Anda di halaman 1dari 8

Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Oleh Pemerintah Desa

Di Desa Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran

Wida Puspawardani

ABSTRAK

Berdasarkan hasil observasi di ketahui bahwa Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa di Desa Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran secara umum sudah
terkelola dengan baik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan
wawancara). Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 22 orang yang terdiri dari 15
perangkat desa Parakanmanggu, 7 orang Badan Permusyawaratan Desa di Desa Parakanmanggu.
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah Data Reduction (Reduksi Data), Data Display
(Penyajian Data) dan Verifikasi Data.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa pengelolaan
anggaran pendapatan dan belanja desa secara umum sudah dapat terkelola dengan baik sesuai
dengan pendapat Adisasmita (2014:34) prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah. Ada pula
beberapa hambatan dalam pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa diantaranya
keterlambatan dana yang turun dari pemerintah sehingga perangkat desa kesulitan dalam proses
penyusunan APBDesa, penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan alokasi yang telah di tentukan
sebelumnya karena adanya kebijakan yang berubah-ubah, dan ada pula upaya yang di lakukan dalam
mengatasi hambatan-hambatan dalam pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa, hal ini di
lakukan dengan cara melakukan koordinasi kepada dinas terkait agar perangkat mengetahui kapan
dan berapa dana yang akan turun ke desa, untuk memperlancar proses penyusunan keuangan desa,
tidak merubah kesepakatan dan rencana yang telah di tentukan sebelumnya.

Kata Kunci: pengelolaan, anggaran, APBDes

I. PENDAHULUAN pemerintah, kepentingan masyarakat setempat


1.1 Latar Belakang Penelitian berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-
Kemajuan sebuah negara pada dasarnya usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan
sangat ditentukan oleh kemajuan desanya, karena dihormati dalam sistem pemerintahan negara
tidak ada negara yang maju tanpa provinsi yang kesatuan Republik Indonesia
maju, tidak ada provinsi yang maju tanpa Dengan diterbitkannya Undang-Undang
kabupaten dan kota yang maju, dan tidak ada Nomor 6 tahun 2014 tentang desa, posisi
kabupaten dan kota yang maju tanpa desa dan pemerintah desa menjadi semakin kuat, karena
kelurahan yang maju. Ini berarti bahwa basis tidak lagi diatur dengan Undang-Undang Nomor
kemajuan sebuah negara ditentukan oleh 32 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah,
kemajuan desa. tetapi diatur dengan Undang-Undangan
Istilah desa sering kali identik dengan tersendiri. Kehadiran Undang-Undang tentang
masyarakatnya yang miskin, tradisionalis dan Desa tersebut disamping merupakan penguatan
kolot. Namun sebenarnya desa mempunyai status desa sebagai pemerintah masyarakat,
keluhuran dan kearifan lokal yang luar biasa, desa sekaligus juga menjadikan desa sebagai basis
adalah pelopor sistem demokrasi yang otonom untuk memajukan masyarakat dan pemberdayaan
dan berdaulat penuh sejak lama, desa telah masyarakat desa.
memiliki sistem dan mekanisme pemerintahan Dalam kaitannya dengan pengelolaan
serta norma sosial masing-masing sebagaimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
yang tercantum dalam Pasal 1 Undang-Undang (APBDesa) desa dibekali dengan pedoman dan
Nomor 6 Tahun 20014 tentang Desa yang petunjuk teknis perencanaan dan pengelolaan
menyebutkan: keuangan desa. Pengelolaan keuangan desa dapat
Desa adalah desa dan desa adat atau yang dijadikan sebagai knowledge based society karena
disebut dengan nama lain, selanjutnya desa dapat mengakomodir banyak halyang
adalah kesatuan masyarakat hukum yang berhubungan dengan penyelenggaraan
memiliki batas-batas wilayah yang berwenang pemerintah, pembangunan dan pelayanan pada
untuk mengatur dan mengurus urusan masyarakat di desa.
1
Tata kelola penyelenggaraan pemerintah merencanakan, mengorganisasikan, dan
yang baik dalam suatu negara merupakan suatu mengawasi sehingga apa yang diharapkan dapat
kebutuhan yang tak terelakan. Sejalan dengan terlaksana dengan baik.
dikeluarkannya undang-undang Nomor 6 tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
2014 Tentang Desa, perlu mendapat perhatian (APBDesa) adalah rencana keuangan tahunan
yang serius mengingat selama ini pemerintahan pemerintah desa yang dibahas dan disetujui
desa diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor bersama oleh pemerintah desa dan badan
43 Tahun 2014tentang diaturnya desa dengan permusyawaratan desa yang di tetapkan dengan
Undang-Undang tersendiri, memperlihatkan peraturan desa yang terdiri dari pendapatan,
kemauan politik pemerintah untuk menjadikan belanja, dan pembiayaan.
desa sebagai basis pembangunan. Hal ini sejalan Di dalam Anggaran Pendapatan dan
dengan visi-misi Undang-Undang Nomor 6 Belanja Desa (APBDesa) tersebut memuat
Tahun 2014 tersebut, dimana negara melindungi beberapa jenis pendapatan dan juga beberapa
dan memberdayakan desa agar menjadi kuat, jenis pengeluaran atau belanja, jenis-jenis
mandiri dan demokratis sehingga tercipta pendapatan terdiri dari:
landasan yang kuat dalam melaksanakan a. Pendapatan Asli Desa (PADesa)
penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan b. Pendapatan Alokasi Dana Desa dari APBN
kemasyarakatan menuju terciptanya masyarakat c. Pendapatan bagi hasil pajak kabupaten atau
yang adil makmur dan sejahtera. kota
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun d. Pendapatan bagian dari retribusi kabupaten
2014 diatur tentang perlunya menerapkan kaidah- atau kota
kaidah yang baik dalam menjalankan roda e. Pendapatan Alokasi Dana Desa (ADD)
pemerintahan, termasuk didalamnya kaidah- f. Pendapatan bantuan keuangan dari pemerintah
kaidah dalam bidang pengelolaan pemerintah Jenis-jenis pengeluaran atau belanja terdiri
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang dari:
baik, yang didalamnya termasuk tata kelola a. Belanja langsung meliputi :
keuangan pemerintah pusat, daerah dan desa. 1) Belanja pegawai/penghasilan tetap
Dalam mewujudkan tata kelola keuangan 2) Belanja kesejahteraan kepala desa dan
pemerintahan yang baik itulah, pemerintah perangkat desa
Republik Indonesia melakukan reformasi di 3) Belanja tunjangan
bidang pengelolaan keuangan negara dan daerah. 4) Belanja subsidi
Salah satu persoalan mendasar kehidupan 5) Belanja hibah
bernegara dalam proses penyelenggaraan 6) Belanja bantuan sosial
pemerintah, baik ditingkat pusat maupun daerah 7) Belanja bantuan keuangan;dan
adalah bagaimana membangun atau menciptakan 8) Belanja tidak terduga
mekanisme pemerintahan yang dapat mengemban b. Belanja langsung meliputi:
misinya untuk mensejahterakan masyarakat 1) Belanja pegawai
secara berkeadilan. Untuk mewujudkan 2) Belanja barang dan jasa
kesejahteraan masyarakat tersebut Pemerintah 3) Belanja modal
harus melakukan pengelolaan keuangan yang Pada hakikatnya setiap organisasi
baik, untuk mencapai tujuan agar dapat memerlukan sumber pendapatan untuk
mensejahterakan masyarakat. menjalankan roda-roda organisasi dalam proses
Pengelolaan menurut Balderton pencapaian tujuan. Organisasi pemerintahan desa
(Adisasmita 2014:21) mengemukakan bahwa: sebagai bagian dari organisasi publik juga
“istilah pengelolaan sama dengan manajemen memerlukan sumber pendapatan/penerimaan
yaitu menggerakan, mengorganisasikan dan untuk membiayai program/kegiatannya dalam
mengarahkan usaha manusia untuk rangka mencapai tingkat kesejahteraan
memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas masyarakat desa yang lebih baik. Pendapatan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” desa harus dikelola dengan baik, dalam arti
Selanjutnya Soekanto (Adisasmita direncanakan diorganisasikan, dipungut dan
2014:22) mengemukakan bahwa: “Pengelolaan dicatat dan dipertanggungjawabkan dengan
dalam administrasi adalah merupakan suatu sebaik-baiknya sehingga terkumpul dana yang
proses yang dimulai dari proses perencanaan, cukup guna membiayai program/kegiatan yang
pengaturan, pengawasan, penggerak sampai telah ditetapkan sebelumnya. Kata direncanakan
dengan proses terwujudnya tujuan.” desa berarti suatu proses untuk mengidentifikasi
Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan dari mana sumber-sumber pendapatan desa
Belanja Desa Pemerintah Desa juga harus dapat diperoleh dan berapa besar potensinya.
2
Untuk mengelola belanja desa juga perlu Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten
direncanakan dengan sebaik-baiknya, baik Pangandaran?
menyangkut dasar hukum, program atau kegiatan
yang akan di laksanakan, jadwal pelaksanaan, II. TINJAUAN TEORITIS
siapa yang menjadi pelaku aktifitas dalam 2.1 Pengertian pengelolaan
melaksanakan program, berapa besar anggaran Pengelolaan merupakan istilah yang
yang dipergunakan, dan target apa yang harus dipakai dalam ilmu manajemen secara etimologi
dapat dicapai dengan pelaksanaan dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau
program/kegiatan yang dimaksud. mengenai sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.
Jumlah anggaran belanja pada APBDesa Ada berbagai macam pengertian pengelolaan
maupun alokasi untuk setiap program/kegiatan yang dikemukakan oleh para ahli, namun pada
merupakan jumlah tertinggi yang dapat prinsipnya memiliki maksud dan tujuan yang
dipergunakan dan harus dapat ditutup oleh sama. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
pendapatan yang di perkirakan akan di terima Prajudi (Adisasmita, 2014:21) mengatakan bahwa
oleh pemerintah desa. pengelolaan adalah pengendalian dan
Namun pada kenyataannya pengelolaan pemanfaatan semua faktor sumber daya yang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa menurut suatu perencana diperlukan untuk
(APBDesa) oleh pemerintah desa di Desa penyesuaian suatu tujuan kerja tertentu.
Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten Menurut Balderton (Adisasmita, 2014:21)
Pangandaran belum sesuai dengan harapan yang mengemukakan bahwa istilah pengelolaan sama
diinginkan, hal itu dibuktikan dengan adanya dengan manajemen yaitu menggerakan,
indikator sebagai berikut: mengorganisasikan, dan mengarahkan usaha
1. Jumlah pemasukan dana pendapatan asli desa manusia untuk memanfaatkan secara efektif
(PAD) tidak sesuai dengan yang sudah material dan fasilitas untuk mencapai suatu
ditargetkan. Misalnya, pemasukan dana carik tujuan.
pancen ditargetkan sebesar Rp. 40.000.000 Sedangkan menurut Moekijat (Adisasmita
tetapi hanya masuk sebesar Rp.20.000.000 2014:21) mengemukakan bahwa pengelolaan
2. Jumlah pemasukan iuran desa (urdes) tidak adalah rangkaian kegiatan yang meliputi
sesuai dengan yang ditargetkan. Misalnya, perencanaan, pengorganisasian, petunjuk,
ditargetkan Rp. 10.000.000 hanya terealisasi pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan.
Rp. 4.000.000 Selanjutnya, Soekarto (Adisasmita,
3. Telatnya pemasukan transfer dana dari 2014:22) mengemukakan bahwa pengelolaan
pemerintah. Misalnya, yang seharusnya cair dalam administrasi adalah merupakan suatu
pada semester pertama tetapi pada proses yang dimulai dari proses perencanaan,
kenyataannya baru cair pada semester ke dua. pengaturan, pengawasan, penggerak sampai
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dengan proses terwujudnya tujuan.
penulis tertarik untuk melakukan penelitian Menurut Hamalik, (Adisasmita, 2014:22)
tentang pengelolaan Anggaran Pendapatan dan istilah pengelolaan identik dengan istilah
Belanja Desa (APBDesa). Untuk itu peneliti manajemen, dimana manajemen itu sendiri
berkeinginan melakukan penelitian yang berjudul merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan,
“Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh
Desa Oleh Pemerintah Desa Di Desa Balderton yang mengemukakan hal yang sama
Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten antara pengelolaan dengan manajemen, yaitu
Pangandaran“. menggerakan, mengorganisasikan dan
Permasalahan yang terjadi sangatlah luas mengerahkan usaha manusia untuk mencapai
dan kompleks, karena itu supaya lebih spesifik tujuannya.
penelitian ini difokuskan pada hal berikut ini: 1) Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Bagaimana Pengelolaan APBDesa oleh istilah pengelolaan memiliki pengertian yang
pemerintah desa di Desa Parakanmanggu sama dengan manajemen, dimana pengelolaan
Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran? 2) merupakan bagian dari proses manajemen karena
Bagaimana hambatan-hambatan pengelolaan didalamnya harus diperhatikan mengenai proses
APBDesa oleh pemerintah desa di Desa kerja yang baik, mengorganisasikan suatu
Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten pekerjaan, mengarahkan dan mengawasi,
Pangandaran? 3) Bagaimana upaya-upaya untuk sehingga apa yang diharapkan dapat terlaksana
mengatasi hambatan-hambatan pengelolaan dengan baik.
APBDesa oleh pemerintah desa di Desa

3
2.2 Mekanisme Penyusunan APBDesa dalam setiap bentuk atau sistem perekonomian
Menurut Chabib Soleh (2015:12) langkah- yaitu tidak hanya untuk menyediakan barang-
langkah penyusunan APBDes adalah sebagai barang publik melainkan juga untuk
berikut: mengalokasikan barang-barang produksi maupun
1. Tahap persiapan barang-barang konsumsi, memperbaiki distribusi
2. Tahap Evaluasi pendapatan, memelihara stabilitas nasional
3. Tahap Penetapan termasuk stabilitas ekonomi sehingga
mempercepat pertumbuhan ekonomi.
2.3 Tujuan Pengelolaan Anggaran Perkembangan kegiatan pemerintah dari tahun ke
Menurut Adisasmita (2014:33) tujuan tahun, tampak bahwa peranan pemerintah selalu
pengelolaan anggaran meliputi: meningkat dari tahun ke tahun, tampak bahwa
1. Kesejahteraan masyarakat; dengan peranan pemerintah selalu meningkat hampir di
pengelolaan anggaran yang baik maka akan setiap jenis sistem perekonomian. Semakin
mendorong ke arah perbaikan ekonomi, meningkatnya peranan pemerintah ini, dapat
distribusi pendapatan yang tepat sasaran dilihat dari semakin besarnya pengeluaran
sehingga menciptakan kondisi ekonomi yang pemerintah dalam proporsinya terhadap
stabil dan mengarah kepada pencapaian pendapatan nasional.
kesejahteraan masyarakat.
2. Membuka kesempatan kerja; anggaran III. METODE PENELITIAN
dikelola dengan baik dan alokasi anggaran Metode penelitian yang digunakan adalah
yang terhadap objek-objek vital akan menarik metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
tenaga kerja, membuka kesempatan kerja Lamanya penelitian yang penulis lakukan kurang
karena adanya lapangan kerja sehingga ada lebih 10 bulan. Adapun sumber data yang dipakai
distribusi anggaran kepada para pekerja oleh peneliti untuk melengkapi data tersebut
sehingga daya beli masyarakat menjadi tinggi adalah sebanyak 22 orang informan. Teknik
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
3. Mengurangi pengangguran; efektivitas dan studi kepustakaan dan studi lapangan (observasi
efisiensi anggaran dan perubahan alokasi dan wawancara). Teknis analisa data dalam
anggaran kepada optimalisasi angkatan kerja penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data
dengan berbagai bentuk peluasan lahan dan menarik kesimpulan/verifikasi.
pekerjaan yang baru.
3 Pelayanan masyarakat; indikator keberhasilan IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
sebuah pemerintahan adalah bagaimana 4.1 Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan
masyarakat merasa terlayani dengan baik Belanja Desa oleh Pemerintah Desa di
dengan memperoleh tingkat kepuasan yang Desa Parakanmanggu Kecamatan Parigi
optimal. Masyarakat merasakan kepuasan Kabupaten Pangandaran
maka masyarakat akan semakin sejahtera. Untuk mengetahui mengenai pengelolaan
anggaran pendapatan dan belanja desa oleh
2.4 Arah Pengelolaan Anggaran pemerintah desa di Desa Parakanmanggu
Pemerintah memegang peran penting Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dapat
dalam perekonomian. Pemerintah diperlukan di disajikan dalam tabel rekapitulasi sebagai berikut:

Rekapitulasi Hasil Wawancara Mengenai Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Oleh
Pemerintah Desa di Desa ParakanmangguKecamatan Parigi
Kabupaten PangandaranTahun 2016
Subvariabel Indikator Tanggapan informan

1. Prinsip a. Meningkatkan Informan no 1, 4, 5, 7, Informan no 2, 3, 6,


kemandirian kualitas 9, 10, 11, 12, 14, 15, 8, 13, dan 16 atau
sumberdaya 17, 18, 19, 20, 21 dan 27,27% menyatakan
pegawai dengan 22 atau 72,72% bahwa cara
cara pelatihan menyatakan bahwa meningkatkan
pengelolaan cara meningkatkan kualitas sumber
sumber keuangan kualitas sumber daya daya pegawai
pegawai dengan cara dengan cara saling
mengikuti pelatihan mengisi satu sama
dan melanjutkan lain
pendidikan ke jenjang

4
yang lebih tinggi

b. Dengan cara Informan no 1, 3, 4, 5, Informan no 2, 6, 8,


meningkatkan 7, 9, 10, 11, 13, 15, 17, 12, 14, 16, dan 22
kualitas sumber 18, 19 , 20, dan 21 atau atau 31,81 %
daya yang ada 68,18% menyatakan menyatakan bahwa
sehingga akan bahwa cara cara peningkatan
mendorong peningkatan kualitas kualitas sumber
produktivitas yang sumber daya yang daya yang akan
akan mengarah akan mampu mampu mendorong
kepada mendorong produktivitas yang
kemakmuran dan produktivitas yang akan mengarah pada
kesejahteraan akan mengarah pada kesejahteraan
masyarakat. kesejahteraan masyarakat yaitu
masyarakat yaitu dengan meluangkan
dengan cara mengikuti waktu untuk
pelatihan dan bersama-sama
mempraktikannya dengan masyarakat
langsung di
masyarakat

2. prioritas a. penggunaan skala Informan no 1, 3, 4, 5, Informan no 2, 12


prioritas dalam 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, atau 9,09%
penyelenggaraan 14, 15, 16, 17, 18, 19 menyatakan bahwa
pemerintah 20, 21 dan 22 atau cara menentukan
90,90% menyatakan skala prioritas dalam
bahwa cara penyelenggaraan
menentukan skala pemerintah dengan
prioritas dalam cara
penyelenggaraan
pemerintah dengan
cara melalui
RAPBDesa yang
terlebih dahulu
dijabarkan dari
RKPDesa yang sudah
disusun setahun ke
belakang

b. menentukan skala Informan no 1, 2, 4,6, Informan no 3, 5, 9,


prioritas dalam 7, 8, 10, 11, 14, 16, 17, 12, 13, 19 atau
pembangunan 18, 21 dan 22 atau 31,81% menyatakan
68,18% menyatakan bahwa cara
bahwa cara menentukan skala
menentukan skala prioritas dalam
prioritas dalam pembangunan
pembangunan adalah adalah dengan cara
dengan cara mendahulukan
melakukan pembangunan yang
musyawarah terlebih memang benar-
dahulu mengenai benar dibutuhkan
rencana pembangunan
(MUSRENBANG)

3. efisiensi, a. pengalokasian dana Informan no 1, 3, 4, 5, Informan no 2, 12,


efektivitas, yang masuk di 6, 7, 8, 9, 10, 11, 16, 13, 14, 15, 17, 20
ekonomi kelola secara 18, 19, 21, 22 atau atau 31,81 %
optimal 68,18% menyatakan menyatakan bahwa
bahwa pengalokasian pengalokasian dana
dana yang masuk yang masuk belum
sudah di kelola secara dikelola secara
optimal optimal

5
b. pencapaian tujuan Informan no 1, 2, 4, 6, Informan no 3, 4, 8,
atau sasaran yang 7, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 10, 12, 13, 16, 19,
telah ditetapkan 20 atau 54,54% 21, 22 atau 45,45%
sebelumnya menyatakan bahwa menyatakan bahwa
pencapaian tujuan atau pencapaian tujuan
sasaran yang telah atau sasaran yang
ditetapkan sudah telah ditetapkan
terlaksana dengan baik belum terlaksana
sesuai dengan rencana dengan baik sesuai
semula dengan rencana
semula

c. penghematan dana Informan no 1, 2, 3, 4, Informan no 3, 6, 7,


yang masuk untuk 5, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 13, 18, 19, 22 atau
mendapatkan 15, 16, 17, 20, 21 atau 31,81% menyatakan
pengeluaran dana 72,72% menyatakan bahwa penghematan
yang baik bahwa penghematan dana yang masuk
dana yang masuk untuk mendapatkan
untuk mendapatkan pengeluaran dana
pengeluaran dana yang yang baik dilakukan
baik dilakukan dengan dengan cara
cara berpedoman pengeluaran yang di
kepada APBDesa jadi gunakan harus
tidak melakukan benar-benar real dan
pengeluaran di luar dapat dipertanggung
APBDesa jawabkan

4. disiplin a. penggunaan Informan no 1, 2, 4, 6, Informan no 3, 5, 8,


anggaran anggaran sesuai 7, 9, 11, 14, 17, 18, 20, 10, 12, 13, 15, 16,
dengan alokasi 22 atau 54,54% 19, 21 atau 45,45%
anggaran yang telah menyatakan bahwa menyatakan bahwa
ditentukan penggunaan anggaran penggunaan
telah sesuai dengan anggaran belum
alokasi anggaran yang sesuai dengan
telah ditentukan alokasi anggaran
sebelumnya yang telah
ditentukan
sebelumnya

b. pemasukan dan Informan no 1, 2, 5, 6, Informan no 3, 4, 7,


pengeluaran 10, 15, 16, 17, 21 atau 8, 9, 12, 13, 14, 18
anggaran harus 45,45% menyatakan ,19, 20, 22 atau
direncanakan bahwa agar pemasukan 54,54% menyatakan
secara rasional dan pengeluaran bahwa agar
anggaran terencana pemasukan dan
secara rasional pengeluaran
dilakukan dengan anggaran terencana
melakukan pencatatan secara rasional
dibidang keuangan dan dilakukan dengan
bendahara desa bermusyawarah

6
Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas dapat hendaknya disusun berdasarkan asumsi-
diketahui bahwa pengelolaan anggaran asumsi yang di dukung dengan fakta-fakta
pendapatan dan belanja desa di Desa atau bukti-bukti yang ada. Hal ini menjadi
Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten penting karena hasil perencanaan merupakan
Pangandaran secara umum sudah dikelola dengan dasar bagi pelaksanaan suatu kegiatan atau
baik, hal ini dapat ditunjukkan dari jawaban aktivitas.
informan yang menyatakan bahwa pengelolaan 2. Adanya alternatif-alternatif atau pilihan-
anggaran pendapatan dan belanja desa sebagian pilihan sebagai dasar penentuan kegiatan yang
sudah berjalan dengan baik, namun ada pula akan dilakukan. Ini berarti bahwa dalam
pengelolaan anggaran dan belanja desa yang menyusun rencana perlu memperhatikan
belum berjalan dengan baik. berbagai alternatif pilihan sesuai kegiatan
Berdasarkan hasil observasi yang yang akan dilaksanakan.
dilakukan oleh penulis bahwa dalam pengelolaan 3. Adanya tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal
anggaran pendapatan dan belanja desa belum ini perencanaan merupakan alat/sarana untuk
sepenuhnya sesuai dengan Adisasmita (2014) mencapai tujuan melalui pelaksanaan kegiatan
merumuskan prinsip pengelolaan keuangan 4. Bersifat memprediksi sebagai langkah untuk
daerah sebagai berikut: memengaruhi pelaksanaan perencanaan.
1. prinsip kemandirian 5. Adanya kebijakan sebagai hasil keputusan
2. prioritas yang harus dilaksanakan.
3. efisiensi, efektivitas,ekonomi Hasil observasi menunjukkan bahwa
4. disiplin anggaran pengelolaan anggaran dan belanja desa di Desa
Berdasarkan hasil penelitian diketahui Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten
bahwa pengelolaan anggaran pendapatan dan Pangandaran yang mana perangkat desa masih
belanja desa juga diketahui bahwa pengelolaan kesulitan dalam melakukan penyusunan
anggaran sebagian belum terlaksana dengan baik. pembukuan keuangan desa karena adanya
kebijakan yang berubah-ubah.
4.2 Hambatan-hambatan dalam Pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 4.3 Upaya-upaya yang Dilakukan Untuk
di Desa Parakanmanggu Kecamatan Mengatasi Hambatan Dalam Pengelolaan
Parigi Kabupaten Pangandaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
Hasil penelitian yang penulis lakukan di Desa Parakanmanggu kecamatan Parigi
diketahui bahwa terdapat beberapa hambatan kabupaten Pangandaran
dalam pengelolaan anggaran pendapatan dan Pengelolaan anggaran pendapatan dan
belanja desa di desa Parakanmanggu kecamatan belanja desa mengalami berbagai hambatan,
Parigi kabupaten Pangandaran sehingga adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam
pengelolaan anggaran belum sepenuhnya berjalan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. desa antara lain:
Adapun hambatan-hambatan dalam a. Koordinasi dengan pihak terkait baik dengan
pelaksanaan pengelolaan anggaran pendapatan pemda kabupaten atau propinsi untuk
dan belanja desa antara lain: mengetahui berapa kisaran dana akan
a. penyusunan APBDesa sering terlambat diturunkan ke desa
dengan belum ditentukannya kebijakan b. Melakukan sosialisasi yang terus-menerus
keuangan dari kabupaten atau propinsi. kepada masyarakat agar masyarakat mengerti
b. Pengelolaan dana yang masuk belum terkelola terhadap RAB yang telah direncanakan.
secara optimal dikarenakan pemasukan dan c. Selalu koordinasi dengan dinas terkait
pengeluaran yang tidak seimbang, dan terutama dinas keuangan atau juga inspektorat
penggunaan dana alokasi tidak sesuai dengan guna memperlancar pencatatan pembukuan di
yang telah ditentukan sebelumnya. bendahara desa.
c. Bendahara desa kesulitan melakukan Hasil penelitian tersebut sejalan dengan
pencatatan dengan adanya kebijakan yang yang dikemukakan oleh Rinusu (Suhadak
berubah-ubah. 2007:8) yang menyatakan ada beberapa prinsip
Penelitian tersebut sejalan dengan yang dalam penyusunan anggaran:
dikemukakan oleh Riyadi dan Baratakusumah a. Transparan
(Suhadak 2007:3) mengemukakan bahwa unsur- b. Partisipatif
unsur perencanaan yaitu : c. Disiplin
1. Adanya asumsi-asumsi yang didasarkan pada d. Keadilan
fakta-fakta. Ini berarti bahwa perencanaan e. Efisiensi dan efektifitas
7
f. Rasional dan terukur DAFTAR PUSTAKA
Dengan adanya beberapa upaya yang A. Buku-buku:
dilakukan tersebut diharapkan akan mampu Chabib Soleh., dan Heru Rochmansjah.2015.
menjadi referensi dalam menjalankan kehidupan Pengelolaan Keuangan Desa. Bandung:
perekonomian dalam satu daerah. Fokus Media.
Nazir, Moh. 2002.Metode Analisis Deskriptif.----
V. KESIMPULAN ----------: Penerbit Erlangga
Berdasarkan hasil penelitian dan Rahardjo, Adisasmita. 2014. Pengelolaan
pembahasan dapat di simpulkan bahwa: Pendapatan Anggaran Daerah.
1. Pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja Yogyakarta: Graha Ilmu.
desa secara umum sudah dapat terkelola Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi.
dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip Bandung:Alfabeta.
pengelolaan keuangan daerah. Suhadak,Trilaksono. 2007, Paradigma Baru
2. Ada pula beberapa hambatan dalam Pengelolaan Anggaran Daerah
pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja penyusunan APBD di era otonomi.
desa diantaranya: Malang:Bayumedia.
a. Keterlambatan dana yang turun dari
pemerintah sehingga perangkat desa B. Dokumen-dokumen:
kesulitan dalam proses penyusunan PERDES APBDesa TAHUN 2015
APBDesa; Undang –undang Republik Indonesia Nomor 32
b. Penggunaan anggaran yang tidak sesuai Tahun 20014 Tentang Pemerintahan
dengan alokasi yang telah di tentukan Daerah
sebelumnya karena adanya kebijakan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6
yang berubah-ubah. Tahun 2014 Tentang Desa
3. Ada pula upaya yang di lakukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
mengatasi hambatan-hambatan dalam Tentang di aturnya desa dengan undang-
pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja undang tersendiri
desa, hal ini di lakukan dengan cara Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 8
melakukan koordinasi kepada dinas terkait Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan
agar perangkat mengetahui kapan dan berapa Orgnisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
dana yang akan turun ke desa, untuk
memperlancar proses penyusunan keuangan Identitas Penulis :
desa, tidak merubah kesepakatan dan rencana Wida Puspawardani, lahir di Bandung tanggal
yang telah di tentukan sebelumnya. 28 Maret 1994, adalah mahasiswa Program Studi
Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Galuh, Ciamis.
Penulis berdomisili di Kp. Bojong Asih RT. 003
RW 008 Desa Cicalengka Wetan Kecamatan
Cicalengka Kabupaten Bandung.

Anda mungkin juga menyukai