TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Ruang rawat : Geranium
Tanggal rawat : 5/7/2017 (masuk IGD dan Edelweis), 8/7/2017 (masuk
Geranium)
Sumber data : dari pasien, perawat, dan RM
Metode pengambilan data : anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik,
dan studi dokumentasi
1. Identitas
Nama (Inisial) : An. D
L/P :L
Umur : 31 tahun
Alamat : Klaten
Pendidikan : SD
Agama : Katolik
No. RM : 0747xx
Tgl Pengkajian : 11/7/2017 (pengkajian hari ke 6)
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan sering melihat macan dan kuda yang mendekati
dirinya. Kedua banyangan binatang itu muncul setiap malam. Pasien
mengatakan ketika binatang ini muncul pasien akan merasa ketakutan.
Pasien mengatakan banyangan binatang ini sangat mengganggu aktivitas.
Pasien mengatakan kedua binatang itu mengikutinya terus dan pasien
belum mengetahui cara untuk menghilangkan penglihatan itu.
3. Alasan Masuk
Keluarga mengatakan 2 Minggu terakhir ketika di rumah pasien
berontak, membanting piring, terlihat bingung, bicaranya nglantur, dan
sering bicara sendiri. Belum ada tindakan yang dilakukan oleh keluarga
selama pasien berada di rumah.
4. Faktor Prediposisi
Jelaskan No 1,2,3 :
Pasien mengatakan belum pernah menjalani pengobatan sebelumnya
dan tidak memiliki trauma apapun.
Masalah keperawatan : -
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda Vital : TD: 140/110 mmHg HR: 88 x/menit
S: 370C RR: 22 x/menit
□naik□turun
c. Keluhan Fisik : □ada□tidak ada
Jelaskan:
Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada fisiknya.
Tidak terdapat lesi, pembengkaka, atau nyeri tekan di seluruh bagian
anggota tubuhnya.
Masalah keperawatan :
resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral (00201)
5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Ny.D Ny.E Ny.F Tn.I Tn.J
b. Konsep Diri
1) Gambaran diri :
Tn. D menyatakan tidak mampu menyebutkan bagian tubuhnya
yang dia sukai maupun yang tidak dia sukai.
2) Identitas diri :
Pasien mampu menyebutkan nama, alamat, dan hobinya. Pasien
menyatakan puas dengan statusnya sebagai seorang laki-laki.
3) Peran :
Pasien mengatakan di dalam keluarga berperan sebagai seorang
anak dan bertugas membantu ibunya. Dan sebagai masyarakat
pasien menyatakan sering mengikuti kerja bakti dan membantu
warga masyarakat lainnya.
4) Ideal diri :
Harapan bisa segera sembuh dan pulang kemudian dapat membantu
ibunya. Pasien berharap masyarakat akan bisa menerimanya
kembali dengan baik dan senang hati ketika pasien sampai di
rumah nanti.
5) Harga diri :
Tn. D mengatakan malu setiap bermain dengan teman-temannya
karena ijasahnya hanya lulusan SD.
Masalah keperawatan :
Harga Diri rendah kronik (00119)
c. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : ibunya
b. Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
Ketika di rumah Tn. D mengatakan sering mengikuti kegiatan di
lingkungan masyarakatnya.
Selama di rumah sakit dalam melakukan kegiatan kelompok pasien
berpartisipasi pasif. Semua aktifitas perlu diarahkan.
c. Hambatan dengan berhubungan dengan orang lain :
Tn. D menyatakan bingung ketika ingin berinteraksi dengan orang
lain bagaimana harus memulainya. Tn. D menyatakan hal ini terjadi
karena kurangnya kreatifitas dalam berinterakasi. Tn. D menyatakan
belum kenal dan bingung jika mau bicara sama orang lain. Tn. D
menyatakan belum tertarik untuk berinteraksi dengan yang lain.
Masalah keperawatan :
Isolasi sosial (00053)
d. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan percaya dengan ketetapan bunda maria dan
menyatakan beragama katolik
b. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan jarang melakukan ibadah dan berdoa. Karena
lupa doanya
Masalah keperawatan :
Kesiapan meningkatkan religiousitas (00171)
6. STATUS MENTAL
a. Penampilan :
□Tidak rapi
□Penggunaan pakaian tidah sesuai
□Cara berpakaian tidak seperti biasanya
□lain-lain
Jelaskan: Pasien mampu berpakaian dengan sesuai dan rapi .
Masalah keperawatan : -
b. Pembicaraan :
c. Aktivitas Motorik :
e. Afek :
h. Proses Pikir :
i.Isi Pikir :
j.Tingkat Kesadaran :
k. Memori :
m. Kemampuan Penilaian :
Jelaskan:
Semua hal untuk memenuhi kebutuhannya harus selalu di bantu dan
diarahkan.
Masalah keperawatan :
Jelaskan:
Semua ADL bisa pasien lakukan dengan mandiri. Namun untuk
waktu pelaksananaan perlu di arahkan. Seperti waktu mandi dan
ganti baju. Sedangkan untuk BAK dan BAB pasien bisa
menempatkannya pada tempatnya. Pasien menyatakan jarang
menggosok gigi.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
2) Nutrisi :
Apakah puas dengan pola makan?
□Ya □Tidak
Frekuensi makan sehari : 3 x 1/2 porsi
Nafsu makan :
□Meningkat □Menurun
BB saat ini : 43 Kg, BB terendah : .- KG, BB tertinggi : - KG
Jelaskan:
Berdasarkan dokumentasi perawat sebelumnya, dalam waktu satu
hari BB pasien turun 1 kg dari hari sebelumnya.
Masalah keperawatan : resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
□Ya □Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri :
□Ya □Tidak
Mengatur penggunaan obat :
□Ya □Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan :
Jelaskan:
Masalah keperawatan : ketidakefektifan koping
DO :
Kontak mata kurang
DS :
2 Selama di rumah sakit dalam melakukan kegiatan kelompok pasien Ketidakmampuan Isolasi sosial
11 Juli 2017 Harga diri rendah Setelah dilakuakan tindakan Peningkatan sosialisasi (5100)
10 : 00 WIB kronik (00119) b/d keperawatan selama 3x24 jam - Anjurkan pasien melakukan kegiatan
tidak efektifnya diharapkan harga diri rendah dapat sosial dengan orang lain (masyarakat).
koping individu teratasi dengan kriteria hasil : - Lakukan bermain peran dalam rangka
Harga diri (1205) berlatih meningkatkan komunikasi
- Pasien dapat berkomunikasi dengan orang lain.
secara terbuka (120507) - Minta pasien untuk dapat berkomunikasi
- Pasien dapat menjaga kontak verbal.
mata (120504) - Berikan umpan balik positif saat pasien
- Pasien dapat menghargai orang bersedia berinteraksi dnegan orang lain.
lain (120506) - Anjurkan pasien untuk mengubah
- Kepercayaan diri pasien lingkungan seperti pergi ke luaruntuk
meningkat (120511) jalan-jalan.
11 Juli 2017 Resiko perilaku Setelah dilakukan tindakan Menajemen perilaku (4350)
10 : 00 WIB kekerasan diri sendiri keperawatan selama 3x24 jam - Gunakan suara bicara yang lembut dan
(00140) b/d gangguan diharapkan risiko perilaku kekerasan rendah.
psikologis dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Berikan penghargaan apabila pasien dapat
Menahan diri dari agresif (1401) mengontrol diri.
- Pasien dapat mempertahankan - Berikan obat sesuai kebutuhan.
kendali diri (140113) - Konsultasi dengan keluarga untuk
- Pasien dapat menahan diri dari mendapatkan kondisi kognisi dasar
memaki/berteriak (140101) pasien.
- Menahan diri untuk tidak Menajemen alam perasaan (5330)
menyerang orang lain - Evalusi alam perasan (misalnya, tanda,
(140103) gejala, riwayat pribadi).
- Tidak membahayakan orang - Lakukan tindakan pencegahan yang
lain (140104) diperlukan untuk mengamankan pasien
atau orang lain pada risiko
membahayakan fisik.
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi
pemicu dari disfungsi alam perasaan
(misalnya, stressor).
16. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVAULASI
TGL/JAM KEPERAWATAN
11` juli Konfusi akut (00128) 09.00 wib S:
2017 b/d delirium - Mencatat perilaku pasien yang menunjukan Pasien mengatakan mau mencoba
09.00 wib halusinasi menghardik bila halusinasi datang
- Memberikan klien kesempatan untuk O:
mendiskusikan halusinasi Pasien terlihat lebih tenang
09.10 wib A:
- Memonitor dan atur tingkat aktivitas dan Tujuan belum tercapai
stimulasi lingkungan. P:
- Mendorong klien untuk mengekspresikan Lanjutkan intervensi
perasaan. - evaluasi kemampuan klien dalam
09.20 wib mengontrol halusinasi
- Melibatkan klien dalam aktivitas berbasis realitas - evaluasi frekuensi halusinasi
yang mungkin mengalihkan perhatian dari pasien
halusinasi (TAK stimulasi realita) - Melibatkan klien dalam aktivitas
berbasis realitas yang mungkin
09.45 wib mengalihkan perhatian dari
- Mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi (bercakap-cakap)
11.30 wib. - berkolaborasi untuk pemberian
- Memberikan obat. obat
IMPLEMENTASI HARI KE 2
12 Juli Konfusi Akut b/d 09.00 wib S:
2017 delirium Evaluasi kemampuan klien dalam mengontrol Pasien mengatakan lupa cara
09 : 00 halusinasi menghardik, karena belum terbiasa
WIB Evaluasi frekuensi halusinasi pasien dan halusinasi frekuensinya belum
10.00 wib berkurang.
Melibatkan klien dalam aktivitas berbasis realitas yang O:
mungkin mengalihkan perhatian dari halusinasi Pasien terlihat tenang
(bercakap-cakap) A:
11.30 wib Tujuan belum tercapai
Memberikan obat P:
Lanjutkan intervensi
- Evaluasi kemampuan pasien
bercakap-cakap dan
menghardik
- Evaluasi frekuensi halusinasi
- Kolaborasi untuk pemberian
obat
IMPLEMENTASI HARI KE 3
13 Juli Konfusi Akut b/d 10.00 wib S:
2017 delirium Evaluasi kemampuan pasien bercakap-cakap dan - Pasien mengatakan masih belum
10 : 00 menghardik berani mengajak temannya
WIB Evaluasi frekuensi halusinasi bercakap-cakap, tapi sudah bisa
11.30 wib mempraktekan cara menghardik
Memberikan obat ketika halusinasi datang
- Pasien mengatakan biasanya
setiap malam halusinasi datang tapi
tadi malam tidak datang, sehingga
pasien bisa tidur nyenyak.
O:
Pasien terlihat tenang
A : Intervensi tercapai sebagian
P:
Pertahankan intervensi
- Anjurkan pasien untuk
menghardik ketika
halusinasi muncul
- Anjurkan pasien bercakap-
cakap dengan teman
sekamarnya