secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa
QS. At Tin : 4
QS. Al Isra' : 70
Akhir-akhir ini, kita sering sekali mendengar istilah krisis kemanusian, baik melalui media
masa, elektronik, internet, ceramah-ceramah, dll. Hal ini tidak lain dipicu oleh krisis yang
terjadi di timur tengah, tepatnya di Palestina, dimana lebih dari 1000 orang meninggal atau
tepatnya terbunuh yang sebagian besarnya adalah anak-anak dan perempuan. Krisis ini telah
memicu gelombang protes di seluruh dunia, menuntut supaya kondisi yang pengabaian nilai-
nilai kemanusian ini segara dihentikan, menuntut supaya kondisi yang tidak menghargai
manusia ini segera di akhiri.
pandangan-pandangan Al Qur'an. Bagaimana Allah SWT melalui firman-firman Nya ini
menceritakan dan memberi gambaran tentang salah satu mahlukNya bernama manusia.
I. Manusia diciptakan dalam sebaik-baik bentuk
Manusia adalah salah satu maha karya Allah SWT, zat yang maha pencipta dan maha
sempurna dalam penciptaanya. Terkait dengan ciptaanNya yang bernama manusia ini, Allah
SWT sendiri yang berfirman bahwa Dia telah menciptkan manusia dalam sebaik-baik bentuk.
Hal ini difirmakan Allah SWT dalam QS. At-tin (4):
Dari ayat diatas jelaslah bahwa setiap manusia dilahirkan dalam jiwa yang suci, yaitu
jiwa yang mengakui akan keesaan Allah SWT sebagai satu-satunya tuhan semesta alam.
Dengan kata lain, setiap manusia yang ada saat ini memiliki jiwa/ruh yang perna bersaksi
akan keesaan Allah SWT. Semua manusia perna bersaksi bahwa mereka memiliki Tuhan
yang sama yaitu Allah SWT. Semua ini hendaknya akan merubah paradigma kita dalam
memandang setiap manusia. Kita memandang bahwa setiap diri manusia bersemayam suatu
jiwa yang perna sama-sama berikrar akan keesaan Allah SWT seperti halnya kita. Kalaulah
terjadi perubahan, entah karena keluarga, sosial kemasyarakan, informasi, dll, hendaknya
semua ini menjadi medan amal bagi umat Islam untuk membuat kondisi dan situasi serta
memberikan informasi yang sekiranya dapat mengingatkan mereka kembali akan persaksian
jiwa mereka akan ketuhanan Allah SWT. Sebagaimana yang dilakukan oleh para Nabi dan
Rasul, terutama Rasullah SAW sebagai uswah, teladan kita.
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan.
Selanjutnya, Allah SWT memberikan apresiasi dan perhargaan yang tinggi setiap
usaha dalam membantu dan menyelamatkan kehidupan manusia. Bahkan Allah SWT
mengangkat dalam derajat taq'wa, yaitu derajat yang akan mendapatkan kebaikan dunia dan
akhirat, terhadap setiap usaha tersebut, misalnya dalam hal membantu fakir miskin serta
menyantuni anak yatim. Lebih lanjut, Allah SWT menggambarkan bahwa penyelamatan
terhadap kehidupan seorang manusia, seolah-olah penyelamatan terhadap kehidupan semua
manusia. Sebaliknya, membunuh seorang manusia tanpa haq, maka seolah-oleh telah
membunuh seluruh manusia (Al Maidah (32))
32. oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa
yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau
bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh
manusia seluruhnya[412]. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya
telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan
yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
Bahkan Allah SWT menetapkan hukuman yang sangat keras, yaitu qisas, terhadap
perbuatan penghilangan nyawa manusia tanpa hak.