Anda di halaman 1dari 21

A.

PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK 

komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang


memiliki makna terapeutik bagi klien dan
dilakukan oleh perawat (helper 
(helper ) untuk
membantu klien mencapai kembali kondisi
yang adaptif dan positif.
B. Fungsi Komunikasi Terapeutik 

1. Komunikasi Intrapersona
Digunakan untuk berpikir, belajar, merenung, meningkatkan
motivasi, introspeksi diri.
!. Komunikasi Interpersona
Digunakan untuk meningkatkan hubungan interpersonal,
menggali data atau masalah, menawarkan gagasan, memberi
dan menerima informasi.
". Komunikasi Pu#ik 
Mempengaruhi orang banyak, menyampaikan informasi,
menyampaikan perintah atau larangan umum (publik).
$. Tu%uan Komunikasi Terapeutik 
1. Reaisasi
&iri' penerimaan &iri &an peningkatan
peng(ormatan &iri
Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan
dalam diri klien. Klien yang menderita penyakit kronis
ataupun terminal umumnya mengalami perubahan dalam
dirinya, ia tidak mampu menerima keberadaan dirinya,
mengalami gangguan gambaran diri, penurunan harga diri,
merasa tidak berarti dan pada akhirnya merasa putus asa dan
depresi.
!.Kemampuan mem#ina (u#ungan interpersona )ang ti&ak
super*isia &an saing #ergantung &engan orang ain
Melalui komunikasi terapeutik, klien belajar bagaimana
menerima dan diterima orang lain. Dengan komunikasi yang
terbuka, jujur dan menerima klien apa adanya, perawat akan
dapat meningkatkan kemampuan klien dalam membina
hubungan saling percaya (ibdon, !""").
". Peningkatan *ungsi &an kemampuan untuk memuaskan
ke#utu(an serta men+apai tu%uan )ang reaistis.
#erkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan terlalu
tinggi tanpa mengukur kemampuannya. #aylor, $ilis dan $a
Mone (%&&') mengemukakan bahwa individu yang merasa
kenyataan dirinya mendekati ideal diri mempunyai harga diri
yang tinggi sedangkan individu yang merasa kenyataan
hidupnya jauh dari ideal dirinya akan merasa rendah diri.
, . Rasa i&entitas persona )ang %eas &an peningkatan
integritas &iri
Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya
tidak mempunyai rasa percaya diri dan mengalami harga diri
rendah. Melalui komunikasi terapeutik diharapkan perawat
dapat membantu klien meningkatkan integritas dirinya dan
identitas diri yang jelas.
-. Unsurunsur Komunikasi Terapeutik 

esan yang diterima oleh komunikan kemudian akan


diproses oleh komunikan, proses ini disebut dengan decoding .
etelah komunikan memahami pesan yang diterimanya, ia pun
melakukan proses encoding (transformasi informasi menjadi
sebuah bentuk pesan yang dapat disampaikan kepada orang
lain) dalam dirinya untuk menyampaikan umpan balik
( feedback ) terhadap pesan yang diterimanya. Demikian proses
ini akan terus berulang sampai pada akhirnya tujuan dari
komunikasi yang dilakukan tercapai oleh keduanya.
E. Prinsip -asar Komunikasi Terapeutik 

%. ubungan perawat dan klien adalah hubungan


terapeutik yang saling menguntungkan, didasarkan
 pada prinsip *humanity of nurses and clients+.
ubungan ini tidak hanya sekedar hubungan seorang
 penolong (helper perawat) dengan kliennya, tetapi
hubungan antara manusia yang bermartabat (Dult-
attey,!""/).
!. erawat harus menghargai keunikan klien, menghargai
 perbedaan karakter, memahami perasaan dan perilaku
klien dengan melihat perbedaan latar belakang
keluarga, budaya, dan keunikan setiap individu.
0.emua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga
diri pemberi maupun penerima pesan, dalam hal ini perawat
harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien.
/.Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling
 percaya (trust ) harus dicapai terlebih dahulu sebelum
menggali permasalahan dan memberikan alternatif
 pemecahan masalah (tuart,%&&1). ubungan saling percaya
antara perawat dan klien adalah kunci dari komunikasi
terapeutik.
F. /u#ungan Pera0at &an Kien Helping  Reations(ip

Menurut 2oger dalam tuart 3.4 (%&&1), ada beberapa


karakteristik seorang helper (perawat) yang dapat
memfasilitasi tumbuhnya hubungan yang terapeutik, yaitu 5
1. Ke%u%uran
Kejujuran sangat penting, karena tanpa adanya
kejujuran mustahil bisa terbina hubungan saling
 percaya
!. Ti&ak mem#ingungkan &an +ukup ekspresi* 
Dalam berkomunikasi dengan klien, perawat sebaiknya
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh klien dan
tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit.
". Bersikap positi* 
ersikap positif terhadap apa saja yang dikatakan dan
disampaikan lewat komunikasi nonverbal sangat penting baik
dalam membina hubungan saling percaya maupun dalam
membuat rencana tindakan bersama klien
,. Empati #ukan simpati
ikap empati sangat diperlukan dalam asuhan keperawatan,
karena dengan sikap ini perawat akan mampu merasakan dan
memikirkan permasalahan klien seperti yang dirasakan dan
dipikirkan klien (rammer,%&&0 dalam uryani,!""6).
6. Mampu mei(at permasaa(an &ari ka+amata kien
 perawat harus mampu untuk melihat permasalahan yang
sedang dihadapi klien dari sudut pandang klien. 7ntuk mampu
melakukan hal ini perawat harus memahami dan memiliki
kemampuan mendengarkan dengan aktif dan penuh perhatian
2. Menerima kien apa a&an)a
eorang helper yang efektif memiliki kemampuan untuk
menerima klien apa adanya. 8ika seseorang merasa diterima
maka dia akan merasa aman dalam menjalin hubungan
interpersonal.
3. Sensiti* ter(a&ap perasaan kien
Dengan bersikap sensitive terhadap perasaan klien perawat
dapat terhindar dari berkata atau melakukan hal-hal yang
menyinggung privasi ataupun perasaan klien.
4. Ti&ak mu&a( terpengaru( oe( masa au kien ataupun
&iri pera0at sen&iri
erawat harus mampu memandang dan menghargai klien
sebagai individu yang ada pada saat ini, bukan atas masa
lalunya, demikian pula terhadap dirinya sendiri.
G. Ta(apan Komunikasi Terapeutik 
1. Ta(ap PersiapanPrainteraksi
a. Mengeksplorasi perasaan, mendefinisikan harapan dan
mengidentifikasi kecemasan.
 b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri.
c. Mengumpulkan data tentang klien.
d. Merencanakan pertemuan pertama dengan klien.
!.Ta(ap PerkenaanOrientasi
a. Membina rasa saling percaya, menunjukkan penerimaan dan
komunikasi terbuka.
 b. Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, dan topik
 pembicaraan) bersama-sama dengan klien dan menjelaskan
atau mengklarifikasi kembali kontrak yang telah disepakati
 bersama.
c. Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah
klien yang umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik
komunikasi pertanyaan terbuka.
d. Merumuskan tujuan interaksi dengan klien.
e. angat penting bagi perawat untuk melaksanakan tahapan ini
dengan baik karena tahapan ini merupakan dasar bagi
hubungan terapeutik antara perawat dan klien.
". Ta(ap Ker%a
#ahap kerja merupakan tahap yang terpanjang dalam
komunikasi terapeutik karena didalamnya perawat
dituntut untuk membantu dan mendukung klien untuk
menyampaikan perasaan dan pikirannya dan kemudian
menganalisa respons ataupun pesan komunikasi verbal
dan non verbal yang disampaikan oleh klien. Dalam tahap
ini pula perawat mendengarkan secara aktif dan dengan
 penuh perhatian sehingga mampu membantu klien untuk
mendefinisikan masalah yang sedang dihadapi oleh klien,
mencari penyelesaian masalah dan mengevaluasinya.
,. Ta(ap Terminasi
a. Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah
dilaksanakan (evaluasi objektif). rammer dan McDonald
(%&&9) menyatakan bahwa meminta klien untuk
menyimpulkan tentang apa yang telah didiskusikan merupakan
sesuatu yang sangat berguna pada tahap ini.
 b. Melakukan evaluasi subjektif dengan cara menanyakan
 perasaan klien setelah berinteraksi dengan perawat.
c. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah
dilakukan. #indak lanjut yang disepakati harus relevan dengan
interaksi yang baru saja dilakukan atau dengan interaksi yang
akan dilakukan selanjutnya. #indak lanjut dievaluasi dalam
tahap orientasi pada pertemuan berikutnya.
/. Sikap -aam Meakukan Komunikasi Terapeutik 

1. Ber(a&apan &engan a0an #i+ara


Dengan posisi ini perawat menyatakan kesiapannya (:saya
siap untuk anda;).
!. Sikap tu#u( ter#uka5 kaki &an tangan ter#uka 6ti&ak
#ersiangan7
ikap tubuh yang terbuka menunjukkan bahwa perawat
 bersedia untuk mendukung terciptanya komunikasi.
 0. Menun&ukmemposisikan tu#u( keara(e#i( &ekat
&engan a0an #i+ara
al ini menunjukkan bahwa perawat bersiap untuk merespon
dalam komunikasi (berbicara-mendengar).
/. Perta(ankan kontak mata' se%a%ar' &an natura
Dengan posisi mata sejajar perawat menunjukkan
kesediaannya untuk mempertahankan komunikasi.
8. Bersikap tenang
<kan lebih terlihat bila tidak terburu-buru saat berbicara dan
menggunakan gerakanbahasa tubuh yang natural.

Anda mungkin juga menyukai