Anda di halaman 1dari 15

Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No.

12 Desember 2019: 2538-2552;


PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI


PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA1

Putri Rizky Maisaroh


Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Email: putiirizkym97@gmail.com

Sri Herianingrum
Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Email: sriheria@yahoo.co.id

ABSTRACT:
The purpose of this study to determine the utilization of ZIS funds by LAZ Al-Azhar
Surabaya in community groups in Laharpang Hamlet through economic empowerment.The
research is descriptive qualitative with the case study method.LAZ Al-Azhar by using
qualitative method. interviews were conducted with five respondents consisting of two
parties from LAZ Al-Azhar and three group members. The data used are primary data and
secondary data.The results of the study indicate that the utilization of Al-Azhar ZIS LAZ funds
in the Lamor Kelud Sejahtera Community Self-Help Group (SHG) was carried out through the
Million Empowerment Program. Empowerment of SHG provided is in the form of assistance,
supervision, capital loans, and Joint Business Groups (KUB). This is evidenced by the increase
in revenue mustahiq, smoothness installment payments as well as the ability to sadaqah.
Keywords:Utilizationof Zakat Infaq Shadaqa, LAZ Al-Azhar, Empowerment, Lamor Kelud
Sejahtera KSM.

I. PENDAHULUAN dapat terjamin terutama dalam hal


Indonesia merupakan negara pengentasan kemiskinan. Salah satu cara
dengan populasi umat Islam terbesar di yaitu melalui zakat.
dunia. Menurut hasil survei Badan Pusat Zakat merupakan salah satu cara
Statistik (BPS) tahun 2010 tercatat bahwa untuk mendistribusikan kekayaan (harta)
jumlah penduduk Indonesia sebanyak dalam suatu perekonomian khususnya
259.940.857 jiwa dengan 87% dari jumlah dari mereka yang beruntung (kaya)
penduduknya adalah beragama Islam. kepada mereka yang kurang beruntung
Kapasitas penduduk yang besar ini (miskin) (Ryandono 2008:6). Kewajiban
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki dalam menunaikan zakat terdapat pada
potensi yang sangat besar dari berbagai Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 110:
segi, baik dari segi Sumber Daya Manusia َّ ٰ ‫ٱلزك َٰوة َ َو ۡٱر َكعُواْ َم َع‬
٣٤ َ‫ٱلر ِكعِين‬ َّ ‫َوأَقِي ُمواْ ٱل‬
َّ ْ‫صلَ ٰوة َ َو َءاتُوا‬

(SDM), segi politik ataupun dari segi Artinya: ”Dan dirikanlah shalat dan
ekonomi. Melihat Segi ekonomi Indonesia tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja
memiliki aset besar yang ditunjang yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu
dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) kamu akan mendapat pahala nya pada
yang sangat melimpah. Hal tersebut, sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha
harusnya kesejahteraan masyarakat

Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi dari Putri Rizky Maisaroh, NIM: 041511433012, yang
1

diuji pada 18 Juli 2019.

2538
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” masyarakat khususnya di pedesaan


(QS. Al-Baqarah[2]: 110) sehingga masih banyak ditemui
Dana zakat, infaq, dan shadaqah masyarakat di desa yang sumber mata
harus dikelola pada suatu lembaga yang pencaharian pokoknya sebagai petani
memiliki kapabilitas dan sesuai dengan (Pamungkas, 2014). Kondisi alam dan
syariat Islam, supaya daya guna dan ketersediaan sumber daya manusia yang
hasilnya dapat meningkat. Tujuan bersedia dan mampu mengelola bidang
pengelolaan zakat menurut Undang- pertanian di desa masih banyak ditemui,
Undang Nomor 23 Pasal 3 adalah agar karena menjadi tempat utama lapangan
mampu meningkatkan efektifitas dan kerja keluarga.
efisiensi pelayanan dalam pengelolaan Menurut Rukminto (2000:32),
zakat, meningkatkan manfaat zakat untuk pemberdayaan merupakan suatu
mewujudkan kesejahteraan masyarakat pengembangan diri dari keadaan tidak
dan penanggulangan kemiskinan. atau kurang berdaya menjadi berdaya,
Pendayagunaan dana zakat, guna mencapai kehidupan yang lebih
infaq, dan shadaqah merupakan bentuk baik. Atau dapat diartikan bahwa
pemanfaatan sumber dana secara pemberdayaan adalah suatu proses yang
maksimum sehingga berdayaguna untuk relatif terus berjalan untuk meningkatkan
mencapai kemasalahatan umat. keadaan perubahan. Salah satu lembaga
Pendayagunaan dana zakat ditujukan yang memiliki program pemberdayaan
pada pemberdayaan melalui berbagai adalah Lembaga Amil Zakat Nasional.
program yang berdampak positif bagi Menurut Syafrudin (2012:49),
masyarakat khususnya umat Islam yang Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah institusi
kurang mampu. Adanya pendayagunaan pengelolaan zakat yang sepenuhnya
ini akan tercipta pemahaman dan dibentuk oleh masyarakat yang bergerak
kesadaran serta membentuk sikap dan di bidang dakwah, pendidikan, sosial atau
perilaku hidup individu dan kelompok kemasyarakatan umat islam, dikukuhkan,
menuju kemandirian. (Khasanah,2010: dibina dan dilindungi oleh pemerintah.
198). Lembaga Amil Zakat sebagai sebuah
Sektor pertanian memiliki peranan lembaga keuangan Islam yang
strategis dalam struktur pembangunan mempunyai fungsi dan peran dalam
perekonomian nasional. Dataran tanah mengelola zakat, infaq, shadaqah atau
yang subur di Indonesia menjadi potensi wakaf.
untuk membuka kesempaatan bagi Salah satu Lembaga Amil Zakat
warganya untuk bercocok tanam, yang berada di Surabaya dan cukup
sehingga bidang pertanian mampu dikenal di kalangan masyarakat, dimana
memberikan kontribusi terhadap usaha lembaga tersebut menggunakan

2539
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

danazakat untuk kepentingan konsumtif Berdaya dan Infralink. Penelitian ini


dan produktifitas mustahiq. Lembaga Amil berfokus pada program Sejuta Berdaya.
Zakat (LAZ) Al-Azhar merupakan satuan Sejuta Berdaya adalah program
kerja yang dibentuk oleh Yayasan pemberdayaan ekonomi masyarakat
Pesantren Islam (YPI) Al Azhar yang berbasis kelompok yang dijalankan oleh
bertujuan untuk memberdayakan LAZ Al Azhar dengan memanfaatkan
masyarakat dhuafa melalui optimalisasi dana kebajikan dan dana-dana sosial lain
dana Zakat, Infaq, Shadaqah dan dana seperti zakat dan CSR dari lembaga
sosial kemanusiaan lainnya yang keuangan syariah. Melalui program
dibenarkan oleh syariat agama & sumber pemberdayaan ekonomi berbasis
daya yang ada di masyarakat dan bukan kelompok ini, sudah ada 983 keluarga dari
berorientasi pada pengumpulan profit 20 KSM yang tersebar di 12
bagi pengurus organisasi. kota/kabupaten di Indonesia telah
LAZ Al-Azhar merupakan lembaga merasakan berkahnya merdeka dari riba.
yang mengedepankan kebersamaan Salah satunya yaitu Kelompok Swadaya
dalam ta’awun dan menjaga nilai-nilai Masyarakat (KSM) Lamor Kelud Sejahtera
mu’amalah syar’iyyah non riba. Lembaga (LKS) yang berada di Dusun Laharpang,
amil zakat Al-Azhar memiliki beberapa Desa Puncu, Kecamatan Puncu,
program dalam pengolahan dana zakat, Kabupaten Kediri.KSM LKS ini terbentuk
infaq, dan shadaqah untuk meningkatkan pasca erupsi Kelud tahun 2014 silam
keberdayaan masyarakat dan pernah sebagai tindak lanjut dari aksi tanggap
meraih prestasi sebagai pendayagunaan bencana dari LAZ Al-Azhar. Setelah kondisi
dan laporan keuangan terbaik di tahun dinyatakan membaik dan keluar dari zona
2018. Program tersebut terwujud dalam merah menuju zona kuning, LAZ Al-Azhar
lima klaster berlandaskan kesejahteraan menerjunkan seorang Dasamas (Da'i
dan sosial, yaitu: pengentasan kemiskinan Sahabat Masyarakat) sebagai
dan pemberdayaan masyarakat desa; pendamping pada kelompok tersebut.
pengentasan pengangguran dan Adanya program pemberdayaan
pemberdayaan usia produktif; ini dapat dijadikan salah satu metode
pemberdayaan ekonomi, infrastruktur dan untuk menanggulangi kemiskinan dalam
konservasi lingkungan; memperbaiki rangka penyelenggaraan pemberdayaan
kondisi kehidupan yatim dan dhuafa; dan masyarakat. Sehingga diharapkan
penanggulangan bencana dan jaringan mampu meningkatkan kesejahteraan
relawan. Pada kluster Pemberdayaan masyarakat dan mengurangi tingkat
Ekonomi, Infrastruktur dan Konservasi kemiskinan melalui program penguatan
Lingkungan terdapat Program Sejuta ekonomi berupa peningkatan
pendapatan masyarakat.

2540
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

Berdasarkan uraian latar belakang sebagai orang yang berhak menerima


di atas, maka rumusan masalah yang zakat, sedangkan orang yang membayar
akan dibahas dalam penelitian ini adalah zakat disebut muzakki. Adapun yang telah
bagaimana pendayagunaan dana zakat, tertulis dalam Al-Qur’an surat At-Taubah
infaq, dan shadaqah (ZIS) LAZ Al-Azhar ayat 60, bahwasannya mustahiq terbagi
Surabaya pada Kelompok Swadaya ke dalam delapan kategori (asnaf), yaitu
Masyarakat (KSM) Lamor Kelud Sejahtera fakir, miskin, amil zakat, mu’allaf, riqab,
dalam pemberdayaan ekonomi gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil.
masyarakat melalui peningkatan Zakat memiliki beberapa tujuan.
pendapat petani di Dusun Laharpang? Tujuan zakat menurut Djuanda (2006:15-
II. LANDASAN TEORI DAN 17) di antaranya yaitu:
PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1. Mengangkat derajat fakir miskin dan
Pengertian Zakat, Infaq, dan Shadaqah membantunya keluar dari kesulitan
Zakat berarti suci, tumbuh, hidup serta penderitaan.
bertambah, dan berkah. Zakat itu 2. Membantu memecahkan masalah
membersihkan (menyucikan) diri yang dihadapi oleh para mustahiq.
seseorang dan hartanya, pahala 3. Menjembatani jurang pemisah antara
bertambah, harta tumbuh (berkembang), yang kaya dan yang miskin dalam
dan membawa berkah (Hasan,2006:15). suatu masyarakat.
Zakat selain ibadah yang wajib 4. Mengembangkan rasa tanggung
bagi orang kaya (muzakki) setelah jawab sosial pada diri seseorang,
kekayaannya memenuhi batas minimal terutama pada mereka yang punya
(nisab) dan rentang waktu satu tahun harta.
(haul). zakat juga merupakan sumber dari 5. Mendidik manusia untuk berdisiplin
dana potensial yang strategis bagi upaya menunaikan kewajiban dan
membangun kesejahteraan ummat menyerahkan hak orang lain yang ada
(Ahmad Rofiq, 2009:259). Sehingga dapat padanya.
dikatakan bahwa zakat adalah bagian 6. Sebagai sarana pemerataan
dari harta yang wajib diberikan oleh pendapatan untuk mencapai keadilan
setiap muslim yang memenuhi syarat sosial.
kepada orang-orang tertentu, dengan Istilah infaq berasal dari kata
syarat-syarat tertentu pula. anfaqa-yunfiquinfaq, yang bermakna
Syarat-syarat tertentu tersebut mengeluarkan sesuatu (harta) untuk
adalah nisab, haul, dan kadarnya. kepentingan sesuatu (Munharif, 2012:14).
Terdapat Undang-Undang Republik Menurut syariat, infaq berarti
Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang mengeluarkan sebagian harta atau
pengelolaan zakat. Mustahiq didefinisikan pendapatan untuk suatu kepentingan

2541
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

yang diperintahkan agama Islam. Infaq diartikan sebagai orang yang benar
tidak memiliki nisab, sehingga infaq dapat pengakuan imannya. Shadaqah
dikeluarkan oleh orang-orang yang merupakan pemberian yang dikeluarkan
pendapatannya tinggi atau rendah, secara sukarela kepada siapa saja, tanpa
dalam kondnisi berlimpah atau dalam batasan tertentu, serta tanpa aturan
kesulitan. Abdad (dalam Burhan, 2016) waktu yang mengikat. Hanya saja, infaq
mengatakan dalam Al-Qur'an ada lebih pada pemberian yang bersifat
beberapa kondisi yang harus dilakukan material, sedangkan shadaqah
dalam memberikan infaq yang meliputi: mempunyai makna yang lebih luas baik
1. Memprioritaskan infaq kepada orang- dalam bentuk pemberian yang bersifat
orang yang memiliki hubungan paling materi dan non materi.Jadi, pengeluaran
dekat dengan orang-orang yang yang sifatnya sukarela itu yang disebut
memberikan infaq, misalnya orang tua, infaq dan shadaqah. Zakat ditentukan
saudara dekat, dan sebagainya. nisabnya sedangkan infaq dan shadaqah
2. Memberikan infaq kepada anak yatim, tidak memiliki batas, zakat ditentukan
orang miskin, dan musafir. siapa saja yang berhak menerimanya
Menurut pengertian umum infaq sedangkan infaq boleh diberikan kepada
adalah shorful mal ilal hajah yang artinya siapa saja.
mengatur atau mengeluarkan harta untuk Istilah ZIS menunjuk kepada satu
memenuhi keperluan. Maksud keperluan pengertian yaitu sesuatu yang dikeluarkan
disini yaitu mengeluarkan harta dalam yang memiliki persamaan dalam
kebaikan yang diridhoi Allah SWT (Wawan, peranannya yaitu memberikan kontribusi
2011: 19). Infaq dikeluarkan oleh setiap yang signifikan dalam pengentasan
orang yang beriman baik berpenghasilan kemiskinan. Adapun perbedaannya yaitu
rendah, baik disaat sempit ataupun zakat hukumnya wajib sedangkan infaq
lapang. dan shadaqah hukumnya sunnah. Zakat
Pengertian lain infaq adalah yang dimaksudkan adalah sesuatu yang
mendermakan atau memberikan rezeki wajib dikeluarkan, sementara infaq dan
(karunia Allah) atau menafkahkan sesuatu shadaqah adalah istilah yang digunakan
kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas untuk sesuatu yang tidak wajib
dan karena Allah semata. Salah satu dikeluarkan. Jadi, pengeluaran yang
makna infaq sebagai membelanjakan sifatnya sukarela itu yang disebut infaq
harta terdapat pada Al-Quran Surat Al dan shadaqah. Zakat ditentukan nisabnya
Anfal (8) ayat 63: sedangkan infaq dan shadaqah tidak
Secara bahasa, shadaqah berasal memiliki batas, zakat ditentukan siapa saja
dari kata sadaqa yang berarti benar. yang berhak menerimanya sedangkan
Orang yang sering bershadaqah dapat infaq boleh diberikan kepada siapa saja.

2542
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

Pengertian Pendayagunaan Dana produktif disalurkan disertai


Pendayagunaan berasal dari kata target merubah keadaan penerima
guna yang berarti manfaat dan daya dari mustahiq menjadi muzakki. Hal ini
berarti kemampuan mendatangkan tentu saja tidak dapat dicapai
manfaat atau hasil yang dicapai (Hasan, dengan mudah dan dalam waktu
2001:71).Dalam Undang-Undang No. 23 singkat. Untuk itu, penyaluran zakat
Tahun 2011 pasal 27 tentang produktif harus disertai dengan
pendayagunaan zakat yaitu: pemahaman yang utuh terhadap
1. Zakat dapat didayagunakan untuk permasalahan yang ada pada
usaha produktif dalam rangka penerima. Apabila permasalahannya
penanganan fakir fiskir miskin dan adalah kemiskinan, maka perlu
peningkatan kualitas umat. diketahui penyebab masalah tersebut
2. Pendayagunaan zakat untuk usaha sehingga dapat mencari solusi yang
produktif sebagaimana yang tepat demi tercapainya target yang
dimaksud pada ayat (1) dilakukan telah ditentukan. Sehingga
apabila kebutuhan dasar mustahiq penyaluran dana dalam
telah terpenuhi. pendayagunaan zakat produktif
3. Ketentuan lebih lanjut tentang hendaknya lebih diarahkan pada
pendayagunaan zakat untuk usaha pemberdayaan ekonomi dengan
produktif sebagaimana yang harapan dapat meningkatkan
dimaksud pada pasal (1) diatur kesejahteraan mustahiq.
dengan peraturan menteri. Pendayagunaan hasil
Bariadi (2005:55) membagi pengumpulan dana untuk usaha produktif
pendayagunaan menjadi dua bentuk, dilakukan berdasarkan persyaratan yaitu
yaitu: terdapat usaha-usaha nyata yang
1. Bentuk sesaat berpeluang menguntungkan dan
Dana produktif hanya diberikan mendapatkan persetujuan tertulis dari
kepada seseorang satu kali atau dewan pertimbangan LAZ.
sesaat saja. Dalam penyalurannya Menurut Widodo dalam Siswanto
tidak disertai target terjadinya (2017: 698-712), bahwa bentuk dan sifat
kemandirian ekonomi mustahiq. Hal pendayagunaan terdiri dari tiga
ini disebabkan mustahiq yang diantaranya yaitu hibah, dana bergulir,
bersangkutan tidak memungkinkan dan pembiayaan.
untuk mandiri lagi karena faktor usia Pengertian Lembaga Amil Zakat
atau cacat fisik. Sifat bantuan sesaat Syafrudin (2012:49), Lembaga Amil
ini idealnya adalah hibah. Zakat (LAZ) adalah institusi pengelolaan
2. Bentuk pemberdayaan zakat yang sepenuhnya dibentuk oleh

2543
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

masyarakat yang bergerak di bidang Menurut Muhammad (2011:46)


dakwah, pendidikan, sosial atau fungsi dasar dari lembaga zakat, antara
kemasyarakatan umat islam, dikukuhkan, lain:
dibina dan dilindungi oleh pemerintah. a. Mengumpulkan harta dari orang-
Lembaga Amil Zakat sebagai sebuah orang kaya (muzakki) dan
lembaga keuangan Islam yang mendistribusikannya kembali kepada
mempunyai fungsi dan peran dalam para mustahiq
mengelola zakat, infaq, shadaqah atau b. Membina para muzakki agar tetap
wakaf. menjadi muzakki dan fakir miskin agar
Menurut UU No. 23 tahun 2011 menjadi muzakki
tentang pengelolaan zakat, Bab 1 c. Mendata semua kelompok
tentang ketentuan umum pasal 1 ayat 8 masyarakat baik sebagai muzakki
menyatakan Lembaga Amil Zakat yang maupun mustahiq
selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga Lembaga zakat harus bisa lebih
yang memiliki tugas membantu inovatif dalam menyalurkan dana ZIS,
pengumpulan, pendistribusian, dan dengan tetap memperhatikan dua hal;
pendayagunaan zakat.Allah SWT telah pertama, penyaluran zakat harus
memerintahkan kepada organisasi Amil memberikan wawasan baru dan
untuk mengumpulkan zakat dari para meningkatkan intelektual dari penerima
muzakki dan membagikan harta zakat zakat tersebut. Kedua, dalam penyaluran
tersebut kepada delapan golongan yang ZIS sudah saatnya disertai dengan
dinyatakan berhak untuk mendapatkan pembinaan manajemen terhadap
zakat. Sebagaimana perintah Allah SWT penerimannya. (Ridwan, 2004:208).
pada Surat At-Taubah ayat 103 sebagai Menurut UU No. 23 tahun 2011
berikut: tentang pengelolaan zakat, Bab 1
َ ‫علَ ۡي ِه ۡۖۡم إِ َّن‬
َ‫صلَ ٰوتَك‬ َ ‫ط ِه ُره ُۡم َوتُزَ كِي ِهم بِ َها َو‬
َ ‫ص ِل‬ َ ‫ُخ ۡذ مِ ۡن أ َ ۡم ٰ َو ِل ِه ۡم‬
َ ُ ‫صدَقَ ٗة ت‬ tentang ketentuan umum pasal 1 ayat 8
٣٠٤ ‫علِي ٌم‬ َ ‫سمِ ي ٌع‬ َّ ‫َن َّل ُه ۡۗۡم َو‬ٞ ‫سك‬
َ ُ‫ٱَّلل‬ َ menyatakan Lembaga Amil Zakat yang
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga
harta mereka, dengan zakat itu kamu yang memiliki tugas membantu
membersihkan dan mensucikan mereka pengumpulan, pendistribusian, dan
dan mendoalah untuk mereka. pendayagunaan zakat.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) Berdasarkan Keputusan Menteri
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Agama RI Nomor 581 tahun 1999,
Allah Maha mendengar lagi Maha dikemukakan bahwa lembaga zakat
mengetahui.” (Q.S. At-Taubah [9]: 103). harus memiliki persyaratan teknis, antara
lain adalah:
1. Berbadan Hukum.

2544
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

2. Memiliki data muzakki dan mustahik. Menurut Hadi (2009:4) menjelaskan


3. Memiliki program kerja yang jelas. bahwa pendekatan utama dalm konsep
4. Memiliki pembukuan yang jelas. pemberdayaan adalah bahwa
5. Melampirkan surat pernyataan masyarakat bukan sebagai objek dari
bersedia diaudit. berbagai proyek pembangunan, tetapi
Persyaratan tersebut tentu merupakan subjek dari upaya
mengarah pada profesionallitas dan pembangunan itu sendiri. Sesuai dengan
transparansi dari setiap lembaga pendekatan tersebut terdapat beberapa
pengelola zakat. Dengan demikian, hal penting dalam pemberdayaan
diharapkan masyarakat akan semakin masyarakat yakni, pertama, upaya
bergairah menyalurkan zakatnya melalui pendekatan ini harus terarah dan berfokus
lembaga pengelola (Supena, 2009: 131) dengan program yang dilaksanakan.
Pemberdayaan Ekonomi Mayarakat Kedua, program tersebut harus dilakukan
Petani langsung oleh masyarakat yang enjadi
Secara konseptual pemberdayaan sasaran, hal ini bertujuan agar bantuan
(empowerment) berasa dari kata “power” tersebut efektif dan masmyarakat dapat
(kekuasaan atau keberdayaan) memiliki pengalaman lebih. Ketiga,
Pemberdayaan secara etimologi berasal menggunakan pendekatan kelompok
dari kata daya yang berarti upaya, usaha, agar masyarakat dapat memecahkan
akal, kemampuan. Pemberdayaan sering masalah bersama.
diartikan sebagai perolehan kekuatan Pemberdayaan masyarakat petani
dan akses terhadap sumber daya. merupakan keterkaitan antara pemberian
(Badudu, 1997, h 317). akses bagi masyarakat, lembaga dan
Proses pemberdayaan merupakan organisasi masyarakat dalam upaya
suatu cara atau tahapan di mana meningkatkan produktivitas dan
mengikut sertakan masyarakat untuk kemandirian masyarakat petani
kerjasama dalam suatu kelompok baik (Rahayu,2010).Menurut Sumodiningrat
formal maupun nonformal. Tahapan (1999), dalam upaya memberdayakan
pemberdayaaan ini dapat diukur dari, masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi,
pertama, bagaimana keikutsertaan yaitu:
masyarakat dimulai dari diskusi dalam 1. Menciptakan suasana atau iklim yang
menganalisis masalah. Kedua, memungkinkan potensi masyarakat
merancang program. Ketiga, berkembang (enabling).
melaksanakan program yang telah 2. Memperkuat potensi atau daya yang
dirancang. Keempat, evaluasi terhadap dimiliki masyarakat (empowering).
kinerja secara berkelanjutan (Widjajanti, 3. Memberdayakan memiliki pula arti
2011). melindungi.

2545
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

Dengan demikian tujuan akhirnya deskriptif. Menurut Lexy (1010:6) penelitian


adalah memandirikan masyarakat, kualitatif bertujuan untuk memahami
memampukan, dan membangun suatu fenomena tentang apa yang
kemampuan untuk memajukan diri ke dialami subjek penelitian seperti perilaku,
arah kehidupan yang lebih baik secara persepsi, motivasi, tindakan, dan lain
berkesinambungan. Menurut Yatmo sebagianya.
(dalam Burhan,2016), pemberdayaan Yin (2015:2) juga menjelaskan
masyarakat di bidang ekonomi di bahwa pendekatan kualitatif adalah
Indonesia baru-baru ini dibagi menjadi pendekatan dengan menggunakan data
lima, yaitu bantuan modal, bantuan yang berupa kalimat tertulis atau lisan,
infrastruktur, bantuan pendamping, peristiwa-peristiwa, pengetahuan, atau
penguatan kelembagaan, dan proyek studi yang bersifat deskriptif.
penguatan kemitraan. Terdapat lima strategi penelitian kualitatif
Berdasarkan landasan teori yang menurut Yin (2009:8) yakni eksperimen,
telah dijelaskan, maka dapat dirancang survei, analisis, arsip historis, dan studi
kerangka berpikir sebagai berikut: kasus. Penulis memilih untuk
menggunakan strategi studi kasus karena
pertama, sesuai dengan pokok
pertanyaan suatu penelitian berkenaan
dengan how atau why sesuai dengan
pertanyaan dalam penelitian ini yaitu
bagaimana. Kedua, peneliti hanya
memiliki peluang kecil, atau tidak
mempunyai peluang sama sekali, untuk
melakukan kontrol terhadap peristiwa
yang akan diselidiki. Ketiga, fokus
penelitian ini terletak pada fenomena
kontemporer (masa kini) di dalam konteks
kehidupan nyata.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada
Gambar 1. pendayagunaan dana zakat, infaq, dan
Kerangka Berpikir shadaqah (ZIS) Al-Azhar pada Kelompok
III. METODE PENELITIAN Swadaya Masyarakat (KSM) Lamor Kelud
Pendekatan Penelitian Sejahtera dalam pemberdayaan ekonomi
Metode Penelitian ini masyarakat petani di Dusun Laharpang.
menggunakan pendekatan kualitatif

2546
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

Ruang lingkup penelitian ini tiga anggota KSM LKS dan KUB di
terbatas mengenai aktivitas LAZ Al-Azhar Dusun Laharpang.
Surabaya dalam melakukan penyaluran 2. Data Sekunder
dana ZIS di bidang pemberdayaan Data sekunder dalam penelitian ini
ekonomi pada Kelompok Swadaya diperoleh dari buku-buku terkait dengan
Masyarakat Lamor Kelud Sejahtera dalam zakat, infaq dan shadaqah,
upaya meningkatkan pendapatan pendayagunaan, dan pemberdayaan;
anggota. Objek pada penelitian ini hasil-hasil penleitian yang berupa buku,
adalah Lembaga Amil Zakat yang laporan, jurnal, katalog, internet, dan
menghimpun, dan mengelola ZIS, serta kajian pustaka yang berkaitan dengan
menyalurkannya bidang pemberdayaan permasalahan; serta dokumen terkait
ekonomi. Subjek dalam penelitian ini yang diperoleh dari LAZ Al-Azhar
adalah pihak LAZ Al-Azhar dan anggota Surabaya sebagai pelaksanan program,
KSM LKS di Dusun Laharpang. dan rekaman arsip dalam bentuk data
Pada penelitian ini, dalam anggota KSM LKS yang relevan dengan
pemberdayaan ekonomi masyarakat di kebutuhan penelitian.
KSM LKS diukur dengan peningkatan Teknik Pengumpula Data
pendapatan yang di dapat oleh anggota Menurut Yin (2015:103) terdapat enam
yang tergabung setelah mengikuti sumber dalam pengumpulan data yang
kegiatan pemberdayaan tersebut. dapat dijadikan dalam studi kasus yaitu
Jenis dan Sumber Data berupa rekaman arsip, dokumen,
1. Data Primer wawancara, observasi langsung,
Data primer yang dijadikan sumber observasi keikutsertaan atau partisipasi
dalam penelitian ini adalah dan perangkat fisik. Penelitian ini, peneliti
wawancara dan observasi pada menggunakan wawancara, dokumentasi,
lembaga zakat Al-Azhar Surabaya dan observasi pasrtisipasi pasif. Langkah-
dan masyarakat petani di Dusun langkah yang dilakukan dalam prosedur
Laharpang. Peneliti mengambil data pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
dari LAZ Al-Azhar melalui wawancara a. Persiapan awal
langsung dengan Supervisor Pada awal tahapan, peneliti
Keuangan dan Pendamping di KSM mengidentifikasi rumusan masalah
Lamor Kelud Sejahtera. Kedua sumber serta tujuan peneliti untuk membatasi
tersebut yang mengetahui fokus penelitian yang akan dilakukan.
keseluruhan dari rumusan masalah Pada tahap ini peneliti juga mengurus
pada penelitian ini. Selain itu surat ijin penelitian yang ditujukan
dilakukannya wawancara dengan kepada sub bagian akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas

2547
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

Airlangga, sebagai penunjang untuk sehingga data yang diperoleh dapat


meneliti program yang terdapat pada dikatakan valid.
Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Teknik Analisis
Surabaya. Penelitian ini menggunakan teknik analisis
b. Tahap pekerjaan lapangan data berdasarkan teori Huberman dalam
Pada tahap ini, peneliti melakukan buku Sugiono (2012:247-253) yang
proses wawancara, observasi dan terdapat tiga teknik, yaitu:
dokumentasi a. Reduksi Data
c. Tahap Pengumpulan data Data penelitian ini diperoleh dari hasil
Peneliti mendapatkan data wawancara berupa hasil rekaman
dariwawancara dengan supervisor yang hasilnya ditransformasi dalam
keuangan LAZ Al-Azhar Surabaya. bentuk transkrip, wawancara tertulis,
Setelah mendapat jawaban, peneliti observasi dan dokumentasi, yang
melakukan wawancara berikutnya selanjutkan akna diseleksi dan
dengan mengajukan beberapa dirangkum sesuai dengan fokus
pertanyaan yang lebih spesifik dan penelitian yang telah ditetapkan
terstruktur. Hasil data yang didapatkan peneliti di awal.
akan dihubungkan dengan data b. Penyajian Data
sekunder untuk mengetahui kebenaran Pada tahap ini, disajikan dalam
tentang pendayagunaan ZIS terhadap bentuk teks naratif, bagan, dan tabel
pemberdayaan ekonomi petani yang dapat dilihat dari hasil
melalui KSM LKS di Dusun Laharpang pengumpulan data pada program
jika memang terbukti kebenarannya. pemberdayaan di LAZ Al-Azhar untuk
Teknik Uji Keabsahan Data selanjutnya dibuat kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan dua macam c. Menarik Kesimpulan
metode dalam menguji keabsahan data Peneliti menarik kesimpulan dengan
yaitu melalui trangulasi sumber dan cara triangulasi data melalui
triangulasi teknik. Triangulasi sumber pada observasi, wawancara, dan
penelitian ini adalahsupervisor keuangan, dokumentasi terkait penelitian ini.
pendamping KSM LKS, dan masyarakat IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
petani yang tergabung pada Kelompok LAZ Al- Azhar mendayagunakan
Swadaya Masyarakat (KSM) untuk Zakat, infaq, dan shadaqah khususnya
mendapatkan data yang valid. pada program Sejuta Berdaya. Kemudian
Sedangkan pada triangulasi teknik, disalurkan ke KSM LKS berupa dana
peneliti menggunakan teknik wawancara, bergulir dan menjadikan pinjaman
lalu dengan observasi dan dokumentasi penerima manfaat dengan tujuan
pemberdayaan masyarakat secara

2548
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

produktif. Selain itu juga digunakan utnuk dilakukan untuk membuat masyarakat
produksi di KUB. Dari situ lah anggota KSM berdaya dengan program-program yang
memiliki tambahan pendapatan sehingga dimiliki LAZ Al-Azhar. Salah satunya melalui
peningkatan dikatakan meningkat. Selain program Sejuta Berdaya yang memiliki
memberikan bantuan modal, LAZ Al-Azhar tujuan untuk memberdayakan dan
juga memberikan pendampingan, pemulihan ekonomi sehingga terciptanya
pelatihan usaha, dan pengawasan dalam masayarakat yang berdaya dan mandiri.
pemberdayaan di KSM LKS di Dusun Menurut hasil analisis yang peneliti
Laharpang. lakukan dari wawancara dan observasi
Dalam hal ini, pelaksanaan pada langsung, menunjukkan bahwa program
KSM LKS yang bersumber dari dana zakat, pemberdayaan oleh LAZ Al-Azhar pada
infaq, dan shadaqah dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
pelaksanaannya yaitu membantu Lamor Kelud Sejahtera, mampu
masyarakat petani terjerat dari hutang, memberdayakan masyarakat petani di
riba, dan kesulitan dalam mendapatkan Dusun Laharpang khususnya yang
bantuan modal usaha, untuk tergabung dalam kelompok tersebut.Hal
mengembangkan usaha mereka dan ini dalam rangka pemulihan dan
meningkatkan pendapatan mereka. kemandirian ekonomi masyarakat
Dalam pelaksanaan kelompok ini, Al- setempat pasca erupsi Gunung Kelud
Azhar menggunakan sistem dana yang terjadi pada tahun 2014 silam
pinjaman dengan akad qardhul hasan walaupun secara keseluruhan belum
dan murabahah. optimal.
Proses pelaksanaan Bentuk pemberdayaan yang
pendayagunaan ZIS di LAZ Al-Azhar dilakukan melalui pengolaan KSM LKS ini
melalui program KSM LKS sampai tahun adalah dengan menyediakan lapangan
2019 ini sudah menginjak tahun kelima, pekerjaan bagi masyarakat petani Dusun
jadi semakin banyak masyarakat di Dusun Laharpang yang nantinya akan
Laharpang yang sudah terbantu dan mendapatkan tambahan pendapatan
merasakan manfaatnya dari dana ZIS melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB)
tersebut. Hal tersebut dikarenakan dana yang mana terdapat produksi Kopi Kelud
yag dihimpun juga meningkat, aset yang dan boncabe hasil potensi pertanian di
dimiliki pertama kali hanya sebesar 30 juta, dusun tersebut. Pemberdayaan pada KUB
sampai sekarang sudah mencapai ini bersumber dari zakat produktif Al-Azhar
sampai tahun 2018 ini sudah mencapai 62 yang disalurkan melalui KSM LKS.
juta sekian. Hal ini sesuai dengan konsep zakat
Upaya pemberdayaan LAZ Al- produktif yaitu mengelola atau
Azhar Surabaya adalah satu upaya yang mengembangkan suatu usaha salah

2549
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

satunya dari pembedayaan yang


Informan 5 Rp. 650.000 Rp. 1.000.000
dilakukan oleh LAZ Al-Azhar di Dusun
Informan 6 Rp. 1.000.000 Rp. 1.200.000
Laharpang. Sedangkan dana infaq dan
Sumber: data primer (diolah)
shadaqah digunakan untuk pinjaman
Tabel di atas menunjukkan adanya
anggota KSM, kegiatan rutinan,
peningkatan penghasilan para informan.
pembangunan Saung Ilmu, serta
Penghasilan tersebut merupakan hasil
peruntukkan lainnya diluar dana zakat
keuntungan yang didapat dari Kelompok
sudah jelas pendistribusiannya untuk
Usaha Bersama (KUB) setelah dikurangi
delapan asnaf.
HPP, biaya operasional, dan dana sosial
Dalam pendayagunaan dana ZIS,
selama satu bulannya. Pendapatan
LAZ Al-Azhar tidak hanya memberikan
mustahiq penerima bantuan di sini adalah
dana saja nemun juga memberikan
hasil dari penjualan pada produk KUB.
pengarahan dan bimbingan untUk
Sesuai dengan pendapat Budiono dalam
pengelolaan dana zakat tersebut, supaya
Widyastuti dan Rosyidi (2015) menyatakan
tidak habis dipergunakan untuk konsumsi
bahwa pendapatan adalah hasil dari
dan pengelolaan manajemn yang tidak
penjualan faktor-faktor produksi yang
baik. Melalui KSM LKS, Al-Azhar telah
dimilikinya kepada sektor produksi.
berusaha memberdayakan masyarakat
Para informan memiliki lama
petani dengan KUB, dan hasil dari
bergabung yang berbeda. Tetapi hal
pemberdayaan tersebut telah meningkat
tersebut tidak mempengaruhi tingkat
pendapatannya, baik pendapatan
pendapatan tambahan, melainkan
secara materi berupa hasil pengelolaan
dipengaruhi oleh tingkat penjualan pada
usaha, ataupun peningkatan dalam
produk KUB tersebut. Jika permintaan
keagamaan seperti bimbingan mengaji,
konsumen naik maka tambahan
shalat, pelaksanaan zakat, dan
pendapatan yang didapat juga naik,
peningkatan keagamaan lainnya.
begitu sebaliknya.
Faktor penting lainnya dalam
Para informan mengaku bahwa
mengukur tingkat keberhasilan suatu
pendapatan yang meningkat tersebut
program adalah penghasilan yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
meningkat dari penerima manfaat. Tabel
sehari-hari dan membayar angsuran
berikut menunjukkan peningkatan
pinjaman pada KSM. Walaupun
penghasilan para informan sebelum dan
pendapatan yang didapat tidak terlalu
sesudah mengikuti program.
banyak, mereka tetap mensyukurinya
Tabel 1.
karena selama bergabung mereka
Keterangan Penghasilan Informan
memiliki banyak teman serta wawasan
Informan Sebelum Sesudah
baru.
Informan 4 Rp. 400.000 Rp. 550.000

2550
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

Al-Azhar memiliki tolak ukur setempat karena mereka pernah


tersendiri untuk mengukur peningkatan mengalami hal yang sama.
pendapatan mustahiq yaitu dengan Pemaparan penjelasan tersebut
melihat kelancaran pembayaran membuktikan bahwa dengan adanya
angsuran anggota dan kemampuan peningkatan pendapatan anggota,
untuk bershadaqah. Apabila pembayaran penyaluran dan pendayagunaan dana
lancar dan tepat waktu, maka usaha ZIS oleh LAZ Al-Azhar melalui
mustahiq terdapat peningkatan pemberdayaan pada KSM Lamor Kelud
pendapatan di dalamnya, sebaliknya Sejahtera di Dusun Laharpang dapat
apabila mustahiq mengalami kesusahan dikatakan optimal.
atau gagal dalam melakukan V. SIMPULAN
pembayaran angsuran, maka mustahiq Berdasarkan hasil penelitian yang
tersebut tidak mengalami peningkatan telah peneliti lakukan, peneliti menarik
pendapatan, sehingga berdampak pada simpulan sebagai berikut:
tidak dapat membayar angsuran. 1. Pendaygaunaan dana ZIS oleh Al-
Terdapat daftar anggota penerima Azhar disalurkan melalui tujuh
manfaat yang melakukan pinjaman dana program. Salah satunya Program
bergulir KSM LKS beserta akadnya. Sejuta Berdaya yang merupakan
Sejauh ini, para informan mengaku program pemberdayaan masyarakat
tidak pernah mengalami kemacetan yang bertujuan untuk peningkatan
dalam pinjaman tersebut. Setiap ekonomi.
bulannya mereka selalu membayar 2. Kelompok Swadaya Masyarakat
angsuran dengan tepat waktu. Hal ini (KSM) Lamor Kelud Sejahtera
menunjukkan bahwa adanya tambahan merupakan wadah bagi masyarakat
pendapatan yang didapat oleh penerima tani Dusun Laharpang dibawah
manfaat menjadikan mereka dapat tanggung jawab Lembaga Amil Zakat
membayar angsuran pinjaman dengan Al-Azhar dengan adanya
tepat waktu. pendampingan berupa Dasamas
Sedangkan kemampuan untuk (Da’i Sahabat Masyarakat) yang
bershadaqah, terbukti saat diadakannya bertujuan untuk pemulihan ekonomi
aksi peduli korban gempa Lombok, masyarakat agar dapat berdaya dan
berupa penggalangan dana, mereka mandiri serta menjadi individu yang
turut serta untuk menyumbangkan dana berakhlak dan bermoral.
bahkan menjadi relawan yang terjun 3. Bentuk pemberdayaan yang
langsung di lapanga. Hal tersebut sebagai diberikan LAZ Al-Azhar kepada KSM
wujud dari kepedulian sosial masyarakat berupa pendampingan, pinjaman

2551
Maisaroh, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 12 Desember 2019: 2538-2552;
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH MELALUIPEMBERDAYAAN PETANI PADA
LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR SURABAYA

modal, kelompok usaha, dan Ryandono, Muhammad Nafik Hadi. 2008.


pengawasan. Ekonomi ZISWAQ (Zakat, Infaq,
4. Anggota KSM telah mengelola dana Shadaqah dan Waqaf). Surabaya.
ZIS dengan baik, khususnya pada IFDI dan Cenforis
KUB. Dibuktikan dengan adanya Rochman dan Sri Herianingrum. 2010.
peningkatan pendapatan, Pemberdayaan Wakaf Tunai pada
lancarnya angsuran pinjaman, serta Baitul Maal Hidayatullah di
kemampuan anggota dalam Surabaya dalma Bidang
berinfaq dan bershadaqah. Pendidikan. Jurnal Ekonomi Syariah
DAFTAR PUSTAKA Teori dan Terapan. Vol.3 No.8
BPS. 2010. Profil Kemiskinan Di Indonesia. Siswanto dan Sunan Fanani. (2017).
(Diakses dari www.bps.co.id pada Pemberdayaan Anak Yatim
hari Selasa, 25 Juni, pukul 16.00 Melalui Pendayagunaan Dana
WIB)ama pengarang. Tahun. Zakat, Infaq, Dan Shadaqah Pada
Judul. Nama penerbit atau volume Lembaga Amil Zakat Yatim Mandiri
Hasan, M. Ali. 2008. Zakat dan Infaq: Salah Surabaya. Jurnal Ekonomi Syariah
Satu Solusi Mengatasi Problema dan Ekonomi Terapan. Vol. 4 No. 9.
Sosialdi Indonesia. Jakarta: Putra Yin, R. K. 2009. Studi Kasus & Metode.
Grafika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. 2010. Metode penelitian Undang-Undang Republik Indonesia No.19
Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Tahun 2013 Tentang Perlindungan
Karya. dan Pemberdayaan Petani.
Qardhawi, Yusuf. 1988. Fiqh Zakat. Widiyastuti dan Suherman Rosyidi. (2015).
Bogor:Pustaka Litera Nusantara. Model Pendayagunaan Zakat
--------------, Yusuf. 1999. HUKUM Produktif oleh Lembaga Zakat
ZAKAT(Penerjemah :Harun dalam Meningkatkan Pendapatan
Salman,Hafidhuddin Didin dan Mustahiq. JEBIS. Vol.1 No.1.
Hasanuddin).Bandung. Mizan dan .
PT Pustaka LiteraAntarNusa.
Cetakan ke-5.

2552

Anda mungkin juga menyukai