Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI PERENCANAAN KELISTRIKAN

Zalmadi Syamsudin1, Andi Makkulau2, Lutfian Nizar3


Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknik – PLN
1
zalmadi@sttpln.ac.id
2
andi.mk@gmail.com
3
lutfian.nizal@sttpln.ac.id

Abstract : So that the operation of the electric power system to be efficient, we need a
plan development of a proper electricity.physical development planning electricity
reference West Kalimantan on RUPTL. This research discusses electricity planning West
Kalimantan with an overview of the technical spesifications of the system, both on the
generation and transmission side, to the side of generation is implemented based
screening curve, to the transmission side evaluation is carried out using the specifications
of the existing system in Java

Keywords : Load forecast, System planning, Evaluation

Abstrak : Agar pengoperasian suatu sistem tenaga listrik menjadi efisien maka
diperlukan suatu perencanaan pengembangan suatu kelistrikan yang tepat. Perencanaan
perkembangan fisik kelistrikan daerah Kalimantan Barat beracuan pada RUPTL
.Penelitian ini membahas perencanaan kelistrikan daerah Kalimantan Barat dengan
tinjauan spesifikasi teknik dari sistem kelistrikan tersebut, baik disisi pembangkitan
maupun disisi transmisi, untuk sisi pembangkitan evaluasi dilaksanakan berdasarkan
screening curve dan macam sifat pembangkit , untuk sisi transmisi evaluasi dilaksanakan
menggunakan spesifikasi dan sistem yang ada di pulau Jawa. Dilakukan dengan
melakukan perhitungan pada saat beban nol dan pada saat beban penuh

Kata Kunci : Perencanaan sistem, Ramalan beban, Evaluasi

A. PENDAHULUAN Kalimantan yang konsumsi energinya


cukup besar. Kelistrikan di Kalimantan
Di zaman modern seperti saat ini,
Barat saat ini mempunyai beban puncak
kebutuhan akan energi listrik merupakan
486 MW dan produksi tahunan 2972
kebutuhan yang sangat mendasar bagi
GWh, di tahun 2024 diperkirakan
masyarakat mengingat semakin
kebutuhan konsumsi tenaga listrik akan
berkembangnya suatu teknologi dimana
terus meningkat serta sistem Pontianak
teknologi tersebut cukup memudahkan
akan berkembang dan terhubung dengan
segala aktifitas manusia, tentunya
sistem-sistem yang masih terisolasi. Oleh
semakin berkembangnya teknologi
karena itu perlu dilakukan evaluasi
tersebut akan berdampak terhadap
perencanaan kelistrikan di Kalimantan
kebutuhan manusia akan konsumsi energi
Barat yang beracuan pada RUPTL
listrik. Mengingat hal tersebut secara tidak
(Rencana Usaha Penyediaan Tenaga
langsung kebutuhan manusia akan energi
Listrik) dengan harapan evaluasi ini dapat
listrik akan semakin meningkat,
memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang
khususnya di wilayah Kalimantan Barat.
efisien di wilayah tersebut pada tahun
Meningkatnya kebutuhan energi tersebut
2024.
harus di imbangi dengan penyediaan
energi yang cukup, karena bagaimanapun
B. LANDASAN TEORI
kebutuhan listrik sangat berpengaruh
terhadap berkembangannya suatu 1. Perkiraan Beban
wilayah. Kalimantan Barat merupakan Perkiraan beban adalah perkiraan
salah satu provinsi bagian dari Pulau atau perhitungan tegangan, arus, daya

28 | Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016


nyata, daya reaktif, dan faktor daya yang Direct Current (DC). Oleh karena itu, di
terdapat pada berbagai titik dalam suatu dalam AC penaikan dan penurunan
jaringan listrik pada pengoperasian teganganya sangat mudah dilakukan
normal, baik yang sedang berjalan dengan bantuan transformator. Itulah
maupun yang akan terjadi dimasa yang sebabnya maka dewasa ini saluran
akan dating Kebutuhan tenaga listrik suatu transmisi di dunia sebagian besar adalah
daerah tergantung dari letak daerah, saluran AC. Di dalam sistem AC ada
jumlah penduduk, standar kehidupan, sistem fasa tunggal dan sisem fasa tiga.
rencana pembangunan atau Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan
pengembangan daerah dimasa yang akan dibandingkan dengan sistem satu fasa
datang. Dalam perkiraan jangka panjang karena daya yang disalurkan lebih besar,
terhadap konsumsi tenaga listrik nilai sesaatnya (instantaneous value)
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara konstan, dan mempunyai medan magnit
lain : putar
1. Bertambahnya jumlah konsumen
tenaga listrik
C. METODE PENELITIAN
2. Bertambahnya konsumsi tenaga listrik
dari konsumen lama, misalnya : 1. Perkiraan Beban
karena konsumen tersebut membeli Dalam merencanakan sistem tenaga
peralatan elektronik atau peralatan listrik hal yang paling penting untuk
listrik tambahan. dikerjakan adalah membuat perkiraan
3. Kegiatan ekonomi dalam masyarakat. beban. Beban listrik yang nantinya akan di
Sebagai contoh adanya pertandingan suplai oleh pusat-pusat listrik haruslah
olahraga besar tahunan (Euro 2016), diperkirakan sejak awal. Hal ini akan
dan aksi sosial peduli bumi (60 hour) . berdampak pada penambahan jumlah
dengan melakukan pemadaman pusat listrik ataupun penambahan
lampu secara serentak dalam kurun kapasitas Gardu Induk dan Trafo. Dalam
waktu 1 jam tiap tahunnya. merencanakan beban, data realisasi
Apabila akan dilakukan perencanaan operasi akan dipergunakan sebagai
pembangkit dimasa yang akan datang pijakan dasar dalam penentuan perkiraan
pada suatu lokasi/daerah, diperlukan kurva beban. Pada kenyataanya,
pengetahuan tentang kebutuhan beban karakteristik kejadian setiap realisasi
maksimal pada daerah tersebut. beban tidak selalu sama untuk setiap saat,
namun demikian karakteristik tersebut
2. Perencanaan pusat listrik masih mempunyai pola-pola yang spesifik
Dalam merencanakan pembangunan bila dibuat pendekatan karakteristiknya
pusat-pusat listrik, hendaknya diketahui disamping tetap memperlihatkan pola
terlebih dahulu beban listrik yang akan pergeseran karena adanya hari libur yang
dipikul oleh pusat-pusat listrik tersebut. selalu tida tetap. Pola-pola inilah yang
Terdapat beberapa karakteristik pusat akan dipergunakan sebagai acuan dalam
listrik yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan perkiraan beban.
pengambilan keputusan pusat listrik apa
yang akan dibangun atau digunakan.

3. Perencanaan Saluran Transmisi


Transmisi adalah proses penyaluran
energi listrik dari satu tempat ke tempat
lainnya, yang besaran tegangannya
adalah Tegangan Ultra Tinggi (UHV),
Tegangan Ekstra Tinggi (EHV), Tegangan
Tinggi (HV), Tegangan Menengah (MHV)
dan Tegangan Rendah (LV). Saluran Tahun
Transmisi menurut jenis teganganya
terbagi menjadi dua macam yaitu Gambar 1. Statistik kelistrikan Kalimantan
Alternating Current (AC) dan arus searah Barat 5 tahun terakhir

Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016 | 29


Pada grafik dapat dianalisa bahwa, lazimnya disebut sebagai grafik beban
beban puncak yang terjadi pada sistem dari sistem tenaga listrik juga mempunyai
semakin tahun mengalami peningkatan, sifat periodik.
apabila tidak diimbangi dengan penyedia- Memperkirakan beban dimasa yang
an tenaga listrik maka di beberapa tahun akan datang pada umumnya dilakukan
kedepan dapat terjadi kekurangan energi dengan cara mengekstrapolir grafik
listrik, dalam hal ini PLN, sehingga dimasa lampau kemasa yang akan
diperlukan tindakan untuk mengatasi datang.
kekurangan daya yang akan diterima Setelah dilakukan ekstrapolasi
konsumen akibat dari bertambahnya kemudian ditambahkan koreksi-koreksi
jumlah pelanggan dari tahun ke tahun. terhadap hal-hal khusus, baik untuk
Kebutuhan akan tenaga listrik dari perkiraan jangka panjang, jangka
pelanggan selalu bertambah dari waktu ke menengah, maupun jangka pendek. Grafik
waktu. Untuk tetap dapat melayani beban secara perlahan-lahan berubah
kebutuhan tenaga listrik dari para bentuknya baik kwantitatif maupun
pelanggan, maka sistem tenaga listrik kwalitatif. Berikut beberapa metode yang
haruslah dikembangkan seirama dengan digunakan untuk memperkirakan beban
kenaikan kebutuhan akan tenaga listrik antara lain : Metode Least Square ,
dari para pelanggan.Untuk dapat Metode Eksponensial, Metode Koefisien
melakukan hal ini dengan sebaik-baiknya. Beban, Metode regresi Linier sederhana.
Maka hasil-hasil operasi perlu dianalisa
dan dievaluasi antara lain untuk
menentukan : 3. Pemilihan Jenis Pembangkit Listrik
a. Bilamana, berapa besar dan dimana Sebelum menentukan jenis
perlu dibangun pusat listrik baru, GI pembangkit yang akan di bangun untuk
baru, serta saluran transmisi yang memenuhi kebutuhan energi listrik di
baru tahun-tahun yang akan datang, perlu
b. Seperti pada butir (a) namun yang diketahui karakteristik masing-masing
bersifat perluasan selama keadaan pembangkit yang akan dibangun.
memungkinkan (menambah unit Karakteristik pembangkit merupakan
pembangkit, menambah saluran modal dasar dalam melakukan
transmisi dan lainnya) pengaturan output pembangkit untuk
Pembangunan sistem yang terlambat menekan pembiayaan bahan baku energi
memberikan resiko terjadinya Melalui karakteristik pembangkit ini
pemadaman/pemutusan dalam penyedia- dibuat model matematisnya sehingga
an tenaga listrik bagi pelanggan sebagai dapat dilakukan proses optimasi dalam
akibat terjadinya beban yang lebih besar memperoleh optimum ekonomi biaya
daripada kemampuan instalasi. pembangkitan.
Sebaliknya, pengembangan sistem yang Dari bermacam-macam pembangkit
terlalu cepat merupakan pemborosan bisa dikelompokkan menjadi :
modal. a. Pembangkit beban puncak
(beroperasi hanya 4jam) biasanya
2. Cara-Cara Memperkirakan Beban terdiri dari : (PLTA , PLTG)
Salah satu faktor yang sangat b. Pembangkit beban menengah cycling
menentukan dalam mebuat rencana (saat beban ringan tiap siang
operasi sistem tenaga listrik adalah menjelang sore atau tiap sabtu
perkiraan beban yang akan dialami oleh minggu) harus dihentikan biasanya
sistem tenaga listrik. Tidak ada rumus PLTGU, PLTU Batubara
eksak untuk ini karena besarnya beban c. Pembangkit beban menengah non
ditentukan oleh para pemakai (konsumen) cycling (beban berubah-ubah tapi
tenaga listirk yang secara bebas dapat tidak dihentikan) PLTGU, PLTU
menentukan pemakaianya. Pada Minyak
umumnya kebutuhan tenaga listrik d. Pembangkit beban dasar, terdiri dari
seorang konsumen sifatnya periodik maka (PLTU, PLTP, PLTN)
grafik pemakaian tenaga listrik atau

30 | Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016


Faktor Kapasitas Dapat dilihat pada gambar tersebut
Jenis Pembangkit
Tahunan (%) persentase dari masing-masing tipe
Pembangkit Beban
Puncak : pembangkit sebesar :
PLTA 1. Pembangkit beban dasar sebesar
PLTG 12% s/d 35% 43%
PLT-Pompa Turbin 2. Pembangkit beban menengah non
Pembangkit Beban cycling sebesar 19%
Menengah Cycling:
PLTGU 3. Pembangkit menengah cycling
± 40% sebesar 14,2%
PLTU Batubara
Pembangkit Beban 4. Pembangkit beban puncak 23,8%
Menengah non
Cycling :
PLTU Batubara ± 50% 5. Dasar evaluasi perencanaan
Pembangkit Beban maksimum sesuai saluran transmisi
Dasar : kesiapanya Secara umum diagram satu kutub
PLTU Batubara
efisiensi 60 % s/d 85% tunggal sistem yang besar adalah seperti
tinggi/superkritis pada gambar berikut :
PLTP ± 70 %
PLTN 80% ke atas
Gardu Induk Transmisi
dengan Gardu Induk
Rel GI Pembangkit Gardu Distribusi
interbus trafo Distribusi
Step up

4. Screening curve Penggerak


mula
Generator
trafo

JTET JTT 150kV JTM JTR


Isolated 20kV 0.4kV
Screening curve merupakan bus
500kV

Pelanggan
USST
pemilihan dari beberapa alternatif Interbus transformer Pelanggan Pelanggan Pelanggan
Pelanggan
0.4kV

Pemakaian 20kV 150kV 0.4kV


20kV 20kV
pembangkit pada Faktor kapasitas sendiri
150kV

tertentu . Trafo GI Distribusi lokal


SST
PLTG
Pelanggan 20kV
20kV 20kV

Rel PS kemungkinan diparalel


dengan unit lain.

Sistem Proteksi Kerontokkan


Sistem

Gambar 4. secara umum diagram kutub


tunggal sistem tenaga listrik

1. Sistem pembangkit dengan:


1.1 Penggerak mula. Jenis penggerak
mula:
PLTU batubara atau minyak, PLTP,
Gambar 2. screening curve PLTGU gas, PLTG gas atau solar
PLTA,PLTD
Dibawah ini merupakan gambar 1.2 Trafo penaik (Step up trafo)
macam pembangkit berdasarkan faktor 1.3 Trafo pemakaian sendiri untuk
kapasitasnya yang diterapkan pada kurva operasi bila asut sudah selesai
lama beban. (USST: Unit Station Service
Transformer)
1.4 Sambungan ke instalasi pemakaian
sendiri untuk sarana operasi bila
asut sudah selesai (1.10)
1.5 Isolated bus. Pada PLTU dengan
generator dua kutub rotor bulat bila
terjadi hubung singkat pada isolated
bus arus hubung singkat dapat
merusak laminasi armatur generator
tersebut, bila hal ini terjadi praktis
generator rusak total, harus diganti
Gambar 3. Macam pembangkit berdasarkan seluruhnya. Karena itu interbus
faktor kapasitasnya diterapkan pada kurva harus dirancang dan dibuat dengan
lama beban keandalan yang sangat tinggi.

Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016 | 31


1.6 Generator pembangkit. Generator 6. JTM (Jaringan Tegangan
dengan rotor bulat. Generator Menengah)
dengan rotor salien. Kumparan JTM 20kV. Ada bermacam-macam
amortisir (hanya pada generator pembumian yang diterapan PLN:
dengan rotor salien). Langsung tiga kawat, langsung 4 kawat,
1.7 Rel GI pembangkit dengan resistan tinggi 500, dengan
1.8 Trafo interbus (Interbus transformer) resistan rendah 40, 12, atau lebih
1.9 Trafo pemakaian sendiri untuk asut rendah
(SST)
1.10 Sambungan ke instalasi pemakaian 7. Sistem distribusi
sendiri untuk sarana asut Bagian-bagian sistem distribusi:
1.11 Rel interbus a) Sistem distribusi dimulai dari Gardu
1.12 Trafo gardu induk distribusi lokal. Induk Distribusi
1.13 Sarana black start internal, bila b) JTT 150kV atau 70kV
untuk black start tidak bisa c) Sambungan tegangan tinggi
didapatkan dari luar. Contoh : untuk d) Trafo GI Distribusi 150/20 kV
PLTU Suralaya sarana black start
e) JTM 20 kV
dari luar bisa didapatkan dari:PLTU
industri baja Cilegon melalui f) Proteksi rontoknya sistem
transmisi 150kVPLTA Saguling g) Sambungan tegangan menengah
melalui transmisi 500kV (lama dan h) Gardu distribusi 20/0.4 kV
ada masalah efek feranti). i) JTR 0.4 kV
1.14. Sarana instalasi pemakaian sendiri: j) Alat pembatas dan pengukur (TT, TM
Elektrik arus bolak-balik, elektrik atau TR)
arus searah, akumulator, pnematik, Dimana dari gambar 4. Transformator
hidrolik, mekanik, turbin uap mini. Stepup 24/500kV Ynd dengan sadapan
1.15. Penggabungan rel USS (unit station tanpa beban plus 5% minus 5% pada sisi
service) unit-unit pembangkit yang 500kV. Transformator 500/150kV YNynd
ada dalam sebuah pusat 100MVA e=17% dengan sadapan
pembangkit Butir 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, berbeban plus 10,5% dan minus 15%,
1.5, 1.6, 1.7, 1.9, 1.10, 1.11, 1.13, Transformator 150/20 kV Ynynd 60MVA
1.14 dan 1.15 merupakan komponen e=12% dengan sadapan berbeban plus
utama suatu pembangkit yang harus 10,5% dan minus 15%
memiliki keandalan tinggi sesuai
persyaratan pembangkit tersebut. 6. Karekteristik listrik dari saluran
transmisi
2. Sistem Transmisi Ekstra Tinggi Suatu Saluran transmisi mempunyai
(JTET), empat parameter yang mempengaruhi
Di Indonesia digunakan tegangan kemampuannya untuk berfungsi sebagai
500kV atau 275kV bagian dari suatu sistem tenaga, yaitu
Resistansi, Induktansi, Kapasitansi, dan
3. Gardu Transmisi konduktansi bocor dari saluran transmisi
3.1. Rel tegangan ekstra tinggi (500kV) dinamakan konstanta saluran (line
3.2. Trafo utama gardu induk transmisi constants), Konduktansi kebocoran pada
(interbus trafo) umumnya dapat diabaikan dalam
3.3. Rel tegangan tinggi (150kV, atau perhitungan karakteristik saluran.
70kV)
1. Resistansi
4. Sistem Transmisi, JTT (150kV atau Resistansi dari kawat penghantar
70kV) saluran transmisi adalah penyebab yang
5. Gardu Induk Distribusi terpenting dari rugi-rugi daya (power
5.1. Rel tegangan transmisi losses) pada saluran transmisi. Jika tidak
5.2. Trafo utama gardu induk distribusi ada keterangan lain, maka yang
5.3. Rel tegangan menengah distribusi dimaksudkan dengan istilah resistansi
adalah resistansi efektif.

32 | Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016


2. Kapasitansi 2. Menghitung proyeksi Daya Mampu
Untuk kapasitansi pada kawat sistem Kalimantan Barat
penghantar tiga fasa dengan jarak yang Dengan melihat dari tabel di atas
sama maka kita dapat menghitung proyeksi
kapasitas daya mampu sistem kelistrikan
7. Saluran Transmisi Panjang propinsi Kalimantan Barat hingga tahun
Analisis yang lebih akurat dari saluran 2024 dengan menggunakan data yang
transmisi memerlukan parameter- terdapat di RUPTL tahun 2015-2024.
parameter saluran yang tidak tergumpal, Dengan mengetahui perhitungan proyeksi
tetapi terdistribusi secara merata ke daya mampu sistem kelistrikan propinsi
seluruh saluran panjang (di atas 150mil Kalimantan Barat, maka dapat diketahui
atau 240 km). Gambar 5 dibawah ini kebutuhan energi listrik yang dibutuhkan
memperlihatkan sebuah rangkaian di tahun 2024.Untuk menghitung proyeksi
pengganti saluran panjang. daya mampu sistem kelistrikan propinsi
Kalimantan Barat dapat menggunakan
Ik It persamaan sebagai berikut :

V Vt Daya Mampu = Beban Puncak x %


K
Daya Mampu2015 = 432 MW x % = 540 MW
Daya Mampu2016 = 486 MW x % = 607 MW
Gambar 5. Rangkaian pengganti saluran
transmisi panjang Daya Mampu2017 = 541 MW x % = 676 MW
Daya Mampu2018 = 600 MW x % = 750 MW
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Daya Mampu2019 = 665 MW x % = 832 MW
Sampai dengan tahun 2015, lebih dari Daya Mampu2020 = 737 MW x % = 922 MW
95% pasokan listrik di propinsi Kalimantan Daya Mampu2021 = 816 MW x % = 1020 MW
barat bersumber dari pembangkit Daya Mampu2022 = 901 MW x % = 1126 MW
berbahan bakar minyak, kecukupan dan
Daya Mampu2023 = 999 MW x % = 1248 MW
keandalan pasokan masih relatif rendah
karena mengingat umur beberapa mesin Daya Mampu2024 = 1106 MW x % = 1382 MW
sudah tua dan cadangan jumlah
pembangkit yang tidak memadai. Pasokan Dari hasil proyeksi perhitungan di atas
listrik di propinsi Kalimantan Barat terdiri maka didapatkan nilai tambahan daya
atas PLTD sewa 207 MW, PLTD/PLTG pada tabel berikut :
sendiri atau milik PLN 157 MW, dan
sisanya berasal dari PLTS, PLTMh dan Tabel 3. Proyeksi Kapasitas Tambahan
pembelian listrik dari excess power dari Sampai Tahun 2024
serawak Malaysia, Kapasitas terpasang Beban Daya
Tambahan
pembangkit adalah 492 MW dengan daya Tahun puncak Mampu
Daya (MW)
mampu 385 MW dan total beban puncak (MW) (MW)
365 MW, komposisi pembangkit di sistem 2015 432 540 -
Kalimantan Barat saat ini diperlihatkan 2016 486 607 67
pada tabel di bawah ini 2017 541 676 69
2018 600 750 74
Tabel 2. data daya terpasang dan daya 2019 665 832 82
mampu wilayah Kalimantan Barat : 2020 737 922 90
KALIMANTAN BARAT
2021 816 1020 98
No SISTEM Pembangkit
Kapasitas
Daya Daya
2022 901 1126 106
1 Interkoneksi PLTD/G
terpasang
295,6
Mampu
231,7
2023 999 1246 120
2 Bengkayang PLTD/ M 5,3 3,7 2024 1106 1382 136
3 Sambas PLTD 18,2 16,8
4 Ngabang PLTD 9,3 6,6
5 Sanggau PLTD 24,0 15,8
6 Sekadau PLTD 11,5 7,5 Sistem Kelistrikan Kalimantan Barat
7
8
Sintang
Putussibau
PLTD
PLTD
21,8
7,0
20,4
5,0
saat ini dalam kondisi tanpa cadangan
9
10
Nangapinoh
Ketapang
PLTD
PLTD
9,0
27,6
6,9
23,0
yang cukup, sedangkan kebutuhan tenaga
11 Isolated
Total
PLTD 62,1
492 385
30,8 listrik semakin meningkat. Di sisi lain,

Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016 | 33


pelaksanaan proyek pengembangan bahwa PLTU akan dibangun sebesar
pembangkit tenaga listrik masih banyak 1318 MW atau sekitar (80,2%).
mengalami hambatan. Atas dasar kondisi Dengan meninjau pada kurva lama
tersebut, dalam waktu satu sampai dua beban, PLTU yang terpasang di tahun
tahun kedepan diperkirakan sistem 2024 terlalu besar, akibatnya apabila
kelistrikan Kalimantan Barat akan PLTU terlalu besar PLTU tidak lagi
mengalami kekurangan energi listrik. menjadi pembangkit beban dasar
Dibawah ini merupakan daftar pembangkit tetapi juga harus mengikuti besar
yang akan dibangun menurut RUPTL kecilnya beban, sehingga PLTU
sampai di tahun 2024. kurang ekonomis.
3. Rencana pengembangan Saluran
Tabel 4. Rencana Pengembangan Transmisi di Wilayah Kalimantan
Pembangkit di Wilayah Kalimantan Barat Barat memenuhi ketentuan yang
sampai tahun 2024 tercantum di dalam bab 3.5
No Sistem Jenis Tahun Kapasitas
1 Sintang PLTU 2016 3 Unit x 7 MW
2 Ketapang PLTU 2016 2 Unit x 10 MW
3 Mobile pp Kalbar PLTG/MG 2016 100 MW F. DAFTAR PUSTAKA
Parit Baru (FTP
4 PLTU 2016 2 x 50 MW
1)
5
Pantai Kura-Kura
PLTU 2016 2 x 27,5 MW 1. RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan
(FTP 1)
6
Parit Baru (FTP
PLTU 2017/18 2 x 50 MW
Tenaga Listrik) PT.PLN (Persero),
2)
PLTM tersebar 2015-2024.
7 PLTM 2018/19 15,2 MW
kalbar 2. Sumani, Sambodho Ir. 2015 Diktat
8 Nanga Pinoh PLTA 2022 98 MW
9 Ketapang (IPP) PLTU 2017 2 x 6 MW
Transmisi daya Listrik . Jakarta : STT
10 Ketapang (CPO) PLTD 2017 10 MW PLN
11
Ketapang
Biomassa
PLTU 2017 10 MW 3. Marsudi, Djiteng, Pembangkitan
12 Kalbar -1 PLTU 2018 2 x 100 MW Tenaga Listrik, Jakarta : Erlangga,
13 Kalbar Peaker PLTG/MG/GU 2019 100 MW 2005
14 Kalbar -2 PLTU 2020/21 2 x 200 MW
4. Arismunandar A & Kuwahara S,1979.
15 Kalbar - 3 PLTU 2023/24 2 x 200 MW
Buku Pegangan Teknik Tenaga
Listrik, Jilid II. Jakarta : Pradnya
Pada Tabel di atas dapat dilihat
Paramita
masing-masing wilayah pengembangan
5. Stevenson, William D, Jr.1984.
pembangkit dan kapasitas pembangkit
Analisis Sistem Tenaga Listrik.
yang akan dibangun. Dari tabel tersebut
Jakarta : Erlangga
bahwa total kapasitas pembangkit
6. Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem
tersebut sebesar 1642 MW sampai di
Tenaga Listrik, Yogyakarta : Graha
tahun 2024. Dan disuplai dari berbagai
Ilmu, 2006
macam pembangkit. Untuk PLTU sendiri
7. H. Wayne Beaty, Handbook of Electric
akan dibangun dengan total kapasitas
Power Calculations,3rd Ed, McGraw-
sebesar 1318 MW (80,2%)
Hill : 2001. Section 19. Electric Energy
Economic Methods
E. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah


dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan diantaranya :
1. Dari Hasil perhitungan, untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik
wilayah Kalimantan Barat di tahun
2024, dibutuhkan tambahan
Kapasitas sebesar 1642 MW
2. Berdasarkan rencana pembangunan
pembangkit listrik di Wilayah
Kalimantan Barat di tahun 2024

34 | Jurnal Sutet Vol. 6 No.1 Januari - Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai