Anda di halaman 1dari 47

Langsung saja simak 

Contoh Soal Matematika Ujian Nasional SMA/SMK Dan Kunci


Penyelesaian dibawah ini : 

Baca Juga : Contoh Latihan Soal Matematika Ujian Nasional UN SMA/SMK Dan Pembahasan

1.

Keliling segitiga ABC pada gambar adalah 8 cm. Panjang sisi AB = ........
A.4
B .  (4 -  ) cm
C .  (4 - 2 ) cm
D . (8 - 2 ) cm
E .  (8 - 4 ) cm \

Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui segitiga sama kaki = AB = AC
Misalkan : AB = AC = a

BC² = a² + a² = 2 a²
BC = a
Keliling = AB + BC + AC
8=a+a+a
8 = 2a + a
8 = a(2 +  )

2 . Kawat sepanjang 120 m akan dibuat kerangka seperti pada gambar di bawah ini.
Agar luasnya maksimum, pajang kerangka (p) tersebutadalah ........
A . 16 m
B .  18 m
C .  20 m
D . 22 m
E .  24 m

Kunci : C
Penyelesaian :

1
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
Panjang kawat = 3p + 4 = 120
4 = 120 - 3p
= 30 -  p
Luas = 2 . p .  = 2p (30 -  p) = 60p -  p²
Untuk mencari luas maksimum, cari turunan dari luas.
L' = 0
60 - 3p = 0
3p = 60
p = 20 m

3 . Tujuh tahun yang lalu umur ayah sama dengan 6 kali umur Budi. Empat tahun yang akan
datang 2 kali umur ayah sama dengan 5 kali umur Budi ditambah 9 tahun. Umur ayah
sekarang adalah ........
A . 39 tahun
B .  43 tahun
C .  49 tahun
D . 54 tahun
E .  78 tahun

Kunci : B
Penyelesaian :
Misalkan : Umur ayah = x
Umur budi = y
Tujuh tahun yang lalu umur ayah sama dengan 6 kali umur budi.
x - 7 = 6 (y - 7)
x - 7 = 6y - 42
x = 6y - 35 ................................... (1)
Empat tahun yang akan datang 2 kali umur ayah sama dengan 5 kali umur budi di tambah 9
2 (x + 4) = 5 (y + 4) + 9
2x + 8 = 5y + 20 + 9
2x + 8 = 5y + 29
2x = 5y + 21  Masukkan persamaan (1)
2(6y - 35) = 5y + 21
12y - 70 = 5y + 21
12y - 5y = 70 + 21
7y = 91
y = 13
x = 6y - 35
x = 6 x 13 - 35
x = 78 - 35
2
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
x = 43
Jadi umur ayah adalah 43 tahun

4 . Sebuah kapal berlayar ke arah timur sejauh 30 mil. Kemudian kapal melanjutkan
perjalanan dengan arah 030° sejauh 60 mil. Jarak kapal terhadap posisi saat kapal
berangkat adalah ........
A .  mil
B .  mil
C .  mil
D .  mil
E .  mil

Kunci : D
Penyelesaian :

AC² = AB² + BC² - 2 .AB.BC. cos  ABC


AC² = 30² + 60² - 2 . 30 . 60 . cos 150°
AC² = 900 + 3600 - 3600 . (- )
AC² = 4500 + 1800

5 . Nilai dari tan 165° = ........


A.1-
B .  -1 +
C .  -2 +
D.2-
E .  2 +

Kunci : C
Penyelesaian :
3
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005

6 . Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan :


2 log x  log (2x + 5) + 2 log 2 adalah ........
A . - < x  10
B .  -2  x  10
C .  0 < x  10
D . -2 < x < 0
E .  -   x < 0

Kunci : C
Penyelesaian :
2 log x  log (2x + 5) + 2 log 2
log x²  log (2x + 5) + log 2²
log x²  log (2x + 5) + log 4
log x²  log (2x + 5) . 4
log x²  log (8x + 20)
x²  8x + 20
x² 8x + 20  0
(x -10) (x + 2)  0
x 1 = 10, dan x 2 = -2
........................ (1)
Syarat logaritma

a
log b : b > 0
2 log x  x > 0
........................ (2)
log (2x + 5)  2x + 5 > 0
x > -........................ (3)
Gabungan (1), (2), dan (3) :
0 < x  10
4
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005

7 . Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 4 bola biru, dan 3 bola kuning. Dari dalam kotak
diambil 3 bola sekaligus secara acak. Peluang terambil 2 bola merah dan 1 bola biru
adalah ........

Kunci : D
Penyelesaian :
Diketahui : 5 bola merah, 4 bola biru, 3 bola kuning
Jumlah total bola = 5 + 4 + 3 = 12 bola
Peluang terambil 2 bola merah :
Peluang terambil 1 bola biru :
Peluang terambil 3 bola dari 12 bola :
Jadi peluang terambil 2 bola merah dan 1 bola biru :

8.

Nilai rataan dari data pada diagram di atas adalah ........


A . 23
B .  25
C .  26
D . 28
E .  30

Kunci : B
Penyelesaian :
Buat tabel seperti di bawah ini :

5
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
Rata-rata =

9 . Persamaan lingkaran yang berpusat di (1, 4) dan menyinggung garis 3x - 4y - 2 = 0


adalah........
A . x² + y² + 3x - 4y - 2 = 0
B .  x² + y² - 4x - 6y - 3 = 0
C .  x² + y² + 2x + 8y - 8 = 0
D . x² + y² - 2x - 8y + 8 = 0
E .  x² + y² + 2x + 8y - 16 = 0

Kunci : D
Penyelesaian :
Persamaan lingkaran dengan pusat (1, 4)
(x - 1)² + (y - 4)² = r²
x² - 2x + 1 + y² - 8x + 16 = r²
x² + y² - 2x - 8x + 17 - r² = 0 ................................ (1)
Menyinggung garis 3x - 4y - 2 = 0
4y = 3x -2
y =  x -  ........................ (2)
Masukkan (1) ke (2)
x² + ( x -  )² - 2x - 8 ( x -  ) + 17 - r² = 0
x² +  x² -  x +  - 2x - 6x + 4 + 17 - r² = 0
25x² - 140x + 340 - 16r² = 0.
Syarat menyinggung : D = b² - 4ac = 0
(-140)² - 4 . 25 . (340 - 16r²) = 0
19600 - 34000 + 1600r² = 0
1600r² = 14400
r² = 9
Substitusikan ke persamaan lingkaran (1).
x² + y² - 2x - 8y + 17 - 9 = 0
x² + y² - 2x - 8y + 8 = 0

10 . Salah satu persamaan garis singgung lingkaran x² + y² = 25 yang tegak lurus garis 2y - x +
3 = 0 adalah ........
6
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
A.y=-x+
B .  y =  x -
C .  y = 2x - 5
D . y = -2x + 5
E .  y = 2x + 5

Kunci : D
Penyelesaian :
Persamaan lingkaran :
x² + y² = 25
Persamaan garis :
2y - x + 3 = 0
2y = x - 3
y =  x -
Gradiennya =
Maka garis yang tegak lurus memiliki gradien = -2
Persamaan garis singgungnya : y = mx + c
y = -2x + c
Substitusikan ke persamaan lingkaran.
x² + y² = 25
x² + (-2x + c)² = 25
x² + 4x² - 4xc + c² - 25 = 0
5x² - 4xc + c² - 25 = 0
Syarat garis singgung : D = 0
(- 4c)² - 4 (5) (c² - 25) = 0
16c² - 20c² + 500 = 0
- 4c² + 500 = 0
4c² = 500
c² = 125
c=±5
Jadi persamaan garis singgung 1 : y = -2x + 5
garis singgung 2 : y = -2x- 5

11 . Nilai x yang memenuhi persamaan 2 cos²x - 2 sin x . cos x - 1 -  = 0,


untuk 0°  x  360° adalah ........
A . 45°, 105°, 225°, 285°
B .  45°, 135°, 225°, 315°
C .  15°, 105°, 195°, 285°
D . 15°, 135°, 195°, 315°
E .  15°, 225°, 295°, 315°
Kunci : A
Penyelesaian :
2 cos²x - 2 sin x . cos x - 1 -  = 0
. 2 cos²x - 2 sin x . cos x - 1 -  = 0
(cos 2x + 1) - sin 2x - 1 -  = 0
7
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
cos 2x +  - sin 2x - 1 -  = 0
cos 2x - sin 2x - 1 = 0
cos 2x - sin 2x = 1
cos 2x - sin 2x = k cos (2x - q)
k cos q =
k sin q = -1
Maka :
q = 150°
2 cos (2x - 150°) = 1
cos (2x - 150°) =
2x - 150° = ± 60° + k . 360°
2x = ± 60° + 150° + k . 360°
x = ± 30° + 75° + k . 180°
x 1 = 30° + 75° + k . 180° = 105° + k . 180°
x 1 = 105°, 285°
x 2 = -30° + 75° + k . 180° = 45° + k . 180°
x 2 = 45°, 225°
Jadi nilai x yang memenuhi persamaan : 45°, 105°, 225°, 285°

12 . Seutas tali dipotong menjadi 7 bagian dan panjang masing-masing potongan membentuk
barisan geometri. Jika panjang potongan tali terpendek sama dengan 6 cm dan panjang
potongan tali terpanjang sama dengan 384 cm, panjang keseluruhan tali tersebut
adalah........
A . 378 cm
B .  390 cm
C .  570 cm
D . 762 cm
E .  1.530 cm
Kunci : D
Penyelesaian :
Deret geometri :
n=7
U1=a=6
U7
= ar
6
= 384
6r
6
= 384
r
6
= 64
r=2
8
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
Jadi panjang keseluruhan tali = 762 cm.

13 . Seorang anak menabung di suatu bank dengan selisih kenaikan tabungan antar bulan tetap.
Pada bulan pertama sebesar Rp 50.000,00, bulan kedua Rp 55.000,00, bulan ketiga Rp
60.000,00, dan seterusnya.
Besar tabungan anak tersebut selama 2 tahun adalah ........
A . Rp 1.315.000,00
B .  Rp 1.320.000,00
C .  Rp 2.040.000,00
D . Rp 2.580.000,00
E .  Rp 2.640.000,00

Kunci : D
Penyelesaian :
Tabungan membentuk deret aritmatika :
a = 50.000
b = 55.000 - 50.000 = 5.000
n = 2 x 12 = 24
S n =  n (2a + (n - 1) b)
S 24 =  . 24 (2 . 50000 + 23 . 5000)
= 12 (100000 + 115000) = 12 (215000) = Rp 2.580.000,00

14 . Matriks X berordo (2 x 2) yang memenuhi :


adalah ........

Kunci : A
Penyelesaian :
Ingat rumus : AX = B, maka X = A
-1
B

15 . Diketahui A(1, 2, 3), B(3, 3, 1), dan C(7, 5, -3). Jika A, B, dan C segaris (kolinier),
perbandingan  = ........
A.1:2
B .  2 : 1
C .  2 : 5
D.5:7
E .  7 : 5
Kunci : A
Penyelesaian :
9
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005

16 . Persamaan peta suatu kurva oleh rotasi pusat O bersudut  , dilanjutkan dilatasi (0, 2)
adalah x = 2 + y - y². Persamaan kurva semula adalah ........
A . y = - x² - x + 4
B .  y = - x² - x - 4
C .  y = - x² + x + 4
D . y = -2x² + x + 1
E .  y = 2x² - x - 1

Kunci : E
Penyelesaian :
Rotasi  =  , dilatasi (0, 2) =
Rotasi (0,  ) dilanjutkan dilatasi (0, 2) :
Maka :
10
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
x =  y'  y' = 2x
y = - x'  x' = -2y
Hasil rotasi dan dilatasi :
x' = 2 + y' - y'
2
-2y = 2 + 2x - (2x)
2
-2y = 2 + 2x - 4x
2
-y = 1 + x - 2x
2
y = 2x
2
-x-1

17 . Setiap awal tahun Budi menyimpan modal sebesar Rp 1.000.000,00 pada suatu bank
dengan bunga majemuk 15% per tahun. Jumlah modal tersebut setelah akhir tahun kelima
adalah ........
A . Rp 1.000.000,00 . (1,15)
5
B .  Rp 1.000.000,00 .
C .  Rp 1.000.000,00 .
D . Rp 1.150.000,00 .
E .  Rp 1.150.000,00 .

Kunci : A
Penyelesaian :
Diketahui : M o = Rp 1.000.000,00
p = 15% = 0,15
n=5
Rumus bunga majemuk :
Mn=Mo
(1 + p)
n
M5
= 1.000.000 (1 + 0,15)
5
M5
= 1.000.000 (1,15)
5

18 . Hasil dari  = ........


A.
B.
C.
D.
E.

Kunci : C
Penyelesaian :
Misalkan : u = 3x² + 1
du = 6x dx    du = 3x dx
11
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
19 . Nilai dari  = ........
A . -2
B .  0
C .  1
D.2
E .  4

Kunci : A
Penyelesaian :

20 . Nilai dari  = ........


A.
B.
C.
D.2
E .  3
Kunci : E
Penyelesaian :
12
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005

21 . Suatu perusahaan menghasilkan produk yang dapatdiselesaikan dalam x jam, dengan


biaya per jam (4x - 800 +  ) ratus ribu rupiah . Agar biaya minimum, produk tersebut
dapat diselesaikan dalam waktu ........
A . 40 jam
B .  60 jam
C .  100 jam
D . 120 jam
E .  150 jam

Kunci : C
Penyelesaian :
Misalkan : B = Biaya yang diperlukan.
B = (4x - 800 +  ) x
B = 4x² - 800x + 120
Untuk mencari nilai minimum cari turunan dari B.
B' = 8x - 800 = 0
8x = 800
x = 100
Jadi proyek tersebut dapat diselesaikan dalam waktu100 jam.

22 . Persamaan gerak suatu partikel dinyatakan dengan rumus x = f(t) =  (s dalam
meter dan t dalam detik). Kecepatan partikel pada saat t = 8 detik adalah ........
A .  m/detik
B .  m/detik
C .  m/detik
D . 3 m/detik
E .  5 m/detik

Kunci : A
Penyelesaian :
s = f(t) =
Kecepatan adalah turunan dari jarak = f '(t)
13
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
23 . Turunan dari F(x) =  adalah F '(x) = ........
A .  cos (3x² + 5x) sin(3x² + 5x)
B .  (6x + 5) cos (3x² + 5x)
C .  - cos (3x² + 5x) sin(3x² + 5x)
D . - (6x + 5) tan(3x² + 5x)
E .  (6x + 5) tan(3x² + 5x)

Kunci : D
Penyelesaian :

24 . Luas daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini adalah ........
A . 4 satuan luas
B .  5 satuan luas
C .  5 satuan luas
D . 13 satuan luas
E .  30 satuan luas

Kunci : C
Penyelesaian :
14
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
Persamaan garis lurus :
m =  = -1
y = mx + c
y = -x + c
Melewati titik (5, 0) : y = -x + c
0 = -5 + c
c=5
Jadi persamaan garisnya : y = -x + 5
Persamaan Parabola :
Puncak parabola (0, -1)
y - y 1 = a(x - x 1 )²
y + 1 = a(x - 0)²
y = a . x² - 1
Melalui titik (1, 0) : y = a . x² - 1
0 = a . 1² - 1
a=1
Jadi persamaa Parabola : y = a . x² - 1
y = x² -1
Perpotongan Garis dan Parabola :
y = -x + 5
x² -1 = -x + 5
x² + x - 6 = 0
(x + 3) (x - 2) = 0
x 1 = -3, x 2 = 2
Yang dipakai x = 2.
Luas daerah yang diarsir :
15
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005

25 . Hasil dari  cos


5
x dx = ........
A . - cos
6
x sin x + C
B .  cos
6
x sin x + C
C .  -sin x +  sin
3
x +  sin
5
x+C
D . sin x -  sin
3
x +  sin
5
x+C
E .  sin x +  sin
3
x +  sin
5
x+C

Kunci : D
Penyelesaian :
cos
5
x dx =  cos x (cos
4
x) dx =  cos x (cos
2
x)
2
) dx
=  cos x (1 - 2 sin
2
x + sin
4
x) dx
=  cos x dx - 2 sin
2
x cos x dx +  sin
4
x cos x dx
= sin x -  sin
3
x +  sin
5
x+C

26 . Pada kubus PQRS.TUVW dengan panjang rusuk a satuan, terdapat bola luar dinyatakan
B 1 dan bola dalam dinyatakan B 2 . Perbedaan Volume bola B 1 dan bola B 2 adalah ........
A.3:1
B .  2 : 1
C .  : 1
D.3:1
E .  2 : 1

Kunci : A
Penyelesaian :
Cari panjang jari-jari lingkaran luar = r 1
PR² = PQ² + QR²
PR² = a² + a² = 2a²
PR = a
PV² = PR² + RV²
PV² = 2 . a² + a² = 3 . a²
PV = a
r
1 =  PV =  a
Cari panjang jari-jari lingkaran dalam :
16
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
r 2 =  PQ =  a
Volume B1 : Volume B2 =  r
1 ³ :  r
2
³=r1
³:r2³
= ( a  )³ : ( a)³
=  a³ 3 :  a³
=3:1

27 . Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk  cm dan T pada AD dengan
panjang AT = 1 cm. Jarak A pada BT adalah ........
A .  cm
B .  cm
C .  cm
D . 1 cm
E .  cm

Kunci : C
Penyelesaian :
Lihat gambar di bawah ini :
Cari panjang BT.
BT² = BA² + AT²
BT² = 3 + 1 = 4
BT = 2
AU merupakan jarak titik A dengan BT.
Untuk mencari AU gunakan rumus luas segitiga :
AB . AT =  BT . AU
.  . 1 =  . 2 . AU
= AU
AU =  cm

28 . Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 4 cm. Titik P dan Q masing-masing terletak
pada pertengahan CG dan HG. Sudut antara BD dan bidang BPQE adalah  , nilai tan
17
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
= ........
A.
B.
C.
D.
E .  2

Kunci : B
Penyelesaian :
tan  = tan  BRS
Dimana : RS = BF = 4
BS = FR =  FH =  . 4 =
Jadi :
29 . Tanah seluas 10.000 m² akan dibangun rumah tipeA dan tipe B. Untuk rumah tipe A
diperlukan 100 m² dan tipe B diperlukan 75 m². Jumlah rumah yang dibangun paling
banyak 125 unit. Keuntungan rumah tipe A adalah Rp 6.000.000,00/unit dan tipe B adalah
Rp 4.000.000,00/unit. Keuntungan maksimum yang dapat diperoleh dari penjualan rumah
tersebut adalah ........
A . Rp 550.000.000,00
B .  Rp 600.000.000,00
C .  Rp 700.000.000,00
D . Rp 800.000.000,00
E .  Rp 900.000.000,00

Kunci : B
Penyelesaian :
Misalkan : x = tipe A, y = tipe B
Tanah yang diperlukan :
100 x + 75 y  10000
4 x + 3 y  400 ................................ (1)
Jumlah rumah :
x + y  125
y =  125 - x ................................. (2)
Cari titik potong dengan mensubstitusikan persamaan(2) ke (1), tanda  hilangkan.
18
Ebtanas/Matematika IPA/Tahun 2005
4x + 3y = 400
4x + 3(125 - x) = 400
4x + 375 - 3x = 400
x = 400 - 375
x = 25
y = 125 - x
y = 125 - 25 = 100
Buat gambar seperti di bawah ini :
Cari nilai maksimum dengan persamaan 6000000 x + 4000000 y dari titik gambar di atas.
(0, 125)  6000000 . 0 + 4000000 . 125 = Rp 500.000.000
(100,0)  6000000 . 100 + 4000000 . 0 = Rp 600.000.000
(25, 100)  6000000 . 25 + 4000000 . 100 = Rp 550.000.000
Jadi keuntungan maksimumnya (yang terbesar) = Rp 600.000.000,00

30 . Diketahui premis-premis berikut :


1. Jika Budi rajin belajar maka ia menjadi pandai.
2. Jika Budi menjadi pandai maka ia lulus ujian.
3. Budi tidak lulus ujian.
Kesimpulan yang sah adalah ........
A . Budi menjadi pandai
B .  Budi rajin belajar
C .  Budi lulus ujian
D . Budi tidak pandai
E .  Budi tidak rajin belajar

Kunci : E

Penyelesaian :
p : Budi rajin belajar
q : Budi menjadi pandai
r : budi lulus ujian
1. p  q
2. q  r
Ekivalen dengan : p  r
p  r
~r
~p
Jadi kesimpulannya ~ p : Budi tidak rajin belajar.
19

Definisi Soal HOTS Matematika


Nah, kalau di artikel tersebut Fanny sudah menjelaskan soal HOTS secara umum, di sini saya
akan jelaskan soal HOTS di matematika ya. Pada dasarnya, soal HOTS adalah soal yang menguji
kemampuan bernalar tingkat tinggi, di mana kalian dituntut untuk menganalisis, mengevaluasi, dan
menciptakan solusi dari suatu permasalahan yang ada. Supaya kalian bisa membayangkan apa yang
saya maksudkan, mari kita sama-sama melihat contoh soal berikut:

Soal di atas merupakan contoh soal HOTS tentang Fungsi Kuadrat. Mengapa disebut sebagai
soal HOTS? Karena untuk bisa menjawab pertanyaan di atas, kalian harus mampu:
 menganalisis informasi yang diberikan di soal, yaitu kebun yang berbentuk persegi
panjang,
 mengevaluasi maksud dari permasalahan yang diberikan di soal,
 menciptakan model matematika yang tepat dari cerita di atas, yaitu sebuah fungsi
kuadrat serta menentukan luas maksimum dari kebun tersebut berdasarkan model
matematika yang sudah didapat untuk menjawab pertanyaan di atas.
Setelah melihat contoh soal HOTS di atas, sekarang saya ingin memperlihatkan contoh
soal Lower Order Thinking Skills (LOTS) atau soal yang menguji kemampuan bernalar tingkat
rendah sebagai perbandingan. Mari kita sama-sama perhatikan contoh soal berikut:

Soal di atas
merupakan contoh soal LOTS yang menguji topik yang sama, yaitu fungsi kuadrat. Mengapa
disebut sebagai soal LOTS? Karena pada soal ini, kalian hanya perlu mengingat, memahami, dan
menerapkan konsep sederhana di aljabar berupa konsep melengkapkan kuadrat atau dalam
bahasa Inggrisnya disebut Completing the Square, untuk menjawab pertanyaan di atas. Tidak ada
kemampuan analisis informasi, evaluasi maksud soal, dan menciptakan model matematika pada
soal LOTS di atas. Asal kalian ingat dan paham konsep melengkapkan kuadrat, kemungkinan
besar kalian bisa jawab. Sampai di sini, saya harap kalian sudah mengetahui pengertian dasar
dari HOTS dan LOTS serta memahami karakteristik utama dari soal HOTS dan soal LOTS
berdasarkan contoh-contoh di atas.

Soal HOTS di UN dan SBMPTN


Setelah melihat contoh soal HOTS di atas, mungkin kalian jadi penasaran mengapa soal HOTS
jarang sekali ditemui di berbagai macam ujian seperti UN dan SBMPTN. Untuk ujian seperti UN,
sebagian besar soal-soalnya memang cenderung didominasi oleh soal LOTS. Namun, soal HOTS
sebenarnya sudah ada di UN tahun sebelumnya walaupun jumlahnya sedikit. Sebagai contoh,
kalian bisa melihat soal HOTS tentang statistika di UN SMA 2016 Matematika IPS di bawah ini:

Pembahasan soal di atas bisa kalian


lihat selengkapnya di sini: Pembahasan Soal UN SMA 2016 Matematika IPS – nomor 33 Sekarang,
bagaimana dengan kemunculan soal HOTS pada SBMPTN? Untuk ujian seperti SBMPTN,
sebenarnya soal HOTS sudah sering diujikan pada SBMPTN tahun-tahun sebelumnya. Sebagai
contoh, kalian bisa melihat soal HOTS tentang Fungsi Kuadrat di SBMPTN 2018 Matematika
Dasar Kode Soal 517 di bawah ini:
Pembahasan soal di atas bisa kalian lihat selengkapnya di sini: Pembahasan Soal SBMPTN 2018
Matematika Dasar – nomor 15 Setelah melihat beberapa soal HOTS yang diujikan di UN dan
SBMPTN seperti contoh di atas, saya harap kalian sudah mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai bagaimana bentuk soal HOTS yang akan diujikan di UN dan SBMPTN nanti ya.

Strategi Menghadapi Soal HOTS


Oke, sekarang kalian sudah bisa membayangkan apa dan bagaimana soal HOTS itu untuk mata
pelajaran matematika. Sekarang, mari kita susun strategi untuk menghadapi soal HOTS.

1. Selalu kuasai konsep-konsep dasar yang penting


Seperti yang disebutkan di atas, soal HOTS itu adalah soal yang menguji kemampuan
menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi dari suatu permasalahan yang ada. Itu
artinya, kalian tidak bisa lagi mengandalkan metode belajar seperti menghafal rumus cepat,
menghafal cara mengerjakan soal, dan sejenisnya ketika menghadapi soal HOTS. Kenapa?
Karena soal HOTS itu sangat menguji kreativitas kalian dalam mencari solusi dari permasalahan
yang ada. Kreativitas itu hanya bisa tercipta apabila kalian memiliki penguasaan konsep dasar
yang kuat sehingga lahirlah ide-ide yang berguna untuk menyelesaikan soal HOTS tersebut.
Mungkin di antara kalian masih ada yang bingung atau belum punya gambaran yang jelas
tentang apa dan bagaimana cara belajar dengan penguasaan konsep yang benaritu. Supaya kalian
kebayang maksud saya seperti apa, mari kita sama-sama mengerjakan suatu contoh soal
sebagai berikut:

Sebelum saya bahas, coba kalian cari jawabannya terlebih dahulu ya.
Oke, sudah dikerjakan? Ketemu jawabannya tidak? Nah, ketika berhadapan dengan soal seperti
di atas, hal pertama apa yang langsung terpikirkan oleh kalian? Biasanya, kalian langsung
berusaha untuk mencari nilai dari A, B, dan C satu per satu, lalu disubstitusikan ke
pertanyaannya, yaitu 65A + 40B + 100C = ⋯ . Iya bukan? Ya, sebenarnya bisa saja kalian
selesaikan dengan cara seperti itu. Namun, jawabannya akan menjadi sangat panjang. Terus,
adakah cara yang lebih efisien untuk menyelesaikan soal ini? Jawabannya, tentu saja ada. Kalau
kalian paham konsep dan jeli dalam manipulasi aljabar, soal di atas bisa diselesaikan dengan cara
menjumlahkan ketiga persamaan yang diberikan di soal sehingga kita punya:

Sampai di sini, bagaimana cara kita mendapatkan nilai


dari yang ditanyakan di soal, yaitu 65A + 40B + 100C? Caranya adalah kita kalikan kedua ruas

persamaan  dengan lima untuk mendapatkan:


Jadi, nilai dari 65A + 40B + 100C adalah 500. Sederhana sekali kan penyelesaiannya kalau kita
paham konsep dan jeli dalam manipulasi aljabar? Jadi, dari soal di atas, kita bisa melihat
bahwa kita tidak perlu mencari tahu masing-masing nilai dari A, B, dan C karena kita hanya perlu
menjumlahkan ketiga persamaan di atas untuk mencari tahu nilai dari yang ditanyakan di soal, yaitu 65A +
40B + 100C. Jadi, dari soal di atas, keliatan kan kalau kita paham konsep dan jeli dalam manipulasi aljabar,
kita bisa menyelesaikan soal dengan efisien dan tidak mudah terjebak. By the way, kalau kalian masih
penasaran dengan masing-masing nilai dari A, B, dan C-nya, kalian nanti seharusnya

mendapatkan hasil sebagai berikut: Sampai di sini, saya harap sekarang


kalian sudah punya gambaran yang jelas mengenai apa dan bagaimana cara belajar dengan
penguasaan konsep yang benar itu dan mengapa hal tersebut sangat penting untuk ditekankan.

2. Selalu baca soal dengan hati-hati


Sekilas, ini mungkin kedengarannya klise atau sepele. Namun sebenarnya ini adalah hal yang
penting untuk ditekankan. Mengapa? Karena seringkali orang-orang beranggapan bahwa soal
HOTS itu sangat sulit untuk diselesaikan. Namun, apabila kalian benar-benar membaca soalnya
dengan seksama dan memahami apa yang ditanyakan, kalian bisa lihat bahwa kadang soal HOTS
itu sebenarnya simpel dan relatif mudah untuk diselesaikan. Jadi, saran saya, coba kalian biasakan
untuk membaca soal minimal sampai tiga kali supaya kalian paham betul apa yang sebenarnya
ditanyakan oleh soal serta catat semua informasi-informasi penting yang diberikan oleh soal
tersebut. Mungkin saran saya di atas kedengarannya berat untuk diterapkan ketika kalian
sedang menghadapi ujian dengan durasi waktu yang sangat singkat. Namun, apabila kalian
sudah sering berlatih membaca soal dengan hati-hati ketika sedang mengerjakan soal untuk
belajar, seharusnya kalian bisa memahami soal dengan lebih cepat ketika menghadapi ujian
yang sebenarnya.

3. Selalu periksa jawaban yang sudah dibuat agar sesuai


dengan apa yang ditanyakan di soal
Oke, ini juga mungkin kedengarannya klise atau sepele. Namun, seringkali hal ini sering
dilupakan oleh orang-orang ketika mereka telah menyelesaikan suatu soal karena mereka
beranggapan bahwa tugas mereka benar-benar sudah selesai. Padahal, bisa jadi jawaban
mereka tidak menjawab apa yang sebenarnya ditanyakan di soal karena tidak teliti ketika
berusaha menyelesaikan soal tersebut. Akibatnya, mereka malah gagal mendapat point yang
seharusnya tidak perlu terjadi andaikan mereka mau meluangkan waktu untuk memeriksa
kembali jawaban yang sudah dibuat. Jadi, jangan sampai hal seperti ini terjadi pada kalian ya.

Contoh Latihan Soal HOTS Matematika


Nah, sekarang kalian sudah memahami strategi yang dibutuhkan untuk menghadapi soal HOTS.
Sekarang, mari kita coba terapkan strategi tersebut dengan mengerjakan dua contoh latihan
soal.
Contoh Latihan Soal HOTS Matematika 1

Nah, ketika melihat soal di atas, mungkin kalian agak terintimidasi dengan angkanya yang ribet.
Tapi percayalah, untuk menyelesaikannya, kalian hanya memerlukan pemahaman di konsep

aljabar sederhana saja. Jangan terkecoh dengan angkanya yang kurang cantik   Pada soal ini,
kita harus menganalisis pernyataan yang benar untuk menjawab soal di atas. Kalau kita lihat dan
pahami setiap pilihan jawaban yang ada, kita bisa lihat bahwa yang sebenarnya ditanyakan di
soal ini adalah: “Setelah beberapa tahun, nilai dari mobil tersebut sama dengan berapa sih?” Bagaimana
cara menjawab soal ini? Caranya adalah kita harus pahami informasi penting yang diberikan di
soal, yaitu mobil tersebut mengalami penurunan nilai sebanyak 5,5% dari harga awalnya pada setiap
tahunnya dan mobil tersebut dibeli dengan harga awal $30.000. Kalau begitu, kita bisa bilang bahwa
nilai dari mobil tersebut setelah satu tahun, katakanlah V1, adalah:

Dengan cara yang sama, nilai dari mobil


tersebut setelah dua tahun, katakanlah V2, adalah:

Bagaimana dengan nilai dari mobil tersebut


setelah tiga tahun, katakanlah V3? Ya, cara mencarinya tetap dengan menerapkan logika yang

sama. Sehingga, kita punya:  Berdasarkan pola di


atas, ternyata kita mendapatkan suatu pola yang jelas, yaitu:
Sehingga, kita bisa bilang bahwa nilai dari mobil tersebut setelah n tahun, yaitu Vn, adalah:

Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa setelah n tahun, nilai


dari mobil tersebut, yaitu Vn, dapat dinyatakan dalam
Vn  = $30.000(0,945)n
Jadi jawabannya (D).
Kalian bisa lihat sendiri, soal HOTS di atas diselesaikan dengan menerapkan pemahaman konsep
aljabar dan pangkat sederhana. Tidak ada konsep rumit yang digunakan. Kalau kalian paham
konsepnya dan berhati-hati membaca maksudnya, soal HOTS relatif simpel untuk diselesaikan.

Contoh Soal HOTS Matematika 2


Nah, supaya kalian merasa semakin mantap dengan pemahaman strategi yang dijelaskan di
atas, mari kita coba mengerjakan satu contoh latihan soal lagi.

Nah, ini juga mungkin soalnya terkesan padat dan ribet. Tapi sebenarnya kalian cuma butuh
paham konsep aljabar dan rata-rata sederhana saja kok. Pada soal ini, lagi-lagi kita harus
menganalisis pernyataan yang benar untuk menjawab soal di atas. Kalau kita lihat dan pahami
setiap pilihan jawaban yang ada, kita bisa lihat bahwa yang sebenarnya ditanyakan di soal ini
adalah: “Jika diketahui rata-rata dari massa bola berwarna merah dan hijau adalah 2Q kg, maka berapa
rata-rata dari massa bola berwarna biru dan kuning?” Bagaimana cara menjawab soal ini? Lagi-lagi,
kita harus pahami informasi penting apa saja yang diberikan di soal, yaitu rata-rata dari empat
massa bola tersebut adalah 2P kg dan rata-rata dari massa bola berwarna merah dan hijau adalah 2Q kg. Di
sini, kita perlu memahami konsep dari rata-rata x̄, yaitu:
Selain itu, kita juga perlu membuat model
matematika dari persoalan di atas. Pertama-tama, kita perlu membuat pemisalan. Misalkan:

Dari kedua informasi yang diberikan di soal, kita

bisa membentuk dua buah persamaan, yaitu: Sekarang, kita

coba cari rata-rata dari massa bola berwarna biru dan kuning, yaitu  . Dari persamaan (1)

dan (2), kita punya: Dari hasil di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa jika
rata-rata dari massa bola berwarna merah dan hijau adalah 2Q kg, maka rata-rata dari massa bola berwarna
biru dan kuning adalah
(4P — 2Q) kg
Jadi jawabannya (A). Lagi-lagi, kalau kalian paham konsepnya dan berhati-hati membaca
maksudnya, soal HOTS relatif simpel untuk diselesaikan.

CONTOH SOAL MATEMATIKA HIGHER


ORDER THINKING SKILLS (HOTS)
  Kurikulum 2013,  Soal HOT

Contoh Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) | Matematrick.com


HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi, meliputi cara
berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif. Proses berpikir terkait dengan ingatan
dan pengetahuan pada HOT memiliki porsi sangat kecil. Higher-order thinking meminimalisir
kemampuan mengingat kembali informasi (recall) dan asesmen lebih mengukur
kemampuan.
HOT terjadi ketika individu mampu menghubungkan informasi baru dengan informasi yang
telah   dimiliki sebelumnya, kemudian membuat solusi untuk masalah pada konteks yang
belum dikenal sebelumnya.

HOT menunjukkan pemahaman terhadap informasi bukan sekedar mengingat informasi.


Higher-order thinking termasuk menunjukkan pemahaman akan informasi dan bernalar
bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi. 

Taksonomi Bloom soal HOTS

Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall

HOT (higher order thinking) memberi penekanan lebih pada


proses:
 Mentransfer fakta dari satu konteks ke konteks lain.
 Memilih, memproses, dan menerapkan informasi.
 Melihat keterkaitan antara beberapa informasi yang berbeda.
 Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah.
 Menguji informasi dan gagasan secara kritis.
Bentuk Soal Ujian HOT (higher-order thinking) meliputi:
 Pertanyaan dan jawaban
 Eksplorasi dan analisis
 Penalaran informasi bukan ingatan
 Menilai, mengkritisi, dan menginterpretasi
Sekali lagi, pertanyaan HOT tidaklah selalu lebih sulit

Tipe Soal HOT dapat disajikan dalam bentuk :

 Pilihan ganda
 Menjodohkan
 Isian singkat
 Esai
 Unjuk kerja
 Portofolio

Untuk soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda diupayakan stimulus soal
merupakan konteks dunia nyata. Kemudian pertanyaan dalam soal harus menuntut proses
berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif, tidak lagi sekedar ingatan atau
pemahaman.

Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir
soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan
perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi,
setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan
berpikir kritis.

Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi, namun lebih
kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari
permasalahan yang diajukkan
Menilai atau  mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis dan
merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan mampu
memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.

Higher-order thinking  menunjukkan pemahaman terhadap informasi  dan bernalar


(reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi. Kita  tidak menguji ingatan, sehingga
kadang-kadang perlu untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan dan siswa menunjukkan  pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau
memanipulasi  atau menggunakan informasi tersebut.

Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan
kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:

 Adakah Cara lain? (What’s another way?), 


 Bagaimana jika…? (What if …?), 
 Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan 
 Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Bagaimana Butir Soal yang dapat menuntut HOTS ?
Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks
bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik,
foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film, atau suara yang direkam, dianalisis,
dievaluasi, dan dikreasikan.

Teknik Penulisan Butir soal HOTS


 Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan 
 Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level pendidikan yang kemudian
diturunkan menjadi beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran berdasarkan anjuran yang
tertuang pada kurikulum
 Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat mungkin berbeda sesuai
dengan level pendidikan 
 Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan
yang ada
 Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat menjadi pengetahuan dasar
untuk menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya

Contoh soal Matematika HOTS


Berikut ini saya sajikan beberapa contoh soal kategori HOTS (High Order Thinking Skill)
mata pelajaran matematika.

Contoh soal 1
Pada sebuah kompetisi sepakbola yang diikuti oleh 38 tim, penentuan tim juara adalah
berdasarkan perolehan poin terbanyak, dengan ketentuan perolehan poin sebagai berikut:

 Tim yang menang memperoleh poin 3


 Jika pertandingan seri, masing-masing tim memperoleh poin 1
 Tim yang kalah memperoleh poin 0

Tabel berikut memuat posisi sementara 6 tim teratas dari total 38 tim dengan sisa 5 kali
pertandingan.
Peringkat TIM Poin
1 A 74
2 B 72
3 C 70
4 D 64
5 E 63
6 F 60

Setiap tim tersebut akan saling bertemu pada 5 pertandingan sisa. Pernyataan yang tepat
berdasarkan data tersebut adalah ....
A. Tim A akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 3 kali pada pertandingan sisa dan
salah satunya menang atas tim B.
B. Tim B akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 4 kali pertandingan sisa dan
salah satunya menang atas tim A.
C. Jika tim C memenangkan semua pertandingan sisa, maka posisi tim B masih mungkin
berada di atas tim C.
D. Jika tim B selalu seri pada semua pertandingan sisa, maka tim E tidak mungkin berada di
atas tim C.
E. Tim F akan menjadi juara jika memenangkan semua sisa pertandingan dan tim A selalu
kalah pada semua sisa pertandingan.
Contoh Soal 2.
Kompetensi Dasar:
3.21.  Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang sesuai
dengan informasi yang ingin dikomunikasikan.
Materi : Statistika 
Indikator :
Disajikan suatu diagram batang ganda dari catatan mengenai banyaknya panggilan telepon
masuk dan keluar perhari dalam 9 hari. Siswa dapat membaca data pada diagram batang
ganda.
Soal  :
Suatu perusahaan telekomunikasi sedang melakukan survey untuk melihat aktivitas
pelanggannya dalam melakukan panggilan telepon. Suatu hari Rana mendapatkan tugas
dari perusahaan telekomunikasi tersebut untuk mencatat banyaknya panggilan telepon yang
ia lakukan pada suatu periode hari-hari yang berurutan. Hasil catatan Rana disajikan dalam
grafik di bawah ini:

Pertanyaan:

1. Rana melakukan surveynya selama ….

a. 6 hari

b. 7 hari

c. 8 hari

d. 9 hari

2. Rana sama sekali tidak melakukan panggilan keluar pada hari ke- ….

3. Rana menerima  panggilan masuk  lebih banyak daripada panggilan keluar untuk pertama
kalinya pada hari ke- ….
Kunci Jawaban :

1. 9 hari.

2. Hari ke-7

3. Hari ke-4

Contoh Soal 3
Kompetensi Dasar:
3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya
melalui pengamatan dan memberikan alasannya.
Materi : Pola Barisan
Indikator: Diberikan data barisan tempat duduk dalam suatu ruangan pertunjukan yang
terdiri dari 6 baris dan harga tiket:
(1)  menentukan banyaknya tempat duduk yang tersedia, jika diketahui banyaknya kursi pada
empat baris pertama, di mana selisih banyaknya tempat duduk antara 2 baris yang berurutan
adalah berbeda-beda
(2) menentukan harga tiket untuk suatu baris tertentu, jika diketahui pemasukan total yang
diinginkan dari penjualan seluruh tiket.
Soal:
OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk masyarakat
umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan untuk korban bencana
alam. Panitia memilih tempat berupa gedung pertunjukan yang tempat duduk penontonnya
berbentuk sektor lingkaran terdiri dari enam baris.

Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola barisan tertentu.

1) Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris ketiga 50 kursi,
baris keempat 70 kursi, dan seterusnya. Tentukanlah banyaknya seluruh tempat duduk pada
gedung pertunjukan itu.

Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.


2) Apabila harga tiket baris pertama adalah paling mahal dan selisih harga tiket antara dua
baris yang berdekatan adalah Rp10.000,00, dengan asumsi seluruh kursi penonton terisi
penuh,tentukanlah harga tiket yang paling murah agar panitia memperoleh pemasukan
sebesar Rp22.500.000,00

Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.

Jawab:

Baris: 1 2 3 4 5 6

Kursi: 25____35____50____70___95____125

Selisih:        10          15       20         25         30

(1) Kapasitas total = 25 + 35 + 50 +70 + 95 + 125

                                = 400 tempat duduk

(2) Misal: 

tiket termurah = x (dalam ribuan)

125x + 95 (x + 10) + 70 (x + 20) + 50 (x + 30) + 35 (x + 40) + 25 (x + 50) = 22.500

                 400x + 950 + 1.400 + 1.500 + 1.400 + 1.250 = 22.500

                                    400x + 6.500 =22.500

                                      400x          = 16.000

                                     x         =        40

Jadi, harga tiket termurah adalah: Rp40.000,00

Penskoran:

Langkah benar, hasil akhir benar, kode = 2

Langkah benar, hasil akhir salah, kode = 1

Menjawab salah dengan langkah dan tanpa langkah, kode = 0

Tidak menjawab, kode = 9

Baca juga:
Modul Panduan Penyusunan Soal HOTS Tahun2019

Contoh soal HOTS Matematika SMA


Contoh soal HOTS Matematika SMP

Itulah beberapa contoh soal matematika kategori HOT, semoga dapat dijadikan sebagai
bahan acuan dan perbandingan dalam pembuatan soal-soal matematika berkategori HOT.
Tidak dapat dipungkiri lagi, arah kebijakan kurikulum pendidikan sekarang ini menuntut
pembelajaran--terutama pada penilaiannya diarahkan agar berkaitan dengan kemampuan
peserta didik secara sebenarnya, berbasis kinerja peserta didik, dapat memotivasi belajar ,
menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik, dan memberi kebebasan
peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.

Untuk itu soal yang diberikan harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir divergen,
menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata, terkait dengan dunia kerja,
menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata serta menggunakan berbagai
cara dan instrumen.

Topik: Dimensi Tiga (Bangun Ruang)

Level: C5 (Sintesis)

1. Diketahui bidang empat beraturan T.ABC dengan rusuk 6. Titik P adalah titik
tengah TC. Jika   adalah sudut antara AP dengan bidang ABC, maka sin  = ....

Jawaban: E

Pembahasan:

Perhatikan gambar berikut.


Perhatikan segitiga ABC

Berdasarkan aturan pada segitiga samasisi 

Kemudian berdasarkan prinsip kesebangunan 


Perhatikan segitiga APP'

Topik: Integral

Level: C6 (Evaluasi)

2. Turunan kedua f(x) adalah  Jika grafik y = f(x) melalui titik


A(1,6) dan garis singgung y = f(x) di titik A mempunyai gradien 4, maka f(x) = …

Jawaban: E

Pembahasan:
garis singgung y = f(x) di titik A(1,6) mempunyai gradien 4, berarti f' (1) = 4

Grafik y = f(x) melalui titik A(1,6), berarti f(1) = 6

Topik: Ruang Lingkup Biologi

Indikator Soal: Menganalisis tabung yang bisa dibandingkan untuk


menentukan ada tidaknya pengaruh oksigen dalam yogurt yang dihasilkan

Soal di bawah ini adalah contoh soal yang tergolong dalam soal Higher Order
Thinking Skills (HOTS), karena siswa harus menganalisis variabel bebas apa saja
yang ada dalam percobaan itu, siswa juga harus menganalisis variabel terikat yang
dipengaruhi oleh variabel bebas oksigen serta siswa juga menganalisis tabung
mana yang akan menghasilkan yogurt (memahami konsep fermentasi juga). Soal
ini berada pada kategori C4.
1. Perhatikan perangkat percobaan di bawah ini!

Tabung I: Susu pasteurisasi+ bakteri asam laktat+ tabung tertutup

Tabung II: Susu Pasteurisasi+ tanpa bakteri asam laktat + tabung terbuka 

Tabung III: Susu pasteurisasi+ bakteri asam laktat + tabung terbuka

Tabung IV : Susu pasteurisasi + tanpa bakteri asam laktat + tabung tertutup

Untuk mengetahui bahwa oksigen menjadi faktor yang berpengaruh terhadap


yogurt yang dihasilkan, maka tabung yang harus dibandingkan adalah....

A. I dan II
B. II dan III
C. III dan IV
D. I dan IV
E. III dan I

Kunci: E

Pembahasan:

Oksigen adalah salah satu variabel bebas dalam percobaan tersebut. Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat (variabel yang berisi faktor
yang diamati atau diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh variabel
bebas). Selain oksigen variabel bebas lainnya adalah bakteri asam laktat. Oleh
karena itu jika ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh oksigen terhadap yogurt
yang dihasilkan adalah dengan mengamati tabung I dan III, karena keduanya diberi
bakteri asam laktat yang berperan dalam pembuatan yogurt, namun dalam keadaan
yang berbeda dimana tabung I tertutup (tidak ada oksigen) dan tabung III dibuka
(ada oksigen) sehingga pengaruh oksigen dapat diketahui dengan membandingkan
tabung I dan tabung III.

Topik: Medan Magnetik (Induksi Elektromagnetik)

Level: C4 (Analisis)

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini!

 Semakin cepat magnet digerakkan keluar masuk kumparan maka semakin


besar arus induksi yang terjadi.
 Semakin banyak jumlah lilitan kawat pada kumparan, semakin besar
tegangan yang ditimbulkan akibat perubahan fluks magnetik.
 Semakin besar perubahan fluks magnetik maka semakin besar arus induksi
yang ditimbulkan.

Dari pernyataan-pernyataan di atas, pernyataan yang benar ditunjukkan oleh


nomor….

A. (1)
B. (1) dan (2)
C. (1), (2), dan (3)
D. (1) dan (3)
E. (2) dan (3)

Jawaban : C

Berdasarkan Hukum Faraday :

Dengan:

Keterangan :

Berdasarkan persamaan di atas maka dapat dipastikan bahwa semua pernyataan


adalah benar.

Pernyataan (1) benar karena semakin cepat magnet digerakkan keluar masuk
kumparan perubahan fluks magnetik per satuan waktu juga akan menjadi besar
yang menyebabkan tegangan induksi besar. Apabila tegangan induksinya
membesar, maka arus induksi yang timbul juga pasti membesar.

Topik   : Gerak Parabola


Level   : C5 (Sintesis)

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Ketiga bentuk lintasan bola memiliki tinggi maksimum sama yakni h. Bentuk
lintasan bola yang memiliki waktu terlama di udara adalah….

A. merah
B. biru
C. hijau
D. merah = hijau
E. merah = biru = hijau

Jawaban : E

Ketinggian maksimum pada gerak parabola dirumuskan :

Karena percepatan gravitasi dan ketinggian maksimum sama untuk semua kondisi
maka :

Waktu bola melayang di udara (mencapai jarak maksimum) dirumuskan :

Dari persamaan ini didapatkan hasil bahwa waktu bola terlama di udara tidak
dipengaruhi oleh bentuk lintasan bola.
Topik   : Usaha – Energi

Level   : C6 (Evaluasi)

3. Seorang siswa melakukan suatu eksperimen sederhana sebagai berikut. Pada


eksperimen pertama, dia menarik suatu benda dengan gaya F pada permukaan
datar licin sehingga mempercepat benda dari diam sampai mencapai kelajuan v.
Pada percobaan kedua, ia mempercepat dengan gaya yang sama sehingga dia
menyimpulkan bahwa perbandingan usaha pada eksperimen pertama dan kedua
adalah 1 : 3. Dengan demikian pada percobaan kedua, ia mempercepat dari….

A. v menjadi 2v
B. v menjadi 3v
C. 2v menjadi 3v
D. 3v menjadi 4v
E. 4v menjadi 5v

Jawaban : A

Soal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep usaha-energi. Dalam soal
ini gaya F yang diberikan akan membuat benda berpindah sejauh s. Selama benda
berpindah maka kelajuan benda bergerak juga ikut berubah sehingga besarnya
usaha akibat gaya sama dengan perubahan energi kinetik benda. Berlaku
persamaan :

Pada eksperimen pertama :

Pada eksperimen kedua :

Didapatkan kesimpulan bahwa :


Jadi, pada ekseperimen kedua siswa tersebut mempecepat benda dari kelajuan v
menjadi 2v.

1. Proses pemurnian belerang yang dilakukan oleh Frasch dikenal juga dengan
proses penambangan sumur panas. Konsep kerjanya adalah dengan mengalirkan air
panas kedalam sumur galian yang terdapat deposit belerang, sehingga belerang
akan meleleh dan mengapung pada permukaan air. Namun diawal proses ini,
Frasch mengalami permasalahan. Suhu tertinggi dari air panas adalah 100 oC,
namun belerang memiliki titik lebur pada suhu 101,6 o C.

Analisis, cara manakah di bawah ini yang paling tepat untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapai Frasch?
(diketahui   Ar S = 32 g/mol, Ar H
= 1 g/mol, O = 16 g/mol).

A. Menaikan tekanan air hingga 200 kPa


B. Menambahkan 0,09 kg NaCl disetiap liter air yang dipanaskan
C. Menambahkan HCl 2,15 M kedalam setiap liter air yang digunakan
D. Menambahkan alkohol 10% kedalam setiap liter air yang digunakan
E. Meningkatkan volume air yang masuk 2 kali lipat dari normal

Jawaban: B

Pembahasan:

(A) Jawaban A salah, karena menaikan tekanan air akan menggugurkan tanah
meningkatkan sedimen, sehingga lebih sulit untuk mendapat belerang murni.
(B) Jawaban B benar. Menambahkan 0,09 kg NaCl atau 90 gram NaCl disetiap
liter air akan menaikan suhu air sekitar   (sehingga titik didih menjadi
air  ) dan sama dengan titik leleh belerang dalam deposit, sehingga belerang
akan didapatkan.

(C) Jawaban C salah. Menambahkan HCl akan merusak alat – alat pertambangan
yang umumnya dari logam.

(D) Menambahkan alkohol 10% pada setiap liter air tidak berpengaruh, karena
belerang tidak larut dalam alkohol.

(E) Meningkatkan volume air yang masuk tidak akan mempengaruhi, karena
konsep kerjanya adalah melelehkan belerang.

Asal Mula Soal Tipe HOTS


HOTS merupakan singkatan dari Higher Order Thinking Skills yang artinya kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Istilah ini pertama kali muncul sebagai salah satu buah pikir seorang psikolog pendidikan Amerika,
Benjamin Samuel Bloom. Salah satu kontribusi beliau untuk pendidikan terbit pada tahun 1956 melalui
buku Taxonomy of Educational Objectives(Taksonomi Tujuan Pendidikan) yang intinya menjelaskan
bahwa tujuan pendidikan memiliki tiga aspek utama, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (emosi dan
sikap), serta psikomotorik (aktivitas fisik).
Setiap aspek kemudian memiliki taksonomi atau klasifikasi untuk mencapai tujuan akhir pendidikan,
seperti meningkatnya kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik peserta didik yang kelak
berguna untuk menghadapi persaingan di masa depan. Taksonomi yang dibuat oleh Bloom dari tingkat
terendah hingga tertinggi
adalah knowledge(pengetahuan), comprehension (pemahaman), application (penerapan), analysis (analisis
), synthesis (perpaduan), dan evaluation (penilaian). Klasifikasi tersebut, kemudian direvisi oleh David
Reading Krathwohl, seorang psikolog pendidikan dari Amerika, bersama dengan Lorin W. Anderson pada
tahun 2000. Urutan taksonomi yang dibuat oleh mereka sebagai bentuk penyempurnaan Taksonomi Bloom
adalah sebagai berikut:
a. Tingkat terendah dari Taksonomi Bloom versi revisi adalah rememberatau mengingat. Contoh dari soal
tipe ini misalnya, “Rubik’s Cubemerupakan contoh dari bangun ruang berupa ….” Jawabannya adalah
kubus. Soal tersebut hanya meminta siswa untuk mengandalkan ingatan.
b. Tingkat berikutnya adalah understand atau memahami. Contoh dari soal tipe ini misalnya, “Jumlah sisi
sejajar yang dimiliki kubus adalah ….” Jawabannya, sisi depan kubus sejajar dengan sisi belakang, sisi atas
dengan bawah, dan kanan dengan kiri. Berdasarkan ingatan tersebut, siswa dapat memahami bahwa kubus
memiliki 3 pasang sisi yang berhadapan.
c. Tingkat selanjutnya dari taksonomi di atas adalah apply atau menerapkan. Contoh dari soal tipe ini
misalnya, “Jumlah sisi sejajar yang dimiliki rubik’s cube adalah ….” Kita telah mengingat bahwa rubik’s
cubeberbentuk serupa dengan kubus dan kita memahami bahwa setiap kubus memiliki 3 pasang sisi yang
berhadapan. Dengan demikian, kita bisa mengaplikasikan bahwa rubik’s cube memiliki 3 pasang sisi yang
berhadapan.
d. Ketiga klasifikasi sebelumnya dinamakan dengan tipe soal LOTS (Lower Order Thinking Skills) atau
kemampuan berpikir tingkat rendah. Sementara itu, tingkat berikutnya merupakan tingkat pertama dari
HOTS, yaitu analyze atau menganalisis. Contoh dari soal tipe ini misalnya, “Jika suatu rubik’s
cube memiliki sisi sebesar 6 cm maka panjang diagonal sisinya adalah ….”
Jawab:
Analisis bahwa setiap sisi dari kubus merupakan persegi dan persegi dapat dilihat sebagai 2 segitiga siku-
siku berikut:

Dari hasil analisis di atas, kita memperoleh informasi bahwa panjang diagonal sisi yang ditanyakan pada
soal sama dengan nilai sisi miring segitiga siku-siku yang nilainya dapat diperoleh melalui teorema
phytagoras sehingga diperoleh nilai 6√2 cm sebagai jawaban.
e. Tingkat HOTS berikutnya adalah evaluate yang berarti mengevaluasi atau menilai. Contoh dari soal tipe
ini misalnya, “Jika suatu rubik’s cubememiliki sisi sebesar 6 cm maka panjang diagonal ruangnya adalah
….”
Jawab:
Rubik’s cube pada soal dimisalkan sebagai kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Salah satu
diagonal ruang kubus tersebut adalah BH. Jika diperhatikan lebih lanjut, BH memiliki hubungan dengan
diagonal sisi AH dan rusuk AB, yaitu ketiga sisi membentuk segitiga siku-siku ABH seperti berikut:

Berdasarkan hasil analisis di atas, besarnya diagonal ruang rubik’s cubedapat diperoleh dengan
mengevaluasi panjang diagonal ruang BH menggunakan teorema phytagoras pada segitiga ABH sehingga
diperoleh nilai 6√3 cm sebagai jawaban.
f. Tingkat tertinggi pada Taksonomi Bloom versi revisi adalah create atau menciptakan. Contoh dari soal
tipe ini misalnya, “Diketahui suatu kubus ABCD.EFGH memiliki panjang sisi 6 cm. Jika P dan Q masing-
masing terletak di tengah sisi AB dan BC maka jarak antara titik H dengan garis PQ adalah ….”
Jawab:
Pada soal, titik P digambarkan sebagai titik tengah dari sisi AB sementara titik Q merupakan titik tengah
dari BC. Berdasarkan informasi tersebut kita dapat menciptakan satu garis khayal baru, yaitu OH, yang
menjadi perwakilan jarak antara titik H dengan garis PQ seperti gambar berikut:

Berdasarkan gambar di atas beserta teori jarak titik ke garis, dapat disimpulkan bahwa nilai OH dapat
diperoleh dari segitiga siku-siku khayal OHQ seperti pada gambar. Dengan demikian, besar OH didapat
melalui teorema phytagoras dengan mengombinasikan:
1. Nilai OQ, merupakan setengah dari nilai PQ yang diperoleh menggunakan teorema phytagoras
dari segitiga siku-siku PBQ.
2. Nilai QH yang sama dengan PH dan diperoleh menggunakan teorema phytagoras dari segitiga
siku-siku PAH.
3. Nilai OH yang diperoleh menggunakan teorema phytagoras bersama nilai OQ dan QH dari
segitiga OHQ.
Tentukan setiap nilai yang dibutuhkan:

1. OQ=12PQ=12PB2+BQ2=1232+32=1218=12×32=322 cm.
2. QH=PH=AH2+AP2=622+32=72+9=81=9 cm.
3. OH=QH2–OQ2=92–3222=81-92=1532=317222=3234 cm.
Diperoleh 3/2 √34 cm sebagai jawabannya.
Dasar Suatu Soal Dikatakan Mengandung HOTS
Setelah mengetahui klasifikasi tingkat pembelajaran, lalu bagaimana ya cara kita bisa membedakan apakah
suatu soal masuk ke dalam kategori HOTS atau tidak? Nah, berikut klasifikasi penggunaan kata yang dapat
dijadikan patokan dalam membuat soal tipe HOTS:

www.teachthought.com
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa soal tipe HOTS memang lebih mendayagunakan logika dan
kemampuan berpikir analitis kita dibandingkan dengan tipe LOTS. Pilihan kata yang digunakan pada
tingkat HOTS antara lain, analisis, membandingkan, menyimpulkan, menciptakan, mengombinasikan, dan
merencanakan sementara pilihan kata pada tingkat LOTS adalah mengingat, menyusun, menduplikasi,
memilih, dan merangkum. Hm, semakin jelas perbedaannya ya, Quipperian!
Akan tetapi, kamu enggak perlu panik, lho. Sesungguhnya, soal tipe HOTS itu tidak selamanya sulit dan
tipe soal yang sulit juga belum tentu HOTS karena pada dasarnya, HOTS hanya menitikberatkan pada soal
yang mampu merangsang kemampuan analisis dan problem solving, bukan pada tipe soal rumit di luar
kapasitas siswa.
Kembali ke soal pada pembahasan poin 1.f. di atas, soal tersebut diambil dari mata uji Matematika IPA
SBMPTN 2018. Jadi, sebenarnya beberapa soal SBMPTN memang sudah mengandung tipe HOTS. Yang
perlu kamu lakukan adalah tetap tenang dan berlatih sesering mungkin!
Contoh Lain Perbandingan Soal Bukan HOTS dengan Soal HOTS
Jika kamu belum merasa puas dengan perbedaan antara soal tipe HOTS dengan bukan HOTS, berikut
Quipper Blog berikan contoh lainnya:
1) Soal Bukan HOTS
Diketahui (an) dan (bn) adalah dua barisan aritmetika dengan selisih masing-masing 3 dan 4. Jika setiap
barisan memiliki 100 anggota maka banyaknya anggota kedua barisan yang bernilai sama adalah ….
A. 21
B. 22
C. 23
D. 24
E. 25
2) Soal HOTS
Diketahui (an) dan (bn) adalah dua barisan aritmetika dengan a1 = 5, a2 = 8, b1 = 3, dan b2 = 7. Jika A =
{a1, a2, …, a100} dan B = {b1, b2, …, b100} maka banyaknya anggota A∩B adalah ….
A. 21
B. 22
C. 23
D. 24
E. 25
Pada dasarnya, kedua contoh soal di atas merupakan soal yang sama dengan pertanyaan yang sama. Akan
tetapi, perbedaan kalimat penyampaian pada soal membuat salah satu soal menjadi bentuk HOTS
sementara soal lainnya bukanlah tipe HOTS. Perbedaan tersebut beserta tingkatnya dalam Taksonomi
Bloom yang sudah direvisi, antara lain:
Indikator Bukan Soal HOTS Soal HOTS
Nilai selisih Dinyatakan secara implisit
barisan Dinyatakan secara eksplisit, melalui nilai a1, a2,
aritmetika yaitu 3 dan 4 (understand) dan b1, b2(evaluate)
Banyaknya Dinyatakan secara implisit
anggota Dinyatakan secara eksplisit, melalui banyaknya anggota
barisan yaitu 100 (understand) himpunan A dan B (analyze)
Menggabungkan konsep barisan
Hanya fokus pada barisan aritmetika dengan himpunan
Materi aritmetika (remember) (create)
Dinyatakan secara eksplisit
bahwa yang harus dicari Dinyatakan secara implisit
Bentuk adalah banyaknya anggota melalui banyaknya anggota
pertanyaan yang sama (apply) himpunan A∩B (evaluate)
Setelah memahami perbedaan soal tipe HOTS dengan bukan HOTS, tentu saja tidak ada lagi yang perlu
ditakutkan, bukan? Kalau kamu merasa masih memerlukan pendamping untuk membantumu mempertajam
kemampuan menganalisis dan problem solving, salah satu cara yang bisa kamu tempuh adalah dengan
berlangganan Quipper Video, lho, Quipperian. Saat ini, soal-soal yang ada di Quipper Video telah
dilengkapi dengan tipe HOTS! Langsung klik link ini, yuk!

A. Soal HOT materi bilangan Kategori 1

pada soal hot materi bilangan kategori 1 membahas tentang urutan bilangan dengan
menggunakan kombinasi penalaran analisis.  segera saja kita simak contoh soalnya

Zika 3 tahun lebih tua dari Yeli. Sedangkan Yeli 5 tahun lebih tua dari Fari. Jika jumlah umur mereka
49 tahun, maka umur Zika adalah ....
A. 12 tahun          C. 20 tahun
B. 17 tahun          D. 22 tahun

Sepintas soal di atas masuk pada materi persamaan linier satu variabel padahal bukan. Soal
jenis ini masuk dalam kategori keterampilan menganalisis operasi bilangan bulat. Mari kita
simak pembahasannya baik dengan metode konvensional maupun dengan solusi cerdas

Metode penyelesaian konvensional


z = zika,  y = yeli dan f = Fahri maka diperoleh
z = y + 3   ...........................(1)
y = f + 5...............................(2)
maka z = y + 3
          y  =  z - 3
dan   z = y + 3
         <=>  y   = (f + 5) + 3
         <=>  z  =  f + 8
         <=>  f  = z - 8
Jika z + y + f = 49 
maka z + (z-3) + (z-8) = 49
<=>   3z - 11 = 49
<=>    3z = 49 + 11
<=>    3z = 60 
<=> z = 60/3 = 20 tahun

Penyelesaian dengan solusi cerdas


Karena Zika lebih tua dari yely dan yely lebih tua dari fahri maka urutan usia dari
kecil ke besar adalah  F < Y < Z 

Petunjuk
1. susun dari urutan terkecil sampai terbesar
2. pasang jarak antar bilangan  yang diketahui
3. kunci item yang akan ditanyakan misalnya soal tadi adalah zika (Z)
4. tentukan jarak masing masing terhadap yang ditanyakan masalkan tadi Z maka tentukan
jarak y terhadap Z dan jarak F terhadap Z
Panah ke kanan tanda (+) dan jika kekiri (-)
5. hitung dengan cara di samping. 
selesai.......
Mudah bukan. memang jika belajar matematika dengan menggunakan pola akan jauh lebih
mudah ketimbang hanya menggunakan teori biasa.

Coba pertanyaan di atas jika yang ditanyakan berapa usia Yeli maka pengerjaannya lihat
gambar dibawah ini
B. Soal Hot materi bilangan kategori 2

Soal HOT materi bilangan kategori 2 membahas tentang  kejadian kesalahan perhitungan.
Coba kita simak!

Randy menjumlahkan nomor halaman buku yang terdiri dari 96 halaman adalah 4672. Ternyata ada
kekeliruan yaitu ada satu halaman yang dihitung dua kali. Halaman tersebut yaitu ....
a. 16                    c 20
b. 17                    d. 29

Kali ini saya hanya akan menyelesaikan dengan solusi cerdasnya saja.
langkah penyelesaiannya. 
cara menghitung jumlah nomor halaman dari sekian sampai sekian cukup sederhana
gunakan aturan Sn = n(n+1)/2 
maka jumlah nomor yang terdiri 96 halaman adalah (96x97)/2 = 4.656
karena randy menghitungnya 4.672 maka halaman yang keliru adalah 4.672 - 4.656 = 16

mudah bukan!!

Ternyata soal HOT materi bilangan bukan merupakan soal yang sulit. Kita bisa
menggunakan pola yang sederhana agar mudah dalam memahaminya.

contoh soal HOT pecahan 1


Pak Jono membagi sejumlah uang kepada ketiga anaknya. Anak pertama mendapat 
2/5 bagian. Anak kedua mendapat  1/4  bagian dan anak ketiga menerima uang
sebesar Rp175.000,00. Jumlah uang Pak Jono yang dibagikan kepada seluruh anak-anaknya
adalah ….
A.  Rp700.000,00
B.  Rp500.000,00
C.  Rp437.500,00
D.  Rp288.750,00

cara mudah menyelesaikannya dengan solusi cerdas


perhatikan gambar penyelesaian berikut ini

contoh soal hot pecahan 2


Pak Andi berencana akan membangun keramik pada lantai rumahnya. Ia
menawarkan pekerjaan tersebut pada Budi dan Candra. Budi mampu
menyelesaikan selama 24 hari. Candra mampu menyelesaikan 40 hari. Jika Budi
dan Candra akan bekerjasama Pemasangan kramik pada lantai rumah Pak Andi
dapat selesai dalam waktu...
a.   8 hari                   c. 16 Hari
b.  15 hari                 d. 32 hari

cara mudah menyelesaikannya dengan solusi cerdas


Perhatikan gambar penyelesaian berikut ini

Contoh soal Hot pecahan 3

Pak budiman mempunya sebidang tanah. 2/3 bagian ditanami jagung. ¼ ditanami ketela
pohon. Sisanya ditanami sayuran seluas 450m2. Luas sawah pak budiman adalah...
a.         10.800 m2
b.        5400 m2
c.         4500 m2
d.         3600 m2

cara mudah menyelesaikannya dengan solusi cerdas

Anda mungkin juga menyukai