ABSTRAK
Pengaturan jarak kelahiran anak berikutnya merupakan salah satu usaha agar pasangan
dapat lebih siap dalam menerima dan siap untuk memiliki anak lagi. Jarak kelahiran yang
baik untuk kesehatan ibu dan anak adalah lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun. Jika
semakin pendek jarak kelahiran (kurang dari 2 tahun) maka berisiko tinggi mengalami
komplikasi kehamilan yang berbahaya bagi ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jarak kelahiran. Penelitian ini memberikan
manfaat bagi kesehatan reproduksi wanita dengan memberikan pengetahuan tentang
jarak kelahiran yang baik. Wanita diharapkan dapat menunda kehamilan atau
memberikan jarak kelahiran setelah kelahiran sebelumnya. Penelitian ini menggunakan
data sekunder hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dengan
metode wawancara menggunakan kuesioner Wanita Usia Subur (WUS) umur 15-49 tahun.
Sampel penelitian ini adalah wanita yang melahirkan anak lahir hidup dalam lima tahun
terakhir pada SDKI 2017. Variabel dependen penelitian ini adalah jarak kelahiran.
Sedangkan variabel independen adalah usia ibu, jenis kelamin anak sebelumnya, durasi
pemberian ASI, jumlah anak, penggunaan kontrasepsi, status kelangsungan hidup anak
sebelumnya, tingkat pendidikan ibu, dan daerah tempat tinggal. Penelitian ini
menggunakan analisa bivariat. Diperoleh nilai p dibawah 0,05 pada variabel usia ibu,
durasi pemberian ASI, jumlah anak, penggunaan kontrasepsi, status kelangsungan hidup
anak sebelumnya, dan tingkat pendidikan ibu. Sedangkan nilai p diatas 0,05 pada variabel
jenis kelamin anak sebelumnya dan daerah tempat tinggal. Faktor yang mempengaruhi
jarak kelahiran adalah usia ibu, durasi pemberian ASI, jumlah anak, penggunaan
kontrasepsi, status kelangsungan hidup anak sebelumnya, dan tingkat pendidikan ibu.
Jarak kelahiran yang optimal merupakan faktor penting bagi kesehatan ibu dan anak, dan
diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pembuat kebijakan untuk mendukung
kesehatan ibu dan anak.
Kata kunci: Jarak kelahiran; kesehatan reproduksi wanita; kesehatan ibu dan anak
2
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217
Tabel 2. Hubungan jarak kelahiran dengan variabel bebas yang diamati, SDKI
2017 (n=10.446)
4
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217
lebih dari 35 tahun mengalami jarak Ibu yang memiliki anak kurang
kelahiran pendek dikarenakan dari sama dengan 2 dengan jarak
keterlambatan usia menikah pada kelahiran pendek sebanyak 9,1%,
wanita. Hal ini mengakibatkan usia sedangkan ibu yang memiliki anak lebih
reproduksi lebih singkat, sehingga dari 2 dengan jarak kelahiran pendek
wanita yang terlambat menikah, sebanyak 10,5%. Hasil analisa bivariat
mempercepat jarak kelahirannya. menunjukkan jumlah anak
Sejalan dengan penelitian yang mempengaruhi jarak kelahiran dengan
mengatakan wanita yang menikah nilai p 0,01. Hal ini sejalan dengan
terlambat mengalami tekanan sosial penelitian di Manipur India
untuk membuktikan masa menyebutkan bahwa rata-rata jarak
reproduksinya dan atau untuk kelahiran menurun dengan peningkatan
mengimbangi usia reproduksinya yang paritas dan variabel ini sangat signifikan
terlewat, sehingga wanita tersebut terlepas dari variabel lain p < 0,0118.
berupaya untuk mempersingkat jarak
kelahiran14. Hal ini didukung oleh 5. Pengaruh penggunaan kontrasepsi
penelitian di Ethiopia menyebutkan terhadap jarak kelahiran
wanita yang terlambat menikah harus Jarak kelahiran dipengaruhi
segera mempunyai anak setelah penggunaan kontrasepsi dengan nilai p
menikah sesuai keinginan jumlah anak 0,00. Wanita yang tidak menggunakan
yang diinginkan, sebelum masa kontrasepsi sebanyak 18,2% yang jarak
reproduksinya berakhir . 15 kelahirannya pendek. Sedangkan wanita
yang menggunakan kontrasepsi
3. Pengaruh durasi pemberian ASI sebanyak 9,2% yang mengalami jarak
terhadap jarak kelahiran kelahiran pendek. Hal ini sesuai
Durasi pemberian ASI secara penelitian di Ethiopia menyatakan
statistik mempengaruhi jarak kelahiran meningkatnya akses dan cakupan
dengan nilai p 0,00. Jarak kelahiran penggunaan kontrasepsi serta
pendek yang dialami oleh ibu yang tidak keterlibatan tokoh agama dalam
diberikan ASI sebanyak 12,1%, ibu yang program keluarga berencana merupakan
memberikan ASI 0-18 bulan sebanyak strategi penting yang perlu diperhatikan
10,4%, dan ibu yang memberikan ASI terjadinya jarak kelahiran pendek11.
lebih dari 18 bulan sebanyak 8,4%. Selanjutnya, penelitian Hailu dan Gulte
Durasi menyusui anak sebelumnya juga menyebutkan bahwa ibu yang tidak
menunjukkan hubungan yang signifikan menggunakan metode kontrasepsi
terkait jarak kelahiran pendek. Ibu yang modern sebelum hamil anak terakhir
menyusui anak sebelumnya selama kemungkinan memiliki jarak kelahiran
kurang dari 24 bulan memiliki jarak pendek lebih tinggi 3,01 kali daripada
kelahiran pendek sekitar 49 kali lebih ibu yang menggunakan metode
tinggi dibandingkan dengan ibu yang kontrasepsi modern16.
menyusui selama 24 bulan atau lebih16.
Sejalan dengan penelitian di Iran 6. Pengaruh status kelangusngan hidup
menyatakan bahwa wanita yang anak terhadap jarak kelahiran
menyusui anaknya lebih dari 24 bulan Pada penelitian ini status
lebih mungkin memiliki jarak kelahiran kelangsungan hidup anak berpengaruh
yang lebih lama daripada wanita yang terhadap kejadian jarak kelahiran
memberi makan anaknya selama dengan nilai p 0,00. Ibu yang jarak
kurang dari 6 bulan17. kelahirannya pendek memiliki bayi yang
hidup sebanyak 9% dan mati sebanyak
4. Pengaruh jumlah anak terhadap jarak 27,5%. Kematian bayi dan anak dapat
kelahiran mempengaruhi jarak antar kelahiran.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian
yang mengatakan bahwa interval untuk
5
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217
6
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217
7
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217