Anda di halaman 1dari 20

PERCOBAAN II

DASAR PEMROGRAMAN PLC

NAMA : …………………………………………………………………….

KELAS : …………………………………………………………………….

NIM : …………………………………………………………………….

TGL PELAKSANAAN : …………………………………………………………

TGL LAPORAN : ………………………………………………………...

NO FAKTOR PENILAIAN NILAI

1. Pelaksanaan Praktikum

2. Laporan Hasil Praktikum

3. Nilai Akhir

4. VALIDASI DOSEN TGL:

Dasar Pemrograman PLC 25


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

KESELAMATAN KERJA

PADA PRAKTIKUM PLC

1. Tegangan yang digunakan pada praktikum ini bisa mematikan.


Merangkai dan memodifikasi rangkaian percobaan harus pada saat
rangkaian tidak terhubung dengan sumber tegangan. Jangan
menghubungkan rangkaian percobaan ke sumber tegangan
sebelum dicek oleh instruktur. Jangan menyentuh setiap titik
sambungan atau komponen elektrik pada saat rangkaian hidup.
Berhati-hatilah dengan pengkabelan anda, karena kesalahan dalam
pengkabelan dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan dan
atau membahayakan anda sendiri.

2. Jika terjadi keadaan darurat, arus listrik dapat diputus dengan


mematikan Circuit Breaker (MCB) atau menekan tombol OFF yang
berada di meja instruktur.

3. Sebelum memposisikan PLC pada keadaan RUN, pastikan


pengkabelan anda benar dan tidak ada hubung singkat.

4. Gunakan ampermeter dan wattmeter sesuai dengan rating yang


dibutuhkan.

5. Dilarang menghubungkan tegangan DC pada mesin AC.

6. Ground-kan / ketanahkan seluruh mesin dan box ke pengetanahan


netral panel sumber listrik.

26 Praktikum PLC
Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

BAB II

DASAR PEMROGRAMAN PLC

2.1 TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
 Memprogram PLC menggunakan Step 7 MicroWin.
 Menjelaskan cara memprogram sebuah PLC.
 Menjelaskan instruksi-instruksi dan fungsi-fungsi yang ada pada Step 7
MicroWin.

2.2 DASAR TEORI

Diagram Tangga (Ladder Diagram)

Sebagai pendahuluan bagi topik diagram tangga, perhatikanlah diagram


rangkaian sederhana untuk sebuah rangkaian listrik pada gambar 4.1(a). diagram
tersebut memperlihatkan rangkaian untuk menyalakan atau mematikan sebuah
motor listrik. Kita dapat menggambar kembali diagram ini dalam bentuk yang
berbeda, menggunakan dua garis vertikal untuk merepresentasikan jalur-jalur
(atau rel) sumber daya dan menempatkan bagian rangkaian selebihnya di antara
kedua garis ini. Gambar 2.1(b) disebut sebagai diagram tangga.

Gambar 2.1 Dua cara berbeda untuk menggambar sebuah rangkaian listrik
yang sama

Dasar Pemrograman PLC 27


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Dengan diagram semacam ini, sumber daya untuk rangkaian listrik selalu
diperlihatkan sebagai dua garis vertikal dan bagian rangkaian selebihnya
ditempatkan pada garis-garis horisontal. Jalur daya, atau rel, berperan
sebagaimana layaknya sisi-sisi vertikal sebuah tangga, sementara garis-garis
rangkaian yang horisontal berperan sebagai anak-anak tangganya. Anak-anak
tangga yang horisontal hanya memperlihatkan porsi kontrol dari seluruh rangkaian
yang direpresentasikan, dalam kasus Gambar 2.1 porsi kontrol ini hanyalah
sebuah saklar yang disambungkan secara seri ke motor. Diagram rangkaian
seringkali menggambarkan lokasi fisik relatif dari berbagai komponen di dalam
rangkaian dan bagaimana komponen-komponen tersebut secara aktual
dirangkaikan. Dengan diagram tangga, upaya semacam ini tidak dilakukan dan hal
yang lebih ditekankan adalah memperlihatkan secara jelas bagaimana kontrol
diimplementasikan.

Gambar 2.2 Rangkaian untuk menghidupkan dan mematikan sebuah motor

Gambar 2.2 memperlihatkan contoh diagram tangga untuk sebuah rangkaian yang
digunakan untuk menghidupkan atau mematikan sebuah motor dengan
menggunakan tombol-tombol tekan. Dalam keadaan normal, tombol tekan 1
terbuka dan tombol tekan 2 tertutup. Ketika tombol 1 ditekan, rangkaian motor
tersambung dan motor mulai menyala. Selain itu, kontak penahan yang
disambungkan secara paralel ke motor akan menutup dan tetap menutup selama
motor bekerja. Sehingga, ketika tombol tekan 1 dilepaskan, kontak penahan akan
tetap mempertahankan tersambungnya rangkaian. Untuk menghentikan motor,
tombol 2 ditekan. Hal ini memutuskan daya ke motor dan menyebabkan kontak
penahan terbuka. Sehingga, ketika tombol tekan 2 dilepaskan, tidak lagi terdapat
pasokan daya ke motor. Dengan demikian, kita mendapatkan sebuah motor yang
dinyalakan dengan menekan tombol 1 dan dimatikan dengan menekan tombol 2.

28 Praktikum PLC
Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Pemrograman Ladder Diagram untuk PLC

Salah satu metode perruograman PLC yang sangat umum digunakan


adalah yang didasarkan pada penggunaan diagram-diagram tangga. Menuliskan
sebuah program, dengan demikian, menjadi sama halnya dengan
menggambarkan sebuah rangkaian pensaklaran. Diagram-diagram tangga
terdiri dari dua garis vertikal yang merepresentasikan rel-rel daya. Komponen-
komponen rangkaian disambung- kan sebagai garis-garis horisontal, yaitu
anak-anak tangga, di antara kedua garis vertikal ini.

Untuk menggambarkan sebuah diagram tangga, diterapkan aturan-aturan


tertentu:
1. Garis-garis vertikal diagram merepresentasikan rel-rel daya, di mana
di antara keduanya komponen-komponen rangkaian tersambung.
2. Tiap-tiap anak tangga mendefinisikan sebuah operasi di dalam
proses kontrol.
3. Sebuah diagram tangga dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke
bawah, Gambar 2.3 menggambarkan alur pembacaan yang dilakukan
oleh PLC. Anak tangga teratas dibaca dari kiri ke kanan. Berikutnya
anak tangga kedua dibaca dari kiri ke kanan dan demikian
seterusnya. Ketika PLC sedang berada dalam keadaan bekerja, PLC
membaca seluruh program tangga dari awal hingga akhir, anak
tangga terakhir pada program ditandai dengan jelas, dan kemudian
memulai kembali dari awal. Prosedur membaca semua anak tangga
program ini disebut sebagai sebuah siklus.
4. Tiap-tiap anak tangga harus dimulai dengan sebuah input atau
sejumlah input dan harus berakhir dengan setidaknya sebuah output.
Istilah input digunakan bagi sebuah langkah kontrol, seperti
misalnya menutup kontak sebuah saklar yang berperan sebagai input
ke sebuah PLC. Istilah output digunakan untuk sebuah perangkat
yang tersambung ke output sebuah PLC, misalnya sebuah motor.
5. Perangkat-perangkat listrik ditampilkan dalam kondisi normalnya.
Dengan demikian, sebuah saklar yang dalam keadaan normalnya
terbuka hingga suatu objek menutupnya, diperlihatkan sebagai

Dasar Pemrograman PLC 29


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

terbuka pada diagram tangga. Sebuah saklar yang dalam keadaan


normalnya tertutup diperlihatkan sebagai tertutup.
6. Sebuah perangkat tertentu dapat digambarkan pada lebih dari satu
anak tangga. Sebagai contoh, kita dapat memiliki sebuah relai yang
menyalakan satu buah perangkat listrik atau lebih. Huruf-huruf
dan/atau nomor-nomor dipergunakan untuk memberi label bagi
perangkat tersebut pada tiap-tiap situasi kontrol yang dihadapinya.

Input-input dan output-output seluruhnya diidentifikasikan melalui alamat-


alamatnya, notasi yang dipergunakan bergantung pada pabrikan PLC yang
bersangkutan. Alamat-alamat ini mengindikasikan lokasi input atau output di
dalam memori PLC.

Gambar 2.3 Simbol-simbol dasar

PLC Siemens S7-200


Mengkoneksikan RS-232/PPI Multi Master Kabel

Gambar 2.4 Koneksi RS-232/PPI Multi-Master Kabel

30 Praktikum PLC
Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Cara mengkoneksikan kabel PPI antara PC ke PLC seperti ditunjukkan pada


Gambar 2.4 dengan langkah sebagai berikut:

1. Hubungkan konektor USB (ditandai "PC") dari RS-232/PPI Multi-Master


kabel ke port komunikasi dari perangkat pemrograman. (Untuk contoh ini,
terhubung ke USB.)
2. Hubungkan konektor RS-485 (ditandai "PPI") dari RS-232/PPI Multi-
Master kabel ke Port 0 atau Port 1 dari S7-200.
3. Pastikan bahwa DIP switch dari RS-232/PPI Multi-Master kabel
ditetapkan sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 2-2.

Pemrograman dengan Step7 MicroWin

PLC Siemens S7-200 dapat diprogram dengan perangkat lunak Step7


MicroWin. Setelah terinstall dengan benar pada sebuah PC maka program Step7
MicroWin dapat dijalankan dengan cara klik Start Menu  Program  Simatic
 STEP7 – MicroWin, sehingga akan nampak GUI seperti pada Gambar 2.5.

Instruksi/fungsi editor

tools

Gambar 2.5 Graphic User Interface (GUI) Step7-MicroWin

Dasar Pemrograman PLC 31


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Terdapat 3 bagian utama pada program STEP7-MicroWin, yaitu:


 Editor : berfungsi sebagai tempat ladder diagram. Program yang akan
dimasukkan ke PLC ditulis terlebih dahulu di tempat ini.
 Instruksi/fungsi: berisi instruksi-instruksi atau fungsi-fungsi pemrograman,
baik berupa intruksi dasar maupun instruksi lanjut.
 Tools/View: berisi tombol-tombol dengan fungsi khusus, seperti tombol
komunikasi, seting interface, dll.

Memulai Step7 MicroWin

1. Klik pada ikon STEP7--Micro/WIN untuk membuka proyek baru. Gambar


2-6 menunjukkan sebuah proyek baru.
2. Perhatikan bar navigasi. Anda dapat menggunakan ikon pada bar navigasi
untuk membuka elemen-elemen proyek STEP7--Micro/WIN.
3. Klik pada ikon “Communication” di bar navigasi untuk menampilkan
kotak dialog Komunikasi. Anda menggunakan kotak dialog ini untuk
mengatur komunikasi untuk STEP7--Micro/WIN.

Gambar 2.6 Project Baru Step7-MicroWin

32 Praktikum PLC
Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Memeriksa Parameter Komunikasi untuk STEP7--Micro/WIN

Contoh proyek menggunakan pengaturan default untuk STEP7--Micro/WIN dan


kabel RS-232/PPI Multi-Master. Untuk memverifikasi pengaturan ini adalah
sebagai berikut:
1. Pastikan bahwa alamat dari PC / PPI kabel di kotak dialog Komunikasi
diatur ke 0.
2. Pastikan bahwa antarmuka untuk jaringan parameter diatur untuk PC / PPI
kabel (USB).
3. Pastikan bahwa tingkat transmisi diatur ke 9,6 kbps.

Gambar 2.7 Pemeriksaan Parameter Komunikasi

Membangun Komunikasi dengan S7-200

Gunakan kotak dialog Komunikasi untuk terhubung dengan S7-200 CPU Anda:
1. Double-klik ikon refresh di kotak dialog Komunikasi. STEP7--Micro/WIN
akan melakukan pencarian untuk stasiun S7-200 dan menampilkan ikon
CPU untuk stasiun-200 S7 yang telah terhubung.
2. Pilih S7-200 dan klik OK.

Jika 7--Micro/WIN LANGKAH tidak menemukan AndaS7-200 CPU, periksa


pengaturan untuk parameter komunikasi dan ulangi langkah ini.
Setelah Anda telah berhasil membentuk komunikasi dengan S7 200 maka Anda
siap untuk menciptakan dan mendownload contoh program.

Dasar Pemrograman PLC 33


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

2.3 ALAT DAN BAHAN

 Komputer/Laptop
 Software STEP7-MicroWIN
 PLC Trainer dan peralatan pendukung

2.4 PROSEDUR PERCOBAAN

Membuka Program Editor

1. Klik pada ikon “Program Block” untuk membuka program editor. Lihat
Gambar 2-8.
2. Perhatikan “instruction tree” dan program editor. Anda menggunakan
pohon instruksi untuk memasukkan LAD instruksi ke dalam jaringan dari
program editor dengan “drag” dan “drop” instruksi dari pohon instruksi
ke jaringan.
3. Ikon toolbar menyediakan cara pintas ke menu perintah.
4. Setelah Anda masuk dan menyimpan program, Anda dapat
mendownload program untuk S7-200.

Gambar 2.8 Jendela Step7-MicroWin

34 Praktikum PLC
Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Memasukkan Network Baru


1. Klik dua kali ikon Logika Bit atau klik pada tanda plus (+) untuk
menampilkan bit instruksi logika.
2. Pilih kontak Normally Open.
3. Tahan tombol kiri mouse dan tarik kontak ke jaringan pertama.
4. Klik pada "???" atas kontak dan masukkan alamat berikut: I0.0
5. Tekan tombol Enter untuk memasukkan alamat untuk kontak.
Hasil ladder diagram akan nampak seperti pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Ladder diagram satu kontak


6. Masukkan kontak Normally Close ke samping kontak sebelumnya dengan
alamat I0.1.
7. Masukkan kontak output, dengan alamat Q0.0.
Hasil ladder diagram akan nampak seperti pada Gambar 2.10.

Dasar Pemrograman PLC 35


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Gambar 2.10 Ladder diagram lengkap dalam satu network

Menyimpan Contoh Proyek

Setelah berhasil memasukkan satu jaringan instruksi, Anda telah selesai


memasukkan program. Bila Anda menyimpan program, Anda membuat proyek
yang mencakup jenis S7-200 CPU dan parameter lainnya. Untuk
menyimpan proyek:
1. Pilih File>Save As menu perintah dari menu bar.
2. Masukkan nama untuk proyek dalam Save dalam kotak dialog.
3. Klik OK untuk menyimpan proyek.
Setelah menyimpan proyek, Anda dapat men-download
program untuk S7-200.

36 Praktikum PLC
Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Gambar 2.11 Menyimpan Project baru

Men-download Contoh Program


Catatan:
Setiap proyek STEP7--Micro/WIN dikaitkan dengan jenis CPU (CPU 221, CPU
222, CPU 224, CPU 226, atau CPU 226XM). Jika jenis proyek tidak cocok
dengan CPU yang Anda tersambung, STEP7--Micro/WIN akan menunjukkan
ketidakcocokan dan meminta Anda untuk mengambil tindakan. Jika ini terjadi,
pilih "Lanjutkan Download" untuk contoh ini.

1. Klik ikon Download di toolbar atau pilih File>menu Download perintah


untuk men-download program. Lihat Gambar 2-12.
2. Klik OK untuk men download elemen dari program untuk S7-200.

Jika PLC S7-200 dalam mode RUN, kotak dialog meminta Anda untuk
menempatkan S7-200 di mode BERHENTI. Klik Yes untuk S7-200 ke mode
BERHENTI kemudian Klik untuk kembali ke mode semula.

Dasar Pemrograman PLC 37


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Gambar 2.12 Proses download program

Menempatkan S7-200 dalam Mode RUN

Pada STEP7--Micro/WIN, untuk menempatkan CPU S7-200 dalam mode


RUN, beralih modus S7-200 harus diatur ke mode TERM atau RUN. Ketika Anda
menempatkan S7-200 dalam mode RUN, S7-200 akan menjalankan program.
Caranya adalah sebagai berikut:

1. Klik ikon RUN pada toolbar atau pilih PLC> perintah menu RUN.
2. Klik OK untuk mengubah modus operasi dari S7-200.

Gambar 2.13 Menempatkan PLC dalam mode RUN

Isilah table berikut berdasarkan contoh program yang telah anda buat.

Tabel 2.1 Tabel kebenaran contoh program 1


NO I0.0 I0.1 Q0.0
1. 0 0
2. 0 1
3. 1 0

Selamat! Anda baru saja menyelesaikan project pertama S7-200 Anda.

38 Praktikum PLC
Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

2.5 TUGAS

Soal 1

Buatlah ladder diagram seperti di bawah ini dan amati hasilnya dengan tabel
kebenaran.

Tabel 2.2 Tabel kebenaran contoh program 2

NO I0.0 I0.1 I0.2 I0.3 Q0.0 Q0.1


1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
15 1 1 1 0
16 1 1 1 1

Dasar Pemrograman PLC 39


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Koneksikan bagian input dan output sesuai dengan yang diperlukan dan
gambarkan hasil koneksi anda pada form yang tersedia dibawah ini:

Soal 2

Buatlah ladder diagram seperti di bawah ini dan amati hasilnya dengan tabel
kebenaran.

40 Praktikum PLC
Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Tabel 2.3 Tabel kebenaran contoh program 3

NO I0.0 I0.1 I0.2 I0.3 Q0.0 Q0.1


1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
15 1 1 1 0
16 1 1 1 1

Koneksikan bagian input dan output sesuai dengan yang diperlukan dan
gambarkan hasil koneksi anda pada form yang tersedia dibawah ini:

Dasar Pemrograman PLC 41


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

42 Praktikum PLC
Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

2.6 KESIMPULAN

Dasar Pemrograman PLC 43


Buku Petunjuk Praktikum 2011 PSTE

Halaman ini sengaja dikosongkan

44 Praktikum PLC

Anda mungkin juga menyukai