Anda di halaman 1dari 8

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR MANIA DENGAN PSIKOTIK: SEBUAH

LAPORAN KASUS

Hendrikus Gede Surya Adhi Putra, S.


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali

ABSTRAK

Gangguan bipolar merupakan gangguan yang terdiri dari afek yang meningkat, dan juga
aktivitas yang berlebih (mania atau hipomania), dan dalam jangka waktu yang berbeda
terjadi penurunan afek yang disertai dengan penurunan aktivitas (depresi). Kejadian
pada gangguan bipolar berkisar antara 0,3-1,5%. Prevalensi serupa pada pria dan
wanita.Gejala gangguan bipolar episode manik meliputi perasaan sensitif, kurang
istirahat, harga diri melonjak naik, dan pada episode depresi meliputi kehilangan
minat, tidur lebih atau kurang dari normal, gelisah, merasa tidak berharga, dan kurang
konsentrasi. Laporan ini membahas kasus gangguan bipolar episode kini manik yang
terjadi pada seorang laki-laki berusia 45 tahun. Pasien ini mendapatkan psikoterapi,
haloperidol 1 x 5 mg, dan trihexyphenidyl 1 x 2 mg per oral.

Kata kunci: gangguan bipolar

BIPOLAR AFFECTIVE DISORDER MANIA WITH PSYCHOSIS:


A CASE REPORT

ABSTRACT

Bipolar disorder is an affective disorder consisting of increased, and also excessive


activity (mania or hypomania), and in different time periods affect the decline is
accompanied by a decrease in activity (depression). Events in bipolar disorder ranged
between 0,3-1,5%. The prevalence was similar in men and women. Symptoms of manic
episodes of bipolar disorder include sensitive feelings, lack of rest, self-esteem shot up,
and the episode of depression include loss of interest, sleep more or less than normal,
anxiety, feeling of worthlessness, and lack of concentration. This report discusses the
case now manic episodes of bipolar disorder that occurs in a man aged 45 years. These
patients receive psychotherapy, 1 x 5 mg haloperidol and trihexyphenidyl 1 x 2 mg
orally.

Keywords: bipolar disorder

1
.
PENDAHULUAN kepalanya. Roman muka tampak sesuai
dengan umur dan rambut terpotong
Gangguan bipolar terdiri dari afek yang pendek dan tersisir rapi. Selama
meningkat, dan juga aktivitas yang wawancara pasien tampak tenang,
berlebih (mania atau hipomania), dan kontak verbal/visualnya cukup. Saat
dalam jangka waktu yang berbeda terjadi ditanya nama, alamat, umur dan saat ini
penurunan afek yang disertai dengan berada dimana pasien dapat
penurunan aktivitas (depresi). Gangguan menyebutkannya dengan benar. Saat
bipolar terdiri dari afek yang meningkat, ditanya keluhan saat ini, pasien
dan juga aktivitas yang berlebih (mania mengatakan dirinya sulit untuk tidur
atau hipomania), dan dalam waktu yang apabila mendengar suara-suara gamelan
berbeda terjadi penurunan mood yang yang tidak didengar oleh orang lain.
diikuti dengan penurunan energi maupun Pasien biasanya mampu tidur, dari jam 8
penurunan aktivitas (depresi). (Rusdi M, malam, kemudian pasien terbangun kira-
2003). kira jam 10 malam karena mendengar
Sebagian besar orang yang mengalami suara gamelan yang dikatakan
manik, setidaknya sekali dalam hidup mengganggu, dan pasien merasa ditarik
mereka di lain waktu akan memiliki untuk mondar-mandir di jalan raya
gangguan depresi. Kombinasi dari dua selama kurang lebih dua jam. Setelah itu
episode, yang berada di kutub yang pasien tidak bisa tidur lagi. Pasien
berlawanan dari suasana hati, disebut mengatakan dirinya sulit untuk tidur
gangguan bipolar atau gangguan afektif sejak enam bulan yang lalu. Parahnya
bipolar. Jarang terjadi, beberapa orang dikatakan sejak satu bulan yang lalu.
menunjukkan fitur dari kedua manik dan Bila pasien susah tidur dikatakan
depresi pada saat yang sama. Mereka biasanya pasien memasak dan memakan
hiperaktif sementara juga mengalami sesuatu. Saat ditanya tentang bagaimana
suasana hati yang depresi. Pasien perasaannya saat ini, pasien mengatakan
tersebut dikatakan memiliki gangguan perasaannya “senang”. Saat ditanya
afektif campuran. (Dell’Osso L, dkk. kenapa pasien merasa senang, pasien
2006) menjelaskan bahwa dia senang karena
Jumlah kejadian setiap tahun dari akan ada yang membantu dirinya
gangguan bipolar dalam populasi melawan orang yang sengaja mengerjai
diperkirakan antara 10-15 per 100000 di dirinya. Pasien mengatakan bahwa ada
antara manusia. Angka ini lebih tinggi di orang yang sengaja mengerjai dan
kalangan wanita dan bahkan dapat menyakiti dirinya. Orang itu mengerjai
mencapai 30 per 100000 . Kondisi ini pasien dengan cara membuat pasien
dapat mempengaruhi orang dari hampir tidak bisa tidur. Sejak dua minggu
semua usia, dari anak-anak sampai usia terakhir, suara gamelan semakin sering
lanjut. Prevalensi serupa terjadi pada didengarnya, dan semakin jelas, tidak
pria maupun wanita. (Ketter, 2010) samar-samar lagi, namun pasien tidak
tahu jenis suara gamelan itu. Pasien juga
ILUSTRASI KASUS tidak jelas tahu apakah itu suara gamelan
kematian atau suara gamelan untuk jenis
Pasien laki-laki, 45 tahun datang ke
upacara lainnya. Suara gamelan ini
Poliklinik Psikiatri RSUD Wangaya
kembali didengarnya di malam hari,
(29/07/2013) dengan keluhan tidak bisa
setelah pasien tertidur beberapa jam.
tidur. Pasien diwawancara dalam posisi
Suara gamelan itu terdengar sangat jelas
duduk, pasien menggunakan jaket
dan keras, sehingga mengganggu pasien.
berwarna biru dan memakai topi di
2
.
Pasien merasa yakin bahwa ada yang berguna. Gejala-gejala tersebut akhir-
berusaha mengerjai dia dan ingin akhir ini jarang timbul setelah pulang
membuat pasien sakit. Pasien mencurigai dari RSUP Sanglah dan juga dirasakan
salah seorang sepupunya. Dia merasa lebih ringan terutama setelah pasien
bahwa sepupunyalah yang menggunakan mulai berobat ke dokter.
kekuatan gaib untuk membuat pasien Pasien mengatakan saat ini dia sudah
agar sakit. Pasien mengatakan merasa bisa bekerja baik seperti biasa. Pasien
malu jika menikahi seorang wanita tapi menceritakan dirinya adalah seorang
tidak memiliki tanah atau rumah untuk yang percaya diri terutama sebelum ia
ditempati. Pasien sebenarnya ingin untuk ditinggal oleh saudara dan ayahnya.
menikah, namun dikatakan bahwa Tetapi setelah kejadian tersebut pasien
dirinya berpacaran tidak lama. Hingga merasa memiliki keluarga yang
saat ini pasien belum memiliki pacar berantakan. Pasien juga merasa minder
lagi. untuk bergaul dengan teman-temannya
Pasien mengatakan tidak pernah melihat saat itu dan cenderung menjauhi mereka.
adanya bayangan-bayangan yang tidak Pasien sering merasa dirinya tidak
bisa dilihat oleh orang lain. Pasien juga memiliki masa depan dan ketakutan akan
mengatakan tidak mencium bau-bau menjadi apa nantinya terutama ketika
busuk/bau-bau yang lain yang tidak bisa mengingat riwayat keluarganya.
dicium oleh orang lain dan pasien juga Pasien mengatakan akhir-akhir ini
mengatakan tidak pernah merasakan tidurnya tidak baik dari biasanya. Pasien
sentuhan-sentuhan yang tidak ada benda sangat susah memulai tidur, terkadang
ataupun objek yang menyentuh pasien. jam 2 pagi baru bisa tertidur dan segera
Pasien mengatakan pernah dirawat di setelahnya pasien terbangun. Salah satu
RSUP Sanglah sekitar satu bulan yang penyebab pasien terbangun karena
lalu karena keluhan yang sama. Pasien pasien sering bermimpi yang tidak
mengatakan ”ulian saudara mati, saudara menyenangkan, tetapi pasien tidak bisa
pisah, tiang buduh kene”. Pasien mengingat isi mimpinya. Saat pasien
mengatakan saat dirawat di Sanglah bangun pasien merasa kelelahan serta
karena pasien mengamuk dan merusak tidak tidur walaupun pasien dapat tidur
barang. Pasien mengamuk dan beberapa jam sebelumnya. Makan
mencangkul tanah yang ada di halaman. dikatakan saat ini lebih baik, tidak ada
Saat itu juga pasien susah tidur dan penurunan nafsu makan. Jika sedang
berbicara sendiri. Pasien merasakan kambuh pasien sangat tidak enak makan.
kehilangan yang sungguh dalam ketika Mandi dikatakan dua kali sehari. Pasien
ditinggalkan oleh saudara dan ayahnya. juga mengatakan aktivitasnya saat ini
Akibat dari kejadian tersebut pasien tidak terganggu, pasien masih dapat
sering terbayang terutama ketika pasien berkerja sebagai tukang sablon, namun
diam atau saat melamun. Apabila pasien konsentrasi saat bekerja dikatakan
sedang kumat, dirinya merasa khawatir menurun. Tetapi saat pasien merasa
akan sesuatu hal yang buruk terjadi pada cemas dan bingung semua kegiatan yang
dirinya, pasien juga merasa berdebar dan dapat ia lakukan sebelumnya jadi kacau
keringat dingin, selain itu pasien juga dan tidak terselesaikan. Saat ditanya
susah memulai tidur dan jika bisa tidur apakah pernah terlintas keinginan untuk
pasien sangat mudah bangun karena mengakhiri hidup, pasien mengaku tidak
mimpi buruk. Saat kambuh pasien juga pernah.
merasa sedih, kehilangan minat untuk Pasien mengatakan sejak kecil tidak
beraktivitas dan merasa dirinya tidak pernah memiliki riwayat penyakit serius.
3
.
Riwayat penyakit yang sama di keluarga didapatkan penampilan tidak wajar,
disangkal. Riwayat penyakit fisik lain kesadaran jernih, orientasi waktu,
disangkal. Riwayat minum-minuman tempat, dan orang baik, kemampuan
keras serta obat-obatan terlarang berpikir abstrak baik, tanpa gangguan
disangkal. Pasien pernah punya riwayat daya ingat dan intelengensia sesuai
merokok dengan mengkonsumsi dua tingkat pendidikan. Mood pasien
sampai tiga batang rokok perhari, namun hipomanik dan riwayat iritable afek
sudah ditinggalkannya setelah inappropriate. Bentuk pikir logis non
mengetahui bahaya dari akibat merokok. realis dengan arus pikir flight of idea dan
Riwayat mengkonsumsi minuman logorea. Tidak terdapat halusinasi
beralkohol dan obat-obatan terlarang maupun ilusi. Terdapat kesulitan dalam
disangkal oleh pasien. Pasien juga memulai dan mempertahankan tidur.
mengatakan memiliki kebiasaan minum Psikomotor pasien meningkat saat
kopi. pemeriksaan dan pemahaman pasien
Berdasarkan heteroanamnesis dari adik akan penyakitnya memiliki tilikan enam.
pasien dikatakan bahwa pasien tidak bisa
tidur yang semakin memberat sejak 1 Diagnosis multiaksial pasien adalah
minggu yang lalu. Pasien seharusnya aksis I: Gangguan Afektif Bipolar,
sudah tertidur pukul 20.00 WITA dan Manik, Dengan Gejala Psikotik (F31.1),
bangun pukul 06.00 WITA, namun sejak aksis II: ciri-ciri kepribadian dissosial,
seminggu yang lalu pasien terbangun aksis III: tidak ada diagnosis, aksis IV:
ditengah-tengah tidurnya, kemudian permasalah dengan primary support
berjalan mondar mandir keliling group, aksis V: GAF 60-51. Pasien
halaman rumah. Pasien terbangun kira- mendapatkan terapi yaitu psikoterapi,
kira pukul 22.00 WITA hingga pukul dan farmakoterapi berupa haloperidol 1
00.00-02.00 WITA. Sebelum 1 minggu x 5 mg dan trihexyphenidyl 1 x 2 mg.
ini pasien sebenarnya pernah
mengatakan sudah mendengar suara-
suara seperti gong yang samar-samar, DISKUSI
namun hanya sesekali saja, dan tidak Gangguan afektif bipolar merupakan
sampai begitu mengganggu pasien. peringkat kedua terbanyak sebagai
Walaupun tidak bisa tertidur pasien penyebab disabilitas. Sebanyak 4% dari
masih memiliki semangat kerja yang populasi menderita gangguan bipolar.
tinggi. Dikatakan bahwa pasien masih Bahaya kematian bisa terjadi pada
semangat untuk pergi bekerja. Pasien penderita bipolar. Salah satu penyebab
dikatakan mengalami kejadian seperti ini kematian pada penderita bipolar
sejak akan masuk kelas 1 SMA. Saai itu mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
umur pasien adalah 18 tahun. Pasien Populasi diperkirakan antara 10-15 per
adalah orang yang berkepribadian sangat 100000 di antara manusia. Prevalensi
bersemangat. Selalu mengambil banyak serupa pada pria dan wanita pada semua
pekerjaan dan seperti tidak lelah-lelah. kelompok budaya dan etnis. Gangguan
Pasien juga dikatakan sangat ramah ini dimulai sejak awal masa dewasa,
kepada sesamanya, namun pasien jika tetapi pada kasus gangguan bipolar
mengalami masalah jarang mau bercerita lainnya sudah terjadi pada masa remaja
dan memilih sering memendam sendiri maupun pada masa kanak-kanak.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan status (Chawla, 2006).
interna dan status neurologi dalam batas Gangguan bipolar yang berdasarkan
normal. Pada pemeriksaan psikiatri pada Pedoman Penggolongan dan
4
.
Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III diagnosis dengan gejala psikotik harus
ini sifatnya berulang dimana pasien ditegakkan.
memperlihatkan bagaimana perasaannya, Etiologi gangguan bipolar, belum
gangguan ini terjadi meningkatnya diketahui secara pasti. Bisa terjadi
suasana pemikiran, aktivitas, perilaku karena berbagai faktor seperti faktor
dan pada saat yang berbeda berupa afek genetika dan psikososial. Para peneliti
menurun juga rendahnya perilaku, energi juga berpendapat bahwa disregulasi
dan kegiatan (depresi). Pada gangguan heterogen terjadi dari neurotransmitter di
ini spesialnya adalah ada penyembuhan otak. Gangguan jiwa bipolar adalah
total yang sempurna di setiap episode. penyakit gangguan jiwa yang bukan
Episode manik biasanya terjadi tak disebabkan tekanan psikologis,
terduga dan berlangsung paling cepat melainkan karena terjadinya gangguan
dua minggu sampai dengan lima bulan, keseimbangan pada otak.(Barbara
lain halnya jika depresi yang cenderung D.Ingersol, Ph.D dan Sam
lebih lama (Rusdi M, 2003). Goldstain,1993)
Episode manik terdiri dari 3 tingkatan Bipolar terjadi secara biologis berupa
keparahannya, meliputi (1) hipomanik, gangguan di neurotransmitter otak yang
(2) manik dengan gejala psikotik dan (3) berfungsi mengatur keseimbangan.
manik tanpa gejala psikotik. Contoh (Barbara D.Ingersol, Ph.D dan Sam
gangguan hipomanik yaitu jika wanita Goldstain,1993).
sedang jatuh cinta terhadap pria. Faktor genetika dianggap sebagai
Perasaan sangat gembira, bersemangat mekanisme gen yang saling bergantung,
dalam melakukan segala aktivitas, dan sedangkan aktivitas dalam kehidupan
gairah seksual yang meningkat. sehari-hari di lingkungan sekitar
Gangguan hipomanik lebih bisa merupakan faktor dari segi psikososial
dikontrol daripada manik karena gejala biasanya mendahului episode awal dari
yang dialami tidak menyimpang dari gangguan bipolar. Ada 10-12% kasus
masyarakat. (Dell’Osso L, dkk. 2006). pada gangguan jiwa bipolar yang
Contoh gangguan manik seperti sangat semakin memburuk setelah
optimis dalam suatu pekerjaan. Selain itu mengkonsumsi NAPZA. (Barbara
perasaan mudah tersinggung saat D.Ingersol, Ph.D dan Sam
berdiskusi dan curiga bila ada pasangan Goldstain,1993)
selingkuh. Gejala tersebut sangat berat Berdasarkan Diagnostic and Statistical
karena aktivitas sosialnya menjadi Manual (DSM) IV, gangguan bipolar
sangat kacau. Selain itu manik dibedakan menjadi dua bagian meliputi
merupakan hiperaktifitas motorik seperti (1) gangguan bipolar I dan (2) bipolar II.
bekerja melebihi kemampuan/kewajaran Gangguan bipolar I ditandai adanya dua
yang terkadang tidak produktif, episode yang berbeda yaitu episode
kegembiraan yang berlebihan, banyak manik dan depresi, sedangkan gangguan
bicara, dan disertai dengan waham bipolar II ditandai dengan hipomanik
kebesaran. Pengertian waham kebesaran dan depresi. Pembagian PPDGJ III
yaitu perilaku yang sesuai dengan membagi dengan klasifikasi yang
keinginan wahamnya, tidak sistematik, berbeda meliputi episode saat kini yang
perilaku yang menyimpang dari norma- dialami penderita. (Kaplan, 2010)
norma yang ada di masyarakat. Apabila Gangguan bipolar terbentuk oleh episode
gejala tersebut lalu berkembang berulang (paling sedikit dua) yang
selanjutnya menjadi waham untuk itu tertuju pada suasana hati pasien (mood)
dan aktivitas yang terganggu, pada
5
.
waktu tertentu gangguan ini terdiri dari dilakukan. Pada masa anak-anak dan
suasana hati yang berubah-ubah (mood), masa remaja gangguan bipolar dapat
pada waktu lainnya bisa terjadi disembuhkan dengan lithium. Litium
penurunan suasana hati (mood) karbonat merupakan obat pilihan utama
peningkatan aktivitas, energi dan untuk meredakan sindrom mania akut
perilaku (mania atau hipomania), energi atau profilaksis terhadap serangan
dan pengurangan aktivitas (depresi). sindrom mania yang kambuhan pada
Terlihat lebih khas ketika adanya gangguan afektif bipolar. Efek anti
penyembuhan antar episode. Episode mania dari lithium disebabkan
manik biasanya diawali secara tak kemampuan mengurangi ”dopamine
terduga berlangsung sekitar dua minggu receptor supersensitivity”, dengan
sampai dengan lima bulan. Episode ini meningkatkan ”cholinergic muscarinic
sangat sering terjadi setelah kehidupan activity”, dan menghambat ”Cyclic AMP
yang penuh beban pikiran (stres) atau (adenosine monophosphate) &
trauma. Menurut PPDGJ III, pedoman phosphoinositides.” (Rusdi M, 2003).
diagnostik untuk gangguan afektif Tapi bukan berarti lithium tanpa cela.
bipolar, episode manik dengan psikotik, Indeks terapi sempit dan perlu
episode saat ini harus memenuhi kriteria pengawasan ketat kadar lithium saat
untuk manik dengan gejala psikotik dan berada dalam darah. Penggunaan lithium
harus ada sekurang-kurangnya satu kontraindikasi pada gangguan ginjal
episode afektif hipomanik, manik, atau karena akan menghambat proses
campuran di masa lampau (Rusdi M, ekskresi yang nantinya dapat
2003). Keadaan tersebut disertai paling menghasilkan toksik. Dilaporkan juga
sedikit empat gejala berikut peningkatan lithium dapat merusak ginjal bila
aktivitas atau ketidaktenangan fisik, digunakan dalam jangka waktu yang
lebih banyak bicara dari biasanya atau lama. Karena kontraindikasi itulah,
adanya dorongan untuk bicara terus penggunaan lithium mulai ditinggalkan
menerus, rasa harga diri yang pemakaiannya. (Soreff S, 2008).
melambung, berkurangnya kebutuhan Pengobatan antipsikotik lebih baik pada
tidur, mudah teralih perhatian, penderita bipolar dengan agitasi
keterlibatan berlebih dalam aktivitas. psikomotor. Pada pasien ini diberikan
Pada pasien ini terdapat gejala utama antipsikotik tipikal haloperidol untuk
dan empat gejala lainnya yaitu keadaan mengatasi hiperaktivitas, impulsivitas,
afek yang meningkat, atau iritabel, iritabilitas dengan onset yang cepat.
peningkatan aktivitas, lebih banyak Ketelitian harus dilakukan jika ingin
berbicara, lompat gagasan, berkurangnya memberi antipsikotik jangka panjang
kebutuhan tidur. Gejala-gejalan tersebut khususnya pada generasi pertama
sudah berlangsung selama satu bulan. (golongan tipikal) karena dapat
Pasien yang memiliki gangguan bipolar menimbulkan adanya efek samping.
sangat membutuhkan semangat serta Trihexyphenidyl diberikan untuk
dorongan untuk mempertahankan dan mencegah gangguan ekstrapiramidal,
melanjutkan pengobatan dengan segala sindrom neuroleptic maligna, dan tardive
keterbatasannya lithium yang merupakan dyskinesia (Rusdi M, 2003).
salah satu pengobatan yang telah lama Pasien pada gangguan bipolar episode
digunakan pada penderita gangguan manik mendapatkan hasil yang lebih
bipolar. Meskipun saat ini terdapat obat- buruk. Dua tahun pertama setelah
obat terbaru yang sudah ditemukan, peristiwa pertama, hampir 50%, pasien
namun kasus bunuh diri masih sering mengalami gangguan manik lain. (Soreff
6
.
S, 2008). Sekitar 60% pasien dengan DAFTAR PUSTAKA
serangan bipolar episode manik bisa
disembuhkan gejalanya dengan Barbara D.Ingersol, Ph.D dan Sam
menggunakan lithium. 7% pasien tidak Goldstain. 1993. Attention Deficit
lagi mengalami serangan bipolar. 45% Disorder. Main street books.
pasien mengalami kekambuhan lebih Chawla, J.M., Singh-Balhara, Y.P.,
dari sekali dan lebih dari 40% gejalanya Mohan, I. and Sagar, R. 2006. Chronic
menetap. (Soreff S, 2008). Faktor-faktor mania: an unexpectedly long episode.
yang semakin memperburuk prognosis Indian Journal of Medical Science,
yaitu kemiskinan, pekerjaan yang buruk, 60(5).
jenis kelamin laki-laki,
menyalahgunakan konsumsi minuman Dell’Osso, L., Pini, S., Cassano, G.B.,
keras dan alkohol, gejala psikotik, dan Mastrocinque, C., Seckinger, R.A.,
pada keadaan depresi yang lama. Saettoni, M. et al. 2002. Insight into
Prognosis akan menjadi lebih baik pada illness in patients with mania, mixed
pasien bila gejala masih berada dalam mania, bipolar depression and major
episode manik, tidak ada keinginan depression with psychotic features.
untuk mengakhiri hidup, tanpa atau Bipolar Disorders, 4, 315-322.
minimal adanya gejala psikotik, usia DeIl’Osso, L., Pith, S., Tundo, A., Samo,
lanjut, dan jika tidak ada masalah yang N., Musetti, L. and Cassano, G.B. 2000.
serius dengan kesehatan medis. Clinical characteristics of mania, mixed
mania and bipolar depression with
RINGKASAN psychotic features. Comprehensive
Psychiatry, 41, 242-247.
Pada penderita gangguan bipolar,
suasana perasaan yang labil, mudah Drever, J. and Wallerstein, H. 1981. The
berubah, kadang sedih berlebihan dan di Penguin Dictionary of Psychology (Rev.
saat lain gembira luar biasa. Jenis-jenis ed.). Harmondsworth, England: Penguin.
pengobatan yang diberikan tergantung Harold I Kaplan, Benjamin J Sadock,
dari gejala yang dialami, seperti adanya Jack A Grebb. 2010. Sinopsis Psikiatri.
gejala psikotik, agresi, agitasi maupun Jakarta: Binarupa Aksara.
adanya gangguan tidur. Pemilihan obat
antipsikosis tipikal semakin sering Jamison, K.R. 1993. Touched with Fire:
digunakan untuk episode manik akut dan Manic-depressive illness and the artistic
sebagai mood stabilizer. Prognosis pada temperament. New York: The Free
penderita dengan gangguan bipolar Press. Sadock, B.J. and Sadock, V.A.
episode manik dan depresi lebih buruk 1998.
daripada penderita dengan depresi berat. Katzung, Betram G. 2001. Farmakologi
Dasar dan Klinik Buku 2 Edisi 8.
Jakarta: Salemba Medika
Ketter TA. Diagnostic features,
prevalence, and impact of bipolar
disorder. J Clin Psychiatry. Jun
2010;71(6):e14
Mood Disorders. Dalam: Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders,
DSM-IV-TR 4th Ed. Arlington, Va.:

7
.
American Psychiatric Association,
Washington DC, 2005
NIMH. Bipolar disorder. 2010. Diunduh
dari:
http://www.nimh.nih.gov/health/publicat
ions/bipolardisorder/complete-
index.shtml.
Price AL, Marzani-Nissen GR. Bipolar
disorders: a review. Am Fam Physician.
Mar 1 2012;85(5):483-93
Rusdi Maslim. 2003. Diagnosis
Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas
PPDGJ III. Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
Rusdi Maslim. 2007. Penggunaan Klinis
Obat Psikotropik. Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
Soreff S. Bipolar affective disorder
treatment & management. 2011.
Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/2
86342-Treatment.
Stemberg, R.J. and O’Hara, L.A. 1999.
Creativity and intelligence. In R.J.
Sternberg (Ed.). New York: Cambridge:
University Press. .
Watson, D.L. and Thaw, R.G. 2002.
Self-directed Behavior: self-modification
for personal adjustment (8th ed.).
Belmont, CA: Thomson/Wadsworth.
Weiten, W. and Halpem, D.F. 2004.
Psychology: themes and variations (6th
ed.). Belmont, CA:
Thomson/Wadsworth.

8
.

Anda mungkin juga menyukai