Penelitian
• Analisis Univariat (1 variabel)
Deskriptif
• Analisis Bivariat (2 variabel)
Penelitian
Analitik • Analisis Multivariat
(>2 variabel)
ANALISIS UNIVARIAT
(1 VARIABEL)
Numerik vs numerik: uji Pearson (data normal), uji Spearman (data tidak
normal)
Numerik vs kategorik: paired t-test (data normal), Wilcoxon sign test (data
tidak normal), independent t-test (data normal), uji Mann Whitney (data tidak normal), uji ANOVA (data normal), uji Kru
Data “numerik” dapat berubah menjadi “kategorik” jika dari data yang berbentuk angka diubah
menjadi kata. Misal data numerik kadar glukosa diklasifikasikan menjadi 2, yaitu normal dan
abnormal
SKALA DATA
• Menggambarkan perbedaan
Nominal
• Contoh: suku, jenis kelamin dst
• Menggambarkan perbedaan
dan memiliki tingkatan
Ordinal
• Contoh: tingkat pendidikan,
tingkat keparahan penyakit dst
• Menggambarkan perbedaan,
Interval tingkatan dan jarak
• Contoh: suhu tubuh
• Menggambarkan perbedaan,
Rasio tingkatan, jarak dan kelipatan
• Contoh: umur, kadar glukosa
UJI STATISTIK
Uji Normalitas hanya dilakukan terhadap data “numerik”, dikenal 2 macam uji normalitas yang
biasanya digunakan, yaitu: Uji Kolmogorov Smirnov dan Uji Shapiro Wilk
Jika variabel dependen maupun variabel independen merupakan data numerik, maka keduanya
diuji normalitasnya, jika hasil keduanya berbeda maka yang menjadi patokan (menggunakan
statistik parametrik atau non-parametrik) adalah hasil dari variabel dependen
UJI
NORMALITAS
Kolmogorov
• Jika data >50
Smirnov
Shapiro
• Jika data ≤50
Wilk
Data (numerik) yang terdistribusi tidak normal harus diuji menggunakan statistik non-
parametrik
P-value >0,05
artinya data P-value <0,05
normal artinya data tidak normal
TATISTIK BERDASARKAN JENIS DATA
1. Uji t independent: 2 kelompok subyek dengan satu kali pengukuran. Contoh: uji beda rata-r
Syarat: data numerik harus normal (dilakukan uji normalitas terlebih dahulu)
Jika tidak normal maka menggunakan uji Mann Whitney (non-parametrik)
Uji ini dibagi menjadi 2, yaitu: uji t independent varian sama dan uji t independent varian berbeda.
Penentuannya menggunakan uji Lavene (lavene test), ketentuannya adalah:
P-value lavene
test >0,05 artinya varian sama lavene test
P-value
≤0,05 artinya varian berbeda
UJI BEDA RATA-RATA:
NUMERIK VS KATEGORIK
2. Uji t dependent (paired t-test): 1 kelompok subyek dengan dua kali pengukuran. Contoh: uj
Syarat: data numerik harus normal (dilakukan uji normalitas terlebih dahulu)
Jika tidak normal maka menggunakan Wilcoxon sign test (non-parametrik)
Syarat: data numerik harus normal (dilakukan uji normalitas terlebih dahulu)
Jika tidak normal maka menggunakan uji Kruskal Wallis (non-parametrik)
Jenis data yang dihubungkan adalah numerik dengan kategorik (dengan kategorik nya lebih dari 2 kelompok)
li
K k tanda panah
o untuk memindahkan variabel
C mpare means
Data kategorik
Compare means dimasukkan ke continue
“grouping variable”
Checklist pada
Khusus data numerik vs Kl “descriptive” dan “exclude cases analysis by
Analyze ik “option”
kategorik
Co Data kategorik
mpare means dimasukkan ke kotak “factor” continue
Data numerik
one-way ANOVA dimasukkan ke kotak “dependent” OK
Checklist pada
Khusus data numerik vs Kl “descriptive” dan “exclude cases analysis by
Analyze ik “option”
kategorik
Co Data kategorik
mpare means dimasukkan ke kotak “factor” continue
Data numerik
one-way ANOVA dimasukkan ke kotak “dependent” OK
UJI KORELASI PEARSON
Checklist pada
“pearson” dan
Correlate
“two tailed” dan
“flag.
Sig. correlations”
Masukkan variabel
Bivariate yang akan diuji ke
kotak “variables”
UJI CHI SQUARE