Anda di halaman 1dari 1

BAB IV

PEMBAHASAN

Salah satu hal yang penting dalam proses keperawatan adalah dilakukannya
pendokumentasian dimana semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan
perawat dapat terlihat dalam pendokukentasian tersebut. Pendokumentasian
dilakukan dalam format SOAP.
Berdasarkan hasil pengkajian yang didapat melalui angket, wawancara, dan
observasi pada tanggal 15-16 Desember 2005 didapatkan permasalahan
pendokumentasian di ruang Kresna yang belum optimal. Hal ini disebabkan
karena tidak semua perawat pada dinas sore dan malam mendokumentasikan hasil
implementasi di catatan keperawatan keterkaitan dengan jumlah ketenagaan yang
tidak sebanding dengan jumlah pasien sehingga perawat hanya
mendokumentasikan hasil implementasi di catatan keperawatan dengan pasien
yang mengalami masalah-masalah khusus saja.
Berdasarkan hasil pengkajian masalah mahasiswa merencanakan penyelesaian
masalah pendokumentasian dengan mengadakan penyegaran pendokumentasian
asuhan keperawatan. Acara pendokumentasian dihadiri oleh 13 orang perawat
ruangan termasuk ketua tim dan kepala ruangan. Acara dimulai dengan pre tes
kemudian dilanjutkan dengan brain storming mengenai pendokumentasian untuk
sama-sama menyamakan persepsi akan pemahaman pendokumentasian pada
catatan keperawatan antara peserta dan mahasiswa. Post tes diberikan setelah
pelaksanaan brain storming yang kemudian dilanjutkan dengan studi kasus dan
simulasi . Mahasiswa memperagakan simulasi dengan studi kasus untuk
kemudian mengevaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan para peserta.
Mahasiswa berperan sebagai role model dalam melakukan pendokumentasian
asuhan keperawatan pada catatan keperawatan sesuai dengan materi penyegaran.
Mahasiswa telah memulai pendokumentasian sejak satu hari sebelum pelaksanaan
penyegaran, yaitu pada tanggal 26 Desember 2005.
Mahasiswa melakukan supervisi pelaksanaan pendokumentasian keperawatan
selama tiga hari terhitung mulai tanggal 28-30 Desember 2005. Masing-masing
mahasiswa melakukan supervisi dua perawat ruangan yang mengikuti penyegaran
pendokumentasian. Supervisi tersebut dilakukan untuk menilai kemampuan
kognitif dan psikomotor perawat pelaksana dalam mendokumentasikan hasil
asuhan keperawatan pada catatan keperawatan dengan menggunakan format
evaluasi yang telah dibuat (terlampir).
Evaluasi terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan pada catatan
keperawatan dilakukan mahasiswa terhadap perawat ruangan yang mengikuti
penyegaran pendokumentasian keperawatan. Evaluasi dilakukan saat penyegaran
dan setelah pelaksanaan penyegaran, yaitu dimulai pada tanggal 28-30 Desember
2005. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, pendokumentasian
keperawatan pada intinya mengalami peningkatan kualitas, dimana dokumentasi
asuhan keperawatan telah dengan jelas menggambarkan perkembangan klien dan
asuhan keperawatan yang telah diberikan.

Anda mungkin juga menyukai