Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KELUARGA

“RESUME KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA”

DOSEN PENGAMPU :

Nurbani, S.Kp, M.Kep

OLEH

ANGGIE ANGGARAINI AZHARI

191101008

POLI TEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D-III KEPERAWATAN

2020 / 2021
1. Kekuatan Keluarga

 Keterampilan keluarga

• Kemampuan mendengar

• Kemampuan anggota keluarga mendiskusikan dengan masalah


mereka

 Paradigma keluarga yg diungkapkan

• Pengungkapan persepsi tentang realita hidup yang sama dalam


keluarga

• Keinginan keluarga untuk memiliki harapan dan apresiasi bahwa


perubahan mungkin terjadi

 Dukungan dalam keluarga

• Kemampuan memberikan penguatan satu sama lain

• Kemampuan anggota keluarga menciptakan suasana memiliki

 Kemampuan merawat diri

• Kemampuan anggota keluarga betanggung jawab terhadap masalah


kesehatan

• Kemampuan anggota keluarga menjaga kesehatan mereka sendiri

 Keterampilan memecahkan masalah

• Kemampuan anggota keluarga menggunakan negosiasi dan


memecahkan persoalan dalam keluarga

• Kemampuan memusatkan perhatian pada kejadian atau


kekecewaan sekarang
• Anggota keluarga memiliki kapasitas untuk menggunakan
pengalaman setiap hari sebagai sumber

2. STRUKTUR KELUARGA menurut (Friedman)

1. nilai dan norma

2. Role

3. Pola komunikasi keluarga

4. Power

3. LEVEL PENCEGAHAN PERAWATAN KELUARGA

Berfokus pada 3 level prevensi:

1. Pencegahan Primer (primery prevention)

- Tahap pencegahan yg dilakukan saat masalah timbul

- Kegiatan berupa pencegahan spesifik & promosi kesehatan (pen-kes, kebersihan


diri, penggunaan sanitasi lingkungan, dll)

Peran Perawat:

• Membantu keluarga u/ me4mikul tanggung jawab kesehatan mereka


sendiri.

Peran Keluarga:

Membantu anggota keluarga u/ mencapai kehidupan yg lebih baik.

2. Pencegahan sekunder

- Tahap kedua yg dilakukan pd awal masalah timbul maupun saat masalah


berlangsung

- Melakukan deteksi dini


- Melakukan tindakan penyembuhan

Contoh: screening kesehatan, deteksi dini adanya gangguan kesehatan.

3. Pencegahan tersier

- Pencegahan yg dilakukan saat masalah sdh selesai

- Mencegah komplikasi

- Meminimalkan keterbatasan & memaksimalkan fs rehabilitasi.

Contoh :

Rujukan kesehatan, konseling, memfasilitasi ketidakmampuan & mencegah


kematian

4. TUGAS KELUARGA

1. Tugas keluarga merupakan pengumpulan data yg berkaitan dengan


ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah keluarga.

2. Askep keluarga mencantumkan 5 tugas keluarga sebagai paparan


etiologi/penyebab masalah yg biasanya dikaji saat penjajakan tahap II

5 tugas keluarga yg dimaksud:

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

2. Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan

3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan


5. TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA

1. Tingkat mandiri I

2. Tingkat mandiri II

3. Tingkat mandiri III

4. Tingkat mandiri IV

6. Keluarga sebagai ”PASIEN”

Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah


kesehatan anggotanya

Memperhatikan perbedaan tiap keluarga

• Pola komunikasi

• Pengambilan keputusan

• Sikap dan nilai dalam keluarga

• Kebudayaan

• Gaya hidup


Perbedaan karakteristik keluarga pedesaan dan perkotaan

Kemandirian dari tiap keluarga

Perbandingan karakteristik komunitas perkotaan dan pedesaan

Pedesaan

1. Isolasi demografi dan sosial

2. Homogenitas penduduk komunitas

3. Pekerjaan agrikultur

4. Populasi jarang

5. Ekonomi nafkah hidup

6. Hub personal

7. Nilai lebih tradisional / konsevatif

Perkotaan

1. Kedekatan demografi dan sosial

2. Heterogenitas

3. Pekerjaan industrial

4. Populasi padat

5. Ekonomi konsumen

6. Hub inpersonal

7. Nilai kurang tradisional / konservatif

7. Peran perawat dalam memberikan asuhan

1. Memberikan asuhan kepada anggota keluarga yang sakit

2. Pengenal / pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga

3. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan

4. Fasilitator

5. Pendidik kesehatan
6. Penyuluh dan konsultan

8. Strategi Koping

Internal

1. Mengandalkan kelompok keluarga

2. Penggunaan humor

3. Pengungkapan bersama yang semakin meningkat (pemeliharaan ikatan)

4. Mengontrol arti / makna dari masalah

5. Pemecahan masalah secara bersama

6. Fleksibelitas peran

7. Normalisasi

Eksternal

1. Mencari informasi

2. Memelihara hubungan aktif dengan komunitas

3. Mencari dukungan sosial

• Penggunaan jaringan dukungan informal

• Penggunaan sistem sosial informal

• Penggunaan kelompok mandiri

4. Mencari dukungan spiritual

Anda mungkin juga menyukai