Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

(PADA PASIEN STROKE)

NAMA KELOMPOK 6 :

ELVISIANA ERO UDAK

JEANLINA HEATUBUN

JUNITA RATTE

RIZKY WIRAWAN TOLEA

RUTH GIMEL RANDONGKIR

PRODI S1 KEPERAWATAN STIK STELLA MARIS MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2020/2021


Komunikasi Terapeutik Terhadap Pasien Stroke

A. Fase Prainteraksi

Pada fase ini perawat harus mempersiapkan dirinya, baik itu persiapan fisik maupun mental.
Lalu di tahap ini perawat mengumpulkan data tentang klien meliputi identitas klien, Riwayat
Keperawatan/kesehatan yang di dalamnya berisikan tentang keluhan utama, riwayat
kesehatan/keperawatan sekarang, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan keluarga,
riwayat kesehatan lingkungan dan riwayat kesehatan psikososial. Selain itu juga di kumpulkan
juga data mengenai pemeriksaan fisik seperti keadaan umum, pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan
kulit, rambut, kelenjar getah bening, pemeriksaan keoala dan leher, pemeriksaan dada, pemeriksaan
abdomen, serta pemeriksaan anggota gerak dan neurologis, sebagai dasar dalam membuat rencana
interaksi. Dan pada tahap ini pula perawat membuat perencanaan tindakan yang akan di
implementasikan saat bertemu dengan klien.

B. Tahap Orientasi

Tahap ini dimulai pada saat bertemu dengan klien. Pada saat pertama kali bertemu dengan klien tahap
ini di gunakan perawat untuk berkenalan dengan klien yang diawali dengan salam.
Selanjutnya perawat menggali perasaan dan pikiran serta mengidentifikasi masalah klien. Untuk
mendorong klien mengekspresikan perasaannya maka teknik yang digunakan adalah pertanyaan
terbuka.
Pada tahap ini juga perawat merumuskan kontrak bersama klien. Kontrak dengan klien penting untuk
menjaga kelangsungan sebuah interaksi. Kontrak yang harus disetujui dengan klien yaitu tempat,
waktu dan topic pertemuan. Lalu perawat merumuskan tujuan dengan klien.

C. Tahap Kerja

Pada tahap ini, perawat mulai melaksanakan tindakan yang telah direncanakan dan telah di sepakayi
oleh klien.

D. Tahap Terminasi

Pada tahap ini perawat menanyakan atau mengevaluasi bagaimana perasaan klien setelah berinteraksi
atau setelah melakukan tindakan.
Setelah itu perawat dan klien menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah di berikan.
Tibdak lanjut yang diberikan harus relevan dengan interaksi yang baru di lakukan pada pertemuan
berikutnya. Dengan tindak lanjut, klien tidak akan pernah kosong menerima proses keperawatan
selama 24 jam. Selanjutnya perawat dan klien membuat kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
dan terakhir ucapkan salam.
Narator:

Pad hari ini perawat elvisiana hendak melakukan tindakan keperawatan mengajarkan gerakan-gerakan
pada anggota tubuh bapak riski pasien stroke yang sedang dirawat di RS.X perawat elvisiana pun
mendatangi klien diruangannya

Perawat 1: “Selamat pagi bapak”

Klien : “Selamat pagi suster”

Perawat 1: “apakah betul anda bapak risky wirawan?”

Klien : “ia betul sus”

Perawat 1 : “apakah alamat bapak di (sebutkan alamat klien)”

Klien : “ia sus betul sekali”

Narator:

Didalam ruangan bapak riski ada anggota keluarganya juga yang sedang menemani bapak riski

Perawat 1: “apakah ini dengan keluarga dari bapak risky wirawan”

Keluarga pasien: “iya benar suster saya anaknya dari bapak risky”

Perawat 1 : “oh iya baiklah sebelumnya, perkenalkan saya perawat Elvisiana, saya bertugas dari Pukul
07.00 – 12.00 WITA.”

Klien dan keluarga klien: “iya suster”

Perawat 1: “pak , bagaimana perasaan bapak hari ini?”

Klien : “saya sudah merasa lebih baik sekarang, tetapi tangan dan kaki saya masih terasa kaku sus.”

Perawat 1: “bagaimana tidurnya semalam pak? Apakah nyenyak?”

Klien : “ya lumayan nyenyak sus, hanya sesekali saja terbangun saat malam, dan itupun lalu tidur lagi.”

Perawat 1: “baiklah bapak dan adik, hari ini kita akan melakukan latihan pergerakan pada persendian
bapak, kita akan melakukan pelatihannya di ruangan ini saja, pelatihan ini kurang lebih berlangsung 15
hingga 20 menit”

Keluarga klien: “apa tujuan dari latihan ini suster?”

Perawat 1: “pelatihan ini bertujuan untuk melatih persendian bapak supaya tidak kaku. Apakah bapak
bersedia?”

Klien : “ia sus, saya bersedia.”

Perawat 1 : “baiklah jika bapak bersedia di mohon kerjasamanya ya pak!”


Klien : “ia sus.”

Narator:

Setelah melakukan kontrak waktu dengan pasien dan keluarganya serta menjelaskan maksut dan tujuan
perawat kemudian bersiap-siap untuk memulai tindakan

2.

Perawat 1: “baiklah bapak hari ini kita hanya akan melakukan pelatihan pergerakan pada persendian
pergelangan tangan saja. Nanti bapak ikuti gerakan-gerakan saya, dan bapak beri tahu pada saya jika
bapak merasa kesulitan dalam melakukan pergerakannya.

Klien : “ia baik sus.”

Perawat : “apakah bapak sudah siap?”

Klien : “ia sus, saya sudah siap.”

Perawat : “sekarang kita lakukan pelatihan pergerakan pada pergelangan tangan bapak terlebih dahulu.
Ikuti gerakan saya ya pak, gerakan pertama yaitu (fleksi) gerakan telapak tangan bapak ke sisi bagian
dalam lengan bawah. Seperti ini

Narator:

(perawat memberikan contoh pergerakan kepada klien yaitu gerakan fleksi dan diikuti oleh klien.).

Klien : “seperti ini sus?”

Perawat 1: “ia betul sekali bapak. Bagaimana pak? Terasa sakit atau tidak?”

Klien : “masih terasa kaku sus, tetapi sudah agak lumayan bisa di gerakan.”

Perawat 1 : “ia bagus bapak, ayo terus saja, tetapi jangan terlalu dipaksakan jika bapak merasa sakit.”

Klien : “ia baik sus.”

Perawat 1: “sekarang kita melakukan gerakan yang ke dua yaitu(ekstensi) gerakan jari-jari, tangan dan
lengan bapak berada di arah yang sama. Seperti ini

Narator:

perawat memberikan contoh pergerakan kepada klien yaitu gerakan (ekstensi) dan diikuti oleh klien.

Klien : “seperti ini?

Perawat 1 : “ ia pak, benar seperti itu. bagaimana bapak? Terasa sakit atau tidak?”

Klien : “tidak sama sekali sus.”


Perawat 1 : “kita langsung saja ke gerakan yang ke tiga ya pak!”

Klien : “ia baiklah sus.”

Perawat 1 : “gerakan ke tiga yaitu (hiperekstensi) lengkungkan tangan bapak ke arah belakang sejauh
mungkin. Seperti ini “

Narator:

perawat memberikan contoh pergerakan hiperekstensi kepada klien yaitu dan diikuti oleh klien.

Klien : “seperti ini sus?”

Perawat 1: “ia bapak betul sekali, lengkungkan tangannya sejauh mungkin, tetapi jika sudah terasa sakit,
jangan bapak paksakan. Semampu tangan bapak saja.”

Klien : “ia baiklah sus, saya hanya mampu sampai ini sus.”

Perawat 1 :“ia tidak apa-apa bapak, ini sudah bagus sekali. Sekarang kita ke gerakan yang ke empat ya
pak”

Klien : “ia sus.”

Perawat 1: “gerakan yang ke empat yaitu(abduksi) tekukkan pergelangan tangan bapak ke arah ibu jari.
Seperti ini “

Narator:

perawat memberikan contoh pergerakan Abduksi kepada klien yaitu dan diikuti oleh klien.

Klien : “begini ya sus?”

Perawat 1 : “ia betul pak. Ayo lakikan sekali lagi pak!”

Perawat 1: “Baiklah, sekarang kita lakukan gerakan ke lima ini gerakan terakhir untuk pelatihan
pergerakan pada tangan. Gerakannya yaitu (adduksi) tekukkan pergelangan tangan Bapak miring ke arah
lima jari. Seperti ini.”

Narator:

perawat memberikan contoh pergerakan adduksi kepada klien yaitu dan diikuti oleh klien.

Klien : “begini ya sus?”

Perawat 1 : “ia bapak, betul sekali

Narator:

Setelah mengajarkan teknik pergerakan untuk tangan kemudian perawat mengevaluasi kembali hasil
tindakan yang dilakukan
3

Perawat 1: “bapak, bagaimana perasaannya setelah melakukan pelatihan pergerakan tadi?”

Klien : “saya merasa agak enakan sus, tangan saya sudah tidak terlalu kaku seperti tadi sus. Sudah mulai
nyaman untuk di gerakkan.”

Perawat : “ia syukurlah kalau begitu. bapak lebih sering berlatih saja.”

Klien : “ ia baik sus.”

Perawat 1: “nanti anaknya bapak risky tolong mengontrol bapaknya saat hendak melakukan sendiri
latihan pergerakan seperti yang sudah diajarkan yah”

Keluarga klien: “iya suster saya yang akan bantu mengontrol bapak saat melakukan gerakan-gerakan tadi
sendiri”

Perawat 1: iya terimakasih yah”

Perawat 1 : “bapak, pertemuan selanjutnya kita akan melakukan pelatihan pergerakan pada sendi jari-
jari tangan bapak. Apakah bapak bersedia?”

Klien : “ia sus, saya bersedia.”

Perawat 1: “bapak, pertemuan selanjutnya akan di laksanakan besok dengan waktu yang sama. Jika
besok saya tidak dapat hadir, maka perawat lain akan menggantikan saya.”

Klien : “ia baik sus.”

Perawat 1: “baiklah bapak, hari ini cukup sampai di sini saja, saya permisi untuk kembali ke ruangan.
Jika bapak memerlukan sesuatu, bapak bisa memanggil saya atau perawat lain di ruang perawat.”

Klien : “ia baik sus.”

Perawat : “kalau begitu saya permisi. Selamat pagi pak!”

Klien : “selamat pagi juga sus.”

Narator:

Keesokan harinya perawat Junita datang untuk melakukan tindakan keperawatan yang sama seperti yang
dilakukan perawat Elvisiana kemarin terhadap bapak riski

Perawat 2 : “Selamat pagi bapak”

Klien : “Selamat pagi suster”

Perawat 2: “apakah betul anda bapak risky wirawan?”


Klien : “ia betul sus”

Perawat 2 : “apakah alamat bapak di (sebutkan alamat klien)”

Klien : “ia sus betul sekali”

Narator:

Didalam ruangan bapak riski ada anggota keluarganya juga yang sedang menemani bapak riski

Perawat 2: “apakah ini dengan keluarga dari bapak risky wirawan”

Keluarga pasien: “iya benar suster saya anaknya dari bapak risky”

Perawat 2 : “oh iya baiklah sebelumnya, perkenalkan saya perawat Junita, saya bertugas dari Pukul 07.00
– 12.00 WITA.”

Klien dan keluarga klien: “iya suster”

Perawat 2: “pak, bagaimana perasaan bapak hari ini?”

Klien : “saya sudah merasa lebih baik sekarang, tetapi tangan dan kaki saya masih terasa kaku sus.”

Perawat 2: “bagaimana tidurnya semalam pak? Apakah nyenyak?”

Klien : “ya lumayan nyenyak sus, hanya sesekali saja terbangun saat malam, dan itupun lalu tidur lagi.”

Perawat 2: “baiklah bapak dan ade, hari ini kita akan melakukan latihan pergerakan pada persendian
bapak, kita akan melakukan pelatihannya di ruangan ini saja, pelatihan ini kurang lebih berlangsung 15
hingga 20 menit”

Keluarga klien: “apa tujuan dari latihan ini suster? ”

Perawat 2: “pelatihan ini bertujuan untuk melatih persendian bapak supaya tidak kaku

Keluarga klien : “apakah latihan ini aman dilakukan oleh bapak saya?

Perawat 2 :” iya dek, ini hanya beberapa gerakan ringan yang dapat membantu melatih persendian bapak”

Keluarga klien : “ohh iya suster”

Perawat 2 : “ apakah bapak bersedia?”

Klien : “ia sus, saya bersedia.”

Perawat 2 : “baiklah jika bapak bersedia di mohon kerjasamanya ya pak!”

Klien : “ia sus.”


Narator:

Setelah melakukan kontrak waktu dengan pasien dan keluarganya serta menjelaskan maksut dan tujuan
perawat kemudian bersiap-siap untuk memulai tindakan

Perawat 2: “baiklah bapak hari ini kita hanya akan melakukan pelatihan pergerakan pada persendian
pergelangan jari-jari tangan saja. Nanti bapak ikuti gerakan-gerakan saya, dan bapak beri tahu pada saya
jika bapak merasa kesulitan dalam melakukan pergerakannya.

Klien : “ia baik sus.”

Perawat 2 : “apakah bapak sudah siap?”

Klien : “ia sus, saya siap.”

Perawat 2: “bapak ikuti lagi gerakan-gerakan saya ya bapak!”

Klien : “ia baiklah sus.”

Perawat 2 : “gerakan pertama yaitu (fleksi) membuat genggaman. Ayo bapak buat genggaman seperti
ini.”

Narrator:

perawat memberikan contoh pergerakan fleksi kepada klien, dan klien mengikuti gerakan perawat

klien: “Seperti sus?”

Perawat 2 : “iya pak benar sekali. gerakan yang ke dua yaitu (ekstensi) bapak meluruskan jari-jari tangan
seperti ini”

Narrator:

perawat memberikan contoh pergerakan ekstensi kepada klien, dan klien mengikuti gerakan perawat

klien: “seperti ini yah sus?”

perawat 2: “iya bapak benar sekali”

klien: “iya suster”

Perawat 2: “sekarang kita beralih pada gerakan yang ke tiga yaitu (hiperekstensi) gerakan jari-jari tangan
bapak ke belakang sejauh mungkin. Gerakannya hamper sama persis seperti gerakan yang tadi pak.
seperti ini”

Narrator:

perawat memberikan contoh pergerakan hiperekstensi kepada klien, dan klien mengikuti gerakan perawat
Klien : “baik suster. Apakah seperti ini suster?”

Perawat 2: “ iya pak benar sekali. bagaimana bapak? Apakah ada yang terasa sakit?”

Klien : “oh, tidak sus, saya tidak merasa sakit.”

Perawat 2 : “kalau begitu kita lanjut pada gerakan selanjutnya ya pak!”

Klien : “baiklah sus.”

Perawat 2 : “sekarang kita lanjut ke gerakan yang ke empat yaitu (abduksi) regangkan jari tangan yang
satu dengan yang lainnya. Seperti ini. Dan gerakan yang ke lima yaitu(adduksi) rapatkan kembali jari-jari
tangan bapak. Seperti ini.”

Narrator:

perawat memberikan contoh pergerakan abduksi dan adduksi kepada klien, dan klien mengikuti gerakan
perawat

Klien : “begini ya sus?”

Perawat 2 : “ ia begitu bapak. Sekarang kita langsung ke gerakan yang ke enam yaitu (ibu jari abduksi)
jauhkan ibu jari bapak ke arah samping (biasanya dilakukan ketika jari-jari tangan melakukan abduksi).
Seperti ini”

Narrator:

perawat memberikan contoh pergerakan kepada klien, dan klien mengikuti gerakan perawat

Perawat 2: “Bagaiman bapak terasa sakit tidak?”

Klien : “tidak kok sus, tidak terasa sakit.”

Perawat 2: “baiklah kita lanjutkan ke gerakan selanjutnya ya pak!”

Klien : “ia baik suster.”

Perawat 2: “gerakan selanjutnya, gerakan ke tujuh yaitu (ibu jari adduksi) gerakkan ibu jari bapak ke
depan tangan. Seperti ini. Dan gerakan yang terakhir yaitu (ibu jari oposisi) caranya dengan
menyentuhkan ibu jari bapak pada setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama. Seperti ini

Narrator:

perawat memberikan contoh pergerakan kepada klien, dan klien mengikuti gerakan perawat

Klien : “oh, begini ya sus?”

Perawat : “ia bapak betul sekali. Nah, sekarang pelatihannya sudah selesai bapak.”

Klien : “oh, sudah selesai ya sus.?”


Perawat : “ia pak, sudah selesai, ibu dapat melakukan pelatihan ini sendiri atau di bantu oleh keluarga
bapak, jadi bisa melatih persendian bapak juga, supaya tidak kaku lagi.”

Klien : “ia baik sus, saya akan sering-sering melakukan pelatihan ini.”

Narator:

Setelah mengajarkan teknik pergerakan untuk tangan kemudian perawat mengevaluasi kembali hasil
tindakan yang dilakukan

3.

Perawat 2 : “bapak, bagaimana perasaannya setelah melakukan pelatihan pergerakan tadi?”

Klien : “saya merasa agak enakan sus, tangan saya sudah tidak terlalu kaku seperti tadi sus. Sudah mulai
nyaman untuk di gerakkan.”

Perawat 2 : “ia syukurlah kalau begitu. bapak lebih sering berlatih saja.”

Perawat 2: “nanti anaknya bapak risky tolong mengontrol bapaknya saat hendak melakukan sendiri
latihan pergerakan seperti yang sudah diajarkan yah”

Keluarga klien: “iya suster saya yang akan bantu mengontrol bapak saat melakukan gerakan-gerakan tadi
sendiri”

Perawat 2: iya terimakasih yah”

Klien : “ ia baik sus.”

Perawat 2 : “baiklah bapak, hari ini cukup sampai di sini saja, saya permisi untuk kembali ke ruangan.
Jika ibu memerlukan sesuatu, bapak bisa memanggil saya atau perawat lain di ruang perawat.”

Klien : “ia baik sus.”

Perawat 2: “kalau begitu saya permisi. Selamat pagi pak!”

Klien : “selamat pagi juga sus.”


Pemeran Dalam Skenario:

1. Elvisiana Ero Udak (Perawat 1)

2. Jeanlina Heatubun (Narator)

3. Junita Ratte (Perawat 2)

4. Rizky Wirawan Tolea (Pasien)

5. Ruth Gimel Randongkir (Keluarga Pasien, editor)

Anda mungkin juga menyukai