Anda di halaman 1dari 13

KASUS GAGAL JANTUNG

Ny. A berusia 56 tahun, masuk RS dengan keluhan utama lemas, sesak napas yang dirasakan
ketika sedang melakukan aktifitas berat dan merasakan nyeri pada dada. Suhu pasien 36 C,
TD 120/80mmhg, nadi 100 kali/ menit dan RR 30 kali permenit. Sebelum pasien masuk RS,
pasien telah diperiksa dipuskesmas tetapi tidak ada perubahan dengan obat yang diberikan.
Pasien tidak memiliki riwayat lain dan nafsu makan pasien normal. Awal masuk RS BB 45
kg, TB 151 cm. Pasien adalah IRT yang tinggal bersama anak, mantu dan 3 cucu. Waktu
pasien banyak dihabiskan dirumah, apalagi makin sesak napas 3 bulan yang lalu.

Pasien memiliki kebiasaan makan 2-3 kali/hari. Lauk yang dikomsumsi berupa ayam 3-4
kali/minggu, daging sapi, ikan lele, udang 2 kali perbulan, jeroan 1 kali/ minggu dengan cara
digoreng. Sayur yang biasa di konsumsi bayam, kangkong, sop, tumis jagung muda wortel
dan sayur daun singkong, namun hanya sedikit. Mie instan 2 kali/minggu. Buah yang
dikomsumsi pisang dan papaya 2 bh/minggu bila ada. Gorengan 2 buah tiap kali makan.
Pasien sudah lama tidak mengkonsusmsi susu. Sebelum masuk RS pasien hanya
mengkonsumsi nasi 1/2p dan sayur bayam 3sdm tanpa mengkonsumsi makanan lain dengan
3x makan.

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan  Matriks terkait


Hb 12,4 g/dl 13,5 - 18 Rendah NC 2.2
Albumin 3,7 g/dl 3,5 – 5,0 Normal Perubahan
GDS 105 mg/dl 70 – 100 Tinggi nilai
Ureum 28 mg/dl 8 - 25 Tinggi laboratorium
Kreatinin 1,1 mg/dl 0,55 - 1,02 Tinggi
Natrium 149 mmol/l 135 - 145 Tinggi terkait gizi

Pasien sudah mendapat edukasi di puskesmas dan di RS, namun motivasi pasien rendah.
Dokter mendiagnosa Gagal Jantung.

A. Assesment

Assesment Fakta Matriks terkait

Riwayat Nama : Ny. A Kondisi kronis ketika jantung


personal Umur : 56 Tahun tidak memompa darah
Gender : Perempuan sebagaimana mestinya.
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Sosial ekonomi : Status sosial ekonomi
menengah
Diagnosis dokter : Gagal Jantung
Antropometri TB : 151 cm Kesimpulan :
BB : 45 kg Status gizi pasien baik
BBI : 51 kg
TB – 100 = 151 – 100 = 51 kg
IMT : 19,7 (normal)

Klinis Fisik Klinis : Kadar Normal :


 Nadi 100x/menit (normal)  Nadi : 100x/menit
 TD 120/80 mmHg (normal)  Tekanan darah :
 Suhu badan : 36 derajat celcius 120/80 mmHg 
 Suhu : 37,2 derajat C 
Fisik :
 Lemas Kesimpulan :
 Sesak nafas Riwayat klinis Ny. A masih
 Nyeri pada dada dalam hitungan normal

Dietary SMRS : NI 2.1 Asupan makanan oral


history Kebiasaan makan 2-3 kali/hari. Lauk yang tidak memadai 
dikomsumsi berupa ayam 3-4 kali/minggu,
daging sapi, ikan lele, udang 2 kali NB 1.1 Pengetahuan yang
perbulan, jeroan 1 kali/ minggu dengan kurang dikaitkan dengan
cara digoreng. Sayur yang biasa di makanan dan gizi.
konsumsi bayam, kangkong, sop, tumis
jagung muda wortel dan sayur daun
singkong, namun hanya sedikit. Mie instan
2 kali/minggu. Buah yang dikomsumsi
pisang dan papaya 2 bh/minggu bila ada.
Gorengan 2 buah tiap kali makan. Sudah
lama tidak konsumsi susu.
Sebelum masuk RS pasien hanya
mengkonsumsi nasi 1/2p dan sayur bayam
3sdm tanpa mengkonsumsi makanan lain
dengan 3x makan..
Kuantitatif SMRS (recall 24 jam) :
 energi 15,2% dari kebutuhan
 protein 9,7% dari kebutuhan
 lemak 0% dari kebutuhan
 karbohidrat 23% dari kebutuhan
Kualitatif SMRS :
Konsumsi Ny A belum sesuai pedoman
gizi seimbang, asupan oral SMRS tidak
adekuat dilihat dari hanya konsumsi nasi
1/2p dan sayur bayam 3sdm tanpa
mengkonsumsi makanan lain dengan 3x
makan. 
Pemeriksaan Biokimia

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan  Matriks terkait


Hb 12,4 g/dl 13,5 - 18 Rendah NC 2.2
Albumin 3,7 g/dl 3,5 – 5,0 Normal Perubahan
GDS 105 mg/dl 70 – 100 Tinggi nilai
Ureum 28 mg/dl 8 - 25 Tinggi laboratorium
Kreatinin 1,1 mg/dl 0,55 - 1,02 Tinggi
Natrium 149 mmol/l 135 - 145 Tinggi terkait gizi

Pemeriksaan Hasil Keterangan  Matriks Terkait


Hemoglobin 12,4 Rendah Berkurangnya sel CD4 dapat menyebabkan
anemia. Menunjukkan adanya anemia, yaitu
sel tidak mendapat cukup oksigen untuk
berfungsi secara normal.
GDS 105 Tinggi Gula meningkatkan rasio kolesterol jahat
(LDL) terhadap kolesterol baik (HDL),
memicu penggumpalan darah, dan
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Ureum 28 Tinggi Penumpukan lemak yang berlebihan di
pembuluh darah arteri sehingga terjadi
penyempitan arteri yang mengakibatkan
kurangnya suplai oksigen ke seluruh tubuh
termasuk ke ginjal, sehingga memicu kadar
ureum meningkat.
Kreatinin 1,1 Tinggi Gangguan ginjal akut : keadaan gangguan
fungsi ginjal akut yang ditandai peningkatan
kadar serum ureum dan kreatinin, dengan atau
tanpa penurunan produksi urin dan biasanya
bersifat reversibel.
Natrium 149 Tinggi Asupan natrium tinggi dapat meningkatkan
resiko tekanan darah tinggi. Tekanan darah
yang terus meningkat dalam jangka panjang
akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak)
yang dapat mempersempit pembuluh darah
koroner.
Dietary History :
1) Kebiasaan Makan
a) Kualitatif
- Pokok 2-3/hari - Sayur : 3 sdm
- Ayam : 3-4 kali/minggu - Mie instan : 2x/minggu
- Daging sapi : 2x/bulan - Buah pisang : 2bh/minggu
- Ikan : 2x/bulan - Buah papaya : 2bh/minggu
- Udang : 2x/bulan - Gorengan : 2buah/makan
- Jeroan : 1x/minggu
Konsumsi Ny A belum sesuai pedoman gizi seimbang, asupan oral SMRS
tidak adekuat dilihat dari jarangnya konsumsi sayur, buah, dan tidak pernah
konsumsi protein nabati.
b) Kuantitatif

Energi Protein Lemak KH Natrium


Bahan Makanan P
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg)

Makanan pokok 3 525 12 - 40 0,0

Protein hewani 2 100 14 4 - 73,0

Protein nabati - - - - - -

Sayur ¼ 6,25 0,25 - 1,25 2,8

Buah 2 100 - - 24 2

Minyak 4 200 - 20 - 0,0

Gula - - - - - -

Susu - - - - - -

Total 932,25 26.25 24 65,25 77,8

Total Asupan Kebiasaan Makan :


 Energi  932,25 kkal
 Protein 26,25 gr
 Lemak 24 gr
 Karbohidrat 65,25 gr
 Natrium 77,8 mg
2) Recall asupan makan Sebelum Masuk Rumah Sakit
a) Kualitatif
Konsumsi Ny A belum sesuai pedoman gizi seimbang, asupan oral SMRS
tidak adekuat dilihat dari hanya konsumsi nasi 1/2p dan sayur bayam 3sdm
tanpa mengkonsumsi makanan lain dengan 3x makan. 
b) Kuantitatif

Energi Protein Lemak KH Natrium


Bahan Makanan P
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg)

Makanan pokok 1½ 262,5 6 - 60 0,0

Sayur ¾ 18,75 0,75 - 3,75 8,3

Total 281,25 6,75 - 63,75 8,3

Total Asupan Kebiasaan Makan :


 Energi 281,25 kkal
 Protein 6,75 gr
 Lemak 0 gr
 Karbohidrat 63,75 gr
 Natrium 8,3 mg

Kebutuhan energi dan zat gizi makro SMRS (Kondisi sudah sakit 3 bulan)
BMR = 655 + ( 9,6 X BB ) + ( 1,8 X TB ) – ( 4,7 X U )
= 655 + ( 9,6 X 51) + ( 1,8 X 151) – ( 4,7 X 56) 655 489,6 271,8 263,2
= 1180,2
Total Energi SMRS = BMR x FA x FS = 1180,2 x 1,2 x 1,3 = 1841,1 kkal
Protein = 15% x 1841,1 / 4 = 69 gr
Lemak = 25% x 1841,1/ 9 = 51,2 gr
Karbohidrat = 60% x 1841,1/ 4 = 276,2 gr
Natrium = 1500 mg
Kebutuhan energi dan zat gizi makro MRS (Sudah dirawat)
Total Energi MRS = BMR x FA x FS
= 1180,2 x 1,1 x 1,3 = 1687,4 gr 
Protein = 15% x 1687,4 / 4 = 63,3 gr
Lemak = 25% x 1687,4 / 9 = 47 gr
Karbohidrat = 60% x 1687,4 / 4 = 253,1 gr
Natrium = 1500 mg

Pencapaian kebutuhan gizi

1) Kebiasaan Makan SMRS (3 bln sudah sakit)


a. Kuantitatif
Energi = 932,25 / 1841,1 x 100% = 50,6% (kurang)
Protein = 26,25 / 69 x 100% = 38% (kurang)
Lemak = 24 / 51,2 x 100% = 46,8% (kurang)
Karbohidrat = 65,25 / 276,2 x 100% = 23,6% (kurang)
Natrium = 77,8 / 1500 x 100% = 5,18 % (kurang)
b. Kualitatif
Asupan SMRS Ny.A kurang dari kebutuhan, ditandai dengan rendahnya intake
kecukupan zat gizi. Dikarenakan tuan A tidak mengonsumsi sesuai
kebutuhannya dan juga jarang mengonsumi buah sayur, serta tidak konsumsi
protein nabati.
2) SMRS Recall-24Jam Sebelum Masuk
a. Kuantitatif
Energi = 281,25 / 1841,1 x 100% = 15,2% (kurang)
Protein = 6,75 / 69 x 100% = 9,7% (kurang)
Lemak = 0 / 51,2 x 100% = 0% (kurang)
Karbohidrat = 63,75 / 276,2 x 100% = 23% (kurang)
Natrium = 8,3 / 1500 x 100% = 0,5%
b. Kualitatif
Asupan SMRS Ny.A kurang dari kebutuhan, ditandai dengan rendahnya intake
kecukupan zat gizi. Dikarenakan Ny A hanya konsumsi nasi 1/2p dan sayur
bayam 3sdm tanpa mengkonsumsi makanan lain dengan 3x makan.
B. Diagnosis

Problem Etiologi Sign and Symptom

Domain Intake Berkaitan dengan konsumsi Ditandai dengan asupan SMRS energi
NI 2.1 Asupan yang tidak sesuai dengan antara 15,2% - 50,6% dari kebutuhan,
makanan oral kebutuhan, dikarenakan protein antara 9,7% - 38% dari kebutuhan,
tidak memadai  pasien mengeluh sesak lemak antara 0% - 46,8% dari kebutuhan
nafas akibat penyakit gagal dan karbohidrat antara 23% - 23,6% dari
jantung. kebutuhan.

Domain Klinik Berkaitan dengan gangguan Ditandai dengan pemeriksaan HB yang


NC 2.2 metabolisme dan protein. rendah (12,4 g/dL, N= 13,5 – 18 g/dl),
Perubahan nilai GDS tinggi (105 mg/dl, N= 70 - 100g/dl),
lab terkait gizi atau Ureum tinggi (28 mg/dl, N=8 - 25g/dl),
Kreatinin tinggi (1,1 mg/dl, N=0,55-1,02
- mg/dl), dan Natrium tinggi (149 mmol/l,
N=135-145 mmol/l).

NB 1.3 Berkaitan dengan tidak Ditandai dengan pasien sudah pernah


Kurangnya siapnya klien untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas,
kesiapan klien menjalankan diet beserta tetapi tidak ada perubahan dengan obat
dalam kurangnya dukungan yang diberikan, hal ini dikarenakan pasien
menjalani diet lingkungan sekitar tidak mengikuti diet yang dianjurkan.
C. Intervensi
1. Tujuan
a. Meningkatkan asupan makan untuk mencapai asupan normal secara bertahap 70%
- 100% dari kebutuhan
b. Memperbaiki nilai laboratorium hingga mencapai batas normal, (HB 13,5 – 18
g/dl, GDS 70 - 100g/dl, Ureum 8 - 25g/dl, Kreatinin 0,55-1,02 mg/dl, dan
Natrium 135-145 mmol/l).
c. Meningkatkan motivasi pasien dan dukungan keluarga untuk mengikuti anjuran
diet
2. Syarat Diet
Memberikan makanan dengan syarat 70% dari kebutuhan :
a. Energi : 70% x 1687,4 = 1.180 kkal
b. Protein  : 70% x 63,3 = 44,31 gr  
c. Lemak : 70% x 47 = 32,9 gr
d. Karbohidrat : 70% x 253,1 = 177,17 gr
e. Pembatasan asupan garam (natrium) pembatasan natrium 1500 gr atau ¾ sdt
garam
f. Pemberian cairan disesuaikan
3. Preskripsi Diet
a. Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein), Energi 1180 kkal; Protein 44,4 gr
b. Bentuk makanan : Makanan Lunak
c. Frekuensi makanan : 3x makanan utama dan 2x makanan selingan
d. Rute pemberian : Oral
4. Edukasi
a. Mengkaji alasan dan hambatan mengapa tidah patuh dalam menjalankan diet
b. Menjelaskan kembali resiko komplikasi penyakit bila tidak mengikuti anjuran
c. Menjelaskan peranan diet untuk penyembuhan penyakit gagal jantung
d. Memberikan contoh makanan yang dianjurkan, dibatasi, dihindari dan cara
pengolahan makan rendah karbohidrat dan asupan garam yang cukup. Diantaranya
karbohidrat kompleks, ikan, daging yang mengandung rendah lemak, sayuran
tidak mengandung gas, dan buah segar.

PERENCANAAN MENU SEHARI

Bahan Makanan Porsi Energi Protein Lemak Karbohidrat


(Kkal) (gr) (gr) (gr)

Makanan Pokok 2 350 8 - 80

Hewani 3 225 21 15 -

Nabati 2½ 187,5 12,5 6 17,5

Sayur 2 50 2 - 10

Buah 3¼ 163,5 - - 39

Gula 1½ 75 - - 18

Minyak 3 150 - 15 -

Susu 2 200 14 - 20

Jumlah 1201 43,5 36 164,5

Kebutuhan 1180 44,4 32,9 177,17

% Kebutuhan 102% 98% 109% 93%


POLA MENU SEHARI

Jumlah Penukar
Bahan Makanan Total
Pagi Selingan Siang Selingan Malam

Makanan Pokok 2 ½ - ¾ - ¾

Hewani 3 1 - 1 - 1

Nabati 2½ - 1 1 - ½

Sayur 2 ½ - ¾ - ¾

Buah 3¼ 1 ¼ 1 - 1

Gula 1½ - 1 - - ½

Minyak 3 1 - 1 - 1

Susu 2 1 - - 1 -
ANJURAN MENU
Berat Kalori Protein Lemak HA Vit A
enu Bahan Ca (mg) Fe (mg) B1 (mg) C
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr) (mg)
bur Beras 20 45 0,6 0,1 10,2 1,5 0,1 0 0
daging
ayam 30 56,1 4,8 3,2 0,6 25 0,6 95 0
cincang
buncis 15 5,2 0,3 0 1,2 6,9 0,2 10,1 0
wortel 20 3,4 0,1 0,05 0,8 4,5 0,1 378,5 0
eam
brokoli 15 5,6 0,6 0,1 1,1 9,4 0,1 2,6 0
up
tepung
5 34,1 0,03 0 12,7 2 0,15 0 0
maizena
susu low
100 34,9 3,4 0,2 4,9 123 0 0 0
fat
margarin 5 38,1 0 5 0 0,3 0 250 0
uah
pepaya 100 36 0,6 0,1 9,8 24 0,1 135 0
ong
Total (21,6%) 258,4 10,43 8,75 41,3 196,6 1,35 871,2 0
Agar –
ding 3 0 0 0 0 0 0 0 0
agar
uah
Alpukat 25 43 0,5 2,8 0,5 2,5 0,2 3 0
ukat
gula 5 19,3 0 0 5 0,1 0 0 0
ari sari
200 ml 52 6 3,4 10 100 1,4 400 0,16
elai kedelai
Total (9,6%) 114,3 6,5 6,2 15,5 102,6 1,6 403 0,16
i tim nasi 30 90 1,2 0,1 14,6 1,5 0,1 0 0
daging
am ayam 40 87 7,8 3,2 0 5,2 0,6 15,6 0
mbu giling
mat
minyak 5 43,1 0 5 0 0,3 0 250 0
Tempe 50 82 5,4 0,7 12,4 46,5 1,1 0,5 0,1
don telur 10 7 0,5 1,2 0,3 8,7 0,597 0 0
mpe fiber
6 25 0 2 4 0 0 0 0
creme
yur bayam 50 11,1 1,1 0,1 2,2 63,3 0,9 155,7 0
ning Wortel 25 8,6 0,3 0,2 2 11,3 0,3 946 0
uah Pisang
50 42 0,5 0,3 11,7 3 0,2 4 0
ang ambon
Total (30,2%) 395,8 16,8 12,8 47,2 139,8 3,797 1371,8 0,1
eral
Diabetasol 30 130 6 3,5 6,5 10 5 150 12,5
etasol
Total (10,2%) 130 6 3,5 6,5 10 5 150 12,5
i tim Nasi 30 90 1,2 0,1 14,6 1,5 0,1 0 0
daging
sapi 30 80,7 4,9 2,8 0 1,2 0,5 0 0
mur cincang
ging gula 5 17,4 0,1 0 4,2 62,6 0,1 0 0
fiber
6 25 0 2 4 0 0 0 0
creme
Tahu 55 44 3,2 0.58 2,4 122,65 1,87 - 0,005
tahu
wortel 10 3,4 0,1 0,1 0,8 4,5 0,1 378,4 0
labu siam 50 6 0,9 0,1 0,8 29,6 0,4 121,2 0
s labu
wortel 20 3,4 0,1 0,05 0,8 4,5 0,1 378,5 0
am
minyak 2,5 21,55 0 2,5 0 0,15 0 125 0
buah melon 100 38,2 0,6 0,2 8,3 11 0,4 33 0
Total (29,2%) 329,65 11,1 7,85 35,9 237,7 3,57 1036,1 0,005
al Keseluruhan 1190 48,5 34,1 158,8
Kebutuhan 1180 44,4 32,9 177,17  
sen Kecukupan 101% 109% 104% 90%
D. Monitoring dan Evaluasi

Indikator Monitoring Standart Evaluasi Waktu

Recall asupan Makanan habis atau 70% dari


Asupan makanan selama di kebutuhan Setiap hari
rumah sakit

Pemeriksaan lab sesuai Nilai lab ureum dan natrium


batas normal sudah mencapai nilai normal
(HB 13,5 – 18 g/dl, GDS 70 - Sesuai jadwal
Hasil lab 100g/dl, Ureum 8 - 25g/dl, pemeriksaan
Kreatinin 0,55-1,02 mg/dl, lab
dan Natrium 135-145
mmol/l).

Mengubah sikap dan Pasien mampu menghabiskan


Motivasi perilaku terhadap anjuran makanan Setiap hari
diet 

Menanyakan Pasien
informasi yang sudah dapat menjelaskan
diberikan kepada kembali informasi Sebelum
Edukasi
keluarga pasien yang sudah diberikan pulang dari RS
mengenai penyakit Gagal
Jantung

Anda mungkin juga menyukai