Disusun Oleh :
Ervian Ridho Mawlidy (042023143004 / A1M)
Risiko audit yang dapat diterima (Acceptable Risk) adalah ukuran seberapa besar
keinginan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin salah saji secara
material setelah audit selesai dan opini wajar tanpa pengecualian telah diterbitkan.
Risiko bisnis klien (Client Business Risk) adalah risiko ketika suatu entitas gagal dalam
meraih tujuannya atau gagal dalam mengeksekusi strateginya. Risiko bisnis dapat timbul
dari beberapa faktor, seperti perubahan signifikan dalam kondisi atau peristiwa industri
seperti perubahan peraturan, atau dari penetapan tujuan atau strategi yang tidak tepat.
Risiko salah saji material (Risk of Material Misstatement) adalah risiko laporan keungan
mengandung kesalahan saji yang material karena adanya kecurangan atau eror dari audit
sebelumnya. Risiko ini berfungsi untuk mengukur kerentanan laporan keuangan atas salah
saji dan mengukur keefektifan pengendalian oleh perusahaan dalam mendeteksi dan
pembetulan atas salah saji dalam laporan keuangan.
Investigasi klien baru. Sebelum menerima klien baru, kebanyakan KAP akan
menyelidiki perusahaan tersebut untuk menentukan penerimaan perikatan. Kantor
itu melakukan pemeriksaan prospektif atas klien dalam komunitas bisnis,
stabilitas keuanganya, dan hubungan dengan KAP sebelumnya.
Klien berkelanjutan. Evaluasi klien lama untuk menentukan apakah ada alasan untuk
tidak melanjutkan audit dengan memperhatihakan beberapa faktor, seperti konflik
sebelumnya atas ruang lingkup audit yang sesuai, jenis opini yang akan dikeluarkan, biaya
yang belum dibayar dan tidak memiliki integritas.
Engagement Letter. kesepakatan antara KAP dan klien mengenai ketentuan perikatan
atas pelaksanaan audit dan layanan terkait. Mencakup tujuan perikatan, tanggung jawab
auditor dan manajemen, identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang digunakan oleh
manajemen, referensi ke bentuk dan isi laporan audit yang diharapkan, dan batasan
perikatan.
Strategi audit. Pendekatan secara menyeluruh atas audit dengan mempertimbangkan
sifat klien, risiko salah saji yang signifikan, dan faktor lain (lokasi klien dan efektivitas
pengendalian internal). Menetapkan ruang lingkup, waktu, dan arah audit dan juga
memandu pengembangan rencana audit. Strategi ini mempertimbangkan sifat bisnis dan
industri klien, termasuk area di mana terdapat risiko kesalahan penyajian yang lebih besar.
Pemilihan staf untuk perikatan. Auditor harus menugaskan staf yang tepat atas
perikatan audit untuk mematuhi standar audit dan mendorong efisiensi audit. Staf yang
ditugaskan harus memiliki keterampilan, memiliki pengetahuan atas industri klien dan
kebutuhan kontinuitas dari tahun ke tahun.
Mengevaluasi kebutuhan ahli eksternal. Bila tidak memiliki orang yang
berkompetensi dalam industri klien, maka dibolehkan untuk mempekerjakan orang luar
yang memiliki pengetahuan di bidang industri klien. Namun auditor tetap harus
mengetahui industri klien sebelum menentukan ahli yang dibutuhkan dan tanggung jawab
tetap berada ditangan auditor.
Materialitas
Materialitas - Besarnya suatu penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang,
dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan yang dilakukan oleh
orang yang mengandalkan pada informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh
penghapusan atau salah saji tersebut.
Setelah menemukan kesalahan penyajian material, sampaikan kepada klien agar dapat
dilakukan koreksi
Jika klien menolak untuk mengoreksi pernyataan tersebut, auditor harus mengeluarkan
opini yang memenuhi syarat atau merugikan, tergantung pada materialitas kesalahan
penyajian tersebut.
Materialitas Kinerja - jumlah materialitas untuk segmen audit yang ditetapkan oleh
auditor, kurang dari materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan.
Net Misstatements in the Sample / Total Sampled * Total Recorded Population Value
= Direct Projection Estimate of Misstatement
Risiko Sampling - hasil karena auditor telah mengambil sampel hanya sebagian dari
populasi dan ada risiko bahwa sampel tidak mewakili populasi secara akurat