkan simpati & dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi janji tersebut
maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia {BPUPKI}.

B. Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Masuknya agama-agama besar seperti Hindu, Budha, Islam di Indonesia menandai dimulainya
kehidupan beragama pada masyarakat. Bagaimana agama merubah kehidupan dan pandangan
masyaraat dapat dilihat pada sistem sosial- ekonominya. Penyelenggaraan perdagangan di
kota-kota pelabuhan menimbulkan komunikasi terbuka, sehingga terjadi mobilitas sosial baik
serta perubahan gaya hidup dan nilai-nilai. Tidak lama kemudian Islam masuk ke Indonesia dan
menguasai perdagangan internasional. Di lain pihak kekuasaan pusat dengan agama Hindu-
Budha mengalami kemerosotan bersamaan dengan disintregasi politik dan degenerasi kultural.
Akibatnya terciptalah kondisi yang baik bagi suatu perubahan. Dalam politik juga kemudian
lahir kerajaan-kerajaan Islam.

Sebelum negara Indonesia terbentuk pada 17 Agustus 1945, bentuk pemerintahan adalah
kerajaan-kerajaan. Awal abad ke-16 bangsa Eropa seperti Belanda mulai masuk ke Indonesia
dan terjadilah perubahan politik kerajaan yang berkaitan dengan perebutan hegemoni.

3
Kontak dengan bangsa Eropa telah membawa perubahan-perubahan dalam pandangan
masyarakat yaitu dengan masuknya paham-paham baru, seperti liberalisme, demokrasi,
nasionalisme. Hingga sampai akhirnya Indonesia dapat menumbuhkan jiwa Nasionalisme dan
bersatu untuk merdeka.

Sebagai tindakan lanjut dari janji Kaisar Hirohito yang akan memberikan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia maka dibentuklah suatu badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan nama BPUPKI.

Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945) dengan pembicaranya adalah Mr. Muh.
Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka semua berpidato guna
membahas tentang rancangan usulan dasar negara.

Menurut Soekarno dalam pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu
negara yang akan didirikan yang disebutnya philosophische gronsag, yaitu fundamen, filsafat,
jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya akan didirikan gedung Indonesia yang
merdeka.

Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka itu disebut
Pancasila, yaitu: Kebangsaan, Kemanusiaan, Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan
sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan.

Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku sehingga
seluruh komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat memberikan ide-ide baru dan
kreatif untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setelah sidang tersebut dibentuklah panitia kecil yaitu panitia sembilan. Panitia sembilan
bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam
Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar negara sebagai berikut:

Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya.

Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Persatuan Indonesia.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan /perwakilan.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4
Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta.Pada sidang
kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi undang-undang dasar dan
penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan bentuk negara Indonesia yaitu
Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI yang bertugas melanjutkan tugas
BPUPKI.

Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesaak agar kemerdekaan dilaksanakan
secepatnya tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya Soekarno-Hatta bersedia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 atas nama bangsa
Indonesia.

Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang pertamanya. Dalam sidang
tersebut terdapat perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada sila pertama (tujuh
buah kata dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa) dan beberapa perubahan
pada rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan Undang-Undang Dasar dan pasal-pasal
UUD disahkan menjadi Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia. Pada sidang tersebut
juga menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia.
Selanjutnya sidang tersebut juga membicarakan rancangan aturan peralihan. Di dalam aturan
tersebut dinyatakan pembentukan KNIP yang bertugas membantu presiden.

5
BAB 3

PENUTUP

SIMPULAN

Bangsa Indonesia telah melalui masa kelamnya menjadi masa yang jaya.

Adanya sifat-sifat kepancasilaan sudah ada dalam masa-masa atau zaman-zaman kerajaan
bahkan sebelum kerajaan Majapahit.

Pancasila sangat berarti bagi konteks perjuangan bangsa Indonesia.

Dengan adanya pancasila, kita bisa menjadi pribadi-pribadi yang mampu menghargai sesama
diri sendiri dan agama.

SARAN

Kita sebagai penerus bangsa haruslah bangga dengan bangsa kita, yaitu Indonesia. Selain
bangga menjadi warga negaranya, kita harus menerapkan landasan-landasan yang telah
tercetus terdahulu. Semoga kita semua mampu mengamalkan pancasila, dan bisa mengajak
orang lain untuk mengamalkannya pula.

6
Daftar Pustaka

https://dahlanlatifwidiyanto.wordpress.com

https://www.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai