Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN DARI PERSPEKTIF MEDIS

A. Definisi

Kata operasi dalam konteks medis berarti melakukan pemotongan, pengirisan, atau

lainnya terhadap bagian tubuh sebagai upaya mengobati penyakit yang terdapat pada bagian

tubuh tersebut. Operasi plastik (plastic surgery) atau bedah plastik merupakan salah satu

cabang ilmu kedokteran yang didefinisikan sebagai tindakan medis yang berkaitan dengan

pemulihan, koreksi atau perbaikan bentuk yang cacat, rusak, atau cacat karena cedera,

penyakit, atau pertumbuhan dan perkembangan yang tidak wajar. Sedangkan tanam benang

(Thread lift) merupakan metode perawatan untuk mendapatkan efek pengangkatan pada

wajah dengan memasukkan benang monofilamen super halus yang dapat diserap ke dalam

kulit. Benang dapat dibiarkan di tempatnya. Dengan tingkat keamanan yang tinggi, hasil

instan dan persisten, metode ini dianggap sangat baik dalam merawat kulit yang kendur

(Ghasemi et al, 2020).

B. Klasifikasi

Terdapat dua macam operasi plastik :

a) Bedah Kosmetik

Bedah kosmetik merupakan serangkaian operasi plastik estetika yang bertujuan

untuk mengembalikan penampilan sehingga mencapai kondisi estetika ideal bagi

yang bersangkutan. Ini termasuk mengembalikan penampilan korban luka bakar

atau kecelakaan lain yang mengabaikan kerusakan fisik. Macam tindakan bedah

estetik atau komestik diantaranya untuk proses penuaan, kelainan bentuk anatomi,
proses pertumbuhan lemak yang berlebih, atau bedah kraniomaksilofasial yang

dilakukan untuk memberikan bentuk pada rangka tulang muka agar lebih indah.

b) Bedah Rekonstruktif

Bedah yang mengubah struktur menjadi seperti sedia kala atau kondisi

normalnya.

C. Tujuan Operasi Plastik

a. Perbaikan Fungsi, yakni mengembalikan fungsi organ yang belum sempurna sehingga

dilakukan operasi plastik mendapatkan fungsi yang maksimal. Misalnya, mata yang tadinya

buta setelah diganti korneanya menjadi dapat melihat kembali.

b. Perbaikan Bentuk, maksudnya adalah bahwa organ yang bentuknya kurang

menarik, setelah dilakukan operasi bentuk tersebut akan kelihatan lebih menarik. Misalnya,

hidung yang tadinya pesek setelah dioperasi menjadi mancung, sehingga orang tersebut

tampak menarik dalam penampilan jasmani.

c. Pengobatan, yaitu anggota organ tubuh yang tadinya rusak akibat dari suatu penyakit,

dengan dilakukan operasi anggota organ tersebut akan kembali normal. Misalnya, orang yang

mempunyai penyakit ginjal, yaitu salah satu ginjalnya tidak dapat berfungsi lagi, dengan

dilakukan operasi pencangkokan, ginjal tersebut akan dapat berfungsi kembali (Maghfiroh,

2015).

D. Indikasi dan Risiko Operasi Plastik


Operasi plastik umumnya dilakukan karena alasan medis sesuai dengan pertimbangan tujuan,

kondisi pasien, dan referensi lainnya, tentunya mempunyai risiko yang harus

dipertimbangkan, diantaranya :

a. Komplikasi yang berhubungan dengan anesthesia dan pembekuan darah

b. Infeksi di tempat sayatan, yang dapat memperburuk jaringan parut dan

memerlukan operasi tambahan

c. Penumpukan cairan di bawah kulit atau Hematoma

d. Pendarahan ringan

e. Jaringan parut (Scarring) yang tidak normal karena kerusakan kulit

f. Pemisahan luka operasi, yang terkadang membutuhkan prosedur tambahan

g. Mati rasa dan kesemutan akibat kerusakan saraf atau Nerve damage

Anda mungkin juga menyukai