Anda di halaman 1dari 4

Angkatan : XXVI

Nama : Novia Ermawati, S.Farm., Apt.


NDH : 36
Instansi : Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas
Mentor : drg. Nurcahaya Sitanggang, M.M
Jabatan : Kepala Puskesmas UPT Puskesmas Sei Tatas

ANALISIS ISU PADA UPT PUSKESMAS SEI TATAS

1. IDENTIFIKASI ISU
Beberapa masalah aktual yang dapat saya identifikasi pada unit kerja saya yaitu di UPT
Puskesmas Sei Tatas berdasarkan pengatamatan saya selama bekerja di puskesmas
tersebut yaitu :
1) Meningkatnya Jumlah Obat Kosong di UPT Puskesmas Sei Tatas
Pengadaan obat di UPT Puskesmas Sei Tatas dilakukan dengan cara permintaan langsung
ke Instalasi Farmasi Kabupaten dan pengadaan sendiri menggunakan dana JKN. Namun,
beberapa bulan terakhir, stok obat di Instalasi Farmasi Kabupaten juga menipis karena
belum dilakukannya pengadaan obat oleh Dinas Kesehata Kabupaten. Sedangkan untuk
pengadaan sendiri menggunakan dana JKN belum bisa dilakukan karena menurut
penuturan bendahara puskesmas, dana JKN sebagian sudah dialihkan untuk kasus
COVID-19.
2) Belum Optimalnya Pengendalian Obat Mendekati Waktu Kadaluwarsa di UPT
Puskesmas Sei Tatas
Pengendalian obat mendekati waktu kadaluwarsa di UPT Puskesmas Sei Tatas belum
dilakukan secara optimal. Dari data obat kadaluwarsa Desember 2020 – Februari 2021
saja ada lebih dari 10 item obat kadaluwarsa dengan jumlah lumayan banyak.

3) Kurangnya kepatuhan petugas desa dalam mengumpulkan laporan obat setiap


bulan
UPT Puskesmas Sei Tatas mempunyai 12 desa dimana setiap desa memiliki
pustu/poskesdes. Setiap bulannya seharusnya petugas desa mengumpulkan laporan
pemakaian dan permintaa obat ke puskesmas agar bisa kami distribusikan obat sesuai
permintaan kebutuhan desa. Namun, ada beberapa petugas desa yang tidak rutin
mengumpulkan laporan obat setiap bulan.
2. TAPISAN ISU
Dalam menanggapi isu-isu diatas, maka dilakukan penetapan isu prioritas dengan
menggunakan teknik tapis yaitu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak).

Skala Total Peringkat


No Isu
A P K L
Meningkatnya jumlah obat
1 kosong di UPT Puskesmas Sei 5 4 5 4 18 2
Tatas
Belum optimalnya
pengendalian obat mendekati
2 5 5 5 4 19 1
waktu kadaluwarsa di UPT
Puskesmas Sei Tatas
Kurangnya keaktifan petugas
3 desa dalam mengumpulkan 4 3 4 3 14 3
laporan obat desa setiap bulan
Skala APKL:
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil
Kesimpulan : Berdasarkan tapisan isu di atas, isu yang menjadi prioritas untuk di analis
adalah belum optimalnya pengendalian obat mendekati waktu kadaluwarsa di UPT
Puskesmas Sei Tatas.
3. ANALISIS ISU
Isu prioritas yang telah didapat kemudian di analisis menggunakan metode fishbone
untuk menentukan penyebab masalah tersebut.
MAN METHOD

Kurangnya SDM Belum dijalankannya


untuk mengelola pengelolaan obat
obat kadaluwarsa sesuai SOP terkait
Belum optimalnya
penyimpanan obat
pengendalian obat
mendekati waktu
kadaluwarsa di
Kurangnya UPT Puskesmas Sei
koordinasi Kurangnya Tatas
petugas farmasi kesadaran petugas Belum adanya
dan penulis resep terkait penandaan stiker
pencegahan obat obat kadaluwarsa
kaadaluwarsa
MIND MATERIAL

4. DAMPAK
Adapun dampak yang terjadi apabila penyebab isu tersebut tidak terselesaikan yaitu :
1. Terjadinya penumpukan obat kadaluwarsa
2. Dikhawatirkan obat kadaluwarsa tidak sengaja diberikan kepada pasien
3. Kurangnya efektifitasdan efesiensi pengelolaan obat

5. GAGASAN KREATIF
Gagasan yang akan dilakukan berdasarkan penyebab terjadinya isu tersebut yaitu :
1. Membuat stiker penandaan kadaluwarsa obat
2. Membuat list ketersediaan dan kadaluwarsa obat minimal 3 bulan sebelum kadaluwarsa untuk
diserahkan kepada penulis resep
3. Membuat kalender kadaluwarsa obat
4. Berkoordinasi pada setiap penanggung jawab poli yang menyimpan obat/BMHP agar rutin untuk
memeriksa ketersediaan dan kadaluwarsa obat/BMHP tersebut
5. Mensosialisasikan kembali SOP Pengelolaan obat kepada petugas di apotek

Anda mungkin juga menyukai