Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.

7 Juli 2015 (466-474) ISSN: 2337-6732

ANALISA PERBANDINGAN PERHITUNGAN KAPASITAS


MENGGUNAKAN METODE GREENSHIELDS, GREENBERG, DAN
UNDERWOOD TERHADAP PERHITUNGAN KAPASITAS
MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997
Ririn Gamran,
Freddy Jansen, M. J. Paransa
Program Studi Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi
email: riringamran07@gmail.com

ABSTRAK
Kota Manado memiliki beberapa ruas jalan yang sering terjadi masalah lalulintas seperti kemacetan.
Kemacetan tersebut disebabkan karena peningkatan ekonomi yang juga menyebabkan mobilitas
seseorang meningkat sehingga terjadi pergerakan lalu lintas yang cukup tinggi. Demikian juga yang
terjadi diruas jalan raya Manado-Tomohon didepan halte bus Trans Kawanua sebagai daerah studi.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan manajemen lalulintas yang terencana dan
terarah dengan terlebih dahulu menetahui karakteristik lalu lintas seperti volume dan kecepatan
dengan melakukan studi pada luas jalan tersebut.
Studi dalam penelitian ini dilakukan diruas jalan raya Manado-Tomohon selama tiga hari survey,
yang bertujuan untuk mengetahui kapasitas yang ada diruas jalan tersebut, dengan metode yang
digunakan adalah model Greenshields, Greenberg, dan Underwood yang kemudian dibandingkan
dengan kapasitas menggunakan metode MKJI 1997. Kapasitas yang digunakan dengan pemodelan
Greenshields, Greenberg, dan Underwood didapat dengan terlebih dahulu mencari hubungan
matematis antara parameter Volume-Kecepatan-Kepadatan dan koefisien determinasi (R2) yang
tertinggi untuk tiga hari survey.
Dari hasil pemodelan didapat untuk model Greenshields koefisien tertinggi adalah hari Sabtu (arah
Manado-Tomohon) dengan R2 = 0,8713 dengan persamaan hubungan matematis V = 51,51942.D-
0,58205.D2 dan Kapasitas (VM) =1140,04 smp/jam. Untuk model Greenberg koefisien determinasi
tertinggi adalah hari Sabtu (arah Tomohon-Manado) dengan R2 = 0,9527 dengan persamaan
hubungan matematis V = 76,3554.D-14,1890.DLnD dan Kapasitas (VM) = 1134,30 smp/jam. Untuk
model Underwood koefisien determinasi tertinggi adalah hari Sabtu (arah Tomohon-Manado)
dengan R2 = 0,9125 dengan persamaan hubungan matematis V = 40,38438.D .e-0,0127.D dan Kapasitas
(VM) = 1172,17 smp/jam. Untuk perhitungan dengan menggunakan MKJI didapat kapasitas (VM) =
2790 smp/jam. Berdasarkan perhitungan dari ketiga model tersebut yang paling mendekati dengan
perhitungan MKJI adalah model Greenberg.

Kata Kunci : Kapasitas, Greenshields, Greenberg, Underwood.

PENDAHULUAN perbandingan perhitungan kapasitas dengan


menggunakan metode Greenshields, Greenberg,
Latar Belakang dan Underwood terhadap perhitungan kapasitas
Jalan Raya Manado-Tomohon merupakan menggunakan metode MKJI 1997”.
jalan umum yang cukup ramai oleh kendaraan-
kendaraan baik dari arah Manado-tomohon Tujuan Penelitian
maupun arah Tomohon-Manado. Hal ini yang Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
menyebabkan menurunnya kecepatan arus sebagai berikut :
lalulintas dan menurun pula kinerja jalan 1. Menentukan tiga parameter hubungan
tersebut, terutama pada jam-jam sibuk ruas jalan matematis antara volume, kecepatan, dan
ini sering terjadi kemacetan. Oleh karena itu kepadatan lalulintas model Greenshields,
penulis ingin membuat penelitian untuk Greenberg, dan Underwood.
mengetahui perilaku lalulintas pada jalan raya 2. Membandingkan kapasitas dari ruas jalan raya
Manado-Tomohon dengan judul “Analisa Manado-Tomohon dengan menggunakan

466
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (466-474) ISSN: 2337-6732

metode Greenshields, Greenberg, dan kondisi yang ada.Persamaan umum untuk


Underwood kemudian dibandingkan dengan menghitung kapasitas suatu ruas jalan menurut
kapasitas yang dihitung dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI
metode MKJI 1997. 1997) untuk daerah lua kota adalah sebagai
berikut:
Manfaat Penelitian C = C0 x FCw x FCSP x FCSF
1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan Dimana:
masukan bagi perencana jalan sehingga dapat C = Kapasitas (smp/jam)
dihasilkan perencanaan yang tepat, efisien, C0 = Kapasitas desar (smp/jam)
dan efektif. FCW = Faktor penyesuaian akibat lebar
2. Dapat memberikan informasi yang penting jalur lalulintas
khususnya kepada pemerintah dalam FCSP = Faktor penyesuaian akibat
mengatur lalulintas sehingga kemacetan dapat pemisah arah
diatasi dengan baik. FCSF = Faktor penyesuaian akibat
3. Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi hambatan samping
untuk penelitian-penelitian lanjutan mengenai
kapasitas jalan tersebut. Hubungan Matematis Volume, Kecepatan,
dan Kepadatan Lalu Lintas
Hubungan matematis antara kecepatan, arus,
METODE PENELITIAN dan kepadatan dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut:
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan V = D.S …………….(1)
survey geometrik jalan, volume lalulintas, dan Dimana:
kecepatan rata-rata kendaraan. Data survey ini V = Arus (smp/jam)
kemudian dianalisa untuk mendapatkan hasil D = Kepadatan (kend/km)
kapasitas yang dihitung dengan menggunakan S = Kecepatan (km/jam)
metode Greenshields, Greenberg, dan Hubungan matematis antar parameter tersebut
Underwood kemudian dibandingkan dengan dapat juga dijelaskan dengan menggunakan
kapasitas menggunakan MKJI 1997. Gambar 2.1 yang memperlihatkan bentuk umum
hubungan matematis antara Kecepatan –
Kepadatan (S – D), Arus – Kepadatan (V – D),
TINJAUAN PUSTAKA dan Arus – Kecepatan (V – S).
Dimana:
Volume Vmaks = Kapasitas atau volume
Arus (Volume) lalu lintas adalah jumlah maksimum
kendaraan yang melewati suatu titik tertentu Sm = Kecepatan pada kondisi
dalam satuan ruas jalan tertentu dalam satu volume lalu lintas maksimum
satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam Dm = Kepadatan pada kondisi
satuan kendaraan/jam. volume lalu lintas maksimum
Sff = Kecepatan pada kondisi
Kepadatan volume lalu lintas sangat
Kepadatan ( Density) lalu lintas adalah jumlah rendah
kendaraan yang berada dalam satu satuan Dj = Kepadatan kondisi volume lalu
panjang jalan tertentu, biasa dinyatakan dalam lintas macet total.
satuan kendaraan/km.
Kecepatan
Kecepatan (Speed) lalu lintas adalah jarak
yang dapat ditempuh dalam satu satuan waktu
tertentu, biasanya dinyatakan dalam satuan
km/jam.

Kapasitas
Gambar 1 Hubungan matematis antara volume,
Kapasitas didefinisikan sebagai arus kecepatan dan kepadatan.
maksimum yang dapat dipertahankan persatuan
jam yang melewati suatu titik dijalan dalam

467
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (466-474) ISSN: 2337-6732

Hubungan matematis antara kecepatan – Persamaan (5) adalah persamaan yang


kepadatan adalah berbanding terbalik, yang menyatakan hubungan matematis antara Arus-
menyatakan bahwa apabila kepadatan lalu lintas Kepadatan. Kondisi arus maksimum (VM) bisa
meningkat, maka kecepatan akan menurun. didapat pada saat arus D = DM. Nilai D = DM
Volume lalu lintas akan menjadi nol apabila bisa di dapat melalui persamaan.
kepadatan sangat tinggi sedemikian rupa Hubungan matematis antara Arus-
sehingga tidak memungkinkan kendaraan untuk Kecepatan dapat diturunkan dengan
bergerak lagi. Kondisi seperti ini dikenal dengan menggunakan persamaan dasar (1), dan dengan
kondisi macet total. Apabila kepadatan memasukan ke dalam persamaan (6) ke
meningkat dari nol, maka kecepatan akan persamaan (2), maka bisa diturunkan melalui
menurun sedangkan volume lalu lintas akan persamaan (7) – (9).
meningkat. Apabila kepadatan terus meningkat, ………………….(6)
maka akan dicapai suatu kondisi dimana
peningkatan kepadatan tidak akan meningkatkan ………………...(7)
volume lalu lintas, malah sebaliknya akan
………………….(8)
menurunkan volume lalu lintas (lihat gambar 1).
titik maksimum volume lalu lintas tersebut ………………….(9)
dinyatakan dengan kapasitas arus. Persamaan (9) adalah persamaan yang
Ada tiga jenis model yang dapat digunakan menyatakan hubungan matematis antara Arus–
untuk mempresentasikan hubungan matematis Kecepatan.
antara ke tiga parameter tersebut, yaitu: Kondisi arus maksimum/ Kapasitas (VM) didapat
1. Model Greenshields dengan persamaan:
2. Model Greenberg
3. Model Underwood …………...…...(10)
Kondisi kepadatan maksimum (DM) didapat
Model Greenshields dengan persamaan:
…………..…...(11)
Greenshields merumuskan bahwa
hubungan matematis antara Kecepatan– Kondisi kecepatan pada saat arus maksimum
Kepadatan diasumsikan linear (Ofyar Tamin, (SM) didapat dengan persamaan:
2000), seperti yang dinyatakan dalam persamaan ………..……...(12)
(2).
………………...……...(2) Model Greenberg
Dimana: Greenberg mengasumsikan bahwa
S = Kecepatan (km/jam) hubungan matematis antara Kecepatan–
Sff = Kecepatan pada saat kondisi arus lalu Kepadatan bukan merupakan fungsi linear
lintas sangat rendah atau pada kondisi melainkan fungsi logaritmik (Ofyar Tamin,
kepadatan mendekati nol atau kecepatan 2000). Lihat Tabel (13)
mendekati nol atau kecepatan arus bebas ………..……(13)
(km/jam) Dimana C dan b bukan merupakan konstanta.
Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas Jika persamaan (13) dinyatakan dalam
macet total (kend/km) bentuk logaritma natural, maka persamaan (13)
dapat dinyatakan kembali sebagai persamaan
Hubungan matematis antara Arus– (14), sehingga hubungan matematis antara
Kepadatan dapat diturunkan dengan Kecepatan – Kepadatan selanjutnya dinyatakan
menggunakan persamaan dasar (1), dan dalam persamaan (2.20).
selanjutnya dengan memasukan persamaan (2) ke ………………...(14)
persamaan (1), maka bisa diturunkan persamaan ………………...(15)
(3)–(4).
………..……...(16)
…………..…...(3)
Hubungan matematis antara Arus –
………………...(4) Kepadatan dapat diturunkan dengan
menggunakan persamaan dasar (1), dan dengan
…………(5)

468
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (466-474) ISSN: 2337-6732

memasukan persamaan (3) ke persamaan (16), memasukkan persamaan (4) ke persamaan (3),
maka bisa diturunkan persamaan (17) – (18). bisa diturunkan persamaan (25) – (26).
……..………...(17) …….….……...(25)
………..……...(18)
………..……...(26)
Persamaan (18) adalah persamanan yang Persamaan (26) adalah persamaan yang
menyatakan hubungan matematis antara Arus – menyatakan hubungan matematis antara Arus –
Kepadatan. Kepadatan.
Hubungan matematis antara Arus – Hubungan matematis antara Arus –
Kecepatan dapat diturunkan dengan Kecepatan dapat diturunkan dengan
menggunakan persamaan dasar (1), dan menggunakan persamaan dasar (1), dan
selanjutnya dengan memasukkan persamaan (6) selanjutnya dengan memasukan persamaan (6) ke
ke persamaan (16), maka bisa diturunkan persamaan (23), bisa diturunkan persamaan (27)
persamaan (19)-(20). – (30).
…………..…...(19)
………..……...(27)
………..……...(20)
…..…………...(28)
Persamaan (20) adalah persamaan yang
menyatakan hubungan matematis antara Arus – ………………...(29)
Kecepatan (Kapasitas).
…….…….....(30)
Model Greenberg tidak valid untuk
Persamaan (30) adalah persamaan yang
kepadatan yang kecil, untuk D = ∞ (mendetaki
menyatakan hubungan matematis antara Arus –
nol), S = ∞. Kondisi kepadatan maksimum (DM)
Kecepatan (Kapasitas).
didapat dengan persamaan:
Model Underwood tidak valid untuk
………..……..(21) kepadatan yang tinggi, karena kecepatan tidak
Kondisi kecepatan pada saat arus maksimum pernah mencapai nol pada saat kepadatan yang
(SM) didapat dengan persamaan: tinggi.
………………..(22) Kondisi kecepatan pada saat arus maksimum
(SM) didapat dengan persamaan:
Model Underwood ………………..(31)

Underwood mengasumsikan bahwa


hubungan matematis antara Kecepatan – HASIL DAN PEMBAHASAN
Kepadatan bukan merupakan fungsi linear
melainkan fungsi eksponensial (Ofyar Perhitungan Kapasitas (C) Dengan
Tamin,2000). Persamaan dasar model Menggunakan MKJI 1997
Underwood dapat dinyatakan melalui persamaan
(23). Untuk perhitungan Kapasitas diperoleh dengan
menggunakan persamaan :
……………….(23)
Dimana:
Sff = Kecepatan arus bebas C = COx FCW x FCSP x FCSF
DM = Kepadatan pada kondisi arus
maksimum
Jika persamaan (23) dinyatakan dalam Dimana :
bentuk logaritma natural, maka persamaan (23)
dapat dinyatakan kembali sebagai persamaan C = Kapasitas (smp/jam)
(2.28) sehingga hubungan matematis antara Co = Kapasitas Dasar (smp/jam). Digunakan
Kecepatan – Kepadatan, selanjutnya dapat juga jalan dua-lajur dua-arah tak-terbagi
dinyatakan dalam persamaan (24). dengan kapasitas dasar menurut tabel Co =
………………...(24) 3000/lajur.
Hubungan matematis antara Arus – FCW= Faktor Penyesuaian Lebar Jalan. Menurut
Kepadatan dapat diturunkan dengan tabel. Untuk jalan dua lajur tak terbagi
menggunakan persamaan dasar (1) dan dengan dengan legar 7 meter, FCw = 1,00

469
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (466-474) ISSN: 2337-6732

FCSP = Faktor Penyesuaian Pemisah Arah, untuk Model Greenberg


jalan dengan pembatas faktor
penyesuaian kapasitas pemisahan arah Tabel 3 Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas
digunakan FCSP = 1,00 Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan
lalulintas dengan menggunakan model Greenberg
FCSF = Faktor Penyesuaian Hambatan Samping
dan Bahu Jalan/Kerb. Untuk faktor
penyesuaian hambatan samping
digunakan faktor penyesuaian hambatan
samping untuk jalan dengan kerb,
dengan kelas hambatan samping sedang
dan dengan jarak antara kerb d FCSF =
0,93

Kapasitas (C) untuk jalan Dua-lajur dua-arah


terbagi : Tabel 4 Rekapitulasi Perhitungan Hubungan
Karakteristik Antara Kecepatan - Kepadatan, Volume
Hubungan Matematis Volume, Kecepatan, dan - Kepadatan, dan Volume – Kecepatan untuk model
Kepadatan Lalulintas Greenberg

Model Greenshields
Tabel 1 Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas
Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan lalu
lintas dengan menggunakan model Greenshields

Tabel 2 Rekapitulasi Perhitungan Hubungan Model Underwood


Karakteristik Antara Kecepatan - Kepadatan, Volume
- Kepadatan, dan Volume – Kecepatan untuk model Tabel 5 Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas
Greenshield Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan
lalulintas dengan menggunakan model Underwood

470
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (466-474) ISSN: 2337-6732

Tabel 6 Rekapitulasi Perhitungan Hubungan


Karakteristik Antara Kecepatan – Kepadatan -
Volume untuk model Underwood

Gambar 3 Kurva Hubungan Matematis Antara


Volume dan Kepadatan untuk model Greenshield,
Greenberg, dan Underwood pada hari Senin, 9
Desember 2013 (arah Manado-Tomohon).

Kurva Hubungan Volume dan Kecepatan

1600 Garis Kurva


1400 Greenshield
Volume (V) smp/jam V=101,2412
1200 S-2,202253
S^2
Kurva Hubungan Kecepatan dan Kepadatan 1000 Garis Kurva
800 Greenberg
60 Garis Kurva V=197,1197
Greenshield 600 Se(-
Kecepatan (S) km/jam

50 S=45,9717- 0.060149S)
400
40 0,45408.D Garis Kurva
200 Underwood
30 Garis Kurva V=220,9602
Greenberg 0 S-55,242484
20 S=87,8458- 0 500 SLnS
16.6524.LnD Kecepatan (S) km/jam
10
0 Garis Kurva
Underwood Gambar 4 Kurva Hubungan Matematis Antara
0 500 S=39,9982.e^ Volume dan Kecepatan untuk model Greenshield,
Kepadatan (D) smp/jam (- Greenberg, dan Underwood pada hari Senin, 9
0,018102.D)
Desember 2013 (arah Manado-Tomohon)

Gambar 2 Kurva Hubungan Matematis Antara Keterangan Gambar :


Kecepatan dan Kepadatan untuk model Greenshield,
Greenberg, dan Underwood pada hari Senin, 9 1. Gambar 2 Grafik Hubungan Kecepatan dan
Desember 2013 (arah Manado-Tomohon. Kepadatan
Dari gambar dapat dilihat bahwa kecepatan
Kurva Hubungan Volume dan Kepadatan tertinggi adalah 45,1883 km/jam pada
kepadatan 22,9639 kend/km dan kecepatan
1600 Garis Kurva
Greenshields
terendah adalah 13.1291 km/jam pada
1400 kepadatan 63,5489 kend/km.
V=45,97168
Volume (V) smp/jam

1200 D-0,454081
1000 D^2 2. Gambar 3 Grafik Hubungan Volume dan
Garis Kurva
800 Greenberg Kepadatan
600 V=87,84594 Dari gambar dapat dilihat bahwa :
D-16,62549  Untuk model Greenshields, volume
400 DLnD
Garis Kurva maksimum adalah sebesar
200
Underwood 1163,381smp/jam terjadi pada kondisi
0 V=36,88012 kepadatan D = 50 kend/km
D e(-
0 500
0.012645 D)  Untuk model Greenberg, volume
Kepadatan (D) smp/jam maksimum adalah sebesar 1199,408

471
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (466-474) ISSN: 2337-6732

Garis Kurva
smp/jam terjadi pada kondisi 1600 Greenshields
kepadatan D = 80 kend/km V= D.
1400
 Untuk model Underwood, volume 34,87054 -

Volume (V) smp/jam


maksimum adalah sebesar 1072,835 1200 0,277409 D^2
Garis Kurva
Smp/jam terjadi pada kondisi 1000 Greenberg V=
kepadatan D = 80 kend/km 79,62802 D -
800 15,41566 D
3. Gambar 4 Grafik Hubungan Volume dan Ln D
Kecepatan 600 Garis Kurva
Underwood
Dari gambar dapat dilihat bahwa : V= 39,92713
400
 Untuk model Greenshields, volume D.e^ (-0,0105
maksimum adalah sebesar 1143,924 200 D)
Data
smp/jam terjadi pada kondisi 0 Lapangan
kecepatan S = 20 km/jam 0 500
 Untuk model Greenberg, volumr Kepadatan (D) smp/jam
maksimum adalah sebesar 1183,893
smp/jam terjadi pada kondisi Gambar 6 Kurva Hubungan Matematis Antara
kecepatan S = 20 km/jam Volume dan Kepadatan untuk model Greenshield,
 Untuk model Underwood, volume Greenberg, dan Underwood pada hari Senin, 9
maksimum adalah sebesar 992,087 Desember 2013 (arah Tomohon - Manado)
Smp/jam terjadi pada kondisi
Kurva Hubungan Volume dan Kecepatan
kecepatan S = 30 km/jam.
Kurva Hubungan Kecepatan dan Kepadatan 1600 Garis Kurva
Greenshield
1400 s V=
50 Garis Kurva 125,7009 S -
45 Greenshield 1200 3,604789
Volume (V) smp/jam
Kecepatan (S) km/jam

40 S=34,68705 - S^2
0,27741D 1000 Garis Kurva
35 Garis Kurva Greenberg
30 Greenberg 800
V= 175,1073
25 S=79,628- S.e^ (-
15,4157 LnD
600
20 0,064869 S)
Garis Kurva 400
15 Underwood
Garis Kurva
10 S=38,1439.E^ 200 Underwood
(-0,01705.D)
5 Data 0 V= 223,6653
0 S-
Lapangan 0 200 400 600 58,637246 S
0 500 Kecepatan (S) km/jam Ln S
Kepadatan (D) smp/jam
Gambar 7 Kurva Hubungan Matematis Antara
Volume dan Kecepatan untuk model Greenshield,
Gambar 5 Kurva Hubungan Matematis Antara
Greenberg, dan Underwood pada hari Senin, 9
Kecepatan dan Kepadatan untuk model
Desember 2013 (arah Tomohon - Manado)
Greenshield, Greenberg, dan Underwood pada
hari Senin, 9 Desember 2013 (arah Tomohon - Keterangan Gambar :
Manado)
1. Gambar 5 Grafik Hubungan Kecepatan dan
Kurva Hubungan Volume dan Kepadatan
Kepadatan
Dari gambar dapat dilihat bahwa kecepatan
tertinggi adalah 36,735 km/jam pada
kepadatan 13,87 kend/km dan kecepatan
terendah adalah 8,277 km/jam pada
kepadatan 99,42 kend/km.
2. Gambar 6 Grafik Hubungan Volume dan
Kepadatan
Dari gambar dapat dilihat bahwa :
 Untuk model Greenshields, volume
maksimum adalah sebesar 1093,56

472
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (466-474) ISSN: 2337-6732

smp/jam terjadi pada kondisi kepadatan D Sesuai data tiga hari survey yang memiliki
= 60 kend/km koefisien determinasi tertinggi adalah hari
 Untuk model Greenberg, volume Sabtu dengan R2 = 0,8713 dengan
maksimum adalah sebesar 990,6602 persamaan Hubungan (S – D), S =
smp/jam terjadi pada kondisi kepadatan D 51,51942 – 0,58205 D
= 60 kend/km Hubungan (V – D), V = 51,51942 D –
 Untuk model Underwood, volume 0,58205 D2
maksimum adalah sebesar 1395,136 Hubungan (V – S), V = 88,51365 S –
Smp/jam terjadi pada kondisi kepadatan D 1,71806 S2
= 100 kend/km Kapasitas (Vm) = 1140, 04 smp/jam.
3. Gambar 7 Grafik Hubungan Volume dan Kepadatan Maksimum (Dm) = 44,26
Kecepatan kend/km. Dan Kecepatan Maksimum (Sm)
Dari gambar dapat dilihat bahwa : = 25,76 km/jam.
 Untuk model Greenshields, volume b. Untuk Model Greenberg
maksimum adalah sebesar 1072,103 Sesuai data tiga hari survey yang memiliki
smp/jam terjadi pada kondisi kecepatan S koefisien determinasi tertinggi adalah hari
= 20 km/jam Sabtu dengan R2 = 0,9527 dengan
 Untuk model Greenberg, volume persamaan Hubungan (S – D), S =
maksimum adalah sebesar 956,950 76,3554-14,1890.LnD
smp/jam terjadi pada kondisi kecepatan S Hubungan (V – D), V = 76,3554.D-
= 20 km/jam 14,1890.DLnD
 Untuk model Underwood, volume Hubungan (V–S), V = 217,3052.S.e-0,0705 .S
maksimum adalah sebesar 960,077
Kapasitas (Vm) = 1134,30 smp/jam.
Smp/jam terjadi pada kondisi kecepatan
Kepadatan Maksimum (Dm) = 79,94
S = 20 km/jam
kend/km. Dan Kecepatan Maksimum (Sm)
Grafik hubungan volume, kecepatan, dan
= 14,19 km/jam.
kepadatan dengan model grenshield, greenberg,
c. Untuk Model Underwod
dan underwood pada hari-hari berikutnya
Sesuai data tiga hari survey yang memiliki
dengan masing-masing arah dapat dilihat pada
koefisien determinasi tertinggi adalah
Lampiran
hari Sabtu dengan R2 = 0,9125 dengan
persamaan Hubungan (S – D), S =
40,38438.e-0,0127.D
PENUTUP
Hubungan (V–D), V = 40,38348.De-0,0127 .D
Hubungan (V – S), V = 291,803.S-
Kesimpulan
78,899.SLnS
Setelah penulis melakukan survey penelitian
Kapasitas (Vm) = 1172,17 smp/jam.
di lapangan selama 3 hari pada lokasi ruas jalan
Kepadatan Maksimum (Dm) = 78,90
raya Manado Tomohon dengan maka diperoleh
kend/km. Dan Kecepatan Maksimum (Sm)
kesimpulan antara lain sebagai berikut :
= 14,86 km/jam
1. Dari hasil penelitian perhitungan hubungan
3. Perhitungan Kapasitas menggunakan MKJI
volume (V), kecepatan (S), dan kepadatan (D)
1997 adalah Kapasitas (VM) = 2790 smp/jam
diperoleh nilai koefisien determinasi (R2).
4. Dari ketiga model yaitu Greenshields,
Untuk arah Manado-Tomohon digunakan
Greenberg, dan Underwood yang mendekati
model Underwood pada hari Senin dengan
dengan kapasitas menggunakan MKJI 1997
nilai R2 tertinggi sebesar 0,8848. Sedangkan
dengan Kapasitas (VM) = 2790 smp/jam
untuk arah Tomohon-Manado digunakan
adalah model Greenberg dengan Kapasitas
model Greenberg 0,9527 pada hari Sabtu
(VM) = 2276,10 smp/jam.
menjadi dengan nilai R2 tertinggi sebesar
0,9527. Saran
2. Perhitungan Kapasitas dengan menggunakan 1. Dari hasil survey penelitian yang telah
hubungan matematis antara volume, dilakukan menunjukkan bahwa volume lalu
kecepatan, dan kepadatan yang memiliki lintas yang terjadi cukup tinggi, sehingga
koefisien determinasi tertinggi: perlu dilakukan manajemen lalu lintas oleh
a. Untuk Model Greenshields pemerintah daerah setempat. Dengan

473
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (466-474) ISSN: 2337-6732

demikian diharapkan dapat mengurangi karakteristik arus lalu lintas yang lebih akurat,
tingkat kemacetan yang terjadi pada ruas jalan sebaiknya dilakukan penelitian tambahan
tersebut. pada segmen lain dari ruas jalan ini.
2. Untuk hasil studi penelitian dari perhitungan
perbandingan kapasitas dan hubungan

DAFTAR PUSTAKA

Hamburger, S dan Grach, R.Mc, Transpotation and Traffic Engineering Hand Book

Hobbs. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

MKJI. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen
Pekerjaan Umum

Morlock, E. K. 1991. Perencanaan Teknik dan Perencanaan Transportasi (Terjemahan). Erlangga.


Jakarta.

Tamin, O. Z. 1992. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan Lalu Lintas di Ruas Jalan HR
Rasuna Said (Jakarta), Jurnal Teknik Sipil, Nomor 5. Jurusan Teknik Sipil, Institut
Teknologi Bandung. Bandung.

Tamin, O. Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Edisi kedua. Jurusan Teknik Sipil.
Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Wohl, M dan Marthin, B.V. 1990. Traffic System Analysis For Engineers and Planners. Mc Graw
Hill, New York.

474

Anda mungkin juga menyukai