Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
adalah Institusi Pemerintah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam
pembinaan dan pengembangan prasarana transportasi darat termasuk jalan
khususnya yang berstatus jalan/jembatan kabupaten, sehingga kelancaran hubungan
antar wilayah dapat terjaga.
Memperhatikan pelaksanaan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang
"Pemerintahan Daerah" dan Undang-undang No.18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi" maka dalam masa desentralisasi saat ini, kebijakan yang ditempuh adalah
memberdayakan daerah dalam menetapkan prioritas kebutuhan infrastruktur dan jasa
konstruksi didaerahnya, sehingga diharapkan pemerintahan daerah akan lebih kuat
dalam bidang keteknikan khususnya.
Dalam rangka memantapkan kestabilan sarana perhubungan lalu-lintas angkutan darat
yang sangat penting artinya bagi pembangunan nasional, sebagai perwujudan nyata
terhadap pelayanan jasa distribusi yang meliputi jasa angkutan dan jasa perdagangan
yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, oleh karena itu sistem jaringan jalan dan
jembatan yang merupakan hal yang utama untuk dijaga kemampuan daya layannya.
Sistem jaringan jalan selain kemampuan pelayanannya yang harus dijaga juga harus
diperhatikan perkembangan dan umur pelayanannya, perkembangan suatu ruas jalan
dalam sistem jaringan jalan Provinsi yang sangat panjang berkisar 773.93 Km pastilah
akan terjadi segmentasi yang memungkinkan kondisi setiap ruas dan segmen ruas jalan
tertentu tidak mampu memberikan pelayanan yang mantap.
Kondisi jalan yang mantap dalam aspek fisik dapat memberikan pelayanan sarana
transportasi yang aman dan nyaman, namun sebaliknya kondisi jalan yang tidak
mantap menjadi persoalan tersendiri karena kelaikan jalan tersebut belum layak untuk
dilalui. Oleh karenanya kondisi mantap dan tidak mantap dari system jaringan jalan
III - 1
Usulan Teknis
perlu selalu diperhatikan setiap ruasnya dan segmentasinya, hal tersebut penting
dilakukan untuk memberikan perlakuan yang terus menerus dalam kegiatan
peningkatan dan perbaikan sarana jalan agar tetap dapat dipakai sebagai sarana
transportasi yang aman dan nyaman.
Upaya peningkatan dan pemeliharaan jalan tidak semuanya dapat secepat mungkin
dapat ditangani perbaikannya, terdapat banyak kendala keinginan tersebut menjadi
tertunda karena berbagai faktor seperti banyaknya kerusakan yang terjadi,
pembiayaan yang terbatas dan system data yang kurang baik dalam memperhatikan
focus penanganannya.
Diantara kendala yang ada, system data yang masih belum baik menjadi faktor yang
sangat menentukan dalam perencanaan system jaringan jalan sehingga
penanganannya menjadi tidak focus pada segmen-segmen penting yang perlu
ditindaklanjuti. Salah satu upaya membangun sarana jalan yang baik perlu identifikasi
awal dalam perencanaan system jaringan jalan yaitu melalui kegiatan pengumpulan
data terkini kondisi jalan dan jembatan untuk memberikan pelayanan jalan yang
terarah. Upaya tersebut perlu dilakukan sebagai upaya satu kesatuan proses
perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan Provinsi Banten
dengan trend pertumbuhan kendaraannya yang terus meningkat.
III - 2
Usulan Teknis
3.3. TARGET/SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan paket kegiatan ini adalah:
1. Mengidentifikasi data jalan dan jembatan beserta kondisinya di lapangasesuai
kajian dalam perencanaan updating kondisi jalan dan jembatan.
2. Menghimpun dan menganalisis data jalan dan jembatan pada ruas jalan dan
jembatan di wilayah utara
3. Mengklasifikasikan penanganan jalan dan jembatan di wilayah utara, termasuk
jalam pembangunan atau pemeliharaan.
4. Tersedianya data updating jalan dan jembatan tahun 2015 pada ruas jalayang
telah ditentukan.
5. Tersedianya dokumen laporan sesuai ketentuan dalam pembiayaapekerjaan ini.
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah dapat mengetahui kondisi ruas jalan
dan jembatan yang ada di wilayah Kabupaten Lebak dan dapat memberi informasi
yang lebih lengkap kepada Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak dalam
menyusun program pembangunan.
Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan survey kondisi jalan ini adalah
dengan Metode Surface Distress Index (SDI) yang merupakan parameter ukur kondisi
fungsional permukaan jalan berdasarkan metode Bina Marga untuk mengevaluasi
kondisi perkerasan jalan yang diperoleh dari hasil pengamatan secara visual berupa
kondisi retak pada permukaan jalan (total luas dan lebar retak rata-rata), kerusakan
III - 3
Usulan Teknis
lainnya yang terjadi (jumlah lubang per 100 m panjang jalan), serta bekas roda/rutting
(kedalaman).
Adapun data yang harus dikeluarkan oleh konsultan adalah :
1. Data Teknis Jalan dan Jembatan
Dimana dalam data tersebut mencakup data kondisi geometric jalan eksisting
seperti :
• Lebar perkerasan eksisting jalan (L) dalam meter tiap per 100m atau
pada tiap perubahan lebar
• Lebar ruang jalan (ROW) dalam Meter tiap per 100m atau pada tiap
perubahan lebar
• Penggambaran cross section typical tiap per 100m atau tiap perubahan
lebar
• Panjang dan sket kondisi Jembatan
III - 4
Usulan Teknis
1. Sketsa Lapangan.
2. Foto Dokumentasi per 50
3. Gambar peta lokasi awal sampai dengan akhir.
4. Daftar Ruas Jalan beserta nomor dan propertiesnya (Panjang, lebar, jenis
perkerasan, kerusakan dll)
5. Stripmap Ruas Jalan.
III - 5
Usulan Teknis
1. TENAGA AHLI
a. Team Leader/Ahli Teknik Jalan 1 Orang;
b. Ahli Teknik Jalan 1 Orang.
c. Ahli Teknik Jembatan 1 Orang.
3. TENAGA PENDUKUNG
III - 6