Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
Oleh:
SANIAH
NPM: 1303100026
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, shalawat
beriring salam juga penulis persembahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kabar tentang pentingnya ilmu bagi kehidupan di dunia dan di akhirat
kelak.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program
pendidikan strata satu guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di Medan. Sebagai bentuk
aplikasi teori yang selama ini didapatkan melalui proses perkuliahan yang dilaksanakan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, sudah selayaknya segala kerendahan hati mengucapkan
ribuan terima kasih yang tulus kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu, kepada
yang terhormat :
2. Drs. Tasrifsyam, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
3. Nalil Khairiah S.Ip, M.Pd Selaku Ketua Jurusan/Program Studi Ilmu Administrasi
4. Drs.R. Kusnadi,M.AP selaku dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan selaku
i
Pembimbing I, penulis yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
4. Syafruddin, S.Sos, M.H, selaku dosen fakultas ilmu sosial dan ilmu politik dan selaku
5. Seluruh Dosen di FISIP dan Seluruh Staff Pegawai yang saya cintai dan saya hormati
yang tidak bisa saya uraikan satu persatu. Terima kasih banyak karena telah
membagikan ilmunya dan juga memberikan nilai yang mungkin sudah sesuai dengan
kapasitas yang saya miliki, sehingga saya bisa menyelesaikan studi Strata 1.
Permohonan maaf juga saya ucapkan kepada seluruh dosen yang telah mengajar
saya, atas segala tingkah laku ataupun perkataan yang tidak berkenan.
berada baik yang telah mendukung, mendoakan agar skripsi ini segera terwujud, yang
mana sulit untuk mengingat dan menyebutkan nama kalian satu persatu karena betapa
banyaknya jasa kalian. Jika penulis banyak melakukan kesalahan, tulus dari hati yang
paling dalam penulis minta maaf yang sebesar-besarnya dan mengucapkan ribuan
Akhirnya terima kasih yang tak terhingga kepada orang-orang yang tidak dapat
penulis sampaikan disini. Semoga dukungan yang anda berikan kelak akan terbalaskan
Penulis menyadari apa yang terkandung dan tertuang di dalam skripsi ini, tidak
luput dari kekurangan dan kelemahan baik dari segi teknis, redaksi maupun materinya.
ii
Seiring dengan hal itu, saran dan nasehat yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan.
Penulis
SANIAH
iii
DAFTAfR ISI
Halaman
ABSTRAK
iv
Halaman
2. Hipotesis .......................................................................................... 40
1. Populasi ............................................................................................. 43
2. Sampel ............................................................................................... 43
1. Hasil Penelitian................................................................................... 66
2. Pembahasan ........................................................................................ 85
v
Halaman
B. Saran............................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
vii
Dalam Memberikan Pelayanan ....................................... 73
viii
Halaman
Tabel 4.19 Distribusi Jawaban responden Mengenai Tanggung Jawab
Pimpinan dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan sudah
Sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan ............. 84
Tabel 4.20 Tabulasi Hasil Data Variabel (X) yaitu
Akuntabilitas Kinerja ASN................................................. 85
Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Jawaban Berdasarkan Variabel Bebas
(Akuntabilitas Kinerja ASN ................................................ 88
Tabel 4.22 Tabulasi Hasil Data Variabel (Y) yaitu
Kualitas Pelayanan Prima ................................................. 89
Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Jawaban Berdasarkan Variabel
Terikat (Kualitas Pelayanan Prima) ................................ 91
Tabel 4.24 Perhitungan Antara Variabel Bebas (X) Akuntabilitas
Kinerja ASN dan Variabel Terikat (Y) Pelayanan Prima 92
Tabel 4.25 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment........ 96
ix
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Kumorotomo, Wahyudi. 1992. Etika Administrasi Negara. Ed. 1 Cet 2. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Sinambela, Lijan Poltak dkk, 2006: Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta:Bumi Aksara.
Sudarto, Aman. 1999. Analisis Kinerja. Surabaya : Diklat Prop. Dati I Jatim.
x
Sumartono, 2002; Analisa Kualitatif, Lokakarya Metodelogi Penelitian Tesis Program
Pasca Sarjana, Universitas Merdeka Malang, 20 Januari 2002.
Sugiarto, 2002 : Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Widodo, Joko. 2001. Good Governance : Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi. Surabaya.
Insan Cendikiawan.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN
SANIAH
xii
ABSTRAK
Oleh :
SANIAH
NPM : 1303100026
xiii
Dari perhitungan korelasi Product Momen diperoleh hasil rxy = 0,365, dan setelah
dikonsultasikan dengan tabel Interpretasi koofesien Korelasi maka tingkat korelasi antara
variabel bebas (X) Akuntabilitas Kinerja ASN dengan variabel terikat (Y) Kualitas
Pelayanan Prima berada pada tingkat interpretasi rendah, yaitu berada antara 0,20-0,399.
Dari hasil perhitungan korelasi X dan Y tersebut menghasilkan rxy = 0,365.
Dengan mengkonsultasikan hasil tersebut dengan r tabel yakni pada sampel N=40
dengan taraf singnifikan 5 % dimana nilai r tabel tersebut adalah 0,312. Maka hal ini
berarti bahwa nilai r hitung yang nilainya 0,365 lebih besar dari pada r tabel yakni 0,312
(0,365 > 0,312), maka dari itu hipotesis alternatif diterima. Artinya ada pengaruh variabel
bebas (X) yaitu Akuntabilitas Kinerja ASN terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kualitas
Pelayanan Prima di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
Dengan kata lain jika Akuntabilitas Kinerja ASN dapat di laksanakan dengan sebaik-
baiknya oleh Bappeda maka akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan prima di
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
xiv
PERNYATAAN
1. Saya menyadari bahwa memalsukan karya ilmiah dalam segala bentuk yang dilarang
oleh undang-undang, termasuk karya ilmiah orang laindengan sesuatu imbalan, atau
memplagiat atau menjiplak atau mengambil karya orang lain, adalah tindakan
kejahatan yang harus dihukum menurut undang-undang yang berlaku.
2. Bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, bukan karya orang lain, atau karya
plagiat, atau karya menjiplak dari karya orang lain.
3. Bahwa di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk
memperoleh kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan di sebutkan dalam
daftar pustaka.
Bila di kemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, saya bersedia tanpa
mengajukan banding menerima sanksi:
1. Skripsi saya ini beserta nilai-nilai hasil ujian saya di batalkan .
2. Pencabutan kembali gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh, serta pembatalan dan
penarikan ijazah sarjana dan transkip nilai yang telah saya terima.
SANIAH
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
mempunyai hak untuk meminta jawaban serta penjelasan atas hasil seluruh
tindakannya.
Dari sini dapat dilihat bahwa tujuan dibuatnya sistem akuntabilitas adalah
pemerintahan yang baik dan terpercaya. Hal ini secara langsung dapat
efektif, responsif sehingga dapat terciptanya tata pemerintahan yang baik yang
jawaban yang tepat, jelas dan sah. Penerapan pencapaian Good Governance
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan
mekanismenya secara bertanggung jawab yang tepat, jelas, dan terukur dengan
menjadi salah satu yang banyak mendapatkan kritikan dan sorotan dari
masyarakat karena selama ini mulai dari orde lama dan orde baru, bahkan
Dengan kata lain selama itu pelayanan prima tidak pernah terjalin dalam
kehidupan bermasyarakat.
Seperti yang diketahui selama ini, bahwa kinerja Aparatur Sipil Negara
diperparah dengan adanya unsur korupsi, kolusi dan nepotisme dalam tubuh
kali tidak menciptakan iklim yang kondusif bagi peningkatan kinerja instansi
Daerah serta Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
pelayanan yang berkualitas atau pelayanan prima terus meningkat dari waktu
kesadaran bahwa warga Negara memiliki hak untuk dilayani dan kewajiban
baiknya..
Menilai kualitas pelayanan yang baik atau pelayanan prima adalah sangat
seperti cara dan metode pengumpulan data untuk mengukur kinerja juga sangat
akuntabilitas.
suatu kebijakan atau program. Dalam pengertian yang lebih luas, akuntabilitas
Dalam hal ini perlu dilihat praktek–praktek yang digunakan oleh pihak–pihak
ditegaskan dalam Inspres No. 7 Tahun 1999 bahwa akuntabilitas berarti suatu
diketahui seberapa baik kinerja aparatur sipil negara (pegawai) pada suatu
terhadap kinerja aparatur sipil negara, pemerintahan semakin kuat terlebih lagi
aparatur sipil negara atau pegawai harus ditingkatkan, terutama yang berkaitan
Sehubungan dengan isu akuntabilitas tersebut, maka para aparatur sipil negarat
sungguh agar dapat memberikan pelayanan prima dan dapat menjalankan dan
ditetapkan.
keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh para aparatur sipil
diharapkan kinerja aparatur sipil negara dapat berjalan secara optimal sehingga
pelayanan prima dapat berjalan dengan lancar dan baik sesuai engan kepuasan
pada kewajiban yang harus dilaksanakan secara benar dan baik dan dapat
Sehubungan dengan masalah itu maka jika dilihat dari posisinya, suatu Badan
diatasnya.
kerja dari perangkat daerah dalam memberikan dukungan dan fasilitasi. Hal
sebagai mana kebanyakan instansi pemerintah lain, juga tidak lepas dari
kurang baik.
B. Rumusan Masalah
masalah bisa diungkapkan secara tegas dan kongkrit serta dapat membantu
penelitian. Masalah lebih dari sekedar pertanyaan dan jelas berbeda dengan
tujuan. Dengan demikian adanya masalah harus segera dipecahkan, agar segala
besar seiring dengan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah saat ini. Oleh
karena itu maka pelayanan yang harus diberikan haruslah dapat diterima sesuai
aparatur sipil negara. Namun dalam prakteknya, asas akuntabilitas tidak begitu
dijadikan sebagai salah satu tolak ukur dari terciptanya kualitas kerja yang baik
sejauh mana hal tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Bertitik tolak dari
9
latar belakang yang diuraikan di atas dapat diambil suatu poin yang melatar
belakangi penelitian ini. Maka permasalahan yang dapat diangkat oleh penulis
adalah bahwa dengan adanya asas akuntabilitas yang harus dijadikan sebagai
dicapai oleh aparatur sipil negara sebagai aktor atau pelaku kewenangan itu
sendiri dapat berjalan secara optimal. Supaya tercapai tujuan tersebut maka
adanya kejelasan wewenang dan tanggung jawab dan juga tidak hanya adanya
job diskription saja, tetapi secara keseluruhan dalam kaitannya dengan kinerja
pelayanan prima.
1. Tujuan Penelitian
diketahui atau dicapai. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
SKPD.
2. Manfaat Penelitian
antara lain:
(FISIP UMSU).
Aceh Tamiang.
D. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada Bab ini memuat tentang data hasil penelitian dan pembahasan
BAB V : PENUTUP
Pada Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB II
URAIAN TEORITIS
1. Pengertian Akuntabilitas
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui
asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan atau hasil
12
13
the abuse of delegated power and for ensuring in stead that power is directed
toward the achievement of broadly accepted national goals with the greatest
itu, syarat yang mendasar dari demokrasi terletak pada responsibilitas publik,
sebelumnya.
yaitu:
yang di kemukakan oleh Jabbra dan Dwivedi yaitu perwujudan kewajiban untuk
badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak dan
program pemerintahan.
15
publik di Indonesia masih banyak terikat oleh tradisi politik dan budaya
Karena itulah diharapkan bahwa para pegawai mengerti tentang pentingnya dari
terhadap tugas pokok dan fungsi instansi, serta program pembangunan yang
16
penyampaian informasi.
suatu instansi.
akuntabilitas mencakup aspek yang luas, tidak hanya mencakup dalam diri
individu seorang pegawai saja tetapi mencakup seluruh faktor yang ada dalam
sebuah instansi. Dengan kata lain akuntabilitas yang dijalankan oleh setiap
1) Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk
berlaku.
3) Harus dapat menunjukan tingkat pencapaian tujaun dan sasaran yang telah
ditetapkan.
4) Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat
yang diperoleh.
akuntabilitas yang efektif dapat tercapai dalam lingkungan kerja. Selain itu
beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap tugas yang diberikan
kepada instansi pada umumnya dan pada diri individu pada khususnya.
akuntabilitas yang efektif dapat dicapai. Selain itu terlihat bahwa akuntabilitas
tindakan apa saja yang telah dilakukan. Hal ini menurut Irfan Islamy memiliki
dilaksanakan, metode apa saja yang dipakai untuk melakukan tugas, bagaimana
yang transparan dan terbuka, masyarakat menjadi tahu tentang apa yang
4) Jenis Akuntabilitas
macam, yaitu :
1) Akuntabilitas Administratif;
Untuk membatasi hubungan yang bersifat hirarki internal agar lebih jelas,
ditentukan pada tingkat yang lebih tinggi diutamakan pada jenjang yang
paling atas dan diikuti terus sampai kebawah, dan pengawasan dilaksanakan
2) Akuntabilitas Legal;
19
3) Akuntabilitas Politik;
politik.
4) Akuntabilitas Profesional;
yang baik demi perbaikan. Kode etik profesional dan kepentingan publik,
harus berjalan seimbang untuk memilih dari keduanya maka mereka harus
5) Akuntabilitas Moral;
sebagai norma dan perilaku sosial yang telah matang. Oleh karena itu tidak
berlebihan bila publik berharap agar perilaku para politisi dan aparat
menjadi :
1) Pertangungjawaban birokratis.
tertentu.
kegiatan pemerintahan.
ditetapkan.
bahwa akuntabilitas mencakup berbagai aspek atau segi dalam suatu instansi.
Lebih lanjut, akuntabilitas dapat dicapai dengan syarat kinerja para pegawai
dapat berjalan sesuai dengan tugas dan kewenangan yang diberikan kepadanya.
benar..
22
5) Pengertian Kinerja
Bahasa Inggris kata “performance” diartikan sebagai daya guna, prestasi atau
hasil.
menjelaskan bahwa kinerja adalah sebagai hasil atau unjuk kerja dari suatu
orang yang dilakukan oleh individu, yang dapat ditujukan secara konkrit dan
dapat diukur.
perbuatan, penampilan, prestasi, daya guna dan unjuk kerja dari suatu
organisasi atau individu yang dapat ditujukan secara nyata dan dapat diukur.
1) Kinerja organisasi, yaitu hasil kerja konkrit yang dapat diukur dari
organisasi dan dapat dipengaruhi oleh kinerja sebagai alat ukur, sehingga
ukuran kinerja tersebut dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif dan tidak
2) Kinerja proses, yaitu hasil kerja konkrit yang dapat diukur dari bekerjanya
3) Kinerja individu, yaitu hasil kerja konkrit dan dapat diukur dari hasil kerja
individu.
yang sangat menentukan dalam suatu organisasi, oleh karena itu pegawai perlu
secara inovaif dan proaktif. Untuk melihat apakah pegawai dapat memenuhi
sikap yang kaku. Kenyataan bahwa birokrasi bekerja lamban dan berbelit-
organisasi birokrasi adalah cara kerja dunia bisnis dan berinteraksi dengan
24
kepuasan pelanggan.
Dengan sasaran seperti itu, lambat laun birokrasi akan terus berupaya
meningkatkan kinerjanya.
belum tentu dapat diterima sebagai kinerja yang memuaskan di masa yang
menampilkan kinerja yang sama bahkan lebih dari kinerja yang dianggap
hebat itu.
6) Organisasi dengan kinerja tinggi menjadi contoh bagi organisasi lain dan
sekaligus menjadi sumber ide bagi mereka. Dengan kata lain, satuan
dituntut oleh kondisi budaya organisasi itu berada dan bergerak. Faktor ini
mempunyai budaya sendiri, budaya tersebut harus digali dan diangkat dari
Dalam kaitan ini, harus ditekankan bahwa budaya organisasi harus kuat
26
dilingkungan.
Untuk itu, penilaian kinerja seorang pegawai pada prinsipnya dapat dilihat dari
tingkat kemajuan yang telah dicapai dalam bekerja. Kemudian guna menjamin
organisasi.
1) Efisiensi
sangat relevan.
2) Efektivitas
tercapai.
27
Hal tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan
organisasi.
3) Keadilan
4) Daya tanggap
menampilkan kinerja unggul yang dapat diuji dengan standart eksternal dan
bukan hanya standart internal, dan kriteria tentang daya tanggap dinilai dapat
bahwa kriteria tersebut layak untuk digunakan sebagai acuan atau dasar oleh
Dari sini dapat dilihat bagaimana kriteria kinerja yang bermutu dan standart
kinerja yang digunakan sebagai acuan oleh pegawai yang digunakan untuk
kriteria kinerja yang baik dapat dicapai dengan dimulai dari peningkatan sumber
daya manusianya. Dalam hal ini, pegawai sebagai subyek yang harus
28
Sipil Negara dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
Dalam Undang Undang tersebut juga dijelaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil
Instansi Pemerintah. Dan Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan
Pegawai ASN berfungsi sebagai, (a) pelaksana kebijakan publik; (b) pelayan
Pegawai ASN bertugas dalam melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
b) cuti;
d) perlindungan; dan
e) pengembangan kompetensi.
b) cuti;
c) perlindungan; dan
d) pengembangan kompetensi.
30
berwenang;
luar kedinasan;
Indonesia.
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
Pegawai ASN diserahi tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas
Untuk dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas
ASN yang berdasarkan pada Sistem Merit atau perbandingan antara kualifikasi,
terbuka dan kompetitif, sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Manajemen ASN terdiri atas Manajemen PNS dan Manajemen PPPK yang perlu
perlindungan
a. Pengertian Kualitas
kebutuhan pelayanan.
2) Kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau
kerusakan.
kurang memuaskan.
maupun eksternal.
adalah suatu pelayanan yang di berikan dan lakukukan dengan baik dan
b. Pengertian Pelayanan
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang
dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan.
34
memberikan pelayanan yang diharapkan semua orang, baik itu secara langsung
unsur perhatian dan kesiapan dari aparatur pelaksana yang mau tak mau bukan
pemerintah.
masyarakat luas.
harapan
1) Terdapat pelayanan yang sama dan merata, tidak adanya diskriminasi yang
tirikan dan menganak emaskan keluarga, pangkat, suku bangsa, agama, dan
36
mungkin diselesaikan akan mengeluh kalau tidak segera dilayani. Lagi pula
diselesaikan.
(harus dilakukan oleh seluruh pegawai) dan konsisten (mutu pelayanan setiap
unit harus sama/ standar) dengan mengacu pada standar kualitas pelayanan
37
pelanggan.
yang secara harafiah berarti pelayanan yang sangat baik atau pelayanan yang
terbaik. Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar
maka pelayanan disebut sangat baik atau terbaik atau menjadi prima manakala
terjemahan dari istilah service excellent yang secara harfiah berarti pelayanan
yang sangat terbaik, karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau
pelanggan, upaya melayani dengan tindakan yang terbaik, dan adanya tujuan
tertentu.
a. Kemampuan ( ability)
b. Sikap ( attitude)
c. Penampilan ( appearance )
d. Perhatian ( attention )
e. Tindakan ( action )
) terdiri dari empat unsur pokok antara lain sebagai berikut, (a) Kecepatan, (b)
pelayanan pada pelanggan atau konsumen agar lebih maksimal dan berhasil.
suatu kegiatan pelayanan prima, yang ingin diterapkan pada para pelanggan
1. Anggapan Dasar
suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang
lebih luas. Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi
instansi pemerintah.
40
2. Hipotesis
penelitian.
akan diuji berdasarkan data akan yang dikumpulkan melalui angket penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Definisi Operasional
41
mudah dilaksanakan.
b. Adanya Kejelasan.
pelaksanaan pelayanan.
43
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah pegawai yang ada pada Badan
2. Sampel
menjadi sampel.
1. Data Primer
44
2. Data Sekunde;
dari Karl Pearson yang dikutip oleh Arikunto (2010:317), sebagai berikut
N ∑ XY − ( ∑ X )(∑ Y )
rxy =
{N ∑ X 2
− (∑ X ) 2 }{N ∑ Y 2 _ ( ∑ Y ) 2 }
N = jumlah sampel
interval angka-angka, untuk itu peneliti menggunakan skala angka seperti pada
Tabel 3.1
46
Sangat Kuat
2. Uji Determinasi
(2008;185), yaitu:
D=( ) 2 × 100%
Keterangan :
D : Determinasi
r xy : koefisien korelasi
variabel terikat (Y) maka digunakan uji regresi linier dengan rumus yang
(∑ )(∑ )– (∑ )( )
=
∑ − (∑ )
∑ (∑ )(∑ )
=
∑ − (∑ )
Keterangan :
b = Koefisien regresi
merupakan lembaga teknis daerah yang berlokasi di jalan Ir. H. Juanda Nomor
40 orang pegawai ASN dan 17 orang pegawai honor (Pegawai Tidak Tetap)
Kondisi kantor Bappeda Kabupaten Aceh Tamiang cukup baik dengan sarana
Tamiang :
lingkungan;
pelaksanaan pembangunan;
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Ekonomi;
Kebudayaan
dan Ketenagakerjaan
a. Kepala Badan
Pembangunan;
Daerah.
pengembangan Pembangunan;
pengembangan pembangunan
pembangunan
pembangunan;
54
b. Sekretaris Badan;
mempunyai fungsi :
ketatalaksanaan;
perencanaan kegiatan;
Ketatalaksanaan;
ketatalaksanaan.
dan Inventarisasi.
56
Kepala Badan.
fungsi :
modal koperasi UKM serta pengembangan dunia usaha dan jasa yang
dibidang perekonomian.
prasarana
Kepala Badan.
dan telematika, energy dan sumber daya alam, pengairan dan pemukiman,
informasi dan telematika, energy dan sumber daya alam, pengairan dan
pengelolaan infrastruktur;
kegiatan.
Manusia
keluarga sejahtera.
dari :
olahraga;
Pembangunan
b) Mengatur kegiatan penyajian data dan informasi melalui media massa dan
terbagi habis;
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Data Penelitian yang diperoleh dari lapangan maupun dari hasil penyebaran
angket diolah dan dianalisis berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan
teknik penyebaran angket kepada responden tersebut, maka peneliti mengolah dan
Tabel 4.1
2 31-40 tahun 18 45 %
3 41-50 tahun 12 30 %
Jumlah 40 100 %
kurang dari 30 tahun cukup kecil, yakni 12,5%, sedangkan responden yang berusia
66
antara 31-40 tahun relative besar, yakni 45%, sementara ada 30% yang berusia 41
tahun ke atas dan 12,5% berusia diatas 51 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa,
pegawai yang dijadikan sebagai responden sudah lebih berpengalaman dan banyak
Angka yang relatif besar ada pada responden yang berusia 31 tahun keatas,
terampil.
Tabel 4.2
1 Laki-laki 25 62,5%
2 Perempuan 15 37,5%
Jumlah 40 100 %
Pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa responden lebih banyak laki-laki
Dari angka tersebut membuktikan bahwa tingkat kreatifitas pegawai bekerja yang
68
daripada perempuan.
Tabel 4.3
1 Golongan IV 4 10%
3 Golongan II 8 20%
Golongan I - -
Jumlah 40 100 %
adalah golongan III yakni sebanyak 28 orang atau 70 %, sedangkan diurutan kedua
adalah golongan II sebanyak 8 orang atau 20%, dan selanjutnya adalah golongan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pegawai yang bekerja
Tabel 4.4
1 Ya 28 70 %
2 Kadang-kadang 12 30 %
3 Tidak - 0%
Jumlah 40 100 %
pegawai dalam memperoleh petunjuk dan arahan dari pimpinan dalam pelaksanaan
tugas frekuensinya lebih besar, hal ini terlihat dari jawaban angket responden yang
menjawab Ya adalah 28 orang atau 70%, yang berarti cukup besar dan positif bagi
Tabel 4.5
1 Ya 23 58,33 %
2 Kadang-kadang 15 38,33 %
3 Tidak 2 3,34 %
Jumlah 40 100 %
dilaksanakan pada setiap harinya dapat diselesaikan sesuai jam kerja yang
Kabupaten Aceh Tamiang frekuensinya lebih besar, hal ini terlihat dari jawaban
Tidak hanya 2 orang atau 3,34%. Hal ini membuktikan bahwa pegawai merasakan
Tabel 4.6
1 Ya 17 43,33 %
2 Kadang-kadang 15 38,33 %
3 Tidak 8 18,34 %
Jumlah 40 100 %
mendapatkan bimbingan dari pimpinan frekuensinya lebih besar, hal ini terlihat
dari jawaban angket responden yang menjawab Ya adalah 17 orang atau 43,33%,
Hal ini membuktikan bahwa para pegawai senantiasa mendapatkan bimbingan dari
Tabel 4.7
1 Ya 28 70 %
2 Kadang-kadang 12 30 %
3 Belum - -
Jumlah 40 100 %
bahwa hasil kerja yang diperoleh sudah sesuai dengan standar pelayanan yang
baik atau yang diharapkan, hal ini dapat terlihat dari jawaban angket responden
Hal ini membuktikan bahwa hasil kerja yang diperoleh sudah sesuai dengan
Tabel 4.8
1 Ya 31 76,67
2 Kadang-kadang 9 23,33
3 Belum - -
Jumlah 40 100 %
bahwa pimpinan sudah merasa puas terhadap hasil kerja yang telah laksanakan
dalam memberikan pelayanan frekuensinya cukup baik, hal ini terlihat dari
jawaban angket responden yang menjawab Ya adalah 31 orang atau 76,67 %, dan
74
menjawab Belum, sama sekali tidak ada. Hal ini membuktikan bahwa pimpinan
sudah merasa puas terhadap hasil kerja yang telah dilaksanakan dalam
Tabel 4.9
1 Ya 35 88,57 %
2 Kadang-kadang 5 11,43 %
3 Tidak - -
Jumlah 40 100 %
pegawai. Sementara ada 11,43% responden yang menyatakan bahwa hasil kerja
Tabel 4.10
1 Ya 17 43,33 %
2 Kadang-kadang 15 38,33 %
3 Tidak 8 18,34 %
Jumlah 40 100 %
pegawai ASN menyatakan bahwa insentif yang diterima sudah sesuai (sepadan)
dengan prestasi kerja atau hasil kerja yang dilaksanakannya cukup baik, hal ini
76
orang atau 43,33%, dan yang menjawab Kadang-kadang adalah 15 orang atau
38,33%, sedangkan yang menjawab Tidak adalah 8 orang atau 18,34%. Hal ini
TABEL 4.11
1 Ya 27 66,67 %
2 Kadang-kadang 13 33,33 %
3 Belum - -
Jumlah 40 100 %
bahwa para pegawai memiliki prestasi kerja yang baik dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat frekuensinya cukup baik, hal ini terlihat dari
jawaban angket responden yang menjawab Ya adalah 27 orang atau 66,67%, dan
77
menjawab Tidak, sama sekali tidak ada. Dapat disimpulkan pegawai yang
dijadikan sebagai responden memahami dan mengerti tentang prestasi kerja yang
bahwa para pegawai memiliki prestasi kerja yang baik dalam memberikan
Berikut ini adalah analisis data yang berhubungan dengan Variabel terikat
Tabel 4.12
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI KESEDERHANAAN
PROSEDUR PEMBERIAN PELAYANAN YANG DI BERIKAN TIDAK
BERBELIT-BELIT
1 Ya 29 73,33%
2 Kadang-kadang 11 26,67 %
3 Tidak - -
Jumlah 40 100 %
tidak berbelit-belit cukup baik, hal ini terlihat dari jawaban angket responden yang
sama sekali tidak ada. Hal ini membuktikan bahwa kesederhanaan prosedur
pemberian pelayanan yang diberikan tidak terbelit-belit sudah cukup baik sesuai
Tabel 4.13
1 Ya 34 85 %
2 Kadang-kadang 6 15 %
3 Tidak - -
Jumlah 40 100 %
frekuensinya cukup baik, hal ini terlihat dari jawaban angket responden yang
atau 15%, sedangkan yang menjawab Tidak, tidak ada. Jadi dapat dilihat bahwa
dalam melasanakan tugas yang sudah dibuat sesuia dengan daftar uraian pekerjaan
kepada pegawai selalu mengerjakan dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa
Tabel 4.14
1 Ya 25 61,67%
2 Kadang-kadang 15 38,33%
3 Tidak - -
Jumlah 40 100 %
frekuensinya cukup baik, hal ini terlihat dari jawaban angket responden yang
80
adalah 15 orang atau 38,33%, sedangkan yang menjawab Tidak, sama sekali tidak
ada. Hal ini membuktikan bahwa prosedur pelayanan yang diselenggarakan mudah
Tabel 4.15
1 Ya 27 68,33 %
2 Kadang-kadang 13 31,67%
3 Tidak - -
Jumlah 40 100 %
dalam hal ada kejelasan untuk persyaratan dalam memberikan pelayanan cukup
baik, hal ini terlihat dari jawaban angket responden yang menjawab Ya adalah 27
orang atau 68,33%, dan yang menjawab Kadang-kadang adalah 13 orang atau
31,67%, sedangkan yang menjawab Tidak, sama sekali tidak ada. Hal ini
81
membuktikan bahwa pegawai masih cukup baik dalam hal ada kejelasan untuk
Tabel 4.16
1 Ya 23 58,33 %
2 Kadang-kadang 17 41,67 %
3 Tidak - -
Jumlah 40 100 %
penyelenggaraan pelayanan cukup baik, hal ini terlihat dari jawaban angket
sama sekali tidak ada. Hal ini membuktikan bahwa pegawai di Badan Perencanaan
82
Tabel 4.17
1 Ya 29 73,33%
2 Kadang-kadang 11 26,67 %
3 Tidak - -
Jumlah 40 100 %
arahan pimpinan agar hasil kerja berkualitas cukup baik, hal ini terlihat dari
sedangkan yang menjawab Tidak, sama sekali tidak ada. Hal ini membuktikan
Tabel 4.18
1 Ya 22 55 %
2 Kadang-kadang 13 33,33 %
3 Tidak 5 11,67
Jumlah 40 100 %
mendapat penghargaan dari pemerintah Daerah cukup baik. Hal ini terlihat dari
yang menjawab Tidak adalah 5 orang atau 11,67%. Hal ini membuktikan bahwa
Tabel 4.19
1 Ya 25 61,67%
2 Kadang-kadang 15 38,33%
3 Belum - -
Jumlah 40 100 %
dalam hal tanggung jawab pimpinan dalam meningkatkan kualitas pelayanan telah
sesuai dengan pedoman pelaksanaan Pekerjaan cukup baik, hal ini terlihat dari
dan yang menjawab Belum, sama sekali tidak ada. Hal ini membuktikan bahwa
B. Pembahasan
Pembahasan dalam Bab ini merupakan analisis data hasil penelitian yang
menggambarkan secara kuantitatif dari kedua variabel yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Pengujian secara kuantitatif terhadap kedua varibel tersebut
dilakukan dengan pengolahan data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket
analisis ini, hasil jawaban angket dari responden dituangkan kedalam tabel tabulasi
Bebas (X) dalam penelitian akan dianalisis melalui tabulasi data sebagai berikut.
Tabel 4. 20
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 2 3 3 3 3 3 3 23
2 2 2 3 3 2 3 3 2 20
3 2 2 1 3 3 3 1 3 18
4 2 3 2 2 2 3 3 3 20
Tabel 4.20 (Tabel Sambungan) 86
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8
5 3 3 2 2 2 3 1 3 19
6 2 2 2 2 2 3 2 3 18
7 3 2 2 2 3 2 2 3 19
8 3 3 3 3 3 3 1 2 21
9 3 2 2 2 3 3 2 2 19
10 2 3 2 3 3 2 2 3 20
11 3 2 2 2 3 3 2 2 19
12 3 3 3 3 3 3 3 2 23
13 2 2 1 2 3 3 1 2 16
14 3 3 3 3 3 3 3 3 24
15 3 3 1 3 3 3 3 3 22
16 2 3 2 3 3 2 2 3 20
17 2 3 2 3 3 2 1 3 19
18 3 3 3 3 3 3 2 2 22
19 2 2 2 2 2 2 1 3 16
20 2 3 1 2 3 3 2 3 19
21 3 3 2 3 3 3 2 3 22
22 2 3 2 3 3 3 1 3 20
23 3 3 3 3 3 3 3 3 24
24 3 3 2 3 3 3 1 3 21
25 3 3 3 3 3 3 3 3 24
26 3 3 1 3 3 3 2 2 20
27 3 2 2 3 3 3 3 3 22
28 3 1 3 3 3 3 3 3 22
29 3 3 3 3 3 3 3 3 24
30 3 2 3 2 3 3 2 2 20
31 3 2 2 3 2 3 3 3 21
Tabel 4.20 (Tabel Sambungan ) 87
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8
32 3 3 3 3 3 3 3 3 24
33 3 3 3 3 2 3 3 2 22
34 3 3 3 3 3 3 2 2 22
35 3 3 3 3 3 3 3 2 23
36 3 2 3 3 3 3 2 2 21
37 2 2 1 3 3 3 2 2 18
38 3 2 3 3 3 3 2 3 22
39 3 1 1 2 2 3 3 3 18
40 3 3 1 3 3 3 3 3 22
Total 829
tertinggi adalah 24 dan nilai jawaban terendah adalah 16. Nilai-nilai tersebut dapat
yaitu dengan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno (1992: 11) sebagai berikut :
Maka : R = 24-16
R= 8
Kemudian dicari lebar interval, seperti yang dikemukakan Sutrisno (1992 : 12),
yaitu: “i= R “
Jarak interval
88
yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Maka diperoleh interval sebagai berikut :
R
i =
3
8
i =
3
Tabel 4. 21
3 Rendah (16-18) 6 15 %
Jumlah 40 100 %
yang menyatakan akuntabilitas kinerja ASN dalam kategori tinggi adalah sebanyak
17 orang atau 42,5%, yang menyatakan dalam kategori sedang adalah 17 orang
atau 42,5%, dan yang menyatakan kategori rendah sebanyak 6 orang atau 15%.
89
kategori tinggi, yaitu 42,5%, hal ini terbukti dengan data yang ada.
Bebas (Y) dalam penelitian akan dianalisis melalui tabulasi data sebagai berikut.
Tabel 4. 22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8
17 3 2 2 3 2 2 3 3 20
18 3 3 2 3 2 3 3 2 21
19 3 3 3 3 3 3 3 3 24
20 2 3 3 2 3 2 2 3 20
21 3 3 3 2 3 3 2 2 21
22 3 3 3 2 3 3 3 2 22
23 3 3 2 3 2 2 3 2 20
24 1 2 2 2 2 2 3 2 16
25 3 3 2 3 2 3 3 3 22
26 3 3 3 3 3 3 3 3 24
27 3 3 3 2 2 3 3 3 22
28 2 3 3 2 3 3 3 3 22
29 2 3 3 3 3 2 3 3 22
30 3 3 3 3 3 2 3 3 23
31 3 3 2 3 3 3 3 3 23
32 3 3 2 3 2 2 3 3 21
33 3 3 2 3 2 2 3 2 20
34 3 3 2 2 3 3 3 2 21
35 3 3 2 2 3 3 3 2 21
36 3 3 3 3 3 3 3 2 23
37 3 3 3 3 3 3 3 3 24
38 3 3 3 3 2 3 2 3 22
39 3 3 3 3 2 3 2 3 22
40 3 3 3 3 3 3 3 3 24
Total 867
variabel terikat (kualitas pelayanan prima) yang tertinggi adalah 24 dan nilai
Maka : R = 24-16
R= 8
Kemudian dicari lebar interval, seperti yang dikemukakan Sutrisno (1992 : 12),
yaitu:
“i= R “
Jarak interval
kategori tinggi, sedang dan rendah. Maka diperoleh interval sebagai berikut :
R
i =
3
8
i =
3
Berdasarkan nilai (i) maka, dibuat kategori dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
92
Tabel 4. 23
1 Tinggi (22-24) 22 55 %
Jumlah 40 100 %
yang menyatakan kualitas pelayanan prima dalam kategori tinggi adalah sebanyak
22 orang atau 55 %, yang menyatakan dalam kategori sedang adalah 17 orang atau
42,5 %, dan yang menyatakan kategori rendah adalah sebanyak 1 orang atau 2,5
%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan prima tinggi, yaitu
3. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.26
No
X Y X2 Y2 XY
Resp
1 2 3 4 5 6
1 23 19 529 361 437
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Dari hasil perhitungan tabel di atas, maka selanjutnya hasil tersebut disajikan
ASN) terhadap variabel terikat (Kualitas Pelayanan Prima) yang diajukan dengan
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{N ∑ X 2
}{
− (∑ X ) 2 N ∑ Y 2 _ (∑ Y ) 2 }
N = 40
∑X = 829
∑Y = 867
∑X 2
= 17361
∑Y 2
= 18913
∑X Y = 17989
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{N ∑ X 2
}{
− (∑ X ) 2 N ∑ Y 2 _ (∑ Y ) 2 }
40.17989 − (829)(867)
rxy =
{40.17361 − (829) }{40.18913 − (867) }
2 2
96
719560 − 718743
rxy =
(694440 − 687241)(756520 − 751689)
817
rxy =
(7199)(4831)
817
rxy =
34778369
817
rxy =
18108,02587
= 0,365
Tabel 4. 27
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
Dari tabel 4.27 tersebut di atas, maka koefisien korelasi yang ditemukan
(rxy hitung) 0.365 termasuk pada kategori rendah. Jadi ada hubungan yang rendah
antara akuntabilitas kinerja ASN (X) dan kualitas pelayanan prima (Y).
97
product moment secara praktis, yang tidak perlu dihitung, tetapi langsung
dikonsultasikan pada tabel (Tabel III terlampir). Ketentuannya bila r hitung lebih
kecil dari r tabel, maka Ho dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih
besar dari r tabel (rh >r tabel) maka Ha diterima. (Ha artinya Hipotesis
aktif/alternatif).
Berdasarkan pedoman di atas, maka tingkat korelasi antara variabel bebas (X)
Akuntabilitas Kinerja ASN dengan variabel terikat (Y) Kualitas Pelayanan Prima
berada pada tingkat interpretasi rendah, yaitu berada antara 0,20-0,399. Dari hasil
N=40 dengan taraf singnifikan 5 % dimana nilai r tabel tersebut adalah 0,312.
Maka hal ini berarti bahwa nilai r hitung yang nilainya 0,365 lebih besar dari pada
r tabel yakni 0,312 (0,365 > 0,312), maka dari itu hipotesis alternatif diterima.
Artinya ada pengaruh variabel bebas (X) yaitu Akuntabilitas Kinerja ASN
2. Uji Determinansi
D = (rxy ) x 100 %
2
D = (0,365) x 100 %
2
D = 0,1332 x 100 %
D = 13,32 %
Analisis dapat dilanjutkan dengan uji regresi linier yaitu untuk menghitung
prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen (Y) bila nilai variabel
ASN terhadap variabel terikat (Y) kualitas pelayanan prima yang secara umum
Y = a + b (X)
b = Koefisien regresi
a=
∑x −b∑ y
n n
n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
b=
n∑ X 2 − (∑ X )
2
diketahui :
N = 40
∑X = 829
∑Y = 867
∑X 2
= 17361
∑Y 2
= 18913
∑X Y = 17989
n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
b=
n∑ X 2 − (∑ X )
2
719560 − 718743
b=
694440 − 687241
817
b=
7199
b = 0,113
100
a=
∑x −b∑ y
n n
829 867
a= − 0,113
40 40
a = 20,725 – 2,449
a = 18,276
Setelah harga a dan b diketahui yaitu 18,276 dan 0,113, maka persamaan
matematis regresi linier variabel bebas (X) akuntabilitas kinerja ASN terhadap
variabel terikat (Y) kualitas pelayanan prima dapat dirumuskan sebagai berikut :
variabel terikat (Y) kualitas pelayanan prima dapat diketahui dengan cara sebagai
berikut :
Y = a + b (x)
Y = 18,276 + 2,712
Y = 20,988
Y = a + b (x)
Y = 18,276 + 1,808
Y = 20,084
variabel bebas tingkat maksimum (24) adalah 20,988, nilai minimum (16) adalah
Dari hasil persamaan regresi linier sederhana ini dapat dilihat pada gambar berikut:
20,988
20,084
16 24 X
kenaikan hasil dari 16 menjadi 24 akan menaikkan partisipasi dari 20,084 menjadi
20,988.
102
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil tabulasi data yang diperoleh dari 40 responden yang menyatakan
akuntabilitas kinerja ASN dalam kategori tinggi adalah sebanyak 18 orang atau
45%, yang menyatakan dalam kategori sedang adalah 16 orang atau 40%, dan
yang menyatakan kategori rendah adalah sebanyak 6 orang atau 15%. Dengan
tinggi, yaitu 45%, hal ini terbukti dengan data yang ada
2. Dari hasil tabulasi data yang diperoleh dari 40 responden yang menyatakan
kualitas pelayanan prima dalam kategori tinggi adalah sebanyak 22 orang atau
dan yang menyatakan kategori rendah adalah sebanyak 1 orang atau 2,5 %.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan prima tinggi, yaitu
dilihat tingkat korelasi antara variabel bebas (X) Akuntabilitas Kinerja ASN
dengan variabel terikat (Y) kualitas pelayanan prima berada pada tingkat
102
103
patokan tersebut adalah 0,312. Hal ini berarti nilai r temuan (rxy hitung) yang
nilainya 0,365 lebih besar dari pada r patokan yakni 0,312 ( 0,365 > 0,312),
maka dari itu hipotesis alternatif diterima. Artinya ada pengaruh variabel bebas
(X) yaitu Akuntabilitas Kinerja ASN terhadap variabel terikat (Y) kualitas
Tamiang. Dengan kata lain jika Akuntabilitas Kinerja ASN dapat di laksanakan
Tamiang.
kualitas pelayanan.
5. Berdasarkan hasil perhitungan Uji Regresi Linier diperoleh hasil regresi linier
nilai variabel bebas tingkat maksimum (24) adalah 20,988, nilai minimum (16)
adalah 20,084. Ini berarti mengalami kenaikan sebesar 0,904. Dengan demikian
B. Saran – saran
2. kualitas pelayanan Prima yang cukup baik atau yang tergolong tinggi agar dapat
terus dipertahankan dan di bina serta tetap berusaha untuk lebih baik lagi
sehingga visi, misi dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan efektif
dan efesien.
organisastoris.
DAFTAR PUSTAKA (Lidya Dwi)
The Liang Gie, 1998 : Kamus Administrasi Perkantoran, Ilmu Teknologi, Jakarta;
Timple, A. Dale. 1992. Kinerja. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Tjiptono, 2002 : Prinsip-Prinsip Total Quality Service, Yogyakarta : Penerbit
Pustaka Utama
Dokumen Peraturan Perundang-undangan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993
Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Umum.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Dedi, Amrizal dan Yan Hendra, 2011 : Kumpulan Bahan Kuliah Metode
Penelitian, Medan
Gajah Mada
Echlos, Jhon. M. dan Hassan Shadily. 1986. Kamus Umum Bahasa Inggris-
Fasial, Sanipah. 1995. Format dan Penelitian Sosial. Jakarta : Raja Grafindo
Surabaya.
Gramedia.
Bumi Aksara.
Moleong. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung. Remaja
Rosdakarya.
Bandung
Yogyakarta.
Jakarta
Administrasi Negara.
Cipta Jakarta.
Sudarto, Aman. 1999. Analisis Kinerja. Surabaya : Diklat Prop. Dati I Jatim.
Suryono, Agus. 2001. “Budaya Birokrasi Pelayanan Publik”. Jurnal
Administrasi
Mandala.
Bandung.
Winarno, Budi, 2002, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta: Media
Pressindo.
Pressindo, Yogyakarta
Moleong, 2006 : Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Nawawi, Hadari, 1992 : Metodologi Penelitian Sosial, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Ripley Dan Franklin, 1982 : Bureaucracy and Policy Implementation, Dorsey Press:
Homewood III
Sinambela, Lijan Poltak dkk, 2006: Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta:Bumi Aksara
Sugiarto, 2002 : Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Sumartono, 2007 : Refleksi Otonomi Daerah Terhadap Indeks Kepuasan Pelayanan
Masyarakat Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah
Daerah Menuju Good Local Governance, Jakarta
Tangklisan, 2003 : Kebijakan Publik Yang Membumi, Konsep, Strategi dan Kasus,
Yogyakarta : Lukman Effset
Tjiptono, 2002 : Prinsip-Prinsip Total Quality Service, Yogyakarta : Penerbit Pustaka
Utama
www.google.com
DAFTAR PUSTAKA
Dedi, Amrizal dan Yan Hendra, 2011 : Kumpulan Bahan Kuliah Metode
Penelitian, Medan
Dunn, William N, 2003 : Kebijakan dan Kebijkan Publik, Bandung
Gajah Mada
Echlos, Jhon. M. dan Hassan Shadily. 1986. Kamus Umum Bahasa Inggris-
Fasial, Sanipah. 1995. Format dan Penelitian Sosial. Jakarta : Raja Grafindo
Surabaya.
Gramedia.
Bumi Aksara.
Rosdakarya.
Bandung
Yogyakarta.
Jakarta
Administrasi Negara.
Cipta Jakarta.
Sudarto, Aman. 1999. Analisis Kinerja. Surabaya : Diklat Prop. Dati I Jatim.
Administrasi
Mandala.
Bandung.
Winarno, Budi, 2002, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta: Media
Pressindo.
Pressindo, Yogyakarta
Grindle, 1980 : Politics and Policy Implementation in the third world, John Hopkins
University Press
Moleong, 2006 : Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Nawawi, Hadari, 1992 : Metodologi Penelitian Sosial, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Ripley Dan Franklin, 1982 : Bureaucracy and Policy Implementation, Dorsey Press:
Homewood III
Sinambela, Lijan Poltak dkk, 2006: Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta:Bumi Aksara
Sugiarto, 2002 : Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Sumartono, 2007 : Refleksi Otonomi Daerah Terhadap Indeks Kepuasan Pelayanan
Masyarakat Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah
Daerah Menuju Good Local Governance, Jakarta
www.google.com
DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, Hadari, 1992 : Metode Penelitian Bidang Sosial, Gaja Mada Pers:
Yogyakarta.
Paolong,Harbani.2007 Kebijakan Publik, Dian Rakyat: Jakarta
Ratminto dan Atik, 2005 : Manajemen Pelayanan,Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Siagian,2000
Sianipar, 1999 : Manajemen Pelayanan Publik, Jakarta : LAN
Sinambela, Lijan Poltak dkk, 2006: Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta:Bumi Aksara
Subarsono, Anderson, 2005 : Kebijakan dan Kebijakn Publik, Bandung.
Sugiarto, 2002 : Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Sumartono, 2007 : Refleksi Otonomi Daerah Terhadap Indeks Kepuasan Pelayanan
Masyarakat Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
Menuju Good Local Governance, Jakarta
Swastika, 2005 : Pelayanan Prima, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Tangkilisan, Hessel, 2003: Kebijakan Publik Yang Membumi, Lukman Offset
Dan YPAPI, Yogyakarta
Tjiptono, 2002 : Prinsip-Prinsip Total Quality Service, Yogyakarta : Penerbit Pustaka
Utama
Thomas, R Dye, 1976, Understanding Publik Policy, Rosdakarya: Bandung
Ali, Farid, 1997 : Metode Penelitian Sosial Dalam Ilmu Administrasi Pemerintah,
Aksara Pratama, Surakarta.
Dedi, Amrizal dan Yan Hendra, 2011 : Kumpulan Bahan Kuliah Metode
Penelitian, Medan
Dunn, William N, 2003 : Kebijakan dan Kebijkan Publik, Bandung
Gajah Mada
Echlos, Jhon. M. dan Hassan Shadily. 1986. Kamus Umum Bahasa Inggris-
Fasial, Sanipah. 1995. Format dan Penelitian Sosial. Jakarta : Raja Grafindo
Surabaya.
Gramedia.
Bumi Aksara.
Rosdakarya.
Bandung
Yogyakarta.
Jakarta
Administrasi Negara.
Cipta Jakarta.
Sudarto, Aman. 1999. Analisis Kinerja. Surabaya : Diklat Prop. Dati I Jatim.
Administrasi
Mandala.
Bandung.
Winarno, Budi, 2002, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta: Media
Pressindo.
Pressindo, Yogyakarta
Grindle, 1980 : Politics and Policy Implementation in the third world, John Hopkins
University Press
Moleong, 2006 : Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Nawawi, Hadari, 1992 : Metodologi Penelitian Sosial, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Ripley Dan Franklin, 1982 : Bureaucracy and Policy Implementation, Dorsey Press:
Homewood III
Sinambela, Lijan Poltak dkk, 2006: Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta:Bumi Aksara
Sugiarto, 2002 : Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Sumartono, 2007 : Refleksi Otonomi Daerah Terhadap Indeks Kepuasan Pelayanan
Masyarakat Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah
Daerah Menuju Good Local Governance, Jakarta
www.google.com
organisasi dalam kurun waktu tertentu dan penilaian tersebut juga dapat
adalah :