Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Jonner Hasugian
Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi
Universitas Sumatera Utara
Abstract
The problem of this research is document characteristic that cited by students of Doctoral Program in
Medical Science, Postgraduate Schools of USU in writing dissertation. The objectives of research are
to know: (a) the rank of authors that cited; (b) the most common magazine and scientific journal that
cited; (c) the obsolescence of documents that cited; and (d) the form or types of library materials that
cited by students of Doctoral Program in Medical Science, Postgraduate Schools of USU. The
approach that used in this review is bibliometric approach. The population in this research is all
dissertations of students of Doctoral Program in Medical Science Postgraduate Schools of USU,
which are available at the USU Library. All dissertations are made as sample of research. The total of
document cited in all dissertations is 816 documents with average of citation are 117 per dissertation.
The average citation by author on personal name is 114. Majority of document cited in all
dissertations use current information source, i.e. scientific journal 63,5% of total document cited. The
most common big five rank of scientific journal cited including: Journal of Cancer, Contact
Dermatitis, Thromb Haemost, Trans Roy Soc Trop Med Hyg and Ann Thorac Surge. The oldest age of
document in term publication which is cited is 1894, and the new one is 2003. The length of
obsolescence or half-life of document cited is 20 years. About 58,4% of document cited in all
dissertations is under 20 years of age or under age point of document obsolescence.
v
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
data dan atau informasi yang terdapat pada jurnal Para peneliti dan atau ilmuwan biasanya selalu
ilmiah jauh lebih mutakhir bila dibandingkan menyitir dokumen dari hasil penelitian
dengan yang terdapat pada buku. sebelumnya yang dihasilkan oleh ilmuan
pendahulunya untuk memperkaya penelitian yang
Peneliti membutuhkan banyak dokumen (bahan dilakukannya.
pustaka) untuk dijadikan sebagai rujukan dalam
rangka mengkaji teori yang berkaitan dengan Bobot sitiran dokumen dalam sebuah penelitian
topik yang akan dikaji. Dokumen yang disitir dapat dilihat dari pengunaan jurnal ilmiah yang
dalam penelitian lazimnya harus dicantumkan standar untuk topik yang dikaji, termasuk di
dalam bentuk daftar pustaka atau bibliografi. dalamnya pengarang, dan juga kemutakhiran
Pencantuman seluruh dokumen yang disitir dokumen dalam hal ini usia dokumen yang
dalam suatu penelitian adalah merupakan disitir. Kecenderungan menyitir dokumen
keharusan dan telah menjadi sebuah kode etik tertentu dalam kegiatan penelitian menjadi hal
dalam penelitian. Oleh karena itu, kegiatan yang menarik diteliti. Penelitian tersebut dalam
menyitir dokumen merupakan bahagian yang kajian ilmu perpustakaan dan informasi disebut
tidak terpisahkan dari kegiatan penulisan karya analisis sitiran. Melalui penelitian sitiran akan
ilmiah. dapat diketahui jenis, bentuk, dan kemutakhiran
dokumen yang digunakan atau dirujuk oleh
Alasan penulis menyitir suatu dokumen dalam penulis atau peneliti untuk menghasilkan
karya tulisnya dapat berbeda antara satu dengan karyanya. Selain itu, melalui penelitian sitiran
yang lain, hal itu sangat tergantung dengan topik juga dapat diketahui jurnal/majalah apa yang
atau aspek yang dikaji. Grafield dalam Hartinah paling sering disitir oleh peneliti pada suatu
(2002: 2) menyatakan seorang penulis menyitir bidang ilmu tertentu, pengarang mana yang
penulis lain karena alasan untuk memberikan sering disitir, kemutakhiran atau keusangan
penghormatan kepada penulis atau karya di dokumen dan sebagainya.
bidangnya, mengidentifikasi metode atau
pendekatan teori, memberikan latar belakang Ilmuwan dalam bidang perpustakaan dan informasi
bacaan bagi mereka yang ingin mengetahui lebih telah menjadikan masalah sitiran menjadi suatu
lanjut topik yang sudah ditulis, mengkoreksi kajian. Pendekatan yang digunakan untuk
karya sendiri atau karya orang lain, memberikan melakukan kajian ini adalah bibliometrika. Melalui
kritik terhadap karya yang telah terbit pendekatan bibliometrika akan dapat dibandingkan
sebelumnya, memperkuat klaim suatu temuan, jenis, bentuk dan kemutakhiran dokumen yang
dan sebagai panduan bagi penulis lain yang akan disitir pada daftar pustaka karya ilmiah termasuk
mendalami topik tulisan yang disitir. disertasi. Dilihat dari kajiannya, analisis sitiran
merupakan salah satu kajian yang menarik karena
Dari pendapat di atas tersirat bahwa kegiatan keberadaannya tidak dapat disangkal dan mudah
menyitir dalam penulisan karya ilmiah adalah mendapatkan datanya. Penelitian sitiran biasanya
sebagai dasar untuk menyusun argumentasi, dan akan menghasilkan suatu temuan yang dapat
juga sebagai bahan untuk melakukan pembahasan mengungkapkan gambaran tingkah laku
terhadap hasil yang diperoleh dari penelitian, penggunaan sumber-sumber perpustakaan tanpa
sehingga hasil penelitian dapat berhadapan langsung dengan peneliti atau penulis
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, karya ilmiah tersebut.
pencantuman daftar pustaka haruslah benar-benar
sebagai daftar dari dokumen yang dirujuk, dan Para peneliti sitiran terdahulu lebih sering
atau yang disitir untuk menghasilkan karya mengkaji jurnal ilmiah, sedangkan analisis sitiran
tersebut. untuk disertasi masih tergolong langka khususnya
di Indonesia. Keadaan ini menjadi salah satu
Karya ilmiah yang dihasilkan oleh peneliti atau faktor yang mendorong penulis untuk melakukan
ilmuan lainnya tidak dapat berdiri sendiri, akan penelitian sitiran terhadap disertasi. Fokus
tetapi berada pada lingkungan dokumen sejenis. masalah yang akan diteliti adalah karakteristik
Halaman 2
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
dokumen yang disitir oleh mahasiswa Program Istilah sitiran merupakan terjemahan dari kata
Doktor Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana citation. Sulistyo-Basuki (1983:12)
USU dalam menulis disertasi. Melalui kajian mendefinisikan sitiran merupakan karya yang
tersebut, akan terjawab masalah kecenderungan dirujuk atau digunakan sebagai bibliografi pada
dalam menyitir dokumen yang digunakan sebagai sebuah artikel atau buku. Pengertian citation atau
rujukan dalam menghasilkan sebuah disertasi sitiran dalam Harrod’s Librarian Glossary and
dalam bidang ilmu kedokteran khususnya pada Reference Book (1990:77) adalah suatu rujukan
Sekolah Pascasarjana USU. pada suatu teks atau bagian dari suatu teks yang
menunjuk pada suatu dokumen di mana teks itu
1.2 Pertanyaan Penelitian dimuat. Dari kedua pendapat di atas dapat
dinyatakan bahwa sitiran adalah dokumen atau
Permasalahan yang diteliti melalui penelitian ini bahan pustaka yang dijadikan sebagai rujukan
adalah karakteristik dokumen yang disitir dalam dalam rangka menghasilkan sebuah dokumen
menghasilkan sebuah disertasi. Berdasarkan baru. Sitiran adalah karya yang digunakan
permasalahan tersebut dimunculkan pertanyaan sebagai bibliografi pada sebuah artikel atau buku.
penelitian yang akan dijawab melalui penelitian ini Dengan demikian, data yang dikaji dalam analisis
yaitu, “Bagaimanakah karakteristik dokumen atau sitiran adalah data bibliografi yang disitir dan
bahan pustaka yang disitir oleh mahasiswa Program yang terdapat dalam daftar bacaan (bibliografi)
Doktor Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana dari dokumen yang menyitir.
Universitas Sumatera Utara dalam menulis
disertasi? Selanjutnya, pertanyaan penelitian Analisis sitiran adalah suatu kajian berkisar atau
tersebut di atas, dirinci dengan memunculkan mengenai area bibliometrika yang mempelajari
beberapa pertanyaan yang merupakan aspek dari tentang sitiran atau kutipan dari sebuah dokumen
(Diadoto, 1994:5). Pendapat lain menyatakan
karakteristik dokumen yang akan diteliti antara lain:
bahwa analisis sitiran yaitu sebagai kajian
1. Siapakah pengarang yang paling sering
terhadap sejumlah sitiran atau rujukan yang
disitir?
terdapat dalam karya tulis ilmiah atau dokumen
2. Majalah dan jurnal apa yang paling sering (Martyn, 1975:290). Lebih jauh Strohls (1999: 7)
disitir? merumuskan definsi dari analisis sitiran adalah
3. Berapa lamakah keusangan dokumen yang sebagai suatu studi terhadap kutipan yang berupa
disitir? daftar pustaka dari sebuah buku teks, artikel
4. Bagaimana bentuk karya atau bahan pustaka jurnal, disertasi mahasiswa, atau sumber lainnya
yang sering disitir? dengan melakukan pemeriksaan terhadap bagian
tersebut. Mengacu kepada pendapat di atas dapat
1.3 Tujuan Penelitian dinyatakan bahwa analisis sitiran adalah kajian
bibliometrika yang secara khusus mengkaji
Penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengetahui tentang sitiran yaitu melakukan analisis terhadap
peringkat pengarang yang sering disitir; (b) daftar pustaka atau bibliografi yang tercantum
mengetahui majalah dan atau jurnal ilmiah yang dalam sebuah dokumen.
paling sering disitir; (c) mengetahui tingkat
Kajian tentang analisis sitiran telah berkembang
keusangan dokumen yang disitir; dan (d)
pesat di luar negeri. Penelitian pertama kali
mengetahui bentuk karya atau jenis bahan
dilakukan oleh Gros and Gros pada tahun 1927
pustaka yang sering disitir oleh mahasiswa
yaitu menganalisis sitiran terhadap majalah
Program Doktor Ilmu Kedokteran Program
bidang kimia (Beni, 1999). Selanjutnya diikuti
Pascasarjana USU.
penelitian-penelitian lainnya seperti yang
dilakukan oleh Eugene Garfield yang
2. Tinjauan Pustaka
menganalisis setiap bidang ilmu untuk
2.1 Analisis Sitiran mengevaluasi majalah/jurnal maupun penulis
yang paling banyak disitir oleh jurnal lain atau
penulis lainnya.
Halaman 3
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Halaman 4
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Halaman 5
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
sedangkan untuk pengarang atas nama badan, pengarang yang paling sering disitir, sedangkan
institusi, lembaga, atau lainnya tidak diikutkan pengarang yang hanya disitir sebanyak 5 kali atau
dalam analisis. Rincian sitiran pengarang yang kurang dari 5 kali tidak tidak dikategorikan
disitir pada ketujuh disertasi adalah seperti pada sebagai pengarang yang paling sering disitir.
Tabel – 2. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa
pengarang yang paling sering disitir pada seluruh
Tabel – 2: Rincian Pengarang dari disertasi yang diteliti adalah seperti pada Tabel –
Dokumen/Dokumen yang Disitir 3.
No. Kode Disertasi Jumlah Sitiran Tabel – 3: Daftar Pengarang yang Paling Sering
1. D1 112 Disitir Lebih
2. D2 145
3. D3 73 No. Peringkat Nama Frekuensi
4. D4 69 1. 1 D J Weatherall 6
5. D5 126 2. 1 R M Anderson 6
6. D6 166 3. 1 S C L Koh 6
7. D7 107 4. 1 S Kusumoputro 6
Jumlah 798
Rata-rata sitiran pengarang 114 Data pada Tabel – 3 menunjukkan bahwa hanya 4
pengarang yang dapat dikategorikan sebagai
Walaupun jumlah sitiran dokumen seluruh pengrarang yang paling sering disitir dengan
disertasi berjumlah 816 sitiran, namun tidak peringkat yang sama yaitu D. J. Weatherall, R.
semua dokumen yang pengarangnya atas nama M. Anderson, S. C. L. Koh dan S. Kusumoputro,
orang. Tabel – 2 di atas menunjukkan bahwa dengan jumlah frekuensi sitiran sebanyak 6 kali.
jumlah sitiran pengarang atas nama orang dari Data ini menggambarkan bahwa keempat
seluruh sampel adalah berjumlah 798 sitiran. pengarang tersebut adalah merupakan pengarang
Rata-rata sitiran pengarang atas nama orang yaitu karya ilmiah yang paling terkenal di kalangan
114 sitiran. Jika dibandingkan dengan dengan mahasiswa Program Doktor Sekolah Pascasarjana
jumlah dokumen yang disitir, ternyata bahwa USU.
jumlah dokumen yang dihasilkan oleh pengarang
atas nama orang jauh lebih banyak dari dokumen Keempat pengarang dokumen yang paling sering
yang dihasilkan oleh pengarang bukan atas nama disitir tersebut di atas, seluruhnya disitir dalam
orang (lembaga, institusi atau lainnya) yaitu 798 seluruh disertasi yang diteliti. Data ini
sitiran pengarang atas nama orang dan 18 sitiran menggambarkan bahwa ada kesamaan dari
atas nama badan, institusi dan sebagainya, total seluruh dan atau sabahagian topik atau subjek
sitiran 816. yang dikaji pada masing-masing disertasi, dan
dapat diinterpretasikan bahwa keempat
Berdasarkan data di atas dapat dikemukakan pengarang tersebut merupakan penulis dan atau
bahwa mayoritas penulis disertasi tidak dan atau peneliti yang populer di bidangya untuk masa
kurang menggunakan dokumen yang dihasilkan kini.
oleh lembaga, atau institusi. Tidak dapat
diprediksi mengapa hal itu terjadi. Namun perlu Pada beberapa disertasi terdapat sitiran karya
dijelaskan bahwa pada bidang tertentu dokumen sendiri atau otositiran (self-citation). Karena
ilmiah yang dihasilkan oleh lembaga atau intitusi beberapa penulis disertasi sebelumnya telah
tertentu adakalanya lebih baik dari karya yang menghasilkan sebuah buku, artikel atau
dihasilkan oleh pengarang atas nama orang. penelitian. Beberapa disertasi yang baru terbit
juga sering disitir.
4.3 Pengarang yang Paling Sering Disitir
4.4 Sitiran Majalah
Acuan yang digunakan untuk menetapkan
pengarang yang paling sering disitir adalah Dalam penelitian ini tidak dibahas perbedaan
berdasarkan frekuensi sitiran. Pengarang yang maupun persamaan di antara majalah dan jurnal
disitir lebih dari 5 kali dikategorikan sebagai ilmiah, namun data sitiran tentang majalah dan
Halaman 6
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Halaman 7
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Halaman 8
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Tabel – 8: Data Perhitungan Tingkat Keusangan beberapa negara di Asia berkisar antara 12 s.d. 14
Dokumen yang Disitir tahun.
Periode Tahun Frekuensi (%) % Berdasarkan data pada Tabel – 8, ternyata bahwa
Terbit Sitiran Kumulatif 58,4% dokumen yang disitir pada disertasi Ilmu
Dokumen Kedokteran berada pada usia di bawah 20 tahun
1894 – 1904 1 0,1 0,1 dari tahun penulisan. Oleh karena itu, dapat
1905 – 1915 1 0,1 0,2
dinyatakan bahwa pada umumnya tahun terbit
1916 – 1926 2 0,3 0,5
dari seluruh dokumen yang disitir pada ketujuh
1927 – 1937 2 0,3 0,8
disertasi usianya masih belum mencapai titik
1938 – 1948 1 0,1 0,9
1949 – 1959 10 1,2 2,1 keusangan.
1960 – 1970 21 2,6 4,7
1971 – 1981 59 7,3 12 4.9 Bentuk Dokumen yang Sering Disitir
1982 – 1992 241 29,6 41,6
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa terdapat
1993 – 2003 475 58,4 100
Total 813 100
9 bentuk dan atau jenis dokumen yang disitir
dalam seluruh disertasi yaitu buku, makalah,
Dengan menggunakan perhitungan median, maka laporan penelitian, terbitan pemerintah,
diperoleh paro hidup (half life) dari seluruh tesis/disertasi, majalah, jurnal, artikel lepas dari
dokumen yang disitir dalam seluruh disertasi internet (bukan jurnal). Sitiran dokumen yang
yang diteliti adalah 20,4 tahun, dibulatkan tidak jelas data bibliografinya dikelompokkan ke
menjadi 20 tahun. Hal itu berarti bahwa lama dalam bentuk-bentuk lain. Secara keseluruhan
keusangan atau paro hidup dokumen yang disitir bentuk dan atau jenis dokumen yang disitir dan
dalam seluruh disertasi yang diteliti adalah 20 frekuensi sitiran dapat dilihat pada Tabel –
tahun. Angka paro hidup 20 tahun tersebut 9.
mengindikasikan bahwa secara keseluruhan
dokumen yang disitir pada disertasi Ilmu Tabel – 9: Bentuk dan atau Jenis Dokumen yang
Kedokteran Program Doktor (S3) Sekolah Disitir
Pascasarjana USU dikatakan mutakhir bila
No. Bentuk Dokumen Frekuensi %
usianya di bawah 20 tahun dari tahun penulisan, sitiran
dan sebaliknya bahwa secara keseluruhan 1. Jurnal 518 63,4
dokumen yang disitir yang usinya di atas 20 2. Buku 186 22,8
tahun dari tahun penulisan dianggap usang. 3. Bentuk Lain 63 7,7
4. Tesis/Disertasi/Skripsi 12 1,5
Angka paro hidup ini dapat digunakan sebagai 5. Majalah 11 1,4
salah satu pertimbangan untuk melakukan 6. Makalah 9 1,1
pembatasan penggunaan dokumen untuk 7. Artikel Lepas dari 8 1,0
penulisan disertasi pada Program Doktor Ilmu Internet
Kedokteran Sekolah Pascasarjana di USU 8. Terbitan Pemerintah 8 1,0
Dokumen yang berumur lebih dari 20 tahun dari 9. Laporan Penelitian 1 0,1
tahun penulisan dianggap sudah usang. Artinya, Jumlah 816 100
dokumen yang berusia di atas 20 tahun dari tahun
penulisan, dianjurkan untuk tidak digunakan Data pada Tabel – 9 menunjukkan bahwa
dalam penulisan disertasi. frekuensi sitiran berdasarkan bentuk dan atau
jenis dokumen yang disitir paling tinggi adalah
Jika dibandingkan dengan negara lain seperti di jurnal ilmiah yaitu 518 (63,4%). Urutan frekuensi
Eropa angka paro hidup dokumen yang disitir ini sitiran lainnya adalah buku mencapai 186 sitiran
masih sangat jauh ketinggalan, sebab untuk (22,8%), bentuk lain 63 sitiran (7,7%),
bidang ilmu kedokteran di sejumlah negara di tesis/disertasi/skripsi 12 sitiran (1,5%), majalah
Eropa angka paro hidup dokumen yang disitir 11 sitiran (1,4%), makalah 9 sitiran (1,1%),
adalah sekitar 6,8 tahun, sedangkan untuk artikel lepas dari internet (bukan jurnal) 8 sitiran
(1,0%), terbitan pemerintah 8 sitiran (1,0%) dan
laporan penelitian 1 sitiran (0,1%). Dapat
Halaman 9
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
diinterpretasikan bahwa penulisan disertasi yang dengan frekuensi sitiran sebanyak 34 kali,
diteliti secara keseluruhan telah menggunakan Contact Dermatitis 33 kali, Thromb
sumber informasi primer yaitu jurnal ilmiah. Haemost 18 kali, Trans Roy Soc Trop Med
Dengan demikian, analisis dan pembahasan Hyg 14 kali dan Ann Thorac Surg 12 kali.
dalam disertasi tersebut diinterpretasikan (5) Usia dokumen yang disitir pada seluruh
menggunakan sumber-sumber informasi yang disertasi yang diteliti tertua tahun terbitnya
mutakhir. adalah tahun 1894 dan yang termuda adalah
tahun 2003.
5. Kesimpulan (6) Lama keusangan atau paro hidup dokumen
yang disitir pada seluruh disertasi yang
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diteliti adalah adalah 20 tahun. Tingkat
yang telah dilakukan pada penelitian ini dapat keusangan atau paro hidup usia dokumen
disimpulkan bahwa: ini masih jauh di bawah tingkat keusangan
(1) Jumlah seluruh sitiran yang disitir pada atau paro hidup dokumen yang disitir di
seluruh disertasi yang menjadi sampel dalam bidang ilmu yang sama di negara
penelitian ini adalah 816 dokumen dengan Eropa dan Asia. Namun demikian, bahwa
rata-rata sitiran adalah 117 sitiran per sekitar 58,4% dokumen yang disitir dalam
disertasi. seluruh disertasi berusia di bawah usia 20
(2) Jumlah sitiran pengarang atas nama orang tahun atau berada di bawah titik usia
yang disitir pada seluruh sampel penelitian keusangan dokumen.
adalah 798 sitiran. Rata-rata sitiran (7) Terdapat 9 (sembilan) bentuk dan atau jenis
pengarang atas nama orang yaitu 114 dokumen yang disitir pada seluruh disertasi
sitiran. Peringkat lima besar pengarang yaitu; buku, makalah, laporan penelitian,
yang paling sering disitir dalam seluruh terbitan pemerintah, tesis/ disertasi,
disertasi yang diteliti adalah: D. J. majalah, jurnal, artikel lepas dari internet
Weatherall, R. M. Anderson, S. C. L. Koh, (bukan jurnal) dan bentuk-bentuk lain.
dan S. Kusumoputro. Ketiga pengarang Bentuk dan atau jenis dokumen yang paling
berasal dari luar negeri dan satu orang dari banyak disitir adalah jurnal ilmiah sebanyak
Indonesia. Dominasi pengarang dokumen 518 sitiran (63,4%). Kedua adalah buku 186
yang disitir tidak terlalu tinggi, karena sitiran (22,8%), dan bentuk-bentuk lain
frekuensi sitiran yang paling tinggi hanya urutan ketiga 63 sitiran (7,7%).
mencapai 6 kali.
(3) Jumlah majalah yang disitir pada seluruh Rujukan
disertasi adalah sebanyak 11 majalah,
dengan rata-rata setiap tesis menyitir 1,6 American Library Association (1983). “ALA
atau 2 majalah. Peringkat lima besar Glossary of Library and Information
majalah yang paling sering disitir adalah: Science”. Chicago: ALA.
Majalah Obstet Ginekol Indonesia disitir Andriani, J. (2003). “Studi kualitatif mengenai
sebanyak 3 kali, Majalah Kedokteran kriteria menyitir dokumen: kasus pada
Indonesia, Majalah Parsitol Indonesia dan beberapa mahasiswa Program Pascasarjana
MEDIKA disitir sebanyak 2 kali, sedangkan IPB”. Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol.
yang lainnya adalah Majalah Kesehatan 12, No.1, pp. 10-19.
Masyarakat Indonesia dan Majalah Beni, Romanus (1999). “Analisis sitiran
Kesehatan Nusantara yang hanya disitir dokumen kependudukan: 1990-1998”.
sebanyak 1 kali. Tesis. Program Studi Ilmu Perpustakaan
(4) Mayoritas dokumen yang disitir dalam Bidang Informatika: Program Pascasarjana
seluruh disertasi adalah menggunakan Universitas Indonesia.
sumber informasi primer yaitu jurnal Broadus, Robert N. (1977). “The application of
ilmiah. Terdapat 518 sitiran jurnal yang citation analysis to library collection
disitir pada seluruh disertasi, atau sekitar building”. Advances in Librarianship,
63,5% dari total dokumen yang disitir. Vol.7. editor Melvin J. Voight & M. H.
Peringkat lima besar jurnal ilmiah yang Harris. New York: Academic Press.
paling sering disitir adalah Jurnal Cancer
Halaman 10
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Halaman 11