MASYARAKAT
“KENAKALAN REMAJA”
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena atas berkah, rahmat, dan hidayahNya sehingga
makalah ini dapat selesai sebagaimana yang saya harapkan. Tugas makalah yang diberi judul
“ Kenakalan Remaja” ini ialah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja saya dimana
tugas ini merupakan tugas dari aspek penilaian mata pelajaran Sosiologi.
Kemudian dengan selesainya makalah ini, kami menghaturkan rasa terimakasih kepada Guru Sosiologi
saya yang telah membimbing dalam mengajarkan langkah-langkah pembuatan makalah sehingga makalah ini
dapat tersusun meski banyak kekurangan didalamnya. Harapan penulis semoga malakah yang telah saya susun
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Kritik serta saran yang membangun dari pembaca penulis harapkan agar kedepannya
makalah ini dapat jauh lebih baik lagi. Terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………….
1.3 Tujuan…………………………………………………………………
1.4 Manfaat……………………………………………………………….
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………..
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………..…
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala yang dapat memperlihatkan
hal-hal yang mengarah pada kenakalan remaja serta untuk memahami hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk menanggulangi kenakalan remaja.
1.4 MANFAAT
1. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru mata prlajaran Sosiologi.
2. Sebagai informasi yang menambah wawasan tentang psikologi,khususnya psikologi
sosial tentang kenakalan remaja.
3. Bagi orang tua dan guru dapat melatih dan meningkatkan kemampuan kontrol diri pada
remaja.
4. Membantu remaja untuk meningkatkan kemampuan kontrol terhadap dirinya.
BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-
orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Masalah
kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya
peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Kenakalan remaja menjadi hal yang perlu di waspadai dan lebih diperhatikan karena seiring
berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukan sebuah kenakalan.
Selama kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar. Oleh karena itu peran orang tua dalam
mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan penanaman nilai, dan norma yang
diberikan sejak dini dapat mempengaruhi sikap, perbuatan mental seorang anak untuk dapat
memilah mana hal yang perlu ditiru, dan mana hal yang tidak patut ditiru, pada intinya seorang
anak dapat melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik. Apabila peran orang tua tidak
maksimal sejak anak masih kecil, pada saat tumbuh menjadi seorang remajapun tidak menutup
kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang melanggar aturan. Seperti banyak contoh yang
terjadi, seorang remaja kedapatan sedang merokok, meminum-minuman keras, sampai sex bebas
dilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak adanya pengawasan orang tua, atau
kurangnya perhatian dari orang tua.
Banyak faktor-faktor yang membuat remaja memasuki dunia pergaulan yang rusak.
Biasanya hal ini berawal dari mereka berteman dengan teman yang membawa dampak buruk,
karena masa remaja itu masa dimana keadaan psikis remaja bisa mudah terpengaruh. Ada faktor
yang berasal dari keluarga, karena kurangnya perhatian dari keluarga membuat anak menjadi
royal dalam pergaulan. Faktor terpenting yang membuat remaja mudah terjerumus dipergaulan
bebas karena kurangnya agama yang membentengi pikiran dan jiwa anak. Oleh karena itu,
pendidikan dasar agama pada anak sangat diperlukan dalam kehidupan si anak. Berhasil atau
tidak berhasilnya anak, kembali lagi pada peran keluarga dalam memberikan pendidikan agama
dan pada diri anak sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1) Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpangd a r i n o r m a - n o r m a h u k u m p i d a n a y a n g d i l a k u k a n
o l e h r e m a j a . P e r i l a k u tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-
orang disekitarnya.
2) Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa
factor.P e r i l a k u n a k a l r e m a j a d i s e b a b k a n o l e h f a c t o r r e m a j a i t u
s e n d i r i ( i n t e r n a l ) maupun faktor dari luar (eksternal).
3) Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang
dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang
berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
4) Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal
yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
5) Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut
menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
3.2 Saran
1) Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakanremaja di
Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
2) Perlunya penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religious pada diriseorang
remaja
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/54228613/MAKALAH-KENAKALAN-REMAJA
http://www.anneahira.com/narkoba/index.htm
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
http://bhaktisantoso.blogspot.com/2011/04/contoh-jenis-jenis-kenakalan-remaja.html
http://kimcilkimcil.blogspot.com/2011/03/kenakalan-remaja-peran-orang-tua-guru.html