Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kimia Farmasi

Nama : Ilhawa Zahra

Kelas : XI Farmasi B

1) Jelaskan mengapa identifikasi obat didasarkan pada golongan obat menurut jenis senyawanya secara
kimia (bukan berdasarkan efek farmakologinya) !

Jawaban :

Teknik analisis obat secara kualitatif didasarkan pada golongan obat menurut jenis

senyawanya secara kimia, dan bukan berdasarkan efek farmakologinya. Hal ini disebabkan

karena kadang-kadang suatu obat dengan struktur kimia yang sama, mempunyai efek

farmakologi/daya terapeutis yang jauh berbeda. Misalnya asam hidroksi benzoat dan

turunannya sebagai berikut :


• asam salisilat (asam orto-hidroksi benzoat) digunakan sebagai obat luar (keratolitikum)
• asetosal (asam asetil salisilat) digunakan sebagai obat analgetikum dan antipiretikum

• nipagin (metil-p-hidroksibenzoat) digunakan sebagai zat pengawet.

analisis kualitatif/identifikasi bahan baku yang digunakan

sebagai bahan obat atau bahan baku pembantu/bahan tambahan, diperlukan untuk

memastikan jenis bahan obat atau bahan tambahan tersebut. Dalam dunia kedokteran

ini digunakan sekitar 1000 macam senyawa obat. Tidaklah praktis melakukan

identifikasi sedemikian banyak senyawa, karena itu materi analisis kualitatif ini diarahkan

kepada beberapa golongan obat yang khusus saja.

Dalam analisis kualitatif/identifikasi senyawa-senyawa anorganik dan senyawa-

senyawa organik, terdapat perbedaan-perbedaan yang penting. Sebagian besar senyawa-

senyawa anorganik merupakan senyawa-senyawa ionik yang dapat ditentukan dengan suatu

bagan tertentu dalam identifikasinya secara konvensional (secara kimiawi). Senyawa-

senyawa organik pada umumnya terikat melalui ikatan kovalen, dan belum ada suatu skema
yang dapat digunakan untuk melakukan identifikasinya secara konvensional.

2) Tuliskan tahap-tahap untuk mengidentifikasi obat secara lengkap!

Jawaban :

Metode identifikasi obat secara konvensional dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

I. Uji Pendahuluan, meliputi :

a. Penyandraan/penginderaan (organoleptik) yaitu mengidentifikasi sifat fisik obat

menggunakan indera untuk menentukan bentuk, warna, bau, dan rasa obat

b. Penentuan sifat-sifat fisika, seperti kelarutan, penentuan titik lebur, dan titik

didih.

c. Pengujian derajat keasaman obat menggunakan tes keasaman

d. Penentuan unsur-unsur obat

II. Penentuan gugusan fungsional yang khas (uji golongan)

III. Penentuan jenis zat berdasarkan reaksi-reaksinya dengan pereaksi tertentu dan

pengamatan bentuk kristal menggunakan mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai