Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU AGENDA II

NAMA : SUPRIADIN, S.Pd


NIP : 198903162020121001
INSTANSI : SMPN 3 DONGGO
ANGKATAN : 40
KELOMPOK : 03
TUTOR : WIWIKSUPRIHATIN, S.S., M.E

I. Masalah:
1. Kurang disiplinya guru di SMPN 3 Donggo dalam melaksanakan tugas.
2. Guru di SMPN 3 Donggo Belum Menguasai TIK.
II. Analisis Masalah
1. Salah seorang guru matapelajaran IPA di SMPN 3 Donggo Kabupaten Bima Faridah
malas masuk kerja. Bahkan, sejak penulis mulai mengabdi sejak Januari 2021, belum
pernah melihat oknum guru tersebut masuk. Namun datanya masih ada di Dapodik dan
daftar nama guru.
Berdasarkan informasi yang digali oleh penulis, oknum guru tersebut memang sudah lama
melakukan hal itu. Jikapun datang sekolah, paling sebentar dan tidak maksimal.
Guru tersebut beralasan, jarak rumahnya yang jauh dengan sekolah menjadi alasan
utamanya meninggalkan tugasnya sebagai guru. Belum lagi kesibukanya mengurus anak-
anak sebagai ibu rumah tangga. Oknum guru itu bertempat tinggal di Kota Bima, memang
jauh dari sekolah yang berada di dekat perbatasan Kabupaten Bima dan Kabupaten
Dompu.
Dalam keadaanya seperti itu, guru tersebut tetap menerima gaji dari negara.
Kepala sekolah setempat sering memberikan teguran lisan, namun tetap tidak dipedulikan.
Bahkan teguran dengan mengirim surat secara resmi juga sudah dilakukan.
Apa yang dilakukan oleh oknum guru tersebut tidak mencerminkan sikap dan
tanggungjawab sebagai seorang guru dan ASN yang telah bersumpah dan berjanji untuk
memberikan pengabdian dan pelayanan terbaik untuk negara dan rakyat, sesuai dengan
profesinya.
Dari segi aturan, oknum guru tersebut juga telah melanggar PP 53 Tahun 2010 Tentang
Disiplin PNS. Dalam peraturan pemerintah tersebut terdapat sejumlah poin yang menjadi
kewajiban PNS, di antaranya yaitu melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan
kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab, menjunjung
tinggi kehormatan negara, pemerintah dan PNS, mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan sendiri, seseorang dan/atau golongan, masuk kerja dan menaati
ketentuan jam kerja, memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Selain itu, oknum guru tersebut juga tidak menunjukan nilai sebagai seorang guru yang
dapat digugu dan ditiru, dan dijadikan teladan orang siswa.
Harusnya, sebagai guru, ia memeberikan contoh yang baik kepada siswa dan masyarakat.
Memberikan contoh bahwa seorang PNS adalah seorang yang komitmen untuk
menerapkan nilai-nilai akuntabilitas karena tidak mengerjakan tugas dengan tanggung
jawab dan tidak menunjukan integritas sebagai PNS. Selain itu juga tidak menunjukan nilai
nasionalisme karena lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada negara, juga tidak
mau berkorban untuk negara serta tidak taat pada aturan undang-undang. Lalu tidak
menunjukan nilai etika publik karena tidak menjalankan tugas dengan tulus dan tanggung
jawab. Lalu nilai komitmen mutu karena guru tersebut tidak melakukan tugas sebagai guru
dengan baik, dengan begitu ia tidak memenuhi indikator mutu, adaptif dan perbaikan
berkelanjutan. Serta nilai anti korupsi karena guru tersebut sudah menerima gaji tapi tidak
melakukan tanggung jawabnya untuk mengaja. Selain itu guru tersebut juga sudah korupsi
waktu yang harusnya dipakai untuk mengabdi sebagai PNS malah digunakan untuk
kepentingan pribadi dan keluarga,dengan begitu guru tersebut tidak memenuhi indikator
jujur, disiplin, tanggung jawab dan kerja keras.
2. Kondisi pengetahuan TIK guru di SMPN 3 Donggo Kabupaten Bima cukup
memprihatinkan. Pasalnya, dari sekian banyak guru sekitar 50 persen masih belum
menguasai TIK.
Akibatnya, guru-guru tersebut tidak bisa melakukan banyak inovasi dalam menyampaikan
pembelajaran, dan kesulitan menggunakan media pembelajaran sebagaimana tuntutan
jaman dan kemajuan dunia pendidikan saat ini.
Berdasarkan pantauan penulis, guru-guru tersebut bahkan tidak bisa membuat bahan
pembelajaran menggunakan power point. Apalagi menganalisa nilai menggunakan exel.
Setelah ditelusuri, ada beragam alasan mengapa guru-guru tersebut belum menguasai
TIK. Mulai dari persoalan keterbatasan perangkat untuk belajar TIK, hingga sikap apatis
karena merasa tidak penting.
Akibat dari hal tersebut, ketika membuat perangkat pembelajaran seperti RPP dan
Silabus, para guru tersebut mengandalkan tenaga TU, atau meminta bantuan teman guru
yang lain untuk membuatkan. Begitu juga ketika melakukan penilaian akhir siswa, guru-
guru tesebut selalu meminta bantuan guru yang lain.
Sikap apatis dan ketidakmauan belajar guru-guru itu tentu saja menjadi contoh buruk bagi
siswa dan akan menghambat kemajuan pendidikan di sekolah setempat. Bahkan mereka
telah melanggar Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Yang
mana guru harus memiliki kompetensi pedagogik, juga kompetensi profesionalisme.
Selain itu, para guru itu juga tidak mencerminkan nilai-nilai Aneka, di antaranya nilai
akuntabilitas karena tidak mengerjakan perangkat pembelajaran dan laporan dengan
sendiri, selain itu guru-guru tersebut juga tidak menunjukan integritas dan tanggung jawab.
Guru-guru itu juga tidak mencerminkan nilai komitmen mutu karena inovatif, mutu dan
adaptif serta perbaikan berkelanjutan.

III. Saran dan Rekomendasi Solusi


1. Saran
a. Untuk oknum guru yang malas, agar kembali masuk sekolah dan melaksanakan tugas
dan kewajibanya sebagai guru dan PNS yang telah digaji oleh rakyat.
b. Jika dirasa jarak antara rumah dan sekolah sangat jauh, agar menetap di sekitar
sekolah atau di perumahan sekolah, sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik.
c. Kepala sekolah harus lebih tugas memberikan pembinaan dan teguran kepada oknum
guru tersebut agar melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
d. Untuk para guru yang belum menguasai TIK agar mulai belajar. Sehingga dapat
membuat perangkat pembelajaran menggunakan TIK
e. Minta bantuan kepada teman guru lain untuk mengajarkan TIK, bukan minta bantuan
untuk dibuatkan perangkat pembelajaran.
f. Kepala sekolah mewajibkan semua guru membuat perangkat pembelajaran sendiri.
2. Rekomendasi Solusi
a. Kepala sekolah harus benar-benar menegakkan aturan dan disiplin bagi guru yang
malas dengan berpedoman pada aturan dan perundang-undangan yang ada.
Langkah-langkahnya:
- Melakukan teguran lisan,
- Jika tidak diindahkan, kirim teguran tertulis dan surat peringatan.
- Jika juga tidak dindahkan, maka jangan beri jam pelajaran.
b. Kepala sekolah melaporkan guru tersebut ke Dinas Pendidikan Kebudayaan dan
Olahraga Kabupaten Bima untuk diberikan pembinaan dan hukuman.
Langka-langkahnya:
- Kepala sekolah menyurati Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten
Bima dengan mendiskripsikan kondisi guru tersebut dan dampatnya bagi
pembelajaran di sekolah.
- Dinas memanggil dan memproses guru tersebut dengan mengacu pada PP nomor
53 tahun 2010 tentang disiplin ASN dan SE Menpan RB tahun 2021 tentang
penegakan disiplin ANS.
- Dinas memberikan hukuman disiplin ringan, sedang hingga disiplin berat
c. Dengan mengacu kondisi tersebut, kepala sekolah mengajukan agar guru tersebut
dipindahkan dan diganti dengan guru yang lain yang bisa mengampu matapelajaran
yang diajarkan oleh guru tersebut.
Langkah-langkahnya:
- Kepala sekolah mengajukan permintaan tersebut ke Dinas Pendidikan Kebudayaan
dan Olahraga Kabupaten Bima denga mengacu pada kondisi tersebut.
- Selain melaporkan ke dinas, kepala sekolah juga menembuskan suratnya ke BKD
Kabupaten Bima.
d. Untuk guru yang belum menguasai TIK, kepala sekolah segera mengisiasi kegiatan
pelatihan dan pembelajaran TIK bagi guru di sekolah menggunakan fasilitas yang ada.
- Manfaatkan fasilitas laptop dan computer yang ada di sekolah untuk menggelar
pelatihan
- Undang tenaga ahli untuk memberikan pelatihan, atau juga memanfaatkan tenaga
guru yang diaggap mampu.
IV. Tabel Pantau ANEKA

LATIHAN ANALISIS NILAI-NILAI ANEKA


No Kegiatan Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
Dengan melakukan Dengan melakukan Dengan menegakan Dengan mengakkan
penegakan aturan dan penegakan aturan dan aturan, kepala sekolah aturan, kepala sekolah
Kepala sekolah harus benar- disiplin, kepala sekolah disiplin, kepala sekolah sudah menerapkan nilai sudah menerapkan nilai
benar menegakkan aturan sudah menegakan sudah menegakan komitmen mutu dengan anti korupsi dengan
dan disiplin bagi guru yang akuntabilitas dengan nasionalisme dengan indikator perbaikan menerapkan indikator
1 -
malas dengan berpedoman menerapkan nilai menerapkan nilai keadilan berkelanjutan disiplin, jujur, tanggung
pada aturan dan perundang- keadilan, jawab dan peduli
undangan yang ada kepemimpinan,
integritas dan
tanggungjawab
Dengan melaporkan Dengan melaporkan guru Dengan melaporkan guru Dengan melaporkan
Kepala sekolah melaporkan guru itu ke dinas, itu ke dinas, kepala Dengan melaporkan ke ke dians, kepala sekolah guru ke dinas, kepala
guru tersebut ke Dinas kepala sekolah sudah sekolah sudah dinas, kepala sekolah sudah menerapkan nilai sekolah sudah
Pendidikan Kebudayaan dan menegakan menegakan nasionalisme telah menegakan etika komitmen mutu dengan menerapkan indikator
2
Olahraga Kabupaten Bima akuntabilitas dengan dengan menerapkan nilai publik dengan indikator adaptif dan jujur, tanggung jawab,
untuk diberikan pembinaan menerapkan nilai keadilan,. menerapkan nilai jujur perbaikan berkelanjutan peduli, dan disiplin
dan hukuman. keadilan, dan terbuka
kepemimpinan,
integritas, transparansi
dan tanggungjawab
Dengan mengajukan Dengan mengajukan Dengan mengajukan Dengan mengajukan
Kepala sekolah mengajukan pindah, kepala sekolah pindah, kepala sekolah dipindahkan guru, kepala pindah guru malas,
agar guru tersebut sudah menegakan sudah menegakan sekolah sudah kepala sekolah sudah
dipindahkan dan diganti akuntabilitas dengan nasionalisme dengan menerapkan nilai menerapkan indikator
3 dengan guru yang lain yang menerapkan nilai menerapkan nilai keadilan - komitmen mutu dengan jujur, tanggung jawab,
bisa mengampu keadilan, indikator adaptif dan peduli, dan disiplin
matapelajaran yang diajarkan kepemimpinan, perbaikan berkelanjutan
oleh guru tersebut integritas dan
tanggungjawab
Dengan menggelar Dengan menggelar Dengan menggelar Pada saat menggelar
pelatihan TIK bagi guru, pelatihan TIK, kepala pelatihan TIK bagi guru, pelatihan TIK bagi guru,
Kepala sekolah segera
kepala sekolah sudah sekolah telah kepala sekolah sudah kepala sekolah sudah
mengisiasi kegiatan pelatihan
menegakan menegakan etika publik menerapkan nilai menerapkan indikator
dan pembelajaran TIK bagi
4 akuntabilitas dengan - dengan menerapkan nilai komitmen mutu indikator peduli, tanggung jawab,
guru di sekolah
menerapkan nilai, tulus, dan adil kepada efektif, inovatif, mutu, dan disiplin
menggunakan fasilitas yang
kepemimpinan, guru adaptif, dan perbaikan
ada.
integritas dan berkelanjutan
tanggungjawab

Anda mungkin juga menyukai