Anda di halaman 1dari 24

EKSPERIMEN 1

MUATAN SPESIFIK ELEKTRON e/m

Laporan

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Eksperimen Listrik Magnet dan Gelombang
Dosen Pengampu: Drs. David Edison Tarigan, M.Si.

Oleh:
Sherlin Illene (1804381)

Teman Sekelompok:
Diana Oktaviani (1804363)
Salma Rimadani (1800566)
Shinta Maharrani (1805352)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
A. TUJUAN EKSPERIMEN
Tujuan eksperimen yang akan dilakukan adalah untuk menentukan harga e/m

B. ALAT DAN BAHAN


1. e/m apparatus
2. Sumber arus
3. Sumber tegangan
4. Lampu senter

C. DASAR TEORI
Pada tahun 1805, John Dalton mengemukakan bahwa atom merupakan salah satu partikel
terkecil yang tidak bisa dibelah lagi yang menyusun suatu materi. Pemikiran tentang atom ini
terus berkembang secara bertahap dari ilmuwan satu ke ilmuwan lainnya. Kemudian Sir
William Crookes (1875) menemukan bahwa atom tersebut memiliki muatan negatif yang
diberi nama elektron oleh G.J Stoney. Pada tahun 1879, Sir William Crookes seorang ilmuwan
Inggris juga berhasil mengemukakan pendapatnya bahwa sinar katoda merupakan berkas sinar
bermuatan negatif, sinar katoda merambat menurut garis lurus, dapat menghasilkan panas dan
mampu menghitamkan plat foto.
Selanjutnya oleh J.J Thomson sinar bermuatan negatif tersebut disebut elektron. Pada tahun
1884, J.J Thomson adalah seorang ilmuwan dari Cheetham Hill (1856) yang berhasil diangkat
sebagai profesor fisika eksperimental karena penelitiannya yang membuahkan penemuan
elektron. Dalam penemuannya, model struktur atom sering dikenal dengan nama “plum
pudding” karena elektron tersebar merata pada seluruh bagian atom seperti kismis yang
tersebar pada kue puding. Elektron merupakan salah satu dari tiga sub-partikel dasar penyusun
atom yang fundamental dalam sifat kelistrikan secara mikro. Pengukuran nilai muatan elektron
(e) yang kemudian dapat diketahui setelah eksperimen yang dilakukan Thomson, yaitu
menggunakan peralatan tabung sinar katoda yang dilengkapi medan listrik dan medan magnet.
Dengan mengukur besarnya penyimpangan partikel sinar yang disebabkan oleh medan
listrik dan medan magnetik ini, Thomson dapat menunjukan bahwa semua partikel memiliki
perbandingan muatan terhadap massa (e/m) relatif sama. Ia juga menunjukan bahwa partikel
dengan perbandingan muatan terhadap massa ini dapat diperoleh dengan menggunakan
sembarang bahan untuk katodanya. Partikel yang terkandung dalam sinar inilah yang sekarang
disebut elektron dan merupakan bahan dasar seluruh materi.

Gambar 1. Tabung sinar katoda

Sistem yang digunakan untuk mengamati kejadian ini terdiri dari sebuah tabung katoda
dan kumparan yang berfungsi untuk menghasikan medan magnet. Kumparan yang digunakan
ialah kumparan Helmholtz karena kumparan ini dapat menghilangkan medan magnetik bumi
serta untuk memberikan medan magnet yang konstan dalam ruang yang sempit dan terbatas.
Ketika katoda dialiri arus listrik, katoda tersebut akan berpijar karena tumbukan elektron-
elektron didalamnya sehingga dapat menyebabkan elektron dari katoda tersebut loncat dari
katoda.
Berkas elektron tersebut selanjutnya masuk ke daerah medan magnet B dari kumparan
yang dialiri arus listrik dengan arah kecepatan elektron tegak lurus terhadap arah medan
magnet. Akibatnya pada elektron akan bekerja gaya magnet yang mengubah arah gerak
elektron sehingga lintasan geraknya menjadi melingkar. Dengan mengetahui besar medan
magnet, beda potensial pemercepat dan jari-jari lintasan elektron maka akan dapat ditentukan
rasio antara muatan terhadap massa elektron (e/m).
Karakteristik penting gaya magnetik pada partikel bermuatan yang bergerak melalui suatu
medan magnetik ialah bahwa gaya tersebut selalu tegak lurus terhadap kecepatan partikelnya.
Gaya magnetik mengubah arah kecepatan tetapi tidak besarnya. Oleh sebab itu gaya magnetik
tidak bekerja pada partikel dan tidak mempengaruhi energi kinetik partikel.
Dalam hal khusus di mana kecepatan partikel tegak lurus terhadap medan magnetik
seragam, seperti yang ditunjukkan pada gambar, partikel tersebut bergerak dalam orbit
melingkar. Gaya magnetik memberikan gaya sentripetal yang diperlukan agar terjadi gerak
melingkar.

Gambar 2. Sebuah muatan +q bersirkulasi dalam arah tegak lurus terhadap


sebuah medan magnet seragam

Pada suatu ketika elektron berada pada daerah medan potensial V, elektron akan bergerak
dipercepat dengan kecepatan v. Elektron akan masuk ke suatu daerah medan magnet B dengan
arah kecepatan elektron tegak lurus terhadap arah medan magnet. Akibatnya pada elektron
akan bekerja gaya magnet yang mengubah arah gerak elektron, sehingga menyebabkan gerak
elektron melingkar. Gaya magnetik memberikan gaya sentripetal yang diperlukan agar terjadi
gerak melingkar. Kita dapat menghubungkan kecepatan elektron tersebut v dengan jari-jari
lintasan r dan medan magnetik B dengan membuat gaya total yang sama dengan massa m
elektron kali percepatan sentripetal v2/r yang bersesuaian dengan hukum kedua Newton.
𝐹𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 = 𝐵𝑞𝑣

𝑣2
𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖𝑝𝑒𝑡𝑎𝑙 (𝑎𝑠 ) =
𝑟
Hukum kedua Newton memberikan:

∑𝐹 = 𝑚 𝑎

𝑣2
𝐵𝑞𝑣 = 𝑚
𝑟
𝑣2
𝐵𝑒𝑣 = 𝑚
𝑟

𝐵𝑒𝑟
𝑣=
𝑚

Pada saat memulai awalnya elektron diam, kemudian bergerak melalui beda potensial V,
dengan energi kinetik elektron ketika memasuki medan magnetik sama dengan kehilangan
energi potensialnya:
1
𝑚𝑣 2 = 𝑒𝑉
2
𝐵𝑒𝑟
Dimana pada pertanyaan no 3 telah didapatkan bahwa 𝑣 = , maka:
𝑚

1
𝑚𝑣 2 = 𝑒𝑉
2

1 𝐵𝑒𝑟 2
𝑚( ) = 𝑒𝑉
2 𝑚

1 𝐵2𝑒 2𝑟 2
𝑚( ) = 𝑒𝑉
2 𝑚2

1 𝐵2𝑒 𝑟 2
( )= 𝑉
2 𝑚

𝑒 2𝑉
= 2 2
𝑚 𝐵 𝑟
𝑒 2𝑉
=
𝑚 (𝐵𝑟)2
Selanjutnya kita mencari kuat medan magnet dengan menggunakan Hukum Biot Savart
𝜇0 𝐼 𝑟
𝐵= ∫ 𝑑𝑙
4𝜋 𝑟 3
Medan magnet pada kawat melingkar:

Berdasarkan yang diketahui dengan penggambaran di atas adalah


𝑑𝑙 = 𝑎𝜃̂𝑑𝜃

𝜃̂ = −𝑖 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑗 cos 𝜃

𝑑𝑙 = −𝑖𝑎 sin 𝜃 + 𝑎𝑗 cos 𝜃

𝑟̂ = 𝑘̂ 𝑧 − 𝑎𝑎̂ = 𝑘𝑧 − 𝑖 cos 𝜃 − 𝑗 sin 𝜃̂

𝜇𝑂 𝐼 2𝜋 (−𝑖𝑎 sin 𝜃 + 𝑎 𝑗 cos 𝜃)(𝑘𝑧 − 𝑖 cos 𝜃 − 𝑗 sin 𝜃̂)


𝐵 (𝑟 ) = ∫ 3 𝑑𝜃
4𝜋 0 (𝑎 2 + 𝑧 2 )2

𝜇𝑂 𝐼 2𝜋 𝑘(𝑎2 sin2 2𝜋 + 𝑎2 cos 2 2𝜋) + 𝑗(𝑧𝑎 sin 2𝜋) + 𝑖(𝑎𝑧 cos 2𝜃)
𝐵 (𝑟 ) = [ 3 − 0]
4𝜋 ( 𝑎 2 + 𝑧 2 )2
𝜇𝑂 𝐼 𝑎2
𝐵 (𝑟 ) = [ 3 ]𝑘
2 (𝑎2 +𝑧2 )2

Bahwa jika kita telaah pada kasus dua kumparan dengan jari-jari yang sama, sumbunya itu
berimpit dan jaraknya dipilih sedemikain rupa hingga turunan kedua dari medan magnet dititik
itu pada sumbu tengah- tengah antara jarak kumparan sama dengan nol.

Medan magnet yang dihasilkan adalah


𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 𝑑𝑙 × ⃑⃑⃑
𝑟1 𝑑𝑙 × ⃑⃑⃑
𝑟2
𝐵 (𝑧 ) = [∫ 3 +∫ 3 ]
2 𝑟1 𝑟2

𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 1 1
𝐵 (𝑧 ) = [∫ 3 +∫ 3]
2 ( 𝑎2 + 𝑧 2 )2 [𝑎2 + (2𝑏 − 𝑧)2 ]2

𝑑𝐵 𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 3 5 3 5
= [− (𝑎2 + 𝑧 2 )−2 (2𝑧) − [𝑎2 + (2𝑏 − 𝑧)2 ]−2 (2(2𝑏 − 𝑧))]
𝑑𝑧 (𝑧=𝑏) 2 2 2

𝑑𝐵 3𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 𝑧 (2𝑏 − 𝑧)


= [− 5 − 5]
𝑑𝑧 2 ( 𝑎2 + 𝑧 2 )2 [𝑎2 + (2𝑏 − 𝑧)2 ]2

𝑑𝐵 3𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 5 5
= [−𝑧(𝑎2 + 𝑧 2 )−2 − (2𝑏 − 𝑧)[𝑎2 + (2𝑏 − 𝑧)2 ]−2 ]
𝑑𝑧 2

𝑑𝐵 3𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 5 5 7 5 5 2(𝑏 − 𝑧)2


= [−(𝑎2 + 𝑧 2 )−2 + 2𝑧 2 (𝑎2 + 𝑧 2 )−2 − [𝑎2 + (2𝑏 − 𝑧)2 ]−2 + 7]
𝑑𝑧 2 2 2
[𝑎2 + (2𝑏 − 𝑧)2 ]2
Maka,

1 1 5 2𝑧 2 5 2(𝑏 − 𝑧)2
[ 5 + 5 ] = [ 7 + 7]
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
(𝑎 + 𝑧 ) 2 [𝑎 + (2𝑏 − 𝑧) ] 𝑧=𝑏
2 (𝑎 + 𝑧 ) 2 [𝑎 + (2𝑏 − 𝑧) ]2
𝑧=𝑏
1 5𝑏 2
5 = 7 → 𝑎 = 2𝑏
(𝑎2 + 𝑧 2 )2 (𝑎2 + 𝑏 2 )2
Jarak pisah kedua kumparan harus sama dengan jari-jari kumparan, dimana medan magnet di
titik P:
𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 1 1
𝐵 (𝑧 ) = [ 3 + 3]
2 ( 𝑎2 + 𝑧 2 )2 [𝑎2 + (2𝑏 − 𝑧)2 ]2

𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 1 1
𝐵 (𝑧 ) = [ 3 + 3]
2 ( 𝑎2 + 𝑏 2 )2 (𝑎 2 + 𝑏 2 ) 2

𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 2
𝐵 (𝑧 ) = [ 3]
2 (5𝑏2 )2

𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 2
𝐵 (𝑧 ) = [ 3 ]
2 (5)2 𝑏3

1
𝐵(𝑧) = 𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 [ 3 ]
(5)2 𝑏3
Sehingga

1
𝐵(𝑧) = 𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 [ 3 𝑎3 ]
(5)2
8

8
𝐵(𝑧) = 𝑁𝜇0 𝐼𝑎2 [ 3 ]
(5)2 𝑎3

0,7155
𝐵(𝑧) = 𝑁𝜇0 𝐼 [ ]
𝑎

𝑁𝜇0 𝐼
𝐵(𝑧) = 0,7155 [ ]
𝑎
Dengan 𝜇0 = 4𝜋 × 10−7
𝑁(4𝜋 × 10−7 )𝐼
𝐵(𝑧) = 0,7155 [ ]
𝑎

4𝜋 𝑁𝐼
𝐵(𝑧) = 0,7155 ×
107 𝑎
𝑎=𝑅
4𝜋 𝑁𝐼
𝐵(𝑧) = 0,7155 ×
107 𝑅
Pada eksperimen ini jumlah lilitan kumparan 130 dan jari jari 0,150 m, sehingga hubungan
antara medan magnet dan arus listrik adalah:
4𝜋 130 𝐼
𝐵(𝑧) = 0,7155 ×
107 0,150

𝑩(𝒛) = 𝟕, 𝟕𝟗 × 𝟏𝟎−𝟒 𝑰

D. PROSEDUR EKSPERIMEN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen penentuan harga
muatan elektron e/m.
2. Merangkai alat seperti gambar di bawah ini

Gambar 3. Sambungan praktikum e/m

3. Menghubungkan tabung dioda dan kumparan Helmholtz dengan power supply


4. Menyalakan power supply dengan nilai V = 0 dan I = 0.
5. Menentukan besarnya tegangan yang akan digunakan, untuk dilakukan dalam eksperimen
pertama besarnya tegangan dibuat tetap.
6. Menentukan besarnya arus yang akan digunakan
7. Mengamati perubahan diameter lingkaran yang terlihat di dalam tabung. Ketika mengamati
diameter dapat dibantu dengan menggunakan senter untuk membaca skala nya.
8. Mencatat data hasil pengamatan.
9. Mengulangi langkah 5 - 7 beberapa kali.
10. Menentukan besarnya arus yang akan digunakan, untuk dilakukan dalam eksperimen
kedua besarnya arus dibuat tetap.
11. Menentukan besarnya tegangan yang akan digunakan.
12. Mengamati perubahan diameter lingkaran yang terlihat di dalam tabung. Ketika mengamati
diameter dapat dibantu dengan menggunakan senter untuk membaca skala nya.
13. Mencatat data hasil pengamatan.
14. Mengulangi langkah 10 - 12 beberapa kali
15. Merapikan alat dan bahan yang sudah digunakan ke tempatnya

E. VARIABEL EKSPERIMEN
Dalam eksperimen untuk menentukan harga e/m ini terdapat 2 eksperimen dengan variabelnya
sebagai berikut:
Eksperimen 1
1. Variabel bebas: arus yang dibuat divariasikan dalam pengambilan data, di mana saat katoda
dialiri arus listrik, katoda akan berpijar lalu elektron akan bergerak dan menjauhi inti maka
akan masuk pada daerah medan magnet dari kumparan yang dialiri arus listrik.
2. Variabel terikat: diameter (d) dimana variabel ini adalah yang didapatkan saat arus listrik
(I) divariasikan lalu mengamati perubahan diameter lingkaran elektron yang terbentuk
yang terlihat di dalam tabung.
3. Variabel kontrol: beda potensial, jumlah lilitan, jari- jari kumparan, dan gas yang
digunakan ialah helium
Eksperimen 2
1. Variabel bebas: beda potensial atau tegangan (V) di mana dengan beda potensial yang
divariasikan dalam eksperimen untuk mengkondisikan berkas elektron yang dipancarkan
dari filamen, sehingga dengan hal ini maka elektron akan bergerak dipercepat dengan
kecepatan v
2. Variabel terikat: diameter (d) dimana variabel ini adalah yang didapatkan saat V
divariasikan lalu mengamati perubahan diameter lingkaran elektron yang terbentuk yang
terlihat di dalam tabung.
3. Variabel kontrol: arus, jumlah lilitan, jari- jari kumparan, gas yang digunakan ialah helium

F. DATA PENGAMATAN
Variabel Kontrol:
1. Jari-jari kumparan 15 cm = 0,15 m
2. Jumlah lilitan 130
3. Gas pengisi tabung Helium

Eksperimen 1 (Tegangan tetap, arus berubah)


No V (V) I (A) D (cm)
1. 300 1.46 9.5
2. 300 1.55 9.0
3. 300 1.66 8.5
4. 300 1.81 8.0
5. 300 1.89 7.5
6. 300 2.03 7.0
7. 300 2.19 6.5
8. 300 2.38 6.0
9. 300 2.58 5.5
10. 300 2.79 5.0
Eksperimen 2 (Arus tetap, tegangan berubah)
No I (A) V (V) D (cm)
1. 1.81 537 10.5
2. 1.81 468 10.0
3. 1.81 435 9.5
4. 1.81 391 9.0
5. 1.81 353 8.5
6. 1.81 296 8.0
7. 1.81 257 7.5
8. 1.81 241 7.0
9. 1.81 217 6.5
10. 1.81 194 6.0

G. PENGOLAHAN DATA
Berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen, maka terlebih dahulu kita harus mencari
besarnya medan magnet dengan menggunakan persamaan berikut
4𝜋 𝑁𝐼
𝐵(𝑧) = 0,7155 ×
107 𝑅
Pada eksperimen ini jumlah lilitan kumparan 130 dan jari jari 0,150 m, sehingga hubungan
antara medan magnet dan arus listrik adalah:
4𝜋 130 𝐼
𝐵(𝑧) = 0,7155 ×
107 0,150

𝑩(𝒛) = 𝟕, 𝟕𝟗 × 𝟏𝟎−𝟒 𝑰
Setelah didapatkan besar medan magnet maka kita bisa mencari nilai e/m dengan
menggunakan persamaan berikut:
𝑒 2𝑉
=
𝑚 𝐷 2
(7,79 × 10−4 𝐼 2 )

𝑒 2𝑉
=
𝑚 𝐷 2
(7,79 × 10−4 𝐼 )2 ( )
2
𝑒 2𝑉
=
𝑚 𝐷2
6,07 × 10−7 𝐼 2 4

𝒆 𝟖𝑽
=
𝒎 𝟔, 𝟎𝟕 × 𝟏𝟎−𝟕 𝑰𝟐 𝑫𝟐

Analisis data pada eksperimen kali ini untuk mencapai tujuan eksperimen, yaitu dapat
menentukan harga e/m, dilakukan dengan 2 cara dengan menggunakan:
1. Metode statistika untuk mengetahui harga e/m di mana dengan bantuan Ms. Excel untuk
pengolahan data dan mencari ketidakpastian dari hasil eksperimen ialah dihitung dengan
menggunakan standar deviasi lalu mencari ketidakpastian dari kesalahan akurasi dan
kesalahan presisinya
2. Metode grafik untuk mengetahui harga e/m di mana dengan bantuan origin untuk
pengolahan data di mana ini lebih efektif untuk pencarian, karena dalam plot analisis sudah
terdapat data lalu diolah untuk mendapatkan harga e/m serta mencari ketidakpastiannya
grafik itu hubungannya ialah D2(kuadrat diameter) dengan I2(kuadrat arus) pada
eksperimen 1 sedangkan pada eksperimen 2 ialah D2(kuadrat diameter) dengan tegangan
lalu mencari ketidakpastian dari kesalahan akurasi dan kesalahan presisinya
3. Bandingkanlah data dari kedua metode yang didapatkan lalu analisis datanya serta
bandingkan dengan hasil yang di dapatkan oleh J.J Thomson apakah sama, mendekati, beda
jauh atau bagaimanakah analisislah lalu sertakan faktor kenapa hal itu bisa terjadi.
Eksperimen 1 (Tegangan tetap, arus berubah)
1. Pengolahan dengan Metode Statistika (Microsoft Excel 2019)
𝒆
No V (V) I (A) I2 (A2) D (cm) D (m) D2 (m2) 1/D2 (1/m2) (… × 𝟏𝟎𝟏𝟏 𝑪/𝒌𝒈)
𝒎
1. 300 1.46 2.13 9.5 0.0950 0.009025 110.8033 2.0505
2. 300 1.55 2.40 9.0 0.0900 0.008100 123.4568 2.0271
3. 300 1.66 2.76 8.5 0.0850 0.007225 138.4083 1.9814
4. 300 1.81 3.28 8.0 0.0800 0.006400 156.2500 1.8814
5. 300 1.89 3.57 7.5 0.0750 0.005625 177.7778 1.9633
6. 300 2.03 4.12 7.0 0.0700 0.004900 204.0816 1.9536
7. 300 2.19 4.80 6.5 0.0650 0.004225 236.6864 1.9467
𝒆
No V (V) I (A) I2 (A2) D (cm) D (m) D2 (m2) 1/D2 (1/m2) (… × 𝟏𝟎𝟏𝟏 𝑪/𝒌𝒈)
𝒎
8. 300 2.38 5.66 6.0 0.0600 0.003600 277.7778 1.9345
9. 300 2.58 6.66 5.5 0.0550 0.003025 330.5785 1.9591
10. 300 2.79 7.78 5.0 0.0500 0.002500 400.0000 2.0271
Rata-Rata 1.9725
Standar Deviasi 5072592613.95
Presentase Kesalahan Presisi 2.572%

2. Pengolahan dengan Metode Grafik (Microcal Origin, ver: 5.0)

𝑒 8𝑉
=
𝑚 6,07 × 10−7 𝐼 2 𝐷 2

1
𝑒 8𝑉 2 2
= 𝐼 𝐷
𝑚 6,07 × 10−7
1
= 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 (tan 𝜃) = 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐵
𝐼2𝐷2

𝑒 8(300)(50.50147)
=
𝑚 6,07 × 10−7

𝒆
= 𝟏. 𝟗𝟗𝟔𝟖 × 𝟏𝟎𝟏𝟏𝑪/𝒌𝒈
𝒎

Eksperimen 2 (Arus tetap, tegangan berubah)


1. Pengolahan dengan Metode Statistika (Microsoft Excel 2019)
𝒆
No I (A) I2 (A2) V (V) D (cm) D (m) D2 (m2) 1/D2 (1/m2) (… × 𝟏𝟎𝟏𝟏 𝑪/𝒌𝒈)
𝒎
1. 1.81 3.2761 537 10.5 0.1050 0.011025 90.70295 1.9550
2. 1.81 3.2761 468 10.0 0.1000 0.010000 100.00000 1.8784
3. 1.81 3.2761 435 9.5 0.0950 0.009025 110.80330 1.9346
4. 1.81 3.2761 391 9.0 0.0900 0.008100 123.45680 1.9375
5. 1.81 3.2761 353 8.5 0.0850 0.007225 138.40830 1.9610
6. 1.81 3.2761 296 8.0 0.0800 0.006400 156.25000 1.8563
7. 1.81 3.2761 257 7.5 0.0750 0.005625 177.77780 1.8338
8. 1.81 3.2761 241 7.0 0.0700 0.004900 204.08160 1.9741
9. 1.81 3.2761 217 6.5 0.0650 0.004225 236.68640 2.0615
10. 1.81 3.2761 194 6.0 0.0600 0.003600 277.77780 2.1629
Rata-Rata 1.9555
Standar Deviasi 9774262776
Presentase Kesalahan Presisi 4.998%
2. Pengolahan dengan Metode Grafik (Microcal Origin, ver: 5.0)

𝑒 8𝑉
=
𝑚 6,07 × 10−7 𝐼 2 𝐷 2

𝑒 8
=
𝑚 𝐷2
6,07 × 10−7 𝐼 2 𝑉

𝐷2
= 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 (tan 𝜃) = 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐵
𝑉

𝑒 8
=
𝑚 6,07 × 10 (1.81)2 (2.1423 × 10−5 )
−7
𝒆
= 𝟏. 𝟖𝟕𝟕𝟗 × 𝟏𝟎𝟏𝟏𝑪/𝒌𝒈
𝒎

H. ANALISIS DATA
Pengambilan data dilakukan dengan dua kali penentuan variable bebas dan terikat. Data
eksperimen pertama menggunakan variabel tegangan tetap dan arus berubah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa besar arus berbanding terbalik dengan besar diameter yang ditunjukkan
elektron pada tabung katoda. Data eksperimen kedua menggunakan variabel arus tetap dan
tegangan berubah. Hal tersebut menunjukkan bahwa besar tegangan sebanding dengan besar
diameter yang ditunjukkan elektron pada tabung katoda. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut:
1
~𝐼 2 (𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 1)
𝑑2

𝑑 2 ~𝑉 (𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 2)
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 1 menggunakan metode statistika
adalah 𝒆/𝒎 = (𝟏. 𝟗𝟕𝟐𝟓 ± 𝟎. 𝟎𝟓𝟎𝟕) × 𝟏𝟎𝟏𝟏 𝑪/𝒌𝒈 dengan presentase kesalahan presisi
∆𝒆/𝒎 𝟎.𝟎𝟓𝟎𝟕×𝟏𝟎𝟏𝟏
sebesar × 𝟏𝟎𝟎% = × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐. 𝟓𝟕𝟐%, sedangkan presentase kesalahan
𝒆/𝒎 𝟏.𝟗𝟕𝟐𝟓×𝟏𝟎𝟏𝟏

𝟏.𝟗𝟕𝟐𝟓×𝟏𝟎𝟏𝟏 −𝟏.𝟕𝟓𝟖𝟖𝟎𝟑×𝟏𝟎𝟏𝟏
akurasi terhadap literatur adalah | 𝟏.𝟕𝟓𝟖𝟖𝟎𝟑×𝟏𝟎𝟏𝟏
| × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟐. 𝟏𝟓𝟎%. Hasil

pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 1 menggunakan metode grafik adalah 𝒆/𝒎 =
𝟏. 𝟗𝟗𝟔𝟖 × 𝟏𝟎𝟏𝟏 𝑪/𝒌𝒈 dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah
𝟏.𝟗𝟗𝟔𝟖×𝟏𝟎𝟏𝟏 −𝟏.𝟕𝟓𝟖𝟖𝟎𝟑×𝟏𝟎𝟏𝟏
| | × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟑. 𝟓𝟑𝟐%.
𝟏.𝟕𝟓𝟖𝟖𝟎𝟑×𝟏𝟎𝟏𝟏

Hasil pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 2 menggunakan metode statistika
adalah 𝒆/𝒎 = (𝟏. 𝟗𝟓𝟓𝟓 ± 𝟎. 𝟎𝟗𝟕𝟕) × 𝟏𝟎𝟏𝟏 𝑪/𝒌𝒈 dengan presentase kesalahan presisi
∆𝒆/𝒎 𝟎.𝟎𝟗𝟕𝟕×𝟏𝟎𝟏𝟏
sebesar × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏.𝟗𝟓𝟓𝟓×𝟏𝟎𝟏𝟏 × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟒. 𝟗𝟗𝟖%, sedangkan presentase kesalahan
𝒆/𝒎

𝟏.𝟗𝟓𝟓𝟓×𝟏𝟎𝟏𝟏 −𝟏.𝟕𝟓𝟖𝟖𝟎𝟑×𝟏𝟎𝟏𝟏
akurasi terhadap literatur adalah | | × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟏. 𝟏𝟖𝟒%. Hasil
𝟏.𝟕𝟓𝟖𝟖𝟎𝟑×𝟏𝟎𝟏𝟏

pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 2 menggunakan metode grafik adalah 𝒆/𝒎 =
𝟏. 𝟖𝟕𝟕𝟗 × 𝟏𝟎𝟏𝟏 𝑪/𝒌𝒈 dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah
𝟏.𝟖𝟕𝟕𝟗×𝟏𝟎𝟏𝟏 −𝟏.𝟕𝟓𝟖𝟖𝟎𝟑×𝟏𝟎𝟏𝟏
| | × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟔. 𝟕𝟕𝟏%.
𝟏.𝟕𝟓𝟖𝟖𝟎𝟑×𝟏𝟎𝟏𝟏
Nilai yang diperoleh dari eksperimen ini apabila dibandingkan dengan nilai yang tercantum
pada literatur 1.758803 × 1011 𝐶/𝑘𝑔, diperoleh perbedaan nilai yang tidak terlalu jauh.
Pengolahan data dengan metode grafik pada eksperimen 2 (arus tetap dan tegangan berubah)
menunjukkan hasil yang lebih baik. Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan hasil
berbeda dengan literatur adalah:
1. Angka yang ditampilkan pada layar amperemeter dan voltmeter tidak selalu tetap atau
berubah sehingga kemungkinan kesalahan pembacaan.
2. Pengukuran besar diameter elektron dalam tabung katoda yang kurang akurat.
Solusi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut adalah:
1. Memastikan arus dan tegangan yang muncul pada layar selalu tetap.
2. Meningkatkan ketelitian dan kehati-hatian dalam pembacaan data.

I. TUGAS AKHIR
1. Berdasarkan data yang diperoleh tentukanlah harga e/m dari data pengukuran ketika arus I
tetap dan V divariasikan dan dari data ketika V tetap dan arus I divariasikan!
Jawab:
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 1 menggunakan metode statistika
adalah
𝑒/𝑚 = (1.9725 ± 0.0507) × 1011 𝐶/𝑘𝑔
dengan presentase kesalahan presisi sebesar
∆𝑒/𝑚 0.0507 × 1011
× 100% = × 100% = 2.572%
𝑒/𝑚 1.9725 × 1011
sedangkan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah
1.9725 × 1011 − 1.758803 × 1011
| | × 100% = 12.150%
1.758803 × 1011
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 1 menggunakan metode grafik
adalah
1
𝑒 8𝑉 2 2
= 𝐼 𝐷
𝑚 6,07 × 10−7

1
= 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 (tan 𝜃) = 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐵
𝐼2𝐷2
𝑒/𝑚 = 1.9968 × 1011 𝐶/𝑘𝑔
dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah
1.9968 × 1011 − 1.758803 × 1011
| | × 100% = 13.532%
1.758803 × 1011
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 2 menggunakan metode statistika
adalah
𝑒/𝑚 = (1.9555 ± 0.0977) × 1011 𝐶/𝑘𝑔
dengan presentase kesalahan presisi sebesar
∆𝑒/𝑚 0.0977 × 1011
× 100% = × 100% = 4.998%
𝑒/𝑚 1.9555 × 1011
sedangkan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah
1.9555 × 1011 − 1.758803 × 1011
| | × 100% = 11.184%
1.758803 × 1011
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 2 menggunakan metode grafik
adalah
𝑒 8
=
𝑚 𝐷2
6,07 × 10−7 𝐼 2 𝑉

𝐷2
= 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 (tan 𝜃) = 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐵
𝑉

𝑒/𝑚 = 1.8779 × 1011 𝐶/𝑘𝑔


dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah
1.8779 × 1011 − 1.758803 × 1011
| | × 100% = 6.771%
1.758803 × 1011

2. Bandingkanlah kedua harga e/m dari hasil percobaan anda dengan harga e/m dari referensi,
mana yang lebih mendekati, beri penjelasan mengapa demikian!
Jawab:
Pengolahan data dengan metode grafik pada eksperimen 2 (arus tetap dan tegangan
berubah) menunjukkan hasil yang lebih baik mendekati literatur sebesar 1.758803 ×
1011 𝐶/𝑘𝑔 dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah
1.8779×1011 −1.758803×1011
| | × 100% = 6.771%. Hal ini dikarenakan beda potensial yang
1.758803×1011

divariasikan dalam percobaan untuk mengkondisikan berkas elektron yang dipancarkan


dari filamen, sehingga dengan hal ini maka elektron akan bergerak dipercepat dengan
kecepatan v.

3. Berdasarkan harga muatan elektron yang diperoleh oleh Millikan tentukanlah massa
elektron!
Jawab:
Harga muatan elektron yang diperoleh oleh Milikan adalah
𝑒 = 1,602 × 10−19 𝐶
a. Eksperimen 1 (tegangan tetap dan arus berubah)
Metode statistika
𝑒
= (1.9725 ± 0.0507) × 1011 𝐶/𝑘𝑔
𝑚

𝑒
𝑚=
1.9725 × 1011 𝐶/𝑘𝑔

1,602 × 10−19 𝐶
𝑚=
1.9725 × 1011 𝐶/𝑘𝑔

𝑚 = 0.81217 × 10−30 𝑘𝑔

𝒎 = 𝟖. 𝟏𝟐𝟏𝟕 × 𝟏𝟎−𝟑𝟏𝒌𝒈
Metode grafik
𝑒
= 1.9968 × 1011 𝐶/𝑘𝑔
𝑚

𝑒
𝑚=
1.9968 × 1011 𝐶/𝑘𝑔

1,602 × 10−19 𝐶
𝑚=
1.9968 × 1011 𝐶/𝑘𝑔
𝑚 = 0.80228 × 10−30 𝑘𝑔

𝒎 = 𝟖. 𝟎𝟐𝟐𝟖 × 𝟏𝟎−𝟑𝟏𝒌𝒈
b. Eksperimen 2 (arus tetap dan tegangan berubah)
Metode statistika
𝑒
= (1.9555 ± 0.0977) × 1011 𝐶/𝑘𝑔
𝑚

𝑒
𝑚=
1.9555 × 1011 𝐶/𝑘𝑔

1,602 × 10−19 𝐶
𝑚=
1.9555 × 1011 𝐶/𝑘𝑔

𝑚 = 0.81923 × 10−30 𝑘𝑔

𝒎 = 𝟖. 𝟏𝟗𝟐𝟑 × 𝟏𝟎−𝟑𝟏𝒌𝒈
Metode grafik
𝑒
= 1.8779 × 1011 𝐶/𝑘𝑔
𝑚

𝑒
𝑚=
1.8779 × 1011 𝐶/𝑘𝑔

1,602 × 10−19 𝐶
𝑚=
1.8779 × 1011 𝐶/𝑘𝑔

𝑚 = 0.85308 × 10−30 𝑘𝑔

𝒎 = 𝟖. 𝟓𝟑𝟎𝟖 × 𝟏𝟎−𝟑𝟏𝒌𝒈
c. Literatur
𝑒
= 1.758803 × 1011 𝐶/𝑘𝑔
𝑚
1,602 × 10−19 𝐶
𝑚=
1.758803 × 1011 𝐶/𝑘𝑔

𝑚 = 0.91085 × 10−30 𝑘𝑔

𝒎 = 𝟗. 𝟏𝟎𝟖𝟓 × 𝟏𝟎−𝟑𝟏𝒌𝒈
Hasil perhitungan literatur merupakan massa elektron yang selalu kita gunakan
dalam pembelajaran fisika. Dari perhitungan di atas, baik eksperimen 1 maupun
eksperimen 2, menunjukkan hasil yang cukup jauh dengan massa elektron dari
literatur.

4. Bila hasil pengukuran e/m anda harganya jauh sekali perbedaannya dengan referensi, coba
jelaskan apa kira-kira penyebabnya!
Jawab:
Nilai yang diperoleh dari eksperimen ini apabila dibandingkan dengan nilai yang tercantum
pada literatur 1.758803 × 1011 𝐶/𝑘𝑔, diperoleh perbedaan nilai yang tidak terlalu jauh.
Pengolahan data dengan metode grafik pada eksperimen 2 (arus tetap dan tegangan
berubah) menunjukkan hasil yang lebih baik. Beberapa kemungkinan yang dapat
menyebabkan hasil berbeda dengan literatur adalah:
a. Angka yang ditampilkan pada layar amperemeter dan voltmeter tidak selalu tetap atau
berubah sehingga kemungkinan kesalahan pembacaan.
b. Pengukuran besar diameter elektron dalam tabung katoda yang kurang akurat.
Solusi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut adalah:
a. Memastikan arus dan tegangan yang muncul pada layar selalu tetap.
b. Meningkatkan ketelitian dan kehati-hatian dalam pembacaan data.

J. KESIMPULAN
Sistem yang digunakan untuk mengamati kejadian ini terdiri dari sebuah tabung katoda
dan kumparan yang berfungsi untuk menghasikan medan magnet. Kumparan yang digunakan
ialah kumparan Helmholtz karena kumparan ini dapat menghilangkan medan magnetik bumi
serta untuk memberikan medan magnet yang konstan dalam ruang yang sempit dan terbatas.
Ketika katoda dialiri arus listrik, katoda tersebut akan berpijar karena tumbukan elektron-
elektron didalamnya sehingga dapat menyebabkan elektron dari katoda tersebut loncat dari
katoda.
Berkas elektron tersebut selanjutnya masuk ke daerah medan magnet B dari kumparan
yang dialiri arus listrik dengan arah kecepatan elektron tegak lurus terhadap arah medan
magnet. Akibatnya pada elektron akan bekerja gaya magnet yang mengubah arah gerak
elektron sehingga lintasan geraknya menjadi melingkar. Dengan mengetahui besar medan
magnet, beda potensial pemercepat dan jari-jari lintasan elektron maka akan dapat ditentukan
rasio antara muatan terhadap massa elektron (e/m).
Data eksperimen pertama menggunakan variabel tegangan tetap dan arus berubah. Hal
tersebut menunjukkan bahwa besar arus berbanding terbalik dengan besar diameter yang
ditunjukkan elektron pada tabung katoda. Data eksperimen kedua menggunakan variabel arus
tetap dan tegangan berubah. Hal tersebut menunjukkan bahwa besar tegangan sebanding
dengan besar diameter yang ditunjukkan elektron pada tabung katoda. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut:
1
~𝐼 2 (𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 1)
𝑑2

𝑑 2 ~𝑉 (𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 2)
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 1 menggunakan metode statistika
adalah (1.9725 ± 0.0507) × 1011 𝐶/𝑘𝑔 dengan presentase kesalahan presisi sebesar 2.572%
dan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah 12.150%. Hasil pengolahan data
yang diperoleh dari eksperimen 1 menggunakan metode grafik adalah 1.9968 × 1011 𝐶/𝑘𝑔
dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah 13.532%.
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari eksperimen 2 menggunakan metode statistika
adalah (1.9555 ± 0.0977) × 1011 𝐶/𝑘𝑔 dengan presentase kesalahan presisi sebesar 4.998%
dan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah 11.184%. Hasil pengolahan data
yang diperoleh dari eksperimen 2 menggunakan metode grafik adalah 1.8779 × 1011 𝐶/𝑘𝑔
dengan presentase kesalahan akurasi terhadap literatur adalah 6.771%.
K. SARAN
Dalam melakukan eksperimen menentukan harga e/m, hendaknya peneliti menguasai
konsep serta cara kerja alat praktikum yang digunakan. Terdapat beberapa saran yang bisa
digunakan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam melakukan eksperimen, yaitu
memastikan arus dan tegangan yang muncul pada layar selalu tetap dan meningkatkan
ketelitian dan kehati-hatian dalam pembacaan data.

L. DAFTAR PUSTAKA
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern (Terjemahan oleh The Houw Liong). Jakarta:
Erlangga.
Halliday, David dan Resnick, Robert. 1984. Fisika (Terjemahan Pantur Silaban dan Erwin
Sucipto). Jakarta: Erlangga.

M. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai