Oleh:
1. Desvi Miasari (1710810008)
2. Aizzatin Ulya (1710810012)
3. Putri Amalia (1710810024)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang hubungan
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup pada dasarnya
bergantung pada makhluk hidup lain atau habitatnya, sehingga terjadi
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain.
Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang masih relative baru muncul
tahun 1970-an. Akan tetapi, ekologi memberikan pengaruh besar terhadap
cabang biologinya. Pembahasan tentang ekologi tidak terlepas dari ekosistem
dan komponennya. Komponen penyusun ekosistem meliputi biotik dan
abiotic. Factor Biotik meliputi makhluk hidup seperti manusia, hewan dan
tumbuhan. Sedangkan komponen abiotik meliputi air, suhu, udara, cahaya,
dan lain-lain. Selain itu, ekologi juga memiliki keterkaitan dengan tingkatan
organisme kehidupan yang berawal dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem
organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem bioma dan biosfer. Salah satu
tingkatan organisme yaitu populasi.
Populasi merupakan kumpulan kelompok makhluk hidup yang memiliki
karakteristik yang sama di wilayah geografis yang sama pada waktu tertentu.
Dalm populasi terdapat banyak sifat, ciri, faktor yang mempengaruhi populasi
baik faktor peningkatan populasi maupun faktor penurunan populasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih
lanjut tentang seputar ekologi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang
dapat dirumuskan dan dianalisa dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Bagaimana konsep dasar populasi ?
2. Bagaimana ciri-ciri populasi ?
3. Bagaimana sifat-sifat populasi ?
4. Bagaimana analisis interaksi populasi dua jenis?
1
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi populasi ?
C. Tujuan Penulisan
Secara umum, makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan
mengenai populasi. Namun, lebih khusus lagi memiliki tujuan untuk:
1. Mengetahui konsep dasar populasi.
2. Mengetahui ciri-ciri populasi.
3. Mengetahui sifat-sifat populasi.
4. Mengetahui analisis interaksi populasi dua jenis.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi populasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu Populus yang berarti rakyat atau
penduduk. Dalam pelajaran ekologi yang dimaksud populasi adalah
kelompok kolektif organisme-organisme dari jenis yang sama dan hidup pada
ruang atau tempat yang terbuka, memiliki berbagai ciri atau sifat yang unik
dimiliki dari kelompok dan tidak merupakan milik individu di dalam
kelompok tersebut.1 Populasi juga dapat diartikan sebagai kumpulan individu
sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Semisal contoh
populasi pohon kelapa di kelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah
2552 batang. Sekumpulan kuda, sekumpulan gajah, sekumpulan zebra,
sekumpulan sapi, dan lain-lain.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam
populasi ini disebut dengan dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung
dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya
1
Zoer’aini Djamal Irwan, 2018, Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem Lingkungan dan
Pelestariannya, Jakarta: PT Bumi Aksara, hlm 97.
3
adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi
pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung
lagi ada 500 batang pohon pinus. Dari penjelasan tersebut dapat di lihat
bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200
batang pohon, untuk mengetahui kecepatan perubahan maka dapat dibagi
jumlah batang pohon yang berkurang dengan lamanya waktu perubahan.
2
Mughnifar ilham, 2019, Pengertian Populasi, Ciri, Jenis, Penyebab Meningkat dan
Menurun Populasi, https://materibelajar.com. Diakses tanggal 20 Februari 2019.
4
c. Dapat dikenai faktor-faktor lingkungan sebagai bentuk respon terhadap
perubahan lingkungan.
d. Mempunyai sifat hereditas dalam bentuk gen pool (genangan gen).
e. Terintegrasi oleh faktor-faktor hereditas dan lingkungan yanag
mempengaruhi kestabilannya.3
C. Sifat-Sifat Populasi
1. Kerapatan atau kepadatan
Kerapatan populai merupakan besarnya populasi dalam
hubungannya dengan beberapa satuan ruangan. Pada umumnya populasi
dinyatakan sebagai jumlah individu per satuan volume, misalnya 200
pohon perhektar. Pengaruh populasi terhadap komunitas dan ekosistem
tergantung pada jenis organisme tersebut dan tergantung pada jumlahnya
atau kerapatan populasinya, misalnya seekor ikan gabus di dalam satu
hektar kolam ikan mas akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
hasil akhir ikan mas tersebut sehingga tidak menjadi perhatian pemilik
kolam tersebut. Tetapi apabila dalam1 hektar kolam ikan mas terdapat
seratus ekor ikan gabus akan mempengaruhi terhadap hasil akhir ikan
mas tersebut. Kerapatan populasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
kerapan kotor dan kerapatan ekologi. Kerapatan kotor (crude density)
merupakan jumlah persatuan areal seluruhnya sedangkan kerapatan
ekologi (kerapan jenis) merupan jumlah persatuan ruangan dalam suatu
habitat (ruang yang dapat ditempati suatu populasi). 4
2. Natalitas (angka kelahiran)
Natalitas menunjukkan angka kelahiran individu dalam populasi
dan memberikan efek meningkatnya kelimpahan populasi. Angka
kelahiran dapat bervariasi sesuai dengan keadaan lingkunganya..
3. Mortalitas (angka kematian)
Menyatakan jumlah individu-individu dalam populasi yang mati
per satuan waktu. Dalam kondisi yang ideal maka angka kematian
3
Anonim, tt, Uraian Materi Dalam Hirarki Ekologi, Populosi,
https://ppg.spada.ristekdikti.go.id, Diakses pada tanggal 22 Februari 2020.
4
Op.cit., hlm. 98-99.
5
berada pada titik minimum. Mortalitas pasti terjadi pada makhluk hidup
meskipun kondisi lingkungan sangat ideal, kematian terjadi karena umur
tua. Mortalitas menunjukkan angka kematian individu dalam populasi
dan juga memberikan efek menurunnya kelimpahan populasi.
4. Penyebaran umur
Populasi umumnya memiliki tiga bentuk sebaran umur yaitu muda
(prareproduktif), reproduktif dan umur tua (postreproduktif). Lamanya
periode umur ekologis jika dibandingkan dengan panjangnya umur
sangat beragam tergantung pada jenis organisme dan kondisi lingkungan
yang di sekitarnya. Beberapa jenis tumbuhan dan hewan memiliki umur
prareproduktif yang lebih panjang dan beberapa tidak memiliki umur
postproduktif. Populasi organisme yang sama tetapi hidup dalam kondisi
lingkungan yang berbeda juga dapat memiliki periode umur ekologis
yang berbeda. Populasi hewan liar biasanya memiliki umur reproduktif
lebih lama dibandingkan dengan yang dipelihara, contohnya beberapa
jenis burung. Biasanya populasi yang sedang berkembang cepat akan
didominasi oleh individu-individu muda, populasi yang stationer
memiliki umur yang lebih merata dan populasi yang menurun akan
didominasi oleh sebagian besar individu-individu yang berumur tua.
Sebaran umur dalam populasi akan sangat mempengaruhi natalitas dan
mortalitas yang pada akhirnya berpengaruh terhadap densitas populasi.
5. Potensi biotik
Potensi biotik merupakan kemampuan yang dimiliki organisme
untuk tumbuh atau bereproduksi (reproductive potential). Potensi biotik
menggambarkan kemampuan suatu populasi menambah jumlah
anggotanya apabila rasio umur sudah mantap dan lingkungan dalam
kondisi optimal. Pada kondisi lingkungan kurang optimal maka tingkat
pertumbuhan populasi menurun.
6. Bentuk pertumbuhan dan perkembangan
6
Pertambahan ukuran populasi memiliki pola tertentu yang
dikenal sebagai bentuk pertumbuhan populasi (population growth form).
Secara teoritik pertumbuhan populasi terjadi secara eksponensial.
7
Populasi dari dua jenis dapat berinteraksi di dalam cara-cara dasar
yang sesuai dengan kombinasi seperti: 00; --; ++; dan +0; -0; +- yang
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Neutralisme, tidak saling mempengaruhi . neutralisme terjadi antara
spesies yang memiliki kebutuhan yang berbeda. Misalnya kambing
dan kucing. Kambing mencari rumput makanannya, sedangkan kucing
berburu tikus sebagai makanannya.
2. Persaingan. Saling menghalangi di mana ke dua populasi saling
menghalang-halangi secara aktif.
3. Persaingan dalam penggunaan sumber daya alam di mana tiap populasi
memiliki pengaruh yang merugikan yang lain dalam memperoleh
sumber-sumber yang persediaannya terbatas.
4. Amensalisme. Satu populasi dihalangi sedangkan yang lainnya tidak
terpengaruh.
5. Parasitisme. Satu populasi merugikan yang lainnya. Contoh pada
cacing pita dan manusia.
6. Pemangsaan (predator). Satu populasi menyerang secara langsung
populasi lainnya. Contoh harimau memangsa kerbau.
7. Komensalisme. Satu populasi di untungkan sedangkan yang lain tidak
terpengaruh. Contoh ikan hiu dan ikan remora.
8. Proto-kooperasian. Ke dua populasi memperoleh keuntungan dengan
adanya asosiasi. Tetapi hubungan tersebut tidak merupakan suatu
keharusan. Contoh hubungan kerbau dengan burung bangau.
9. Mutualisme. Pertumbuhan dan kehidupan di ke dua populasi tersebut
mendapatkan keuntungan dan saling membutuhkan. Contoh ikan badut
dan anemone laut.
8
Tabel 1. Analisis Interaksi Populasi Dua Jenis
9
7. Komensalisme +0 Populasi 1 sebagain
komensalisme
mendapatkan
keuntungan
sedangkan sel
inangnya, populasi 2
tidak terpengaruh
8. Protokooperasi + 0 Saling
menguntungkan ke
duanya, tetapi tidak
wajib.
9. Mutualisme ++ Saling
menguntungakan dan
merupakan kewajiban
Keterangan Tabel:
0 = menunjukkan tidak ada interaksi yang nyata
+ = menunjukkan ciri-ciri populasi lain selain pertumbuhan, hidupnya
memperoleh ke untungan
- = menunjukkan pertumbuhan populasi dan sifat-sifat lain dihambat.5
10
merugikan. Contoh tanaman jagung serta rumput yang sama-sama
tumbuh di ladang. Sedangkan interaksi positif adalah suatu persaingan
yang terjadi di antara organisme atau individu yang memiliki spesies
yang sama. Contoh ular cobra dengan ular cobra yang lain saling
berkelahi untuk merebutkan tempat (wilayah). 6
E. Faktor-faktor populasi
Populasi adalah sekelompok organisme satu spesies yang mendiami
suatu tempat, memiliki ciri atau sifat khusus populasi atau kelompok dan
bukan ciri individu. Secara umum populasi dipengaruhi oleh banyak
faktor‚ yaitu faktor yang dapat meningkatan populasi dan faktor yang
dapat menurunkan populasi. Faktor-faktor populasi sebagai berikut:
1. Faktor meningkatnya populasi
a. Natalitas (kelahiran)
Kelahiran menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
peningkatan populasi‚ dikarenakan adanya individu-individu baru.
b. Imigrasi
Imigrasi adalah perpindahan individu ke dalam batas-batas tempat
populasi‚ sehingga populasi bertambah.
c. Penyempitan wilayah
Adanya penyempitan wilayah membuat meningkatkan populasi di
suatu wilayah. namun‚ akibat adanya penyempitan wilayah
mengakibatkan kepadatan populasi.
2. Faktor menurunnya populasi
a. Mortalitas (kematian)
Kematian individu menjadi salah satu dampak menurunnya
populasi yang mengakibatkan berkurangnya jumlah penduduk
disatu wilayah.
b. Emigrasi
6
Parta Setiawan, 2020, Pengertian dan Macam Tipe Interaksi Antar Spesies,
https://gurupendidikan.co.id. Diakses tanggal 21 Februari 2020.
11
Emigrasi adalah perpindahan individu dari tempat asal menuju
tempat lain sehingga mengurangi jumlah populasi.
d. Perluasan wilayah
Penurunan populasi juga dapat dipengaruhi adanya perluasan
wilayah‚ sehingga membuat pengurangan kepadatan disatu
wilayah.7
7
Ari Welianto‚ 2019‚ Populasi‚ https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/21/190
000169/populasi-pengertian-dan-ciri-cirinya?page=all‚ diakses 20 Februari 2020
12
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Populasi adalah sebagai kumpulan individu sejenis yang
hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
2. Ciri suatu populasi antara lain mempunyai struktur dan
organisasi‚ mempunyai sejarah ontogeni dari mulai lahir,
tumbuh, dewasa sampai tua hingga mati‚ dapat dikenai
faktor-faktor lingkungan‚ mempunyai sifat hereditas dalam
bentuk gen pool‚ dan terintegrasi oleh faktor-faktor
hereditas dan lingkungan.
3. Sisfat-sifat populasi antara lain kerapatan atau
kepadatan‚ natalitas‚ mortalitas‚ penyebaran umur‚ potensi
biotik‚ bentuk pertumbuhan dan perkembangan‚ serta
genetik.
4. Tipe-tipe populasi diantaranya
neutralisme‚ persaingan‚ persaingan dalam sumber
daya‚ amensalisme‚ parasitisme‚ pemangsaan‚ komensali
me‚ proto-kooperasian‚ mutualisme.
5. Faktor-faktor populasi terdapat faktor peningkatan dan
penurunan populasi. Faktor peningkatan meliputi natalitas
(kelahiran)‚ imigrasi dan penyempitan wilayah‚ sedangkan
fakor penurunan populasi meliputi mortalitas (kematian)
‚ emigrasi dan perluasan wilayah.
13
DAFTAR PUSTAKA
14