Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 2 :
1. Nadila Putri Shenindita [151910613013]
2. Rena Agustina [151910613020]
3. Putri Aulia Sari [151910613032]
4. Tasya Egalita Shifa S [151910613056]
SUMARY CHAPTER 13
PENYELESAIAN PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG
USAHA
Kelengakapan- Piutang Usaha Auditor mengalami kesulitan untuk menguji akun piutang
yang dengan sengaja dihilangkan dari daftar umur piutang dan hanya mengandalkan pada
sifat keseimbangan yang dimiliki oleh master file piutang. Cara terbaik untuk menentukan
kurang saji penjualan dan piutang usaha adalah dengan pengujian substantif transaksi atas
pengiriman barang yang tidak dicatat dan dengan prosedur analitis.
Ketilitian- Piutang Usaha Konfirmasi akun-akun piutang usaha yang dipilih dari daftar
umur piutang adalah pengujian rinci saldo yang apling sering dilakukan untuk menguji
ketelitian piutang usaha. Auditor melakukan pengujian dengan memeriksa pendebetan dan
pengkreditan pada masing-masing akun pelanggan individual dengan membandingkannya
pada dokumen pendukung pengiriman barang dan penerimaan kas.
Penggolongan - Piutang Usaha Auditor harus memeriksa apakah piutang wesel atau akun
yang harus digolongkan sebagai asset tidak lancer telah dipisahkan dari akun piutang yang
regular, demikian pula piutang bersaldo kredit yang signifikan telah dikelompokkan
sebagai utang usaha. Untuk memenuhi tujuan audit saldo tentang penggolongan, auditor
harus memastikan bahwa klien telah menggolongkan piutang dengan tepat, dan piutang
usaha dipisahkan dari piutang lainnya. Untuk memenuhi tujuan penyajian dan
pengungkapan, auditor harus memastikan bahwa penggolongan telah disajikan dengan
tepat dengan menentukan apakah transaksi dengan pihak berelasi telah dicantumkan
dengan benar selama tahap penyelesaian audit.
Pisah Batas- Piutang Usaha Kesalahan penyajian pisah batas terjadi apabila transaksi
tahun ini dicatat pada tahun berikutnya atau sebaliknya. Tujuan pengujian pisah batas
(cutoff test), apapun jenis transaksinya, adalah untuk memeriksa apakah transaksi
menjelang akhir tahun buku telah dicatat pada periode yang tepat. Kesalahan penyajian
pisah batas bisa terjadi pada penjualan, retur penjualan, dan menerima kas. Untuk
menentukan kewajaran pisah batas, auditor melakukan pendekatan sebagai berikut:
1. Tetapkan kriteria yang tepat untuk pisah batas.
2. Evaluasi apakah klien telah menetapkan prosedur yang memadai untuk pisah batas
yang sewajarnya
3. Ujilah apakah pisah batas telah dilakukan dengan benar.
❖ Pisah Batas Penjualan Pada kebanyakan perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur, pencatatan suatu penjualan biasanya didasarkan pada kriteria pengiriman
barang. Namun ada pula sejumlah perusahaan lain yang mencatat faktur penjualan
pada saat berpindahnya hak kepemilikan yang bisa terjadi sebelum barang dikirimkan,
pada saat barang dikirim, atau setelah barang dikirimkan. Bagian terpenting dalam
menilai metoda yang digunakan klien untuk mendapat pisah batas yang bisa dipercaya
adalah prosedur yang digunakan. Apabila klien menerbitkan dokumen pengiriman
barang bernomor urut tercetak secara berurutan, maka evaluasi dan pengujian pisah
batas bisa dilakukan dengan mudah.
❖ Pisah Batas Retur Penjualan Standard akuntansi mensyaratkan retur penjualan bisa
ditandingkan dengan penjualan yang bersangkutan pada periode yang sama, apabila
jumlahnya material. Sebagai contoh, apabila barang yang dikirim pada tahun ini
ternyata dikembalikan (retur) pada periode berikutnya, maka penjualan tersebut harus
dilaporkan sebagai retur pada tahun ini. (Barang yang diretur harus diperlakukan
sebagai persediaan tahun ini). Namun demikian, pada kebanyakan perusahaan, retur
penjualan sering dicatat pada periode terjadinya retur dengan asumsi bahwa retur yang
terjadi pada awal periode kurang lebih sama dengan yang terjadi pada akhir periode,
sehingga tidak ada masalah karena keduanya akan saling menutup. Hal seperti ini bisa
diterima apabila jumlah retur penjualan tidak material. Apabila auditor percaya bahwa
klien mencatat semua penjualan retur dengan benar, pisah batas bisa dilakukan dengan
mudah dan langsung. Auditor dapat memeriksa suatu sampel bukti pendukung retur
penjualan yang terjadi beberapa minggu setelah berakhirnya tahun buku untuk
menentukan tanggal penjualan yang berkaitan dengan retur tersebut.
❖ Pisah Batas Penerimaan Kas Pisah batas kas yang tidak tepat akan berpengaruh
hanya terhadap saldo kas dan piutang usaha, bukan pada laba perusahaan. Pengujian
kesalahan penyajian pisah batas penerimaan kas mudah dilakukan dengan cara
menelusur penerimaan kas ke setoran kas ke bank yang nampak dalam laporan bank
pada periode berikutnya. Apabila terjadi penundaan sampai beberapa hari, hal itu bisa
menjadi petunjuk adanya kesalahan penyajian pisah batas. Sampai pada tingkatan
tertentu auditor bisa juga mengandalkan pada konfirmasi piutang untuk mengungkap
kesalahan penyajian pisah batas penjualan, retur penjualan, dan penerimaan kas.
Namun, auditor seringkali mengalami kesulitan dalam membedakan kesalahan
penyajian pisah batas karena adanya perbedaan waktu yang normal yang timbul dari
pengiriman barang dan penerimaan kas dalam perjalanan pada akhir tahun.
Nilai bersih yang bisa direalisasi- Piutang Usaha Standar akuntansi keuangan (SAK)
mensyaratkan perusahaan menyatakan piutang usaha sebesar jumlah yang akhirnya akan
bisa diterima pembayaranya. Nilai piutang yang bisa direalisasi sama dengan piutang
bruto dikurangi dengan cadangan kerugian piutang. Untuk menghitung besarnya
cadangan, klien menaksir jumlah total piutang yang diperkirakan tidak akan bisa ditagih.
Sudah barang tentu klien tidak akan bisa menaksir secara tepat, tapi bagi auditor sudah
dipandang memadai apabila taksiran masuk akal setelah mempertimbangkan berbagi data
terkait. Untuk membantu penilaian ini, auditor sering membuat suatu daftar audit yang
menganalisis cadangan kerugian piutang.Untuk mulai mereview cadangan kerugian
piutang, auditor mereview hasil pengujian pengendalian yang berkaitan dengan kebijakan
pemberian kredit pada perusahaan klien. Dimana ada perubahan atau tidaknya pada
kebijakan pemberian kredit pada perusahaan klien atau tingkat ketaatan pada kebijakan
tersebut, auditor harus lebih cermat mempertimbangkan pengaruh perubahan tersebut
Auditor seringkali mengevaluasi kecukupan cadangan dengan memeriksa secara cermat
akun-akun yang memiliki jangan panjang dalam daftar umur piutang untuk menentukan
mana yang belum juga diterima pembayarannya setelah lewat tanggal neraca. Besarnya
saldo dan umur dari jumlah tagihan tersebut selanjutnya dapat dibandingkan dengan
informasi serupa dari tahun sebelumnya untuk menilai apakah jumlah piutang yang
berjangka panjang tersebut meningkat atau menurun dari waktu ke waktu. Auditor juga
bisa memeriksa kolektibilitas piutang dengan memeriksa arsip kredit, berdiskusi dengan
manajer kredit, dan mereview korespondensi yang terdapat dalam arsip klien.
Beban Kerugian Piutang Setelah auditor merasa puas dengan cadangan kerugian piutang,
selanjutnya akan mudah untuk memeriksa beban kerugian piutang dengan asumsi bahwa:
● Saldo awal dalam akun cadangan telah diperiksa sebagai bagian dari audit tahun yang
lalu
● Piutang tak tertagih yang telah dihapus telah diperiksa sebagai bagian dari pengujian
substantif transaksi.
● Saldo akhir dalam akun cadangan telah diperiksa dengan berbagai cara
Hak Klien atas Piutang usaha Hak klien atas piutang usaha umumnya tidak merupakan
masalah dalam audit, karena piutang biasanya memang merupakan milik klien. Namun
dalam hal tertentu, sebagian dari piutang mungkin saja dijadikan jaminan atau digadaikan,
atau dijual pada seseorang, atau dijual dengan discount. Pada umumnya para debitur klien
tidak mengetahui adanya hal tersebut, sehingga konfirmasi tidak akan menunjukkan hal
demikian. Untuk mengungkap situasi di mana klien telah dibatasi haknya atas piutang,
auditor bisa mereview notulen rapat, membicarakannya dengan klien, mengirim
konfirmasi ke bank, memeriksa perjanjian pinjaman untuk mencari informasi tentang
pegadaian atau penjaminan piutang serta memeriksa arsip korespondensi.
Penyajian dan Pengungkapan Piutang Usaha Pengujian atas keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan biasanya dilakukan sebagai tahap penyelesaian audit. Namun demikian,
sejumlah penyajian dan pengungkapan sering dilakukan dengan pengujian untuk
memenuhi tujuan audit saldo. Untuk menilai kecukupan penyajian dan pengungkapan,
auditor harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang persyaratan yang ditetapkan
dalam standar akuntansi keuangan tentang penyajian dan pengungkapan. Bagian yang
terpenting dalam penilaian menyangkut keputusan tentang apakah klien telah memisahkan
sejumlah piutang yang berjumlah material yang membutuhkan pengungkapan dalam
laporan.
Salinan Faktur Penjualan Hal ini bermanfaat dalam memverifikasi penerbitan faktur
penjualan aktual dan tanggal penagihan aktual.
Dokumen Pengiriman. Hal ini penting dalam menentukan apakah pengiriman telah
benar-benar dilakukan dan sebagai pengujian pisah batas.
Korespondensi dengan Klien Biasanya auditor tidak merasa perlu untuk mereview
korespondensi dengan klien sebagai bagian dari prosedur alternatif, tetapi
korespondensi isa digunakan untuk mengungkapkan ketidakjelasan dan piutang yang
dipertanyakan yang tidak terungkap oleh cara lain.Luas dan sifat prosedur alternatif
terutama tergantung pada materialitas yang tidak menjawab, jenis kesalahan penyajian
yang ditemukan dalam konfirmasi yang telah diterima jawabannya, penerimaan kas
kemudian dari debitur yang tidak menjawab, dan kesimpulan auditor tentang
pengendalian internal.