Anda di halaman 1dari 4

D.

FUNGSI MEMPELAJARI AL-QOWAID AL-FIQHIYYAH


Diantara manfaat atau fungsi mempelajari al-qawaidah al-fiqhiyyah
yakni untuk menjadi alat bantu bagi mujtahid, hakim imam dan mufti.
Akan tetapi secara khusus dalam perumusan hokum islam, berfungsi
untuk:
1. Kaidah fikih terdapat posisi yang bagus didalam dasar dasar
syariat, karena disitu terhimpun cabang cabang yang hukumnya
bisa dikecualikan. Selain itu masalah terkadang bisa bertentangan,
namun dibawah satu tautan dapat memudahkan untuk kembali
pada kaidah dan membuatnya supaya lebih terjangkau.1
2. Memudahkan ulama selain ahli bidang fikih untuk membaca fikih
islam dan sejauh mana ketentuan dan kepatuhan terhadap hak dan
kewajiban.2
Fadlolan Musyaffa’ dalam bukunya “Islam Agama Mudah”
memberikan penjelasan terkait dengan fungsi dari kaidah fikih sebagai
berikut:3
1. Menginventarisir masalah yang ada untuk dicarikan legitimasi
hukumnya.
2. Menyatukan hokum atas beragam persoalan yang mempunyai
kesamaan illat.
3. Kaidah fikih mampu memberikan informasi yang akurat didalam
mengolaborasikan hokum syar’i secara luas.
Selaras dengan tujuan mempelajari qowaid fiqhiyyah yaitu agar
mengetahui prinsip-prinsip umum fiqh dan akan mengetahui pokok
masalah yang mewarnai fiqh dan kemudian menjadi titik temu dari
masalah-masalah fiqh. Dari tujuan tersebut dapat diperoleh;

1
Muiz, A. “Landasan Dan Fungsi Al-Qawa’id Al-Fiqhiyyah Dalam Problematika Hukum Islam”
al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 3(1, January 2020), hal 111 https://www.al-
afkar.com/index.php/Afkar_Journal/article/view/86/68
2
Ibid., 112
3
Ibid.,
1. Akan lebih mudah menetapkan hukum bagi masalah-masalah yang
dihadapi;
2. Lebih arif dalam menerapkan materi-materi hukum dalam waktu
dan tempat yang berbeda, untuk keadaan dan adat yang berbeda;
3. Mempermudah dalam menguasai materi hukum;
4. Mendidik orang yang berbakat fiqh dalam melakukan analogi
(ilhaq) dan takhrij untuk memahami permasalahan-permasalahan
baru;
5. Mempermudah orang yang berbakat fiqh dalam mengikuti
(memahami) bagian-bagian hukum dengan mengeluarkannya dari
tempatnya.
Adapun kepentingan qowaid fiqhiyyah dapat dilihat dari dua sudut :4
1. Dari sudut sumber, qaidah merupakan media bagi peminat fiqh
untuk memahami dan menguasai maqashid al-Syari’ah, karena
dengan mendalami beberapa nash-nash, ulama dapat menemukan
persoalan esensial dalam satu persoalan.
2. Dari segi istinbath al-ahkam, qaidah fiqh mencakup beberapa
persoalan yang sudah dan belum terjadi. Oleh karena itu, qawaid
fiqhiyyah dapat dijadikan sebagai salah satu alat dalam
menyelesaikan persoalan yang terjadi yang belum ada ketentuan
atau kepastian hukumnya.
Abu Muhammad Izzuddin ibnu Abd al-Salam menyimpulkan
bahwa qawaid fiqhiyyah adalah sebagai suatu jalan untuk mendapatkan
suatu maslahat dan menolak mafsadat, dan bagaimana menyikapi
kedua hal tersebut. 5
Lebih jauh, apabila hendak memunculkan kaidah baru didalam
fikih, maka harus ditelusuri dahulu hukum fikihnya, baru diakurasi

4
Azhari, F. Qawaid Fiqhiyyah Muamalah.(Banjarmasin, Lembaga Pemberdayaan Kualitas
Ummat, 2015) hal. 25
5
Ibid.,26
kaidah tersebutdengan ayat dan hadis. Selanjutnya didiskusikan oleh
para ulama yang punya kapasitas ilmu, barulah muncul kaidah yang
mapan kaidah inilah yang bisa menjadi metode dalam menjawab
problem-problem dimasyarakat. Oleh dari itu, seseorang tidak dengan
mudah mengeluarkan kaidah fikih, apalagi melangkah jauh seperti
berfatwa melalui ijtihad tentang suatu hokum tanpa menggunakan
sederet perangkat ilmu yang tidak sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Azhari, F. (2015). Qawaid Fiqhiyyah Muamalah.Banjarmasin, Lembaga
Pemberdayaan Kualitas Ummat
Jurnal:
Muiz, A. (2020). Landasan Dan Fungsi Al-Qawa’id Al-Fiqhiyyah Dalam
Problematika Hukum Islam. al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 3(1,
January),103-114.
https://www.alafkar.com/index.php/Afkar_Journal/article/view/86/68

Anda mungkin juga menyukai