Anda di halaman 1dari 2

Perubahan Kehidupan Ekonomi Produksi Sebagai Dampak Adanya Covid

19 Yang Berhubungan Dengan Perdagangan internasional


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang
menyerang sistem pernapasan. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.Takhanya berdampak pada kesehatan
covid 19 juga berdampak pada ekonomi Kebijakan pemberlakuan lockdown yang diberlakukan
hampir di seluruh negara menyebabkan menurunnya tingkat konsumsi rumah tangga, daya
beli masyarakat, dan tentu aktivitas bisnis, yang pada gilirannya berdampak pada turunnya
tingkat produksi, sehingga pelaku usaha melakukan efisiensi untuk menekan kerugian. Yang
akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan diberhentikan (PHK) Punurunan
perdagangan tak bisa dihindari. Merebaknya pandemi covid-19 ini tentu menjadi pukulan
yang sangat berat bagi perdagangan global yang sudah terpuruk sejak tahun lalu. Penuruan
nilai ekspor yang diterima negara karena khawatir adanya penyebaran kasus virus corona
yang terbawa oleh barang-barang yang Dengan mewabahnya virus corona ke berbagai
Negara .
menurunnya aktivitas ekonomi dalam setiap negara, misalnya terdapat dikirim sehingga
tentu mempengaruhi jurnal dalam siklus keuangan ekonomi negara tersebut. Menyikapi
perihal itu, menurut data yang dilansir dari Kompas.com (28/12/2020) bahwa kondisi China
sempat mengalami penyusutan sebesar 6,8 persen pada kuartal pertama tahun 2020 yang
menyebabkan penuruan pada beberapa sektor seperti kegiatan investasi menurun,
kontribusi ekspor yang menurun seakan menjadi cambuk untuk stabilitas keuangan
pemerintah China, namun kembali berhasil tumbuh sebesar 4,9 persen antara Juli dan
September 2020
Pengaruh adanya kasus virus corona atau covid-19 ini juga tentu dirasakan oleh seluruh
negara terdampak, apalagi dengan menurunnya aktivitas ekonomi di China sebagai negara
kekuatan perekonomian kedua di dunia (setelah Amerika Serikat) dan salah satu motor
pertumbuhan PDB di dunia juga berdampak signifikan terhadap perekonomian
internasional. Terdapat beberapa aktivitas ekonomi yang menurun melalui beberapa jalur,
misal pariwisata yang benar-benar mati aktivitasnya hampir di seluruh dunia karena
membatasi aktivitas warganya agar tetap di rumah dan tidak menjajaki tempat-tempat
umum khawatir penyebaran semakin melebar dan membentuk cluster baru dan juga
pembatasan perjalanan dan pariwisata dalam perekonomian dunia membuat output dan
pasar finansial menurun drastis, ada juga jalur perdagangan dalam aktivitasnya ekspor dan
impor terdapat pembatasan bahkan memang menurun karena khawatir adanya virus covid-
19 yang menempel di barang, ada juga karena pengehentian produksi membuat
terganggunya perdagangan internasional karena memiliki ketergantungan tinggi terhadap
ekspor dan impor, khususnya dari China.
Pada tahun 2019, menyusul tensi perang dagang yang memuncak, volume perdagangan global
turun sebesar 0,1%, padahal tahun sebelumnya (2018) masih tumbuh 2,9%. Sementara dari sisi
valuasi, menurut WTO, nilai perdagangan pada 2019 turun sebesar 3%, menjadi US$18,89 triliun”Tak
hanya impor, beberapa produk ekspor Indonesia ke China juga berpotensi melemah. Secara
otomatis, Negeri Tirai Bambu tersebut akan mengurangi jumlah permintaannya. Terlebih lagi secara
global banyak pabrik di China yang mengurangi produksi karena penduduk tidak bisa bekerja akibat
Virus COVID-19 ini.

Selain itu perkembangan ekonomi di Indonesia mengalami penurunan yang disebabkan oleh
pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020. Kondisi ini memicu penurunan perdagangan bahkan
perdagangan internasional dimana perekonomian dunia akan menurun sebesar tujuh persen,
terparah sejak perang dunia kedua.barang impor diperbolehkan masuk, akan tetapi harus memenuhi
syarat yang dipersulit terlebih dahulu.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintahan masing-masing negara terhadap penanganan


kebijakan lockdown dan pembatasan sosial ini memang pada awalnya menjadi pukulan yang
amat berat bagi beberapa perusahaan tempat produksi, karena dampaknya mengakibatkan
berhentinya produksi, matinya operasional perusahaan produksi sehingga banyak pekerja
yang dirumahkan sampai diberhentikan saat gencar-gencarnya mewabah pandemi covid-19
diikuti dengan pasar tenaga kerja yang cukup kacau dampaknya lagi menyebabkan tingginya
kemiskinan sehingga menurunkan jumlah pendapatan negara juga karena diikuti dengan
meningkatnya angka pengangguran.
Sebetulnya dalam beberapa perkembangan ekonomi internasional yang terjadi dalam kurun
waktu kurang dari satu tahun semenjak adanya covid-19 ini bisa digambarkan bagaimana
prospek pertumbuhan ekonomi internasional ke depannya. Harapan untuk adanya
peningkatan dalam sektor pertumbuhan ekonomi internasional seperti tidak bisa dirasakan
merata oleh hampir seluruh negara, karena apabila pandemi covid-19 ini terus berkembang
maka akan semakin berdampak besar terhadap setiap sektor ekonomi negara dan
masyarakat negara terdampak. Solusinya agar proses pemulihan ekonomi lingkup
internasional juga berjalan mulus tetap dari pemerintahan negara terdampak memberikan
pengawasan serta pendampingan agar selalu tetap masyarakat negaranya menjalankan
kehidupan bersih dan sehat diikuti dengan teraturnya penerapan protokol kesehatan agar
dapat memutus tali penyebaran pandemi covid-19, dengan begitu diharapkan proses
pemulihan ekonomi dunia dan aktivitas ekonomi

Anda mungkin juga menyukai