PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana yang kita ketahui, makanan cepat saji Salah adalah salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi obesitas karena kandungannya yang tidak sehat.
Makanan tersebut umumnya dipoduksi oleh industry pengolahan pangan dan
teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan
memberikan cita rasa nagi produk tersebut.4 Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Adawiyah (2008) di Lampung, sebagian besar frekuensi konsumsi makanan
cepat saji di restoran waralaba berkisar antara 1-10 kali dalam sebulan. Di kota
besar termasuk Malang, banyak ditemukan konsumen yang memilih menu
makanan cepat saji, karena keterbatasan waktu maupun fasilitas untuk
menyiapkan makanannya sendiri. Selain itu pada kalangan tertentu mengonsumsi
makanan cepat saji juga menjadi bagian dari gaya hidup. 5
Ketersedian makanan cepat saji yang murah dan cepat juga meningkatkan
perilaku konsumerisme mahasiswa. Faktor harga murah ini juga menjadi alasan
lain bagi kami memilih kota Malang sebagai lokasi sasaran kami, dimana UMR
Kota Malang lebih rendah daripada kota Surabaya, yang notabene juga termasuk
dalam 10 besar jumlah penderita obesitas tertinggi di jawa timur dan merupakan
kota besar dengan banyak universitas. UMR rendah di malang tersebut
menjadikan harga jual beli produk termasuk makanan cepat saji lebih rendah dan
akan memberi efek tingginya perilaku konsumerisme masyarakat, khusunya
dalam penelitian ini mahasiswa.6
3.2 Hipotesis
3.2.1 Hipotesis 1
3.2.2 Hipotesis 2
BAB IV
METODE PENELITIAN