Anda di halaman 1dari 5

Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Volume 15 No. 1 Juni 2018 DOI 10.31851/sainmatika.v15i1.1762


http://www.univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/sainmatika

Struktur Morfologi Batang Tumbuhan


di Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang

Dewi Rosanti
e-mail: dwrosanti@gmail.com

Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Palembang

ABSTRACT

Research on the morphological structure of stems to the vegetation found in the


Taman Punti Kayu Palembang Tourism Park has been conducted in February to
March 2017. This study aims to study the types of morphology of stems, including the
type of stem, branching and the direction of growing branches. Results of the study
found 22 species of tree vegetation from 16 families. The result of morphological
analysis of 22 species stems that it is concluded that the type of stem owned is woody
stem (lignosus) and grass (calmus), the type of branching is monopodial and simpodial
and the direction of branch growth is orthotropic and plagiatropic.

Keywords : caulis, monopodial, sympodial, ortotropic, plagiotropic

ABSTRAK

Penelitian tentang struktur morfologi batang terhadap vegetasi yang terdapat di


kawasan Taman Wisata Punti Kayu Palembang telah dilakukan pada bulan Februari
sampai Maret 2017. Penelitian ini bertujuan mengkaji tipe-tipe morfologi batang,
meliputi jenis batang, percabangan dan arah tumbuh cabang. Hasil penelitian
ditemukan 22 species vegetasi pohon dari 16 familia. Hasil analisis morfologi batang
22 species tersebut disimpulkan bahwa jenis batang yang dimiliki adalah batang
berkayu (lignosus) dan rumput (calmus), tipe percabangan bersifat monopodial dan
simpodial dan arah pertumbuhan cabang bersifat ortotropik dan plagiatropik.

Kata kunci : caulis, monopodial, simpodial, ortotropik, plagiotropik

PENDAHULUAN Hutan Punti Kayu dijadikan sebagai


hutan percobaan pinus melalui Surat
Taman Wisata Alam (TWA) Keputusan (SK) Menhut No. 57/Kpts-
Punti Kayu merupakan salah satu hutan II/1985 tanggal 7 April 1985 yang
kota yang dibangun di Kota Palembang kemudian diubah fungsinya menjadi
dan berfungsi sebagai paru-paru kota. hutan wisata. Hutan wisata Punti Kayu
Vegetasi di Taman Wisata Alam Punti ditunjuk sebagai Taman Wisata Alam
Kayu didominasi oleh tusam (Pinus (TWA) melalui SK. Menhut No 76/Kpts-
merkusii), selain itu terdapat jenis-jenis II/ 2001 tanggal 15 Maret 2001 dengan
lain seperti akasia (Acacia mangium), luas 50 ha dan ditetapkan sebagai TWA
albasia (Albazia falcatari), ampupu melalui SK Menteri Kehutanan Nomor
(Eucalyptus alba), bambu (Bambusa 9273/Kpts-II/2002 dengan luas 50 ha
spp), kayu putih (Malaleuca (Syabana et al., 2015).
leucadendron), mahoni (Swietenia Keanekaragaman hayati tumbuhan
magahoni), pulai (Alstonia granensis) di TWA Punti Kayu dapat ditinjau dari
dan sengon (Alstonia granensis). tingkat pertumbuhan vegetasi. Vegetasi-

p-ISSN 1829 586X 30


e-ISSN 2581-0170
Struktur Morfologi Batang Tumbuhan di Taman...Dewi Rosanti...Sainmatika,...Volume 15,...No.1,...Juni 2018,...30-34

vegetasi ini banyak dimanfaatkan oleh genetik pada keturunannya, termasuk dari
salah satu satwa kera ekor panjang morfologi batangnya, akan menjadi sifat
(Macaca fascicularis) untuk aktivitas taksonomik. Oleh karena sifatnya yang
sehari-hari seperti bermain dan makan, konsisten maka model arsitektur pada
karena jenis satwa ini dibiarkan hidup setiap jenis pohon dapat dijadikan data
bebas oleh pengelola Taman Wisata tambahan dalam membedakannya dengan
Alam Punti Kayu dan dianggap tidak jenis pohon lain (Arrijani, 2006).
mengganggu aktivitas pengunjung
(Qurniati dan Saleh, 2010; Endarwati, BAHAN DAN METODE
2005 dalam Sutoyo, 2010).
Keanekaragaman tumbuhan dapat Penelitian ini telah dilakukan dari
ditinjau dari struktur morfologinya, baik bulan Februari sampai bulan Maret 2017,
daun, batang, akar, bunga, dan organ bertempat di Taman Wisata Alam Punti
modifikasi (Rosanti, 2013). Morfologi Kayu Kota Palembang Provinsi Sumatera
batang untuk vegetasi tingkat pohon Selatan. menggunakan metode jelajah
dapat menjadi karakteristik arsitektur (survey) dan pengamatan langsung
pohon, mulai dari pola pertumbuhan terhadap model arsitektur pohon secara
batang, cabang, dan ranting yang purpsosive sampling, dengan menentukan
berbeda-beda. Hal ini dapat diartikan sampel yang akan diteliti, yaitu vegetasi
bahwa pohon-pohon tersebut memiliki tumbuhan untuk tingkat pohon yang ada
model arsitektur pohon tertentu. di Taman Wisata Alam Punti Kayu Kota
Arsitektur pohon merupakan gambaran Palembang Provinsi Sumatera Selatan
morfologi batang pada suatu fase tertentu (Indriyanto, 2006).
pertumbuhan batang. (Hidayat, 1992 Setiap sampel difoto dan
dalam Hasanuddin, 2013; Jumingin et al., dideskripsikan struktur morfologi batang
2016). melitupi batang pokok dan jenis
Menurut Tjitrosoepomo (2010) dan percabangannya. Pengamatan lapangan
Rosanti (2013) batang merupakan bagian dilaksanakan dengan cara melakukan
tubuh tumbuhan yang amat penting, dan pengamatan langsung terhadap obyek
mengingat tempat serta kedudukan kajian di lapangan atau di lokasi
batang bagi tubuh tumbuhan, batang penelitian, jika pada area B terdapat
dapat disamakan dengan sumbu tubuh pohon yang sama dan sudah diamati pada
tumbuhan. Pertumbuhan batang dapat area A maka pengamatan tidak diulang
dilihat dari percabangannya, kebanyakan untuk kedua kalinya.
tumbuhan melakukan percabang
walaupun sedikit. Pada dasarnya, HASIL DAN PEMBAHASAN
morfologi batang pada tingkat
pertumbuhan batang pokok inilah yang Berdasarkan hasil penelitian dapat
akan menjadi arsitektur tumbuhan. diketahui bahwa terdapat beragam tipe
Setiap jenis pohon memiliki ciri morfologi batang yang ada di Taman
yang khas dalam rangkaian proses Wisata Alam Punti Kayu.
pertumbuhannya yang diwariskan secara

p-ISSN 1829 586X 31


e-ISSN 2581-0170
Struktur Morfologi Batang Tumbuhan di Taman...Dewi Rosanti...Sainmatika,...Volume 15,...No.1,...Juni 2018,...30-34

Tabel 1. Tipe Morfologi Batang di Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang.

Nama Pertumbuhan
No. Familia Nama Ilmiah Percabangan
Daerah cabang
1. Fabaceae Acacia mangium Akasia Monopodial Ortotropik

Tamarindus indica Asam jawa Monopodial Ortotropik

Pterocarpus Angsana Monopodial Ortotropik


indicus
Archidendron Jengkol Monopodial Ortotropik
pauciflorum
Albizia chinensis Sengon Monopodial Ortotropik

2. Euphorbiaceae Ricinus communis Jarak Monopodial Ortotropik


3. Combretaceae Terminalia Ketapang Monopodial Ortotropik
cattapa
4. Myrtaceae Syzygium aqueum Jambu air Monopodial Ortotropik
5. Anacardiaceae Mangifera indica Mangga Monopodial Ortotropik
6. Sapindaceae Filicium decipiens Krey payung Monopodial Ortotropik
Pometia pinnata Matoa Monopodial Ortotropik

10. Palmae Areca catechu Pinang Monopodial -


Cocos nucifera Kelapa Monopodial -
Roystonea regia Palem Raja Monopodial -
Elaeis guineensis Kelapa Sawit Monopodial -
11. Graminae Thyrsostachys Bambu Siam Monopodial -
siamensis
Bambusa vulgaris Bambu Monopodial -
Kuning
12. Annonaceae Polyalthia Gelondokan Monopodial Plagiotropik
longifolia
13. Pinnaceae Pinus merkusii Pinus Monopodial Ortotropik
14. Lamiaceae Tectona grandis Jati Monopodial Ortotropik
15. Lauraceae Phoebe Medang Monopodial Plagiotropik
hunanensis
16. Verbenaceae Peronema Sungkai Monopodial Plagiotropik
canescens

Dari 16 species yang diteliti, bila Pinnaceae, Lamiaceae, Lauraceae dan


ditinjau dari jenis batangnya terdapat 2 Verbenaceae) dan batang rumput (familia
karakteristik yaitu batang berkayu Palmae dan Graminae). Batang berkayu
(familia Fabaceae, Euphorbiaceae, (lignosus) dimiliki tumbuhan dari Class
Combretaceae, Myrtaceae, Dicotyledoneae. Batang berkayu juga
Anacardiaceae, Sapindaceae, Meliaceae, terbagi menjadi dua tipe yaitu semak
Sapotaceae, Apocinaceae, Annonaceae, (frutices) dan pohon (arbores). Tipe

p-ISSN 1829 586X 32


e-ISSN 2581-0170
Struktur Morfologi Batang Tumbuhan di Taman...Dewi Rosanti...Sainmatika,...Volume 15,...No.1,...Juni 2018,...30-34

semak dimiliki tumbuhan yang pada rumput (calmus), tipe percabangan


pertumbuhannya tidak mencapai diameter bersifat monopodial dan simpodial dan
batang lebih dari 10 cm. Sedangkan arah pertumbuhan cabang bersifat
pohon dimiliki tumbuhan yang diameter ortotropik dan plagiatropik.
batangnya lebih 10 cm bahkan hingga
lebih dari 1 meter. DAFTAR PUSTAKA
Tipe percabangan hampir semua
species memiliki batang pokok yang jelas Arrijani, 2006. Model arsitektur pohon
dapat dibedakan dengan cabang, sehingga pada Hulu DAS Cianjur Zona Sub-
bertipe monopodial, kecuali Montana Taman Nasional gunung
Chrysophyllum cainito bertipe simpodial, Gede Pangrango. Jurnal
karena batang pokok sulit dibedakan Matematika, Sains, dan Teknologi
dengan cabang. Percabangan batang 7(2):71-84. http://jurnal.ut.ac.id.
dapat ditentukan dengan cara melihat
posisi batang pokok terhadap cabangnya. Hasanuddin. 2013. Model Arsitektur
Bila batang pokok selalu terlihat jelas Pohon Hutan Kota Banda Aceh
dibandingkan cabang-cabangnya maka Sebagai Penunjang Praktikum
disebut percabangan monopodial. Morfologi Tumbuhan. Jurnal
Sedangkan bila batang pokok tidak dapat EduBio Tropika 1(1):1-60.
dibedakan dengan cabang, maka disebut http://jurnal.unsyiah.ac.id.
percabangan simpodial. Umumnya
tumbuhan memiliki percabangan Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta:
monopodial (Rosanti, 2013). Penerbit PT Bumi Aksara.
Pertumbuhan cabang bersifat
ortotropik (pertumbuhan ke atas) yaitu Jumingin, Z. Dahlan, dan D.
dari familia Fabaceae, Euphorbiaceae, Setiabudidaya. 2016. Effect of
Combretaceae, Myrtaceae, Architectural Tree Model to the
Anacardiaceae, Sapindaceae, Meliaceae, Noise Level of Motor Vehicle on
Sapotaceae, Apocinaceae, Pinnaceae, dan Demang Lebar Daun Street
Lamiaceae. Familia Annonaceae, Palembang. Biovalentia :
Lauraceae dan Verbenaceae memiliki Biological Research Journal
pertumbuhan cabang bersifat plagiotropik 2(2):71-78.
(menuju ke samping atau terkulai ke http://biovalentia.mipa.unsri.ac.id
bawah).
Familia Graminae dan Palmae tidak Qurniati. R., dan A. R. Saleh. 2010.
memiliki sifat pertumbuhan cabang, Biaya Perjalanan Domestik
karena kedua familia ini termasuk Class Pengunjung Terhadap Manfaat
Monocotyledoneae yang tidak memiliki Rekreasi di Taman Wisata Alam
percabangan. Menurut Rosanti (2016) Punti Kayu (TWAPK) Kota
dan Rosanti (2014), tumbuhan Graminae Palembang. Jurnal Ilmu Pertanian
termasuk berbatang rumput dengan ruas Indonesia 15(2):83-87.
yang banyak, sehingga tidak memiliki http://journal.ipb.ac.id.
percabangan.
Rosanti, D. (2014). Taksonomi
KESIMPULAN Tumbuhan Obat di Desa Riang
Bandung Kecamatan Madang Suku
Vegetasi tingkat pohon di Taman Dua Oku Timur. Sainmatika:
Wisata Alam Punti Kayu memiliki tipe Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu
morfologi batang berkayu (lignosus) dan Pengetahuan Alam 11 (1): 42-49

p-ISSN 1829 586X 33


e-ISSN 2581-0170
Struktur Morfologi Batang Tumbuhan di Taman...Dewi Rosanti...Sainmatika,...Volume 15,...No.1,...Juni 2018,...30-34

http://e-jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/e_jurnal/index.php
/sainmatika/article/view/416

Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan.


Jakarta: Erlangga

Rosanti, D. (2016). Taksonomi Gulma


Padi (Oryza Sativa) di Areal
Persawahan Jakabaring
Palembang. Sainmatika: Jurnal
Ilmiah Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam 13 (1): 46-51.
http://e-jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/e_jurnal/index.php
/sainmatika/article/view/990

Sutoyo. 2010. Keanekaragaman Hayati


Indonesia. Buana Sains 10 (2):101-
106. http://jurnal.unitri.ac.id.

Syabana. T. A. A., S. Mareti., dan A.


Kunarso. 2015. Potensi Karbon di
Taman Wisata Alam Punti Kayu.
Balai Konsevasi Sumber Daya
Alam Sumatera Selatan.
Palembang.

Tjitrosoepomo, G.
2010. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta: UGM Gadjah Mada
University Press.

p-ISSN 1829 586X 34


e-ISSN 2581-0170

Anda mungkin juga menyukai